Penyakit Ain: Penyebab, Contoh, Penyembuhan, DLL [PEMAPARAN LENGKAP]

Sudah sepantasnya, kamu menyandarkan pujian kepada Allah. Agar senantiasa rahmat tercurahkan kepada kamu. Juga untuk menolak dari berbagai mara bahaya. Salah satunya adalah penyakit ain.

Maka dari itu kamu dianjurkan untuk selalu berlindung kepada Allah dari penyakit ain ini. Perkataan/ucapan seseorang dapat menyebabkan mudarat bagi orang lain. Hal ini yang dinamakan ain atau shahibul ain.

Sebenarnya penyakit ain itu apa sih? Sepertinya, penyakit ini begitu mengerikan. Lalu apakah ada dalil baik Alquran maupun hadis mengenai hal ini? Lalu, apakah pada masa Rasulullah saw juga terjadi penyakit ini atau tidak?

Untuk lebih memahaminya, maka pada kesempatan ini saya akan merangkum artikel yang berkaitan dengan penyakit ain ini. Sahabat hasanah.id simak ya!

Apa Itu Penyakit Ain

mendahui takdir

Kamu sebagai manusia memiliki sifat-sifat seperti cinta, benci, kasih, marah, dan lain sebagianya,yang sering atau pernah dilampiaskan kepada orang lain.

Misalnya dengan mengatakan, “kamu sangat tampan melebihi ketampanan seorang gadis” sebagai ungkapan kekagumanmu kepadanya.

Namun apakah kamu tahu bahwa ucapan-ucapan seperti itu dapat menyebabkan kemudaratan kepada saudaramu, baik itu berlandaskan kesengajaan kamu ataupun tidak?

Kemudaratan yang akan menimpa saudara kamu ini adalah disebabkan oleh ucapan kamu yang tidak disandarkan kepada Allah swt.

Kemudharatan yang akan timbul itu bermacam rupa dan bentuknya, seperti tubuh seseorang bisa demam, memerah dan lain sebagainya. Inilah yang dinamakan penyakit ain.

Ain secara etimologi adalah mengandung makna mata atau cahaya. Maka penyakit ain secara bahasa adalah penyakit yang berkaitan dan berdampak dari mata.

Sedangkan penyakit ain secara terminologi adalah penyakit yang timbul dan terjadi akibat pengaruh dan perkataan seseorang yang memiliki ain ketika melihat sesuatu yang membuatnya benci, iri, dengki, kagum, takjub dan lain sebagainya.

Ucapan yang diiringi dengan kedengkian kepada apa  yang dilihatnya dan membuat apa yang  dipandang menjadi mudarat dinamakan dengan ain.

Pendapat Ulama

Imam ibn Atsir dalam kamus an nihayahnya mengatakan penyakit ain adalah penyakit yang timbul dari penglihatan orang yang memiliki sifat iri terhadap apa yang dilihatnya

Ibnu Hajar al Asqalan dalam kitab fathul barri mengatakan penyakit ain adalah penyakit yang menyebabkan orang yang dilihat olehnya jatuh sakit dan terluka.

Ibnu Hajar juga menambahkan keterangannya bahwa penyakit ain ini juga bisa tumbuh dari rasa suka yang disertai hasad dalam hatinya.

Atau juga bisa terjadi akibat pandangan yang mengandung kekaguman yang berlebihan terhadap apa yang dilihatnya, tanpa ada rasa dengki. Juga bisa timbul pada orang saleh dan baik.

Penyakit ain ini tidak membutuhkan fasilitas apapun untuk timbulnya bahaya, ia hanya berperan dengan pandangan kepada obyek tertentu.

Juga bisa timbul akibat orang buta yang hanya mendengar cerita dan kejadian dari orang lain, dan bisa juga dengan hanya melihat foto atau video tertentu.

