Sholawat Nabi: Nariyah, Munjiyat, Al Fatih, DLL [PENJELASAN LENGKAP]

Sholawat nabi merupakan salah satu amalan yang memiliki arti dan definisi sangat mendalam. Sebagai umat yang mencintai Rasul-Nya, sudah sepatutnya kita mengisi waktu dengan amalan sunah yang dianjurkan oleh syariat Islam.

Sholawat merupakan salah satu dari sekian banyak amalan-amalan sunah yang bisa kita amalkan secara mudah, karena bersholawat tidak menguras banyak waktu dan tenaga.

Selain itu, sholawat ini juga merupakan salah satu amalan terbaik yang dianjurkan untuk umat Islam.

Pasalnya, bukan hanya kita saja yang bersholawat terhadap nabi, bahkan Allah Swt beserta para malaikat-Nya pun turut ikut bersholawat kepada nabi Muhammad saw.

Allah berfirman dalam Al-quran surat Al Ahzab Ayat 56:

  إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

sholawat nabi pendek

Sholawat Nabi: Pengertian dan Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat

Saat ini, banyak sekali album-album atau rekaman sholawat yang bermunculan di pasaran.

Walaupun di antara kita sudah banyak yang mengetahui atau bahkan sering melantunkan bacaan sholawat tersebut, tetapi apakah kita mengerti makna dan penjelasan dari setiap bait-bait sholawat yang ada?

Mengetahui kandungan beserta isi makna sholawat memang bukan hal yang wajib dimiliki oleh setiap umat muslim. Karena mengamalkannya saja dirasa sudahlah cukup mendapatkan ganjaran pahala dan keberkahan dari Allah Swt.

Namun, sebagai umat muslim yang taat dan cinta terhadap Rasul-Nya, tak ada salahnya jika kita turut mendalami serta mencari arti dari sholawat tersebut.

Tentunya hal ini akan menjadi nilai lebih untuk kita karena sesungguhnya setiap amal kita akan dihitung walaupun sebesar biji zarrah. 

Semoga dengan niat yang ada, bisa menghantarkan kita menuju Jannah-Nya serta memberikan syafa’at untuk kita di yaumil akhir kelak. Amiin ya robbal ‘alamin.

Pengertian Sholawat Nabi

Jika dilihat secara bahasa, sholawat merupakan bentuk jamak dari kata sholla atau sholat yang memiliki arti doa, kemulian, keberkahan, ibadah dan kesejahteraan.

Akan tetapi jika dilihat secara istilah, maka sholawat bermakna sebagai doa untuk nabi kita Rasulullah saw sebagai bukti rasa cinta dan hormat kita kepadanya selaku ummatnya.

Tahukah anda, bahwasannya ada banyak sekali bacaan sholawat yang bisa kita jadikan sebagai amalan sehari-hari seperti Sholawat Nariyah, Sholawat Ibrahimiyah, Sholawat Al Fatih, Sholawat Al Nuraniyah dan lain sebagainya.

Hasana.id akan membahas sholawat tersebut satu persatu. Dari sekian bacaan sholawat yang ada, salah satu bacaan sholawat terpopuler adalah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Alloohumma sholli ‘ala Muhammad wa’ala aali Muhammad

Artinya: “Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Bacaannya yang pendek dan mudah, membuat sholawat ini menjadi sholawat yang paling populer dikalangan ummat islam.

Ibnu Katsir pernah menjelaskan dalam tafsirnya bahwasannya makna dari sholawat nabi ini juga bisa berbeda-beda dilihat subyek yang mengucapkan kalimat tersebut.

Apabila sholawat tersebut berasal dari Allah Swt, maka sholawat tersebut memiliki arti pemberian rahmat oleh Allah Swt kepada makhluk-Nya (Nabi Muhammad saw).

Lalu, jika sholawat tersebut datang dari para malaikat, tandanya sholawat tersebut memilik arti pemberian ampunan.

Kemudian jika sholawat tersebut diucap dari mulut seorang mukmin, hal ini berarti sebagai bentuk doa supaya Allah selalu memberikan rahmat dan kesejahteraan untuk Nabi kita Muhammad saw.

