Sholawat Fatih dan Keutamaannya yang Luar Biasa

Apakah kamu cukup familiar dengan sholawat fatih? Jika iya, apakah kamu mengetahui bagaimana mengamalkannya dan apa saja keutamaan yang dimilikinya?

Kalau belum, Hasana.id telah merangkumkan jawabannya di artikel ini. Pastikan kamu menyimaknya dengan baik, ya!

Sholawat fatih merupakan salah satu sholawat yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Sesuai dengan namanya, sholawat ini diharapkan dapat menjadi wasilah kepada Allah agar semua kebuntuan persoalan yang sedang dihadapi bisa ditemukan jalan keluarnya.

Selain itu, sholawat ini juga dianggap dapat membawa keajaiban dalam hidup, memudahkan setiap urusan, melancarkan rezeki, dan memperoleh ridha dari Allah Swt.

Lafal Sholawat Fatih

Apabila kamu saat ini sedang dirundung masalah yang rumit sehingga rasanya sulit menemukan solusi, cobalah untuk membaca sholawat fatih ini.

Begitu juga jika kamu sedang mendambakan ridha Allah Swt. dalam suatu perkara atau untuk segala hal dalam kehidupan, hendaklah membaca sholawat ini.

Lantas, bagaimana lafalnya? Berikut Hasana.id sertakan lafadz sholawat fatih dan artinya untuk bisa kamu hafalkan.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammadinil Fātihi limā ughliqa, wal khātimi limā sabaqa, wan nāshiril haqqā bil haqqi, wal hādī ilā shirātin mustaqīm (ada yang baca ‘shirātikal mustaqīm’). Shallallāhu ‘alayhi, wa ‘alā ālihī, wa ashhābihī haqqa qadrihī wa miqdārihil ‘azhīm.

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepadanya, keluarga, dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”

Lafal sholawat fatih yang asli di atas dikutip dari kitab Perukunan Melayu di mana di dalamnya juga terdapat kutipan dari Syaikh al-Arif al-Kubra mengenai khasiat sholawat ini.

Syaikh al-Arif al-Kubra juga menambahkan, “Barang siapa membaca sholawat ini seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah Ta‘ala dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah,” (Lihat Perukunan Melayu, Jakarta, Al-‘Aidrus: tanpa tahun, halaman 52).

Lafal yang Tidak Layak dalam Bersholawat

Selain sholawat fatih, masih ada banyak sholawat lain yang diperkenalkan oleh para ulama.

Hanya saja, ada hal yang perlu dihindari dalam membaca sholawat, yaitu penggunaan lafal yang tidak layak untuk para nabi dan rasul.

Lafal yang dimaksud tersebut di antaranya adalah “radhiyallāh ‘anhu atau ‘anhum”, “rahimahullāh atau rahimahumullāh”, dan “karramallāhu wajhahū atau ‘anhum.”

Terkait perihal ini, Syaikh M. Nawawi Banten juga menjelaskannya dari karya Kasyifatus Saja.

ولا يجوز الدعاء للنبي صلى الله عليه وسلم بغير الوارد كرحمه الله بل المناسب واللائق في حق الأنبياء الدعاء بالصلاة والسلام

Artinya: “Tidak boleh mendoakan Nabi Muhammad saw. dengan lafal yang tidak warid seperti lafal ‘rahimahullāhu’. Lafal yang sesuai dan layak untuk para nabi dan rasul adalah lafal shalawat dan salam.” (Lihat Syaikh M. Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah, halaman 4).

Waktu yang Tepat untuk Membaca Sholawat Fatih

Sholawat fatih bisa dibaca usai salat fardhu lima waktu. Selain itu, bisa pula dibaca ketika tahlilan arwah dan berdoa pada kesempatan keagamaan yang lainnya.

Dalam membaca sholawat, tak hanya sholawat fatih saja, sejatinya terdapat 20 waktu yang disunahkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Sirajudin Al-Husaini melalui kitab As-Shalâtu ‘alan Nabiyyi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam.

Di antara 20 waktu tersebut, beberapa kesempatan yang disunahkan untuk membaca sholawat adalah:

  • setelah azan;
  • ketika sedang menulis nama Rasulullah;
  • pada saat membuka nasihat
  • sedang membaca hadis;
  • pagi hari;
  • sore hari;
  • sebelum tidur; dan
  • beberapa waktu lainnya.

Keutamaan Sholawat Fatih

Sesuai namanya, al-fatih memiliki makna “pembuka” sehingga diharapkan orang yang membaca dan mendawamkannya dipenuhi dengan khouf dan roja’ kepada Sang Pencipta.