Dalil-Dalil Tentang Penyakit Ain

penyakit ain

Ada berbagai dalil dan bukti tentang adanya penyakit ain ini baik sekarang maupun dulu di era Rasulullah saw. Bukti-bukti ini semakin diperkuat oleh banyaknya berita yang terdengar di berbagai penjuru mengenai penyakit ini.

Diantara dalil-dalilnya adalah

Alquran

وَإِن يَكَادُ الّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمّا سَمِعُواْ الذّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنّهُ لَمَجْنُونٌ

Wa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami’uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụn

Artinya: “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:”Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.

Ada beragam komentar ahli tafsir dalam menafsirkan ayat ini. Sebagiannya adalah komentar dari Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya:

Ibnu Abbas, Mujahid, dan ulama lain menjelaskan pada kalimat “hampir menggelincirkan kamu” adalah mereka orang-orang kafir hampir mencelakai kamu oleh sebab pandangan mereka yang dipenuhi kebencian dan iri dengki kepadamu seandainya Allah tidak melindungimu.

Dalam ayat ini jelas menyebutkan bahwa bisa saja pandangan buruk seseorang terhadap kamu dapat menyebabkan kamu dalam kondisi bahaya jika tidak dilindungi Allah swt.

Hadis

عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين

‘an ibni ‘abbas ‘anin nabiyyi shallallahu ‘alaihi wasallam qaala al ‘ainu haqqun walau kana syaiun saabaqal qadra saabaqathul ‘ainu

Artinya: Diriwayatkan dari ibnu abbas ra dari Nabi Muhammad saw bersabda: sesungguhnya penyakit ain itu benar (adanya) dan seandainya ada sesuatu yang lain yang bisa mendahului takdir, sungguh penyakit ain inilah yang akan mendahuluinya.

Dalam kitab misykatul mashabih dijelaskan tentang maksud dari “penyakit ain yang bisa mendahului takdir”, yaitu bahwa dalam hadits diatas mengandung kalam yang mubalaghah dalam artian sangking benar adanya penyakit ain ini seolah-olah jika ada yang bisa mendahului takdir, maka penyakit ain yang bisa.

Juga hadis riwayat Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda

كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِ

Kaana Rasuulullah Shallallahu alaihi wasallam ya’murunii an astarqia minal ‘aini

Artinya: Rasulullah saw bersabda Rasulullah saw memerintahkan aku untuk diruqyah dari penyakit ain

Juga hadis riwayat Jabir:

أكثرُ مَن يموت بعدَ قضاءِ اللهِ وقَدَرِهِ بالعينِ

Latin: aktsru man yamuutu ba’da qadhaa’illah waqadarihi bil ‘aini

Artinya: sesungguhnya penybab kematian terbanyak yang terjadi kepada umatku setlah ketentuan Allah adalah ain

Namun meskipun demikian, kamu tetap meyakini bahwa yang bisa membuat seseorang dalam keadaan mudharat atau tidak tetaplah Allah swt.

Jika Allah tidak mentakdirkan seseorang terkena penyakit ini, maka dia akan terlindung. Sebaliknya, jika Allah menghendaki terkena maka tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya.

Memohon Perlindungan

Maka dari, itu kamu selalu diperintahkan untuk terus membaca sebuah doa yaitu:

اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مَنْكَ الْجَدُّ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

 Allahumma la mani a lima a thaita wa la mu’thiya lima mana’ta wa la yanfa’u dzal jadii minkal jaddu, la ilaha illa anta.

“Ya Allah tidak ada yang menghalangi bagi apa yang telah Engkau berikan dan tidak kepada orang yang kaya di sisi Engkau segala kekayaanya selain dari kebesaran-Mu ya Rabb. Tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Engkau.”

Kesimpulannya adalah dalam mazhab ahlussunnah waljamaah tidak ada sesuatu apapun yang bisa menghalangi dan mendahului takdir, semua yang sudah dan akan berlaku di alam semesta telah di tentukan Allah swt.

