Dajjal: Ciri dan Doa Terhindar Fitnah Dajjal [MENYELURUH]

Salah satu dari rukun iman adalah percaya kepada adanya hari kiamat. Itulah hari akhir yang ditandai dengan kemunculan dajjal.

Namun, sebelum membahas dajjal, mari sekilas kita mengulas mengenai hari kiamat.

Ketika tiba hari akhir, semua manusia yang diciptakan oleh Allah setelahnya wajib mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dan dikerjakannya semasa hidup.

Kalau dia adalah manusia yang taat dan patuh terhadap perintah Allah, maka surga akan menunggunya di akhir perjalanan.

Begitu juga sebaliknya, kalau hidupnya hanya digunakan untuk mencari keuntungan duniawi, melakukan segala cara tanpa memedulikan halal ataupun haram, maka ia akan terjatuh ke dalam neraka.

Umat islam diwajibkan untuk menyakini adanya hari akhir atau kiamat. Bahkan, tidak sah keimanan seorang muslim kalau ia meragukan adanya hari akhir.

Namun, tidak ada yang tahu kapan tibanya hari akhir sehingga suatu ketika pernah terjadi percakapan antara Nabi Muhammad saw dengan malaikat.

Sang malaikat bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah! Ceritakan kepadaku tentang hari kiamat!”, Rasulullah menjawab “dan tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang bertanya.”

Artinya, baik Rasulullah dan malaikat sama-sama tidak mengetahui kapan pastinya terjadi kiamat.

Kemudian, malaikat tersebut melanjutkan pertanyaannya, “bagaimana dengan tanda-tandanya?”

Rasulullah menjawab, “Tanda-tandanya adalah engkau lihat seorang budak yang melahirkan hambanya dan kamu lihat pengembala kambing yang bertelanjang kaki dan pakaian berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan tinggi.”

Dari percapakapan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa menyakini terjadinya kiamat itu wajib, tidak ada yang tahu kapan terjadinya kiamat, dan syariat memberitakan kepada kita tanda-tanda kiamat untuk mempersiapkan diri.

dajjal al masih

Pembagian Tanda Kiamat

Berkaitan dengan hal tersebut, ulama telah membagi tanda-tanda kiamat menjadi tiga, yaitu:

  1. Pertanda kiamat kecil seperti diutusnya rasulullah, wafatnya rasulullah, penaklukan baitul maqdis, terbunuhnya Sayyidina Umar, terbunuhnya Sayyidina Utsman, dan seterusnya.
  2. Tanda kiamat pertengahan seperti wanita-wanita yang berpakaian, tetapi telanjang, memakan harta riba, amanah yang dikhianati, meniru-niru kelakuan orang kafir, pasar yang berdekatan, dan lain-lain.
  3. Pertanda kiamat besar seperti munculnya Imam al-Mahdi dan kepemimpinannya, perang besar, keluarnya dajjal, turunnya nabiyullah Isa as, munculnya dukhan, terbitnya matahari di sebelah barat, dan seterusnya.

Nah, seperti yang disebutkan di atas, bahwa salah satu yang menjadi tanda kiamat besar adalah kemunculan Dajjal. Oleh karena itu, kali ini hasana.id akan mempaparkan apa saja yang berkaitan dengannya.

Hasana.id akan mengulas mulai dari siapakah Dajjal, ciri-ciri fisiknya, di mana kemunculannya, doa, zikir, dan bacaan yang bisa kita amalkan untuk menjauhinya, apa penjelasan Rasulullah secara khusus tentang Dajjal dan seterusnya.

Ciri-Ciri Fisik Dajjal

Apakah fitnah dajjal dan siapa itu dajjal?

Kemunculan dajjal di atas bumi untuk menghancurkan Islam dan keimanan orang mukmin adalah kisah yang sangat masyhur di kalangan orang Islam.

Bahkan, bukan hanya orang islam saja yang mengetahui kisah kemunculan dajjal ke muka bumi. Agama-agama lain yang juga meyakini adanya hari akhir, juga percaya kepada adanya sosok dajjal.