Selain itu, tentu saja sholawat ini merupakan ungkapan rasa tulus dalam mencintai Rasulullah saw. dan mengharapkan syafaat beliau.

Sholawat ini merupakan pembuka pintu kebaikan dan keberkahan, mulai dari urusan agama, dunia, hingga akhirat.

Selebihnya tentang keutamaan sholawat fatih akan diuraikan sebagai berikut. Terdapat pula kisah nyata pengamal sholawat fatih yang akan diceritakan.

Penyelamat dari Siksa Kubur

Dikisahkan dari Sayyidi as-Syaikh Qutb al-Aqthib Ahmad bin Muhammad Attijany, beliau berkata:

“Ketahuilah bahwa dosa-dosa di zaman ini tidak ada seorang pun yang dapat terlepas darinya karena dosa-dosa tersebut menimpa manusia seperti hujan lebat. Namun, perbanyaklah melakukan sesuatu yang dapat menebus dan melebur dosa. Dan yang paling dikuatkan adalah sholawat fatih karena tidak akan meninggalkan dosa sedikit pun.”

Sayyidi as-Syaikh Ahmad Assukairij menceritakan dari Sayyid ‘Alal al-Jabiri bahwa Sayyid ‘Alal pernah bermimpi melihat dirinya mati.

Orang-orang pun lantas memandikan, mengafani, dan menguburkannya.

Pada saat beliau sudah masuk ke dalam kubur, ada dua malaikat penanya datang menghampiri dan duduk di sisi beliau.

Salah satu malaikat tersebut lalu bertanya kepadanya tentang siapa tuhannya, siapa nabinya, dan pertanyaan lain.

Ketika Sayyid ‘Alal hendak menjawab, malaikat yang lain menciumnya, lalu menoleh kepada temannya. Malaikat tersebut kemudian mengajak untuk langsung menuju ke jalan mereka.

Bagaimana bisa malaikat tersebut menanyainya, padahal Sayyid ‘Alal adalah ashhabul fatih?

Ashhabul fatih sendiri merupakan sebutan bagi orang yang suka membaca sholawat fatih.

Sayyid ‘Alal menuturkan bahwa kedua malaikat tersebut lantas berdiri dan pergi. Setelah itu, beliau bangun dari tidurnya.

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa membaca sholawat fatih dapat menjamin pembacanya terbebas dari neraka.

Bahkan, walaupun sholawat tersebut hanya dibaca sekali dalam seumur hidup.

Pahala Setara 10.000 Kali Sholawat Lain

Sebagian mengatakan bahwa sholawat fatih diturunkan dalam wujud lembaran dari Allah Swt.

Adapun sebagian ulama berpendapat bahwa membaca sholawat fatih sekali bisa membandingi 10.000 sholawat lain dan waqila 600.000.

Taubat Diterima

Sayyidi Ahmad as-Showi menuturkan dalam kitab syarah atas kitab Wird Dardir, sholawat tersebut dinamakan sholawat fatih dan dinisbatkan kepada Sayyidi Muhammad al-Bakri.

Ia menyebutkan bahwa barang siapa yang membaca sholawat fatih selama 40 hari, Allah akan menerima tobatnya dari segala dosa.

Berkumpul dengan Para Rasul di Akhirat

Masih menurut Sayyidi Ahmmad as-Showi, siapa pun yang membaca sholawat fatih sebanyak 1.000 kali, ia dapat berkumpul bersama para rasul di akhirat kelak.

Lebih khusus lagi jika sholawat tersebut pada malam Kamis atau Jumat.

Adapun cara membaca sholawatnya adalah setelah shalat empat rokaat.

Pada awal rokaat, bacalah surat Al-Qodr, pada rokaat kedua surah Az-Zalzalah, pada rokaat ketiga yang dibaca surah Al-Kafirun, dan pada rokaat keempat surah muawwidzatain.

Sebagai catatan, surah muawwidzatain terdiri dari surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas.

Dijamin Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah

Para ulama juga ada yang beranggapan bahwa siapa pun yang membaca sholawat fatih, insyaallah ia akan meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan membawa iman yang kuat.

Keutamaan tersebut akan didapatkan jika kamu membaca sholawat tersebut sebanyak satu kali setiap hari.

Kebutuhannya Dapat dengan Mudah Terpenuhi

Ustadz Sayyid Ahmad Dahlan dalam kitab majmu’-nya menuturkan bahwa sholawat fatih amat bermanfaat bagi pemula, yang bisa menyelesaikan, dan yang baru sampai pertengahan.