Rasulullah saw juga pernah menjanjikan bahwa barangsiapa yang bersholawat kepadanya, maka akan dijanjikan akan mendapatkan pahala yang banyak.

sholawat nabi arab

Dalil-Dalil Terkait Sholawat Nabi (Alquran & Hadits)

Selain dalil quran yang telah disebutkan di paragraf pertama, ada beberapa dalil yang menganjurkan kita untuk selalu bersholawat kepada Rasul, baik itu Al-Quran maupun Hadis.

Abu Hurairah ra pernah meriwayatkan bahwasannya Rasulullah saw pernah bersabda:

لاتجعلوابيوتكمولاتجعلواقبريعيداوصلواعليّفإنّصلاتكمتبلغنيحيثكنتم

Artinya:

“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan, dan janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada.” (HR. Abu Daud No. 2044 dengan sanad hasan)

Dilihat dari hadis tersebut bisa disimpulkan bahwa selain melarang kita untuk menjadikan rumah kita kuburan dan tidak boleh menjadikan kuburannya sebagai tempat perayaan.

Selain itu, Rasulullah saw juga menganjurkan kita untuk bersholawat kepadanya kapanpun dan di manapun kita berada.

Annas bin Malik ra pernah juga meriwayatkan bahwasannya Rasulullah saw bersabda:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطيئاتٍ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya:

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)-nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).” (HR An-Nasa’i No. 1297 dan Ahmad, shahih.)

Dalam hadis tersebut Rasulullah saw menjelaskan bahwa bila kita mengucapkan sholawat kepada beliau satu kali, maka banyak sekali ganjaran yang akan kita dapat diantaranya:

  1. Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.
  2. Digugurkan sepuluh kesalahan atau dosanya.
  3. Juga ditinggikan sepuluh derajatnya di Jannah-Nya kelak.

Larangan Ghulluw

Selain anjuran untuk bersholawat kepada Rasul, beliau juga melarang kita untuk bersikap ghulluw dalam memuji Rasulullah saw.

Apa itu ghulluw? Ghulluw adalah sikap berlebih-lebihan dalam beragama.

Dalam konteks ini, bersholawat kepada nabi, haram hukumnya jika berlebih-lebihan memujinya secara batil.

Seperti menjadikan nama atau sholawatnya untuk jimat, sesajen, atau bahkan sampai mengambil tanah kuburan Rasulullah saw.

Rasulullah saw pernah bersabda:

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ

Artinya:

“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah: Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya)” (HR Al-Bukhari No: 3445)

Sholawat vs Shalawat, Mana yang Benar Penulisannya?

Mungkin diantara kita masih banyak yang bertanya, benar mana penulisan sholawat atau shalawat? Hal ini kerap menjadi sesuatu yang banyak menjadi perselisihan di kalangan tertentu.

Perlu kita ketahui bahwa jika kita mencari kata sholawat atau shalawat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasilnya tidak ada.

Mengapa bisa demikian? Karena jika dilihat dari bahasa baku Indonesia, kata Sholawat dari bahasa arab itu diartikan sebagai Selawat. 

Kata selawat ini merupakan bentuk plural dari kata salat (bukan shalat) yang memiliki makna doa. Hal ini sehubungan dengan makna dari shalawat itu sendiri yakni doa untuk Rasulullah saw.

Akan tetapi,  kata salat sendiri bukan berasal dari ummat islam. Melainkan kata tersebut berasal dari kata “tselota” dalam bahasa aram (suriah).

Kata tselota ini biasa digunakan oleh ummat Kristen Ortodoks Arab (Mesir, Yordania, Arab, Palestina, Libanon serta daerah lain) sebagai doa yang berarti “Bapa Kami”.

Dengan demikian kata tersebut memiliki penghayatan yang berbeda.

Lalu, manakah yang benar? Sholawat, Shalawat atau Selawat?

Jawabannya adalah semua benar asal pengucapannya mengikuti pengucapan kalimat الصلوات dalam bahasa arab. Karena jika mengucapkan dengan lafal yang berbeda, khawatir nanti ada pergeseran makna dari kata tersebut.

sholawat nabi bacaan

Jenis Sholawat yang Populer

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, ada banyak sekali CD atau album sholawat yang bisa kita dapatkan di pasaran saat ini.