Namun sayangnya, masih banyak yang tidak mengetahui bagaimana bentuk dan ciri fisiknya yang bersumber pada hadis-hadis Nabi Muhammad saw.

Karena faktor ketidaktahuan mengenai ciri fisik dajjal, maka terjadi banyak simpang siur mengenai kemunculan dajjal.

Bahkan, pernah ada cerita yang sangat heboh kala itu bahwa Dajjal telah muncul di India, tepatnya di Khurasan. Keberadaan seorang pria bernama Saibaba menggemparkan publik dan dianggap sebagai Dajjal.

Itulah mengapa supaya tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat lantaran berita-berita palsu mengenai dajjal, hasana.id akan mengurai tentang ciri-ciri fisik dajjal.

dajjal artinya

1. Dajjal adalah Lelaki Bertubuh Pendek

Diriwayatkan bahwa dajjal adalah seorang pria dengan tubuh yang pendek, lalu di antara kedua betis terdapat jarak yang jauh, rambutnya keriting, dan matanya buta sebelah.

Ciri-ciri fisik tersebut diketahui berdasarkan hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh ‘Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu anhu, yang berbunyi:

إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Artinya:

Sesungguhnya al-Masih Dajjal adalah seorang laki – laki yang pendek, di antara dua betisnya terdapat jarak yang jauh, keriting, sebelah matanya buta, mata yang terhapus tidak terlalu keluar, tidak pula terlalu masuk ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan dan memperdayaimu, maka ketahuilah sesungguhnya tuhan kalian tidak buta sebelah,” (HR Abu Dawud).

2. Berambut Keriting dan Matanya Kusut (Tidak Memiliki Cahaya)

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh an-Nawwas bin Sam’an dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ

Artinya:

“Dia adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, cahaya matanya telah hilang, seolah-olah aku menyerupakannya mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.” (HR. Muslim: 2937)

Demikian halnya di dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ بَعْدِكُمُ الْكَذَّابَ الْمُضِلَّ وَإِنَّ رَأْسَهُ مِنْ بَعْدِهِ حُبُكٌ حُبُكٌ حُبُكٌ -ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- وَإِنَّهُ سَيَقُوْلُ: أَنَا رَبُّكُمْ؛ فَمَنْ قَالَ: لَسْتَ رَبَّنَا لَكِنَّ رَبَّنَا اللهُ عَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْهِ أَنَبْنَا نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّكَ؛ لَمْ يَكُنْ لَهُ عَلَيْهِ سُلْطَانٌ

Artinya:

“Sesungguhnya setelah masa kalian, akan muncul pembohong yang menyesatkan, rambut di belakangnya hubukun hubukun hubukun (keriting seperti dipintal) –beliau mengulanginya tiga kali–.

Dia akan berkata: ‘Aku adalah pemilik (Tuhan) kalian’. Barangsiapa yang berkata: ‘Kamu bukan pemilik kami. Pemilik kami adalah Allah, hanya kepada Nya lah kami bertawakkal dan kepada Nya lah kami kembali.

Kami berlindung dengan pertolongan Allah dari kejahatanmu’, niscaya Dajjal tidak akan bisa mengalahkannya.”

(Ash-Shahihah no. 2808)

3. Matanya Buta Sebelah

Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibn Umar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر الدجال بين ظهراني الناس فقال إن الله تعالى ليس بأعور ألا وإن المسيح الدجال أعور العين اليمنى كأن عينه عنبة طافئة

‘An Ibni ‘Umara anna Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam dzakara ad-Dajjaala baina dhahraanin nansi faqaala innallaha ta’ala laisa bi ‘awar ala wa innal masiihad dajjaala ‘awarul ‘ainil yumna ka-anna ‘ainahu ‘unubatun thafi-atun

Artinya:

“Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang Dajjal di tengah – tengah manusia, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak buta sebelah, dan ketahuilah sesungguhnya al-Masih Dajjal memiliki mata kanan yang buta. Matanya seperti buah anggur yang menonjol.” (HR.Muslim)

dajjal ada dimana

Kemunculan Dajjal

Salah satu yang menjadi topik hangat tentang al-Masih Dajjal adalah tempat ia akan keluar ketika akhir zaman. Hal inilah yang membuat banyak tokoh dan ilmuan yang memperlebar teori tentang kemunculannya.