Lalu kalimat dalam hadis bisa mendahului takdir adalah sebagai titik penekanan akan kebenaran akan adanya dan nyatanya penyakit ini.

Dan masih banyak komentar dan pendapat dari para ulama mengenai kebenaran dari penyakit ain ini. Semoga kamu semua dijauhkan dari pandangan orang yang benci yang bisa mencelakakan kamu. Amin ya rabbal alamin.

Contoh Penyakit Karena Ain

kehendak Allah

Pada masa Rasulullah saw ada seorang sahabat yang sangat tampan dan berkulit putih hendak mandi di sungai, namanya Abu Sahl bin Hunaif.

Dia pun melepaskan jubahnya karena mau mandi. Ketika melepaskan jubahnya, Amir bin Rabiah pun takjub dan kagum akan postur tubuh abu Sahl yang bagus.

Sehingga dia mengucapkan kalimat, “sungguh bagus badan abu Sahl bahkan seorang gadis pun akan kalah bagusnya dengan badan Abu Sahl”.

Kemudian pada hari itu Abu Sahl terkena demam yang semakin lama semakin parah demamnya.

Diberitakanlah keadaan Abu Sahl kepada Rasulullah saw, sehingga Rasulullah pun datang menjenguknya.

Ketika Rasulullah telah sampai di tempatnya, diceritakanlah kejadian yang baru saja terjadi yaitu ucapan amir yang menyebabkan demam.

Maka Rasulullah bersabda, “apakah kalian hendak membunuh saudara kalian sendiri? Bukankah penyakit ini sungguh benar adanya?

Kemudian Rasulullah menyuruh Amir untuk berwudhu dan mendoakan sahabat Abu Sahl agar diangkatnya penyakit yang baru saja didierita oleh saudaranya.

Maka amir pun berwudhu dan berdoa kepada abu Sahl agar mendapatkan kesembuhan. Maka, tidak lama setelah itu abu Sahl pun berangsur-angsur sehat kembali

Penyebab Penyakit Ain

sumber penyakit

Sebagai manusia biasa dan penuh dengan perbuatan salah, kamu tidak bisa mengetahui dan mengubah isi dari hati seseorang.

Terkadang, ada perbuatan kamu yang tanpa kamu tahu malah membuat orang lain iri, ada pencapaian kamu yang terkadang malah membuat mereka semakin sakit hati, kamu tidak tahu itu semua.

Maka dari itu tugas kamu hanyalah berbuat yang terbaik untuk diri kamu sendiri dan jangan mengganggu lingkungan sekitar dengan ulah kamu.

Berbicara tentang penyakit ain, sebagaimana yang telah saya paparkan secara gamblang di atas, dimana tanpa kamu sadari atau kamu ketahui seseorang bisa saja melukai fisik dan psikis kamu.

Lalu apa saja penyebab dan faktor yang mengakibatkan seseorang bisa terkena serangan penyakit ain ini?

Berikut penulis mencoba menjelaskan sedikit tentang beberapa faktor seseorang bisa terdampak penyakit ini.

Iri

Seseorang yang iri terhadap sesuatu yang ada pada kamu, baik itu harta, prestasi, pencapaian, dan lain sebagainya pasti tidak akan suka terhadap itu semua.

Salah satu dari ketidaksukaannya pada kamu adalah dengan ucapan atau perkataan yang menjelekan pribadi kamu.

Misalnya, “pasti dia mendapatkan harta dari jalur yang haram” atau “kulitnya semakin hari semakin buruk mungkin dia kena kutukan”,dan lain-lain.