Dari sekian banyak yang beredar, tahukah kamu kalau masing-masing isi dari album atau CD tersebut berisi bermacam-macam jenis sholawat nabi.

Lalu, apa saja sholawat yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari? Berikut mari kita bahas satu persatu macam-macam jenis sholawat nabi.

Sholawat Ibrahimiyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Artinya:

“Ya Allah, limpahkan sholawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana yang telah Engkau limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya sebagaiman Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”

Seperti yang kita ketahui, sholawat ibrahimiyah merupakan sholawat yang biasa kita baca dalam sholat kita sehari-hari.

Selain itu, sholawat ibrahimiyah ini juga merupakan bentuk sholawat untuk Rasulullah saw yang paling sempurna. Oleh karenanya, banyak para ulama yang mengistimewakan bentuk shalawat ini.

Hal itu dikarenakan adanya kesepakatan atas kesahihan riwayat yang menurunkan hadits ini.

Sebagaimana Imam Bukhari dan Muslim pada dua kitab shahihnya, Imam Malik di dalam Kitab Al Muwatha’-nya, dan juga Imam Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i.

Rasulullah saw juga pernah menerangkan bahwa barangsiapa yang mengamalkan sholawat Ibrahimiyah, maka beliau akan memberikan saksi untuknya pada hari kiamat. Kesaksian tersebut berupa syafa’at.

Keterangan:

Ada beberapa ulama yang berselisih mengenai penyebutan “sayyidina” di dalam lafal sholawat ibrahimiyah ini, terutama pada bacaan sholat.

Namun, memakai kata “sayyidina” atau tidak maka keduanya benar dan diperbolehkan.

Hal ini dikarenkan dua pendapat ini sama-saman memiliki hadis dengan kedudukan yang kuat. Adapun mayoritas masyarakat Indonesia lebih memilih menggunakan kata “sayyidina” baik di luar maupun di dalam sholat.

Sholawat Al-Fatih, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Artinya:

“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus.

Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar – benar kekuasaannya yang Maha Agung.”

Sholawat Al-Fatih merupakan sholawat yang disusun oleh Sayyid Muhammad Al-Bakri. Ini merupakan salah satu ciri khusus dari jamaah tarekat Tijani.

Perlu diingat bahwa isi dari sholawat ini tidak ada yang menyimpang dari Ayat atau kandungan Al-Qur’an.

Banyak yang berpendapat bahwasannya Syaikh Ahmad Tijani pernah mengatakan Sholawat Al-Fatih ini lebih utama dari Al-Quran atau mengimbanginya.

Hal ini dibantah oleh beliau karena tidak tidak ada satu kalam pun yang lebih utama dari Al-Qur’an.

 sholawat nabi muhammad saw

Sholawat Nariyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya

اَللّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Artinya:

“Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad saw.

Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia.

Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan Engkau, Ya Tuhan semesta alam.”

Dari sekian banyak jenis sholawat yang ada, sholawat nariyah ini merupakan salah satu sholawat yang populer.

Berdasarkan referensi yang ada, kami baru bisa menemukan petunjuk bahwasannya yang menciptakan sholawat ini adalah seseorang yang bernama As-Sanusy.

Hal tersebut diambil dari kitab Âtsâr ash-Shalawât al-Wâhidiyyah. Akan tetapi, kami masih belum bisa menentukan dan memastikan siapa nama lengkap dari As-Sanusyi karena yang menggunakan julukan ini sangatlah banyak.

Namun yang jelas sebutan As-Sanusyi ini adalah bentuk penobatan kepada tarekat sufi yang tersebar banyak di daerah maroko, yakni tarekat As-Sanusiyyah.

Banyak beredar kisah mengenai pembuat dari sholawat nariyah ini yang menyebutkan bahwa pembuatnya adalah Nariyah shahabat nabi.

Sayangnya, hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya karena masih belum ada sumber jelas yang menceritakan kisah tersebut.

Perlu kita ketahui, bahwasannya membaca shalawat nariyah ini merupakan salah satu amalan yang disenangi oleh pengikut Nahdlatul Ulama.