Termasuk yang paling sering dibicarakan adalah Dajjal akan muncul di segitiga bermuda, yaitu sebuah tempat yang membentang dari negara bagian Florida.

Dengan berbagai isu dan kejadian yang terjadi di Segitiga Bermuda tentu saja tidak sedikit orang yang mempercayai isu tersebut.

Namun, kita sebagai umat islam yang memiliki Nabi Muhammad saw sebagai tempat rujukan, tentu harus memilih dan mengutamakan apa saja yang datang dari Rasulullah.

Maka, yang menjadi referensi utama penulis pada tempat keluarnya Dajjal adalah sesuai dengan hadis Rasulullah.

Dajjal Keluar di Khurasan

Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Umar bin Haris dari Abu Bakar bin Shiddiq bahwa Rasulullah saw bersabda:

الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

Artinya:

“Dajjal itu akan muncul dari bumi sebelah timur yang bernama Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang seolah wajah mereka merupakan tameng yang dilapisi kulit”.

Mulai Meneror Ketika Berada di Antara Syam dan Iraq

Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Nawwas bin Sam’an bahwa Rasulullah saw berkata:

إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً

Artinya:

“Dajjal itu keluar di antara negeri Syam dan negeri Iraq. Lalu dia merusak ke kanan dan kiri.

Memiliki 70.000 Pengikut dari Kaum Yahudi

Hal ini berdasarkan hadis yang di riwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dari Anas bis Malik bahwa rasulullah SAW bersabda :

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفاً مِنَ الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ التِّيجَانُ

Artinya:

“Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan (memiliki pengikut) 70.000 orang Yahudi yang bermahkota.”

dajjal dalam quran

Doa, Zikir, dan Bacaan agar Terhindar dari Fitnah Dajjal

Setelah mengenal ciri-ciri fisik dan bagaimana kemunculannya di bumi, maka tentu saja kita sebagai muslim yang bertekad untuk menjadikan surga sebagai tujuan akhir harus mengetahui apa saja amalan, yang bisa membentengi kita dari fitnah Dajjal.

Untuk itulah hasana.id merangkum beberapa doa, zikir, dan bacaan yang dapat membantu menjaga diri agar tidak terjerumus ke dalam fitnah dajjal, sebagai berikut.

1. Menghafal 10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi

Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Darda’ bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya:

Siapa saja yang bisa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka di akan dijaga (oleh Allah) dari Dajjal.” (HR. Muslim No. 809)

Sepuluh Ayat Pertama Surat Al-Kahfi, yaitu:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kitab kepada hamba Nya dan tidak menjadikannya bengkok”

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

“Sebagai petunjuk yang lurus, untuk memperingatkan siksa yang sangat berat dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengamalkan kebaikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang bagus”

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

“yang kekal mereka di dalamnya selamanya”

وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

“dan memperingatkan orang-orang yang berkata: Allah telah menciptakan anak.“

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

“Tidaklah mereka mempunyai ilmu tentang hal itu, begitu juga ayah-ayah mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan kedustaan belaka.”

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

“Maka bisa saja kamu akan mencelakakan dirimu sendiri, jika mereka tidak beriman dengan perkataan ini karena kamu sedih.”

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

“Sesungguhnya telah Kami jadikan sesuatu yang ada di atas bumi sebagai perhiasan untuknya, supaya Kami coba mereka, siapakah yang paling bagus dalam mengerjakan amalan”

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

“Dan sungguh Kami jadikan barang di atasnya sebagai tanah tandus lagi kering”

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

“Adakan kamu mengira bahwa para penghuni gua dan raqim itu, merupakan tanda-tanda yang menakjubkan”

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

“ketika para pemuda itu berlindung ke gua dan berdoa: Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami dari sisi-Mu rahmat dan sempurnakanlah petunjuk untuk kami dalam urusan kami”

2. Membaca Sepuluh Ayat Terakhir Surat Al-Kahfi

Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Darda’ bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ. قَالَ حَجَّاجٌ مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْف

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari akhir Al-Kahfi niscaya dijaga dari fitnah dajjal. Al-Hujjaj berkata: Barangsiapa yang membaca sepuluh yang terakhir dari surat al-Kahfi.“ (HR. Ahmad 6: 446 ).

