Penyakit Hati

Pembukaan

Manusia sebagai makhluk yang telah diciptakan oleh Allah ke dunia pasti memiliki cobaan dan sakit ketika menjalani kehidupan dunia.

Misalnya saja orang sehat yang tiba-tiba menjadi sakit, atau orang telah lama menjalani kehidupan dengan yang menyerang tubuh dan fisiknya.

Namun ada penyakit yang lebih berbahaya dari penyakit fisik yang bisa dilihat oleh alat kedokteran, yaitu penyakit hati. Tidak ada satu dokterpun yang bisa memvonis penyakit hati apa yang menimpa kita.

Penyakit hati adalah hal yang paling berbahaya untukk kita ketimbang penyakit dhahir yang bisa kita lihat. Berapapun banyak uang kita miliki, itu semua tidak bisa mengobati penyakit hati yang melekat pada kita kecuali kita mau belajar apa saja penyakit hati, bahaya, dan cara untuk mengobatinya.

Sahabat hasana.id, kali ini kami akan membahas kepada kalian tentang beberapa penyakit hati yang diancam oleh syariat.

Apa itu penyakit hati

Sahabat hasana.id, penyakit hati adalah sifat-sifat tidak baik yang tumbuh di dalam hati manusia.

Syariat islam sangat mengecam orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang tidak baik di dalam hatinya.

Penyakit hati berbahaya bagi manusia karena bisa merusak amalan yang telah dikerjakannya. Bahkan banyak kita baca sejarah umat-umat terdahulu yang menjadi binasa dan hancur karena memelihara penyakit hati mereka.

Misalnya saja sifat dengki dan dendam yang ada di dalam hati manusia, tentu saja akan menjadi racun yang membinasakan orang-orang disekitarnya. Bukan hanya kehidupan di dunia saja yang binasa, namun di akhirat juga Allah akan memberikan azab kepada mereka yang memelihara penyakit hatinya.

Adapun contoh penyakit hati yang berbahaya untuk akhirat adalah riya, ujub dan sifat-sifat lainnya yang akan hasana bahas untuk kalian pada bab selanjutnya.

Contoh penyakit hati

Sahabat hasana.id, berikut ini adalah beberapa contoh penyakit hati yang telah hasana kumpulkan untuk kalian.

sombong

Sahabat hasana.id, salah satu sifat tercela yang melekat pada hati-hati yang kotor yaitu sombong.

Sombong merupakan sifat yang berlawanan dengan tawadhu’, sebagaimana yang dijelaskan oleh ulama bahwa untuk mengerti sesuatu dengan sebenarnya, kita harus mengerti lawannya juga.

Tawadhu’ adalah satu perasaan merendah diri yang timbul dari menyadari dan mampu melihat kebesaran Allah dan sifat-sifat Nya yang begitu jelas. Maka sombong adalah sebuah sifat yang muncul karena telah tertutupnya mata hati makhluk dari melihat kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.

Para Ulama menjelaskan bahwa sombong adalah Pakaian Allah, artinya hanya Allah yang berhak untuk memiliki sifat sombong, maka siapapun selain-Nya yang berjalan dengan kesombongan di muka bumi, tiadalah baginya selain azab yang pedih.

Kita melihat dan menyaksikan jelas sejarah telah membuktikan bahwa sombong adalah sebuah sifat yang sangat tercela. Iblis la’natullah ‘alaih yang pernah menjadi guru dari seluruh malaikat yang Allah ciptakan, namun dia menjadi tercela karena sifat sombong yang dimilikinya ketika tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS.

Maka sahabat hasana.id, tidak ada hal apapun yang bisa membebaskan kita dari sifat takabbur yang nantinya menjadi petaka di akhirat kecuali kita tunduk dan mampu melihat kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Kita menyadari dengan sesungguhnya bahwa kita hanyalah manusia biasa yang dititipkan nikmat oleh Allah, dan kapan saja nikmat ini bisa dicabut dan diambil oleh Allah dengan segera. Maka tidak ada yang bisa menjadikan kita sombong kalau hakikatnya semua yang kita miliki bukanlah kepunyaan kita.

Dan lagipun, seorang mukmin sejati adalah mereka yang sibuk untuk memuji dan menyanjung Allah, bukan orang yang sibuk memuji diri sendiri, apalagi peduli terhadap pujian manusia kepadanya. Bahkan tujuan utamanya adalah ridha Allah semata-mata.

riya

Sahabat hasana.id, salah satu ajaran islam yaitu mengajak kita untuk mengerjakan ibadah dengan menghiasinya dengan akhlak yang mulia. Salah satu bentuk akhlak mulia tersebut adalah ikhlas, dan lawannya adalah riya.

Sahabat hasana.id, pengertian riya adalah bentuk perbuatan kebaikan yang kita kerjakan untuk membuat manusia ta’jub kepada kita.