Beberapa ahli ma’rifat juga mengutarakan tentang rahasia dan keajaiban dari sholawat fatih.

Sholawat tersebut dapat membuat bingung orang-orang yang berakal.

Mengapa? Bagi siapa pun yang terus-menerus membacanya setiap hari sebanyak 100 kali, maka akan terbuka banyak hijab baginya.

Ia akan mendapatkan cahaya dan segala kebutuhannya pun dapat terpenuhi.

Kisah di Balik Sholawat Fatih

Sosok di balik adanya sholawat fatih adalah Sayyid Muhammad al-Bakri.

Pencipta sholawat ini merupakan seorang keturunan dari Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq, yaitu sahabat sekaligus mertua dari Rasulullah saw.

Penciptaan sholawat fatih ini dilatarbelakangi oleh kisah Abu Bakar pada saat menemani Rasulullah di Gua Tsur ketika dikejar oleh kaum kafir Quraisy.

Pada waktu itu, Abu Bakar menjaga Rasulullah saw. dari sengatan hewan liar. Ia kemudian menutup lubang-lubang yang ada di gua menggunakan pakaiannya.

Namun, rupanya masih tersisa satu lubang kecil dan akhirnya ia tutup menggunakan ibu jarinya.

Ternyata, lubang yang ditutup dengan ibu jari tersebut dihuni oleh ular dan Abu Bakar pun terkena gigitannya.

Namun, terdapat riwayat lain yang menyebutkan bahwa lubang tersebut dihuni oleh kalajengking.

Gigitan ular/kalajengking tersebut meninggalkan rasa sakit yang luar biasa. Namun, Abu Bakar menahannya sampai tubuhnya gemetar dan keringatnya bercucuran.

Hal tersebut dilakukan lantaran ia tidak mau mengganggu Nabi Muhammad saw. yang tengah beristirahat.

Kisah ini juga bisa kamu baca dalam buku Secercah Tinta: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta (2014: 43)

Dalam buku tersebut, Habib Luthfi bin Yahya mengungkapkan bahwa setelah Rasulullah terjaga dan mengetahui kejadian yang menimpa Abu Bakar, beliau pun mendoakannya.

Rasulullah saw. membacakan surah Al-Fatihah dan setelahnya, jari Abu Bakar yang membengkak bisa pulih seperti sedia kala.

Beliau juga berkata kepada Abu Bakar, “Abu Bakar, kamu akan mati syahid karena kejadian ini dan keturunanmu akan menjadi para syuhada.”

Doa dari Rasulullah saw. untuk Abu Bakar dan keturunannya tersebut terbukti.

Dua keturunan Abu Bakar tersebut adalah Sayyid Syaikh Muhyiddin Ibnu ‘Arabi dan Sayyid Bakri, sosok yang menciptakan sholawat fatih.

Manfaat Membaca Sholawat Nabi

Tak hanya sholawat fatih, sholawat yang lain pun memiliki kebaikan dan keutamaan masing-masing.

Para ulama telah sepakat bahwa sholawat Nabi Muhammad saw. menyimpan banyak manfaat.

Dalil Anjuran Membaca Shalawat Nabi

Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang menganjurkan umat Islam untuk membaca sholawat Nabi, tepatnya dalam surah Al-Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sungguh, Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi Muhammad saw. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian untuk Nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56).

Keutamaan membaca sholawat Nabi juga dapat kamu ketahui dari hadits riwayat Imam Muslim berikut ini.

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Artinya, “Siapa saja yang bersholawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalowat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim).

Sebenarnya, masih ada banyak dalil lain yang juga membahas keutamaan sholawat.

Jadi, sebagai umat Muslim yang beriman, ada baiknya kamu senantiasa membaca sholawat Nabi, mengingat manfaatnya yang luar biasa.

10 Manfaat Membaca Shalawat Nabi

Sayyid Bakri ad-Dimyathi dalam karyanya Kifayatul Ayqiya wa Minhajul Ashfiya menjelaskan sebagai berikut.

واعلم أن للصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فوائد كثيرة

Artinya: “Ketahuilah, (pembacaan) sholawat Nabi Muhammad saw. mengandung banyak manfaat,”

(Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun, halaman 117.)

Beliau juga menyebutkan secara rinci bahwa setidaknya terdapat 10 manfaat dari pembacaan sholawat Nabi bagi mereka yang mau mengamalkannya. Berikut penjelasannya.