Kalimat semacam ini bisa saja mengenai kamu tanpa kamu sadari. Sebagaimana yang tersebut dalam beberapa kamub, seperti kitab Syarh Misykatul Mashabih dan lain-lain

Ibnu Abbas juga berpendapat demikian ketika menafsirkan ayat di atas, yaitu mengajak kamu untuk berhati-hati terhadap dengki dari manusia. Juga sebagaimana dalam surat Al falaq ayat terakhir yaitu:

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

wamin syarrin haasidin idzaa hasad

Artinya: dan dari keburukan pendengki apabila mendengki

Kedengkian yang seperti ini bisa saja dalam sekejap menyebabkan orang yang di dengki jatuh sakit, apabila pandangannya bisa mempengaruhi dia. Sebagaimana yang Ibnu Abbas jelaskan di atas.

Kagum

Pada dasarnya sifat kagum adalah sifat yang normal pada seseorang. Sifat yang tidak akan menyebabkan orang lain kenapa-napa, sifat yang berbentuk sebuah apresiasi akan keberhasilan seseorang.

Namun ketika bentuk apresiasi nya melewati batas kewajaran maka disinilah timbul permasalahan baru.

Penyakit ain ini tidak hanya bisa dilakukan oleh orang yang iri dan dengki kepada orang lain, tetapi juga bisa muncul dari rasa kagum seseorang.

Seperti yang dilakukan oleh Amir bin Rabiah kepada Abu Sahl ketika melihat warna kulit Abu Sahl yang terlalu putih.

Ekspresi kagum yang berlebih Amir malah mencelakakan Abu Sahl, dia malah terkena demam.

Kagum yang berlebihan ini mungkin tanpa sengaja dan tanpa diketahui olehnya tapi kendatipun demikian juga bisa menyebabkan orang yang dikaguminya tertimpa bahaya.

Inilah bahaya dari penyakit ain ini. Semoga kamu semua terhindar darinya Amin.

Cara Sembuh Dari Penyakit Ain

penyakit dosa

Ada beberapa kiat dari Rasulullah saw untuk sembuh dan hilang penyakit ain pada penderitanya. Berdasarkan kejadian yang terjadi pada periode Rasulullah dan cara Rasulullah mengobati sahabat yang terkena penyakit ini dapat kamu ketahui beberapa cara berikut:

Doa

Sebagaimana orang yang kagum berlebihan bisa menyebabkan kamu menderita penyakit ain, maka orang tersebut juga bisa mendoakan untuk kesembuhan si penderitanya.

Sebagaimana yang Rasulullah lakukkan ketika menyuruh Amir untuk mendoakan Abu Sahl karena terkena penyakit ain olehnya.

Doa orang tersebut lebih cepat terkabul sebagaimana pandangan dia lebih cepat berpengaruh untuk orang lain.

Maka dari itu, meskipun tanpa sengaja dia telah mencelakakan orang lain, tetapi dia tetap dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah menderita olehnya.

Ruqyah

Hal lain yang bisa dilakukan adalah meruqyah, artinya melazimkan wirid tertentu untuk dibaca oleh penderita.

Membacakan doa-doa kesembuhan dan lebih sering mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan demikian insyaallah cepat atau lambat penyakit tersebut akan hilang dan diangkat padanya.

Ruqyah yang dimaksud bukanlah mendatangi dukun atau paranormal untuk dibaca mantra-mantra tertentu. Akan tetapi lebih kepada menggiatkan lagi amalan yang dulu lupa atau tidak diamalkan.

Penyakit Ain Pada Bayi

Penyakit ain pada bayi pada dasarnya sama juga seperti yang terjadi pada orang dewasa, pada masa Rasulullah saw pun sering tertimpa penyakit ain ini pada bayi, yang ditandai dengan tidak berhenti si bayi menangis.

Ketika saydina Hasan lahir, Rasulullah membaca kalimat taawuz untuk menjaga dari terkena penyakit ini. Rasulullah saw bersabda bahwa dulu Nabi Ibrahim ais juga membaca kalimat tawwuz untuk menjaga Nabi Ismail as

Doanya yaitu:

“A’udzu bikalimaatillahittaammati min kulli syaithoonin wahaammatin, wa man kulli ‘ainin laammatin.”