Sepuluh Ayat Terakhir Tersebut adalah:

الَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا

“Yaitu orang – orang yang adalah mata mereka tertutup dari mengingaku, dan mereka tidak sanggup untuk mendengar”

اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَ ۗاِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا

Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa menjadikan hamba-hamba Ku sebagai penolong selain Ku. Sesungguhnya telah Kami siapkan jahannam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir”

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا ۗ

“Katakanlah: Adakah Kami beritahukan kepada kalian tentang amalan-amalan yang paling rugi?”

اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا

“Orang-orang yang sia-sialah pekerjaan mereka pada kehidupan dunia, padahal mereka menyangkan bahwa sesungguhnya telah mereka perbagus akan perbuatan”

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًا

“Mereka itu adalah orang-orang yang ingkar dengan ayat-ayat tuhan mereka dan perjumpaan dengan-Nya, maka sia-sialah semua amalan mereka. Maka tidak kami berikan timbangan bagi mereka pada hari kiamat”

ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا

“Demikianlah, balasan mereka adalah neraka Jahanam, sebab kekafiran mereka, dan lantaran mereka menjadikan ayat – ayat dan rasul-rasul Ku sebagai olok-olok.”

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا ۙ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, niscaya adalah tempat tinggal bagi mereka syurga firdaus.”

خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا

“Mereka kekal di dalamya lagi tidak ingin mencari tempat untuk pindah darinya”

قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا

“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk semua kalimat tuhanku, niscaya sungguh habislah lautan sebelum selesai (menulis) semua kalimat tuhanku, walaupun kami datangkan tinta semisalnya.”

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian, yang di turunkan wahyu kepadaku. Hanya sanya tuhan kalian adalah tuhan yang satu.

Maka barang siapa yang berharap berjumpa dengan tuhannya, maka dia hendak mengerjakan amalan yang shalih, dan tidak memusyarikatkan dengan menyembah tuhannya akan seseorang.”

dajjal dan imam mahdi

3. Membaca Doa Memohon Perlindungan dari Dajjal pada Tasyahud Akhir

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Jika tasyahud salah satu kamu, maka hendak meminta perlindungan dengan Allah dari empat hal:

Ya tuhan kami, aku berlindung dengan Mu dari azab neraka Jahannam, azab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal.”

Penjelasan Rasulullah secara Khusus tentang Dajjal

Sangat banyak hadis mutawatir yang menceritakan tentang al-Masih Dajjal seperti hadis-hadis yang telah disebutkan di atas.

Salah satunya adalah berita yang menjelaskan dajjal tidak akan bisa memasuki dua kota haram, yaitu Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah.

Hal ini sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Rasulullah saw bersabda:

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

Artinya:

“Tiada satupun negeri, kecuali akan dimasuki oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah yang tidak ada lah setiap pintu gerbangnya kecuali ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya.

Kemudian Madinah menggoncang penduduknya tiga kali sehingga Allah mengeluarkan seluruh orang kafir dan munafik.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Penutup

Demikianlah beberapa penjelasan yang berkaitan dengan kemunculan dan fitnah al-Masih Dajjal. Kita sebagai orang yang beriman kepada hari akhir, tentu saja harus benar dalam memahami hal ini.

Yang terpenting kita harus berpedoman kepada hadis-hadis sahih yang bersumber dari Rasulullah saw. Jangan sampai kita terlalu mudah mempercayai isu-isu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Jadilah bijaksana dalam menghadapi fitnah-fitnah akhir zaman. Caranya dengan terus mempelajari ilmu agama yang memiliki sanad kepada Rasulullah saw dan mengamalkan semaksimal mungkin sunah-sunahnya.