Mereka percaya bahwasannya jika kita menghadapi masalah hidup yang sulit dipecahkan, tidak ada jalan lain selain dengan mengadukan persoalaan ini kepada Allah.

Sholawat ini adalah merupakan salah satu jalan untuk mengadu kepada-Nya.

Sholawat Al Nuraniyah atau Badawi Kubro, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلٰى سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلأَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلإِنْسَانِيَّةِ، وَأَ شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلإِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ اِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya:

“Ya Allah berikanlah rahmat ta’dzim, keselamatan, berkah atas pimpinan kita Nabi Muhammad saw, kekayaan asal yang berasal dari cahaya sinar kekuasaan Allah yang penuh keutamaan dengan kasih sayang kepada sebaik-baiknya manusia utama, yang mulia dari simpanan sirri ketuhanan, gudangnya ilmu yang terpilih, yang mempunyai genggaman asal sinar yang luhur derajat dan kedudukan yang tinggi, dia Nabi bagi para nabi, dan Nabi lain berada di bawah naungan benderanya.

Kepadanya berikanlah rahmat ta’dhim, keselamatan, dan berkah ke atas Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya sejumlah mahluk yang Engkau ciptakan, Engkau adalah pemberi Rezeki, yang memberi mati, yang memberi hidup, sampai hari Engkau Membangunkan mereka yang sudah mati dari kuburnya.

Dan berikanlah keselamatan dan salam dengan salam yang melimpah dan tak terbatas hingga besok hari kiamat. Kemuliaan dan pujian hanya milik Allah, Tuhan semesta alam!”

Sholawat Al-Nuraniyah atau Sholawat Badawi Kubro merupakan sholawat yang diciptakan oleh Syaikh Ahmad Al-Badawi.

Perlu diketahui bahwa sholawat ini mempunyai berbagai macam keutamaan dan manfaat yang besar bagi para pembacanya. Sholawat ini juga telah diamalkan oleh para ulama sejak dahulu kala.

Syaikh Ahmad Al-Badawi ini merupakan seorang wali kutub, Imam Sufi sekaligus pendiri thariqoh Al-Badawiyah.

Beliau mengakhiri hidupnya di Thanta pada 1276 Masehi di usianya yang menginjak 79 tahun. Dia juga merupakan keturunan Rasulullah saw.

Salah satu keutamaan dari sholawat ini adalah ketenangan yang bisa kita dapat jika kita mendapati bahaya khusus maupun umum.

Shalawat Nur Al Anwar, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُورِ الأَنْوَارِ. وَسِرِّ الأَسِرَارِ. وَتِرْيَاقِ الأَغْيَارِ. وَمِفْتَاحِ بَابِ الْنَسَارِ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ. وَآلِهِ الأَطْهَارِ. وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ. عَدَد نِعَمِ الله وَأِفْضَالِهِ.

Artinya :

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segenap rahasia, penawar duka dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad saw. yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Allah dan karunia-Nya.”

Sholawat Nur Al Anwar atau Sholawat Nuril Anwar ini biasanya juga disebut Sholawat Badawi Sughro.

Sama seperti sholawat yang kita bahas sebelumnya, sholawat ini juga diciptakan oleh Wali Qutub Syaikh Ahmad Al-Badawi.

Dengan kecintaannya terhadap Rasulullah saw, tersusunlah sholawat nuril anwar ini menjadi sholawat yang masyhur dikalangan umat Islam.

Ia memang terkenal telah menciptakan banyak sekali karya salah satunya adalah dua sholawat tadi.

Lafaz atau bacaan dari sholawat Nuril Anwar sendiri tidak terlalu panjang dan rumit sehingga kita mudah menghafalnya. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak bersholawat setiap harinya.

Jika kita sedang mengalami amarah yang sangat tinggi atau memuncak, kamu bisa membaca sholawat ini.

Insyallah kemarahan akan mereda. Begitupun juga apabila kita menghadapi orang yang sedang marah, kita juga bisa membacakan sholawat ini kepadanya.

sholawat nabi muhammad

Shalawat Mukhathab, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya

اَلصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِيْ قَلَّتْ حِيْلَتِيْ أَدْرِكْنِ

Artinya:

“Limpahan shalawat dan salam atasmu wahai Junjunganku wahai Rasulullah, peganglah tanganku, sedikit sekali upayaku, maka temukanlah aku.”