Artinya: Aku berlidung kepada Allah dengan menyebut kalimat-kalimat-Nya yang sempurna dari setiap gangguan setan dan hewan berbisa serta dari setiap pandangan mata yang dengki.

Aisyah meriwayatkan dari Nabi Muhammad saw bahwa nabi melihat bayi yang menangis lalu berkata, mengapa bayi ini menangis? Mengapa tidak kalian ruqyah bayi ini dari penyakit ain?

Urwah bin  Zubair juga meriwayatkan hal yang sama. Nabi suatu hari masuk kerumah Ummu Salamah, lalu melihat ada seorang bayi yang menangis lalu beliau bersabda mengapa tidak kalian ruqyah bayi ini dari penyakit ain

Rasulullah saw juga menyuruh ibu-ibu ketika ada anaknya yang sakit untuk meruqyah anaknya dengan doa-doa tertentu.

Dalam keadaan tertentu para bayi tidak berhenti menangis entah kenapa, dan para ibu kesulitan untuk mendiamkan anaknya.

Maka pada saat itulah para ibu harus meruqyah dan membaca doa-doa untuk menghilangkan sakit yang ada pada anaknya.

Penyakit Ain Pada Wanita

Para wanita juga tidak bisa menghindar dari terkena penyakit ini.

Artinya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak peduli itu orang dewasa, kanak-kanak, laki-laki, perempuan, orang baik, orang jahat, dan semuanya. Tidak ada yang bisa menolaknya.

Maka dari itu para wanita juga harus memperbanyak wirid dan zikir untuk menolak keburukan ini. Keburukan yang sewaktu-waktu bisa saja mengenai kamu.

Ada banyak doa yang bisa dibaca untuk menolak dan mengangkat penyakit ini. Seperti doa diatas dan doa- doa lain yang berhubungan dengan penyembuhan.

Juga bisa menolak penyakit ain ini dengan membaca doa pada air zam zam dan diberi minun kepada wanita yang terkena penyakit ini.

Penyakit ini juga bisa terjadi melalui media sosial lewat foto ataupun video yang begitu banyak tersebar di media. Itulah fasilitas untuk menetapkan target kepada seseorang target tertentu

Semakin banyak orang yang iri dan dengki kepada kamu, maka semakin besar dampak penyakit ain ini terjadi. Ini tidak bisa dielak.

Maka dari itu tugas kamu adalah berlindung pada Allah swt untuk dijauhkan kamu dari penyakit ini

Cara mengobatinya adalah membasahi tubuh dengan bekas air wudu orang yang menyebabkan kamu terkena penyakit ain, setelah itu bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah swt.

Penutup

Allah tidak memberikan suatu musibah kepada hamba-Nya, melainkan untuk diampunkan segala dosa dan diangkat martabatnya.

Penyakit yang selama ini menimpa kamu adalah kesembuhan. Kesembuhan dari penyakit dosa yang telah menumpuk. Kesembuhan dari kesalahan-kesalahan yang sering kamu lakukan

Penyakit ain sebenarnya sama juga dengan penyakit lain. Ia datang dari Allah dengan kehendak Allah dan akan diangkat juga oleh Allah.

Jika Allah tidak menghendaki akan tertimpanya penyakit makan selamanya penyakit tidak akan datang pada kamu.

Maka tugas kamu saat ini hanyalah meminta yang terbaik kepadaNya, jika memang dengan diberikan penyakit dapat menggugurkan dosa kamu maka tidak apa.

Jika memang ujian yang menimpa malah memperkuat keadaan kamu maka juga tidak apa.

Semoga Allah swt selalu melindungi kamu dari segala marabahaya baik di dunia, di alam kubur, hingga di akhirat, dan ditempatkan kamu semua pada sisi yang terbaik di sisinya. Amin Ya Rabbal Alamin