Sebagian ulama mengartikan riya dengan berbedanya amalan dhahir yang kita kerjakan dengan niat yang terkandung di dalam hati. Artinya secara dhahir ibadah yang dikerjakan adalah untuk mencapai ridha Allah, namun secara bathin kita hanya menginginkan sanjungan manusia.

Adapun tujuan seseorang riya dalam ibadahnya sangat banyak. Salah satunya yaitu agar manusia memberikan ta’dhim kepadanya, mengharapkan agar orang lain ta’ajub ketika melihatnya atau agar manusia yang lain melihat kehebatannya dan merasa takut kepadanya.

Sahabat hasana.id, riya termasuk dalam hal-hal yang dilarang oleh Allah dan kita berdosa bila mengerjakannya. Setiap amalan yang dikerjakan yang disertai dengan perasaan ditolak dan tidak diterima oleh Allah SWT. Bahkan riya termasuk dalam pembagian dari syirik khafi, yaitu mengerjakan mengerjakan ibadah bukan hanya semata-mata mengharap ridha Allah.

Salah satu dalil yang terdapat di dalam Al-Quran yang menegaskan haramnya riya yaitu surat al-Kahfi ayat 110

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

Terjemah Arti: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Rasulullah SAW bersabda di dalam sebuah hadis qudsi yang artinya : “ Aku adalah orang yang paling paling kaya dari seluruh kemusyrikan. Maka siapa saja yang mengerjakan satu amalan dan mensyarikatkannya beserta Ku akan yang lain, niscaya Aku tinggalkan dia.”

Sahabat hasana.id, tentu saja riya memiliki tanda-tandanya sendiri. Adapun tanda sebuah amalan telah dirasuki sifat riya yaitu sebagai berikut:

  1. Mengharapkan amalan pribadinya masyhur dan diketahui semua orang
  2. Takabbur atau menganggap dirinya hebat dan besar
  3. Tidak memiliki sikap rendah diri terhadap sesama manusia
  4. Mengerjakan amalan karena manusia
  5. Mengerjakan amalan karena takut kepada manusia
  6. Suka menyalahi pendapat mayoritas ulama.

Ulama menjelaskan bahwa riya merupakan salah satu sifat tercela yang dimiliki oleh orang munafiq. Maka riya adalah sebuah perbuatan yang sangat berbahaya untuk kehidupan kita di akhirat.

ujub

Sahabat hasana.id, salah satu sifat tercela lainnya yang dilarang oleh syariat yaitu ujub.

Imam Al-Ghazali mengartikan ujub dengan menganggap besar nikmat dan condrong kepadanya serta lupa menisbahkannya kepada Yang Maha Memberikan nikmat, yakni Allah SWT.

Ujub merupakan sebuah amalan yang sangat banyak mendapatkan celaan di dalam Al-Qur’an. Salah satu nya adalah surat At-Taubah ayat 25:

لَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ

Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.

Di ayat secara jelas Allah bahwa yang menolong kita sehingga menang di dalam perperangan adalah Allah SWT, bukan banyaknya pasukan. Namun ketika kita menganggap bahwa jumlah pasukanlah yang menyebabkan kita menang dan lupa kepada Allah, maka malapetaka disegerakan di dunia, yaitu kekalahan pada perang Hunain.

Di dalam sebuah hadis Nabi SAW memperingatkan tentang bahayanya sifat ujub, yaitu hadis yang diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu yang artinya : “ Jika kalian tidak mengerjakan dosa, maka aku merasa khawatir kepada kalian kepada sesuatu yang lebih besar dari dosa itu sendiri, yaitu ujub.”

Al-Manawi di dalam menjelaskan makna dari hadis menyebutkan bahwa orang yang melakukan maksiat mengetahui keburukan dan kekurangannya sendiri, maka dia berharap untuk mengerjakan taubat. Beda halnya dengan orang yang ujub, dia tertipu dengan amalannya sendiri.

sum’ah

Sahabat hasana.id, yang dimaksudkan dengan sum’ah yaitu sebuah sikap yang senang untuk memperdengarkan kebaikan yang dia kerjakan untuk mendapatkan pujian daripada orang lain.

Ini merupakan sifat tercela, karena hampir sama dengan sifat ‘ujub, yaitu kita merasa senang ketika ada makhluk yang memuji amalan baik yang dikerjakan olehnya, bukan semata-mata mengharakan ridha Allah.

hasad

Selanjutnya sifat yang tercela yaitu hasad.

Imam Al-Jurjani mengartikan makna hasad dengan bercita-cita agar hilang dan berpindahnya nikmat yang didengki kepada pendengki.

Al-Kafawi mendefinisakan hasad dengan perubah hati terhadap manusia karena banyaknya harta dan kepemilikannya.