  1. Orang-orang yang bersholawat memiliki kesamaan aktivitas dengan Allah Swt.

Mereka dengan Sang Pencipta sama-sama melantunkan sholawat untuk Rasulullah saw., walaupun sholawat dari Allah dan umat-Nya memiliki makna yang berbeda.

  1. Tak hanya dengan Allah, orang-orang yang membaca sholawat Nabi juga memiliki kesamaan aktivitas dengan para malaikat.
  2. Manfaat yang tak kalah baik adalah bahwa Allah juga secara mutlak membacakan sholawat bagi umat Islam yang bersholawat kepada Rasulullah saw.
  3. Orang-orang yang membaca sholawat akan dibalas dengan 10 kali sholawat oleh Allah Swt.
  4. Nabi Muhammad saw. juga akan bersholawat untuk orang-orang yang senantiasa bersholawat kepadanya.
  5. Ada 10 catatan amal yang didapatkan bagi mereka yang bersholawat.
  6. Kesalahan dan kekhilafan akan tertutup dengan sholawat.
  7. Membaca sholawat dapat mengangkat derajat manusia di sisi Allah Swt.
  8. Sholawat merupakan sebab yang mampu mencukupi kepentingan dunia dan akhirat pembacanya.
  9. Sholawat dapat menjadi sebab yang membuat orang yang senantiasa melantunkannya akan dihapuskan dosa-dosanya.

Apakah Membaca Sholawat Termasuk Perbuatan Syirik?

Dari beragam keutamaan yang ditawarkan dari membaca sholawat, mungkin muncul pertanyaan bahwa apakah benar Rasulullah saw. dapat mempermudah masalah manusia.

Apakah beliau dapat menghilangkan kesusahan, memenuhi segala kebutuhan, dan mengabulkan keinginan umatnya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena seperti yang diketahui bahwa itu semua adalah kuasa Allah semata, bukan Nabi Muhammad.

Lantas, kalau demikian apakah membaca sholawat termasuk perbuatan syirik? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut pelan-pelan.

Tanda Kecintaan kepada Nabi Muhammad saw.

Sudah sepatutnya sebagai umat muslim, kita menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan dalam kehidupan. Bahkan, beliau wajib untuk dicintai oleh seluruh umatnya.

Setidaknya terdapat dua alasan mencintai baginda Nabi Muhammad saw.

Pertama adalah karena kecintaan Nabi kepada umatnya bahkan terus beliau dengungkan sampai ajal tiba. Sudah menjadi hal yang wajar apabila umatnya balas mencintai beliau.

Alasan lainnya adalah karena kecintaan umat terhadap Rasulullah saw. merupakan salah satu kunci keberhasilan manusia dalam menjalani hidup, entah itu di dunia maupun di akhirat.

Karena kecintaan yang mendalam, tak sedikit ulama yang meluapkan rasa cintanya kepada Nabi, bahkan hanya dalam desahan napas mereka.

Tak jarang, para ulama juga dapat merasakan kehadiran Nabi. Secara spontan, bibir akan melafalkan kalimat-kalimat pujian untuk Rasulullah saw.

Dari kalimat-kalimat pujian tersebutlah kemudian dikenal sebutan sholawat, seperti sholawat fatih, sholawat nariyyah, dan masih banyak lainnya.

Sholawat-sholawat tersebut menjadi simbol bacaan bagi kaum muslim, khususnya untuk menunjukkan kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad saw.

Jaminan dari Allah untuk Para Kekasih-Nya

Bagi pengikut tariqah, bacaan tersebut bahkan menjadi semacam hal yang wajib diamalkan.

Hanya saja, bacaan sholawat tersebut tercipta dari bahasa hati, bukan kalimat pujian bahasa Arab biasa.

Untuk memahaminya, sholawat tersebut tidak bisa diterjemahkan menggunakan bahasa lisan dengan memperhatikan kata per katanya saja.

Apabila demikian, kalimat tersebut terkesan mengandung unsur syirik.

Untuk itu, coba cermati salah satu hadis qudsi yang diriwayatkkan oleh Abu Hurairah ini, yang bagi muslim Sunni tidak mungkin diragukan keabsahannya.