Pendek, mudah diingat dan sarat akan makna. Begitulah tiga kata yang bisa mendeskirpsikan sholawat ini. Sholawat Mukhattab ini merupakan sholawat yang diamalkan dan dianjurkan pula oleh Habib Munzir Al Musawwa.

Sholawat ini juga biasa disebut dengan sholawat Adrikiyyah, Sholawat Adrikni ataupun Sholawat Khitab.

Dikisahkan bahwasannya, shalawat ini didapatkan seorang mufti kota Syam yang bernama Syaikh Hamid Affandy Al ‘Imadi dalam mimpinya yang bertemu langsung dengan Rasulullah saw.

Shalawat Munjiyat, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya

اللَهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحمَدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنَ جَمِيْعَ الأهَوْاَلِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بها جَمِيعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيّئاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَي الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصَي الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيرَاتِ فِي الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ برحمتك يا أرحم الراحمين

Artinya:

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat,

Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.

Dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati.”

Sholawat Munjiyat merupakan salah satu lafaz doa yang biasa dibaca oleh umat muslim di Indonesia setelah sholat fardu atau ketika selesainya acara-acara tertentu.

Seperti yang kita pahami sebelumnya, bahwa sholawat merupakan doa khusus kita untuk Rasulullah saw sekaligus doa agar mendapatkan keberkahan bagi pembacaanya.

Munjiyat sendiri memiliki makna “menyelamatkan”. Dengan demikian, membaca sholawat ini menunjukkan harapan agar selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan dari berbagai macam musibah.

Selain itu, sholawat ini dibuat oleh ulama sufi tariqah ternama Asy-Syadzili yakni Syaikh Musa Al-Dharir. Shalawat ini didapat dari mimpinya ketika perahunya diserang oleh angin besar di lautan.

Shalawat Ad Dhiyaul Lami’, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya

Untuk teks lengkap dari kitab Maulid Ad Dhiyaul Lami’ bisa download disini.

Ad Dhiyaul Lami’ memiliki makna yakni cahaya yang terang-benderang. Sholawat ini merupakan kitab maulid yang diciptakan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.

Ia mengarang kitab ini di Yaman, Kota Syihr dekat Mukalla. Habib Umar bin Hafidz malam itu memanggil muridnya lalu berkata:

“Ambilah kertas, lalu tulislah”. Setelah itu beliau berucap serta melantunkan lafadz Maulid Ad Dhiyaul Lami’.

Beliau memulainya pada tengah malam hingga sepertiga malam terakhir, akhirnya kitab ini pun berhasil dibuat.

Habib Umar bin Hafidz memang terkenal memiliki keahlian bahasa yang sangat mumpuni. Dipadu dengan kedalaman ilmu syari’ah dan hadits yang ia miliki, akhirnya ia bisa menyusun dan menciptakan sholawat ini.

Selain itu, beliau juga mampu menuliskan sirah penuh hampir dari seluruh sejarah Rasulullah saw.

Mulai dari lahir, perjuangan di Makkah dan Madinah, jumlah peperangan, jumlah Ahlul Badr yang wafat kala itu dan ratusan sejarah lain yang terjadi di masa Rasulullah saw.

sholawat nabi arab dan latin

Manfaat dan Keutamaan Sholawat Nabi

Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat. Rasulullah saw pernah bercerita bahwa beliau pernah mendapati malaikat Jibril datang kepadanya

Kemudian Jibril berkata bahwa satu sholawat dari umat Nabi Muhammad saw akan diimbangi dengan sepuluh doa baginya.Selain itu, Rasulullah saw juga pernah bersabda:

“Jika orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan medoakan keselamatan baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak.“ (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).

Dari sekian banyak hadits yang menerangkan tentang keutamaan dan manfaat sholawat, ada beberapa poin yang bisa kita ambil di antaranya:

  1. Lebih diutamakan ketika hari kiamat, Rasulullah saw pernah bersabda bahwasannya akan lebih utama baginya di hari kiamat nanti adalah mereka yang banyak membaca sholawat kepadanya.
  2. Mendapatkan karunia dari Allah Swt. Doa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hadirnya nikmat dan karunia yang Allah Swt berikan kepada kita. Dengan bersholawat, maka secara tidak langsung kita berdoa untuk keselamatan diri kita sendiri.
  3. Bersholawat juga akan mendekatkan kita dengan sang pencipta yakni Allah Swt.
  4. Sholawat juga merupakan amal yang mudah dikerjakan sehingga kita bisa melakukannya kapanpun dan di manapun berada.

Kisah dari Para Pecinta Sholawat

Sholawat memiliki berbagai macam manfaat dan keutamaan yang bisa diambil. Ada banyak sekali kisah dari para pecinta sholawat yang telah berhasil membuktikan dengan cara mengamalkannya.

Sebut saja Habib Munzir Al Musawwa, beliau merupakan salah satu bukti dari kisah nyata seseorang yang mengamalkan sholawat nabi dengan seluruh jiwa raganya dengan kondisi berbagai penyakit yang ia alami.

Beliau bercerita bahwa ia kerap kali bertemu dengan Rasulullah saw, berbincang dengannya, dan mendengarkan petuah-petuah yang disampaikan oleh Rasul. Lalu, bagaimana rahasianya?

Al Habib pernah menjelaskan bahwa jika kita ingin berjumpa dengan Rasul, kita hanya perlu memperbanyak amalan sunah dan bersholawat semampunya dan sebanyak-banyaknya.

Habib meneruskan bahwa sebenarnya bukan hanya sekadar memperbanyak sunah atau bersholawat saja yang perlu kita lakukan. Kita juga harus cinta dan rindu kepadanya.

Perbanyaklah bersedekah kepada anak yatim dan berbakti kepada kedua orang tua karena amalan tersebut merupakan amalan yang paling disenangi Rasulullah saw.

Jangan tidur melainkan bibir kita tetap berucap dzikir dan sholawat untuk Rasul.

Mimpi Habib Munzir

Salah satu kisah yang terkenal fenomenal adalah kisahnya ketika bertemu rasul beberapa tahun sebelum beliau wafat.

Dikutip dari blog pribadi yang ia tulis, http://majeliskecil.wordpress.com/, beliau pernah menceritakan tentang mimpinya ketika bertemu Rasul.

Di dalam blognya tersebut, Habib bercerita ia bermimpi memakai pakaian lusuh bagaikan seorang pekerja kuli yang bekerja sepanjang hari. Setelah itu ia bertemu dengan Rasulullah saw.

Di dalam mimpi itu, Rasulullah saw berkata:

“Semua orang tidak tega melihat mu kelelahan seperti ini wahai munzir, aku juga lebih tak tega lagi. Kembali padaku, masuklah kedalam kemahku dan beristirahatlah”

Setelah itu lalu ia melihat isi dari kemah tersebut, terlihat ia melihat Guru Mulia, gurunda beliau seraya berkata:

“Kalau aku bisa datang dan pergi kesini kapan saja. Akan tetapi engkau munzir, jikalau masuk kemah ini kau tidak akan bisa kembali lagi ke dunia”

Lalu, di dalam mimpi tersebut Rasulullah saw terus mengajaknya masuk,

“Masuklah, kau sudah tampak kelelahan kau tidak punya rumah di dunia. Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu ada disini bersamaku, serumah dan seatap denganku, makan dan minum bersamaku. Maka masuklah”

Setelah itu Habib bertanya:

“Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw)”

Seketika orang-orang dibelakangnya menjawab:

“Wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan perjuanganmu, maka masuklah!”

Begitulah sedikit penggalan cerita sebelum wafatnya Habib Munzir, salah satu ulama yang sangat mengaplikasikan sholawat kedalam hidupnya.

Bisa kita ambil hikmah bahwasannya Rasulullah saw juga sangat mencintai dan merindukan para Ummatnya.

Maka sebagai ummatnya, kita tak boleh menyia-nyiakan apa yang telah beliau haturkan kepada kita yakni rasa cinta dan kasih sayang.

Begitulah sedikit pembahasan mengenai isi dan makna dari bacaan-bacaan Sholawat Nabi. Semoga kita selalu diberikan kekuatan agar bisa selalu istiqamah untuk mengamalkannya. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.