Sahabat hasana.id, di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “ Jangan saling memarahi dan jangan saling mendengki.”

Ibnu ‘itha’ menjelaskan di dalam menafsirkan hadis di atas bahwa ini merupakan larangan kepada hasad di atas nikmat yang diberikan kepada orang lain. Sesungguhnya Allah telah melarang hambanya yang beriman untuk bercita memiliki kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.

Artinya dalam hal duniawi, kita lebih baik untuk bersyukur dan merasa cukup dengan nikmat yang kita terima, daripada sibuk memikirkan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.

Sahabat hasana.id, hasad merupakan sifat tercela yang akan memberikan efek negatif kepada orang yang mengalaminya. Al-Mawaridi menyebutkan ada empat hal buruk yang akan menimpa pendengki

  1. hasratnya hasad dan teracunnya tubuh. Maka hasrat kepada dengki sesuatu yang dimiliki oleh orang lain adalah sesuatu yang tidak mengenal penghabisan, dan racunnya hasad merupakan penyakit yang tidak akan ditemukan obat.
  2. Rendahnya martabat, karena manusia akan berpaling dari orang yang memiliki sifat dengki dan akan lari dari mereka.
  3. Manusia akan membenci mereka, sehingga tidak ada rasa cinta sedikitpun kepada orang yang memiliki sifat dengki. Maka kemana-mana pendengki akan dimusuhi, sehingga tidak ada satupun tempat yang menerima keberadaan mereka.
  4. Marahnya Allah kepada orang yang memiliki sifat hasad.

pelit

Sahabat hasana.id, sifat tercela selanjutnya adalah pelit atau bakhil.

Al-Ashfahani menjelaskan bahwa makna dari pelit yaitu menahan keperluan pokok dari sesuatu yang tidak berhak untuk ditahan.

Imam al-Jurjani menyebutkan bahwa pelit adalah mencegah dari harta pribadinyaa.

Maka dari dua definisi yang telah diberikan oleh ulama tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengertian dari dengki adalah sifat kita yang mencegah untuk memberikan harta yang kita miliki kepada orang lain.

Menurut Ibnu Hajar orang paling pelit yaitu mereka yang tidak memberikan hartanya kepada orang memang membutuhkannya, beliau melanjutkan bahwa level tertinggi dari hasad yaitu menahan-nahan agar orang lain tidak memberikan hartanya kepada yang meminta.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Dan jauhi oleh mu akan kikir, karena kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.”

Imam An-Nawawi di dalam mengomentari hadis di atas mengatakan bahwa kebinasaan yang terjadi akibat sifat kikir yang disebutkan oleh Rasulullah yaitu membuat mereka saling menumpahkan darah karena kikirnya.

panjang angan-angan

Sahabat hasana.id, panjang angan-angan atau thulul amal merupakan harapan kita untuk memiliki sesuatu yang bersifat duniawi. Misalnya ketika besar kita ingin ini dan itu, ingin mobil ini dan itu, maka ini yang dinamakan panjang angan-angan.

Imam Al-Ghazali di dalam membahas tentang panjang angan-angan memberikan 4 contoh bahaya yang akan diterima oleh pelakunya, yaitu sebagai berikut:

  1. berpaling dari perbuatan ta’at. Dalam artian dia akan sering bermalas-malasan ketika hendak mengerjakan kebaikan karena larut dalam angannya terhadap kesenangan hidup di dunia.
  2. Tidak segera bertobat atau meninggalkannya selamanya, karena pada dasarnya orang yang panjang angan-angan merasa bahwa waktu kehidupannya di muka bumi masih panjang, sehingga sekarang dia senang-senang aja untuk mengejar angan-angan nya tersebut.
  3. Terlalu cinta kepada dunia dan menyibukkan diri dalam mengumpulkan matrealistis duniawi.]
  4. Menjadikan hati keras dan lupa terhadap akhirat.

dendam

Sahabat hasana.id, salah satu sifat yang paling berbahaya adalah dendam.

Ulama menjelaskan bahwa pengertian dari dendam adalah memendam perasaan marah di dalam hati dan berencana untuk membalas perbuatan orang lain pada suatu hari.

Di dalam membahas hukum dendam, para ulama berbeda pendapat menurut kondisi dari dendam tersebut.

Kalau dendam tersebut muncul bukan di atas jalan yang hak, maka syariat mencelanya karena dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian di dalam hati manusia.

Adapun apabila kita dendam kepada orang yang dhalim, sekiranya kita tidak sanggup mengambil haknya pada saat itu, maka ini bukanlah sesuatu hal yang tercela di dalam syariat. Maka kalau sekiranya dia telah sanggup mengambil haknya yang telah diambil, maka boleh baginya untuk membalasnya. Namun meskipun demikian yang lebih baik adalah memaafkannya.

tidak menerima takdir

Sahabat hasana.id, sifat selanjutnya yang dicela oleh syariat yaitu tidak menerima takdir yang telah di tetapkan oleh Allah kepadanya.

Di dalam surat At-Taghabun ayat 11 Allah SWT berfirman yang artinya :

Tidak akan terjadi musibah kecuali dengan izin Allah. Dan siapa saja yang beriman kepada Allah maka Allah akan memberikan hidayah kepada hatinya. Allah Yang Maha Tau terhadap segala sesuatu.

Sahabat hasana.id, mengenai tentang menerima takdir, yang perlu benar kita ingat bahwa kita hanyalah hamba yang diciptakan oleh Allah. Kita tidak berhak untuk memprotes Allah terhadap nasib yang kita jalani hari ini.

Dan kalaupun kita melakukan protes,maka yang rugi juga kita. Adapun kalau kita menerima dengan lapang dada semua qadarullah kepada kita, dan terus mengerjakan ibadah kepada Allah semampu kita,maka balasan surga adalah idaman semua orang yang sabar.

mengeluh dan tidak bersyukur

Sahabat hasana.id, mengeluh dan tidak bersyukur adalah efek dari hati kita yang tidak menerima qadarullah.

Di dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7 :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Terjemah Arti: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Sahabat hasana.id, di penggalan kedua ayat di atas merupakan ancaman dari Allah untuk hambanya tidak bersyukur dengan apa yang telah Allah tetapkan, bahwa azab Allah sangatlah pedih kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat yang telah Allah berikan.

Maka kalau kita benar-benar ingin meraih ridha Allah, tinggalkan sifat suka mengeluh dan tidak bersyukur, namun cobalah untuk perlahan menerima semua ketetapan Allah.

Sesungguhnya hidup baru nyaman dinikmati ketika dibarengi dengan rasa syukur. Meski kalian memiliki kekayaan sebanyak Karun, kerajaan sebesar Firaun, kalau tidak disertai dengan rasa syukur, maka semuanya hanya akan menyebabkan kebinasaan di hari akhirat.

Kenapa bisa muncul penyakit hati

Sahabat hasana.id, pada dasarnya penyakit hati muncul karena kita tidak mau belajar ilmu agama.

Lebih lengkap Imam Hasan Bashri menyebutkan ada enam perkara yang membuat hati kita menjadi rusak.

  1. Mengerjakan dosa dengan harapan akan melakukan tobat nantinya.
  2. Memiliki ilmu, namun tidak mengamalkannya.
  3. Tidak beramal dengan ikhlas.
  4. Tidak mau bersyukur, padahal memakan rezki dari Allah.
  5. Tidak ridha dan tidak menerima ketentuan Allah.
  6. Menanam orang yang telah mati, namun tidak mengambil pelajaran apapun darinya.

Cara agar tidak terkena penyakit hati

Sahabat hasana.id, adapun cara agar tidak terkena penyakit hati menurut Imam Al-Qusyairi ada lima, yaitu :

  1. Membaca Al-Quran dengan tadabbur.

Artinya adalah kita membaca Al-Quran dengan memperhatikan arti dan makna dari ayat-ayat tersebut. Ketika ada ayat yang mengancam niat buruk yang ada di dalam hati kita, maka secara perlahan hati kita akan berubah dan menjadi baik, insyaallah.

  1. Mengosongkan perut

Alasan mengosongkan perut bisa menjadi penawar agar tidak terkena penyakit hati adalah karena penyebab utama munculnya penyakit hati adalah muncul keinginan-keinginan terhadap dunia.

Maka cara untuk mengecilkan hasrat tersebut adalah memukul tempat munculnya, yaitu perut yang kenyang.

  1. Qiyamul lail.

Maksudnya adalah kita mengerjakan ibadah malam, seperti shalat, zikir dan memperbanyak doa kepada Allah agar diubahnya hati kita menjadi hati yang bersih dan menerima ketentuan Nya.

  1. Merendahkan diri dihadapan Allah.

Kita harus merasa benar bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan dititipkan amanah berupa nikmat yang akan dipertanggung jawabkan pada hari akhirat kelak.

  1. Berkumpul dengan orang-orang shalih.

Tentu saja, lingkungan lebih mudah untuk mengubah pribadi kita mejadi pribadi yang lebih baik. Ubah lingkungan, perbanyak duduk dan mengambil hikmah dari cara hidup orang yang shalih, maka inysaallah hati kita juga akan membaik.

Penutup

Sahabat hasana.id, inilah beberapa pembahasan yang berkaitan dengan penyakit hati yang telah dikumpulkan hasana untuk kalian.

Semoga setelah membaca artikel ini, hati kita berubah menjadi hati-hati yang bersih, dan tunduk serta patuh pada perintah Allah.