Rasul bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Barang siapa yang memusuhi wali (kekasih) Ku, maka Aku mengizinkannya untuk diperangi. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan tetap saja hamba-Ku (berusaha) lebih mendekati Aku dengan ibadah-ibadah sunah hingga Aku mencintainya. Dan jika sampai Aku telah mencintai hamba-Ku, maka Aku akan menjadi pendengarannya, yang bisa digunakan hambaku untuk mendengar; Aku menjadi penglihatannya untuk digunakannya melihat; menjadi tangannya untuk memegang; menjadi kakinya untuk berjalan; dan jika dia meminta, pasti akan Aku beri; dan ketika dia memohon perlindungan, pasti akan Aku lindungi’.”

Dari hadits di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa seorang hamba yang telah menjadi kekasih Sang Pencipta, segala urusannya akan menjadi urusan Allah.

Apabila penglihatan seseorang sudah menjadi penglihatan-Nya, segala sesuatu akan tampak baginya.

Apabila tangan seseorang telah dianggap sebagai “tangan” Tuhan, tidak ada perkara yang tidak bisa ditanganinya.

Keinginan kekasih Allah juga akan tercapai karena semuanya dibantu langsung oleh Allah.

Rasulullah saw. Adalah Jalan Menjadi Kekasih Allah

Lantas, bagaimana hubungan antara hadits tersebut dengan bacaan sholawat yang sedang menjadi bahan pertanyaan ini?

Adakah korelasi dari kalimat yang bernada syirik dalam sholawat dengan jaminan Allah untuk hamba-Nya yang telah menjadi kekasih-Nya?

Pada keadaan inilah, peran Rasulullah terlihat.

Peran beliau tersebut bukanlah bualan ulama, bukan pula ocehan dari perawi hadits.

Allah sendirilah yang menampakkan peran beliau sebagai jalan bagi siapa pun di antara umat Islam untuk menjadi kekasih Allah.

Perihal ini telah ditegaskan dalam Al-Qur’an melalui surah Ali Imran ayat 31, yang artinya:

“Katakan (hai Muhammad kepada manusia), jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian, dan mengampunkan segala dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dari hadits ini jelas bahwa kunci untuk menjadi kekasih Sang Pencipta adalah dengan mengikuti jejak Rasulullah saw. dan mengamalkan segala sunahnya.

Sederhananya, seorang muslim dapat menjadi kekasih Allah swt. setelah mampu menjadi kekasih Rasulullah saw.

Seseorang dikatakan mustahil menjadi kekasih Allah apabila dirinya tidak menyandang status sebagai kekasih Rasulullah saw.

Bahkan, Nabi Musa yang hanya ingin melihat Allah tidak memiliki kuasa, apalagi hanya manusia biasa.

Kesimpulan

Sepasang kekasih sudah selayaknya saling bermesraan. Namun, jika melihat saja tidak bisa, bagaimana cara mereka untuk bermesraan?

Oleh karena itu, pujian-pujian mesra yang terdapat dalam sholawat merupakan wujud kemesraan dari para ulama zaman dahulu terhadap Rasulullah saw.

Pada akhirnya, mereka juga bermesraan dengan Allah Swt.

Pada hakikatnya, semua kembali kepada Allah Swt., entah itu pembuka segala yang terkunci, pemudah segala hal yang sulit, maupun penghilang kesusahan.

Siapa lagi kalau bukan Allah yang berkuasa melakukan semua urusan tersebut? Akan tetapi, semua dapat terwujud dengan perantara umat muslim mencintai Rasulullah Saw.

Itulah tadi penjelasan mengenai sholawat fatih beserta keutamaannya.

Insyaallah kamu juga bisa memahami penjelasan bahwa membaca sholawat Nabi bukanlah termasuk perbuatan syirik.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untukmu dan ingatlah, apabila kamu sedang menemui masalah, larilah ke Allah, bukan kepada yang lain.

Salah satu cara untuk membuat hati tenang juga bisa dengan melantunkan sholawat fatih ini.

Sumber:

https://islam.nu.or.id/post/read/107575/lafal-dan-faedah-shalawat-fatih

https://islam.nu.or.id/post/read/99130/20-waktu-yang-disunahkan-membaca-shalawat–bagian-i-

https://islam.nu.or.id/post/read/124771/sayyid-bakri-kisah-di-balik-sang-pencipta-shalawat-fatih

http://www.piss-ktb.com/2015/04/4074-keutamaan-sholawat-fatih.html

https://www.laduni.id/post/read/68550/sholawat-fatih-penyelamat-dari-siksa-kubur.html

https://islam.nu.or.id/post/read/124634/perhatikan-10-manfaat-membaca-shalawat-nabi

https://www.nu.or.id/post/read/56851/menepis-anggapan-syirik-bacaan-shalawat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *