Kisah Lengkap Nabi Ishaq dan Keluarganya

Kewajiban sebagai umat muslim adalah mengimani adanya nabi dan rasul Allah Swt. Beriman kepada nabi dan rasul berarti percaya dan meyakini adanya nabi dan rasul yang hidup di masa lampau. Salah satu kisah nabi yang menarik untuk disimak adalah cerita dari Nabi Ishaq.

Mungkin banyak dari kamu yang masih belum familiar dengan kisah Nabi Ishaq Kendati demikian, cerita dari Nabi Ishaq juga dapat memberikan Hikmah wah yang bermanfaat bagi umat muslim. Bagi yang ingin lebih tahu mengenai cerita Nabi Ishaq, tidak ada salahnya untuk menyimak ringkasan dari hasanah.id berikut!

Mengenal Nabi Ishaq

Dalam Al-Quran sendiri telah disebutkan ada sekitar 25 Nabi dan Rasul yang wajib untuk diimani, salah satunya adalah Nabi Ishaq. Nabi Ishaq sendiri merupakan Nabi ke-9 yang ada di dalam agama Islam. Nama dari Nabi Ishaq juga tercantum dalam Al-Quran sebanyak 17 kali.

Ayat-ayat suci dalam Al-Quran tersebut tidak hanya mengisahkan kelahiran Nabi Ishaq saja tetapi juga mengenai kisah hidupnya.

Sebagai tambahan informasi, Nabi Ishaq merupakan putra dari Nabi Ibrahim dengan Sarah, istri pertamanya. Mungkin banyak dari kamu yang masih belum mengetahui atau memahami cerita ini.

Nabi Ibrahim dan Sarah sendiri dikaruniai Nabi Ishaq saat usianya sudah memasuki usia senja. Tidak heran jika di kisah Nabi Ismail disebutkan bahwa Sarah merelakan Nabi Ibrahim menikahi Hajar yang melahirkan Nabi Ismail.

Nama dari Ishaq sendiri berasal dari bahasa Ibrani, artinya adalah tersenyum atau tertawa. Hal ini ternyata berkaitan dengan Sarah saat pertama kali mendapat berita menyenangkan dari malaikat. Sejak saat itu, Sarah tersenyum tidak percaya jika dirinya akan dikaruniai seorang momongan.

Kehadiran Nabi Ishaq di tengah-tengah keluarga Nabi Ibrahim dan Sarah seakan menjadi penerang. Apalagi, setelah Hajar melahirkan Nabi Ismail di waktu sebelumnya sempat membuat Sarah merasa cemburu dan berharap agar dirinya juga bisa mengandung.

Siapa yang menyangka jika akhirnya Allah Swt. mengabulkan doa Nabi Ibrahim dan Sarah dengan memberikan seorang putra.

Kedatangan 3 Tamu Nabi Ibrahim

Kisah kelahiran Nabi Ishak sendiri menjadi salah satu kisah yang sangat menarik. Terutama bagi kamu yang tengah bersabar dan terus memanjatkan doa kepada Allah Swt. agar segera diberi keturunan.

Sebagai tambahan informasi, Sarah dan Nabi Ibrahim sendiri dikaruniai seorang putra saat berusia lebih dari 90 tahun.

Tidak heran jika sebelum mendapatkan kabar bahagia tersebut, Sarah meminta suaminya, Nabi Ibrahim untuk menikahi Hajar. Lebih lanjut, kelahiran Nabi Ishak ini juga cukup menarik untuk disimak.

Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Ibrahim kedatangan beberapa orang tamu. Nabi Ibrahim dan istrinya pun menyajikan daging sapi untuk menyambut tamu-tamu tersebut.

Namun, setelah dihidangkan, tamu-tamu tersebut menolak hidangan tersebut. Nabi Ibrahim pun merasa khawatir dan takut karena hal tersebut. Tamu-tamu yang datang itu akhirnya menenangkan Nabi Ibrahim dan menjelaskan kalau mereka tidak minum dan makan.

Utusan-utusan Allah

Setelah itu, tamu-tamu tersebut menyampaikan maksud kedatangannya kepada Nabi Ibrahim dan Sarah.

Tamu-tamu tersebut berkata bahwa mereka adalah malaikat yang diutus oleh Allah Swt. untuk membinasakan kaum Luth. Namun, mereka juga datang untuk memberikan kabar gembira bahwa Nabi Ibrahim dan juga Sarah akan segera dikaruniai seorang putra yang bernama Ishaq.

Mendengar kabar tersebut, Sarah pun tidak percaya karena dirinya merupakan wanita yang mandul. Selain itu, Sarah dan Nabi Ibrahim juga sudah tua sehingga sangat mustahil untuk bisa mendapatkan momongan.

Mengetahui hal tersebut, malaikat-malaikat itu kembali meyakinkan Sarah dan Nabi Ibrahum jika kabar gembira tersebut memang benar adanya.

Sarah dan Nabi Ibrahim langsung tersenyum dan tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah. Kisah dari malaikat yang menyampaikan kabar bahagia tersebut juga tercantum dalam surat Adz-Dzaariyat ayat 30, yang berbunyi:

قَالُوا۟ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْعَلِيمُ

qālụ każāliki qāla rabbuk, innahụ huwal-ḥakīmul-‘alīm

Artinya:

“Mereka berkata: “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

Kendati di dalam Al-Quran tidak disebutkan lebih mendetail mengenai Nabi Ishaq tetapi putra dari Nabi Ibrahim dan Sarah ini tumbuh menjadi pemuda yang tampan, cerdas, berakhlak baik, dan juga saleh.

Tidak jauh berbeda dengan Nabi Ismail, Nabi Ishak juga diajarkan mengenai ilmu-ilmu agama Islam sedari kecil oleh ayahnya, Nabi Ibrahim. Menjelang akhir hayat Nabi Ibrahim, Nabi Ishak dinikahkan dengan wanita yang bernama Rafiqah.

Perjalanan Dakwah Nabi Ishaq

Nabi Ishaq yang juga merupakan putra dari Nabi Ibrahim juga meneruskan tugas sang ayah dalam berdakwah.

Pada saat diangkat menjadi Nabi dan menyebarkan ajaran agama Islam, Ishaq ternyata dikenal sebagai sosok yang ahli dalam ilmu dan hikmah. Sedangkan lokasi dakwah dari Ishaq sendiri diketahui berada di daerah Palestina.

Terutama daerah Kan’an dan Syam. Dalam berdakwah dan memimpin kaumnya, Ishaq juga dikenal sebagai seorang Nabi yang ramah sehingga banyak kaumnya yang segan dan menghormatinya.

Tidak hanya itu saja, kaum yang dipimpin oleh Nabi Ishaq pun hidup rukun dan makmur karena selalu diberkahi oleh Allah SWT.

Nabi Ishaq dan Keluarganya

Rafiqah, istri dari Nabi Ishaq merupakan anak dari salah satu saudara kandung Nabi Ibrahim. Keduanya dinikahkan pada saat Nabi Ibrahim sebelum Nabi Ibrahim meninggal dunia. Pada saat dinikahkan, kala itu Nabi Ishaq sudah berumur 40 tahun.

Setelah menikah, Rafiqah ternyata juga turut serta dalam berdakwah dan juga menyebarkan agama Islam bersama suaminya, Ishaq.

Keduanya juga dikaruniai dua orang anak walaupun harus menunggu selama kurang lebih 20 tahun lamanya. Hal ini terjadi dikarenakan Rafiqah binti Batu’il merupakan seorang wanita yang mandul.

Tidak heran jika Nabi Ishaq dan Rafiqah harus bersabar dalam memperoleh keturunan, seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Sarah dahulu.

Setelah penantian panjang tersebut, Ishaq dan juga Rafiqah langsung dikarunia sepasang anak kembar yang keduanya berjenis kelamin laki-laki. Nama anak pertamanya adalah Ishu, sedangkan anak keduanya diberi nama Yakub.

Walaupun kembar, baik Ishu dan Yakub ternyata memiliki kesenangan yang berbeda. Jika Ishu tumbuh menjadi pemuda yang gemar berburu dan tegas dalam bersikap, berbeda lagi dengan Yakub yang lebih senang mengikuti jejak ayah ibunya dalam berdakwah di jalan Allah Swt.

Sayangnya, keduanya terlibat perselisihan yang membuat Ishu marah kepada Yakub.

Perseteruan Kedua Anak Nabi Ishaq

Saat menjalani masa tuanya, Nabi Ishaq memiliki penglihatannya yang bisa dibilang lemah. Pada suatu hari, Nabi Ishaq meminta anak pertamanya, Ishu untuk berburu dan memasakkan makanan kesukaannya dari hasil hewan buruan tersebut.

Namun, Rafiqah meminta Yakub, putra keduanya untuk menyajikan makanan kesukaan Nabi Ishaq sebelum Ishu datang.

Rafiqah pun memasangkan pakaian milik Ishu kepada Yakub. Tidak tanggung-tanggung, Rafiqah juga memasangkan kulit domba di tangan dan leher Yakub agar Ishaq mengira Yakub adalah Ishu.

Saat Yakub menghidangkan makanan tersebut di hadapan Ishaq, Ishaq meraba tubuh anaknya dan mengatakan bahwa suara yang menghidangkan adalah suara Yakub tetapi tangannya seperti tangan Ishu.

Setelah menyantap makanan tersebut, Nabi Ishaq pun mendoakan Yakub yang di kirinya adalah Ishu. Doa tersebut pun doa yang berisi agar putranya selalu diberikan kebaikan, rezeki berlimpah, menjadi tuan bagi saudaranya dan berlaku pula untuk anak keturunannya.

Tidak berapa lama setelah Yakub selesai membereskan dan pergi dari tempat Ishaq, datanglah Ishu dan menghidangkan makanan yang diminta oleh sang ayah.

Betapa kagetnya Ishu saat sang ayah berkata telah menyantap hidangan dari Ishu sekaligus mendoakan dirinya. Saat itulah keduanya tersadar jika yang datang dan menghidangkan makanan tadi adalah Yakub.

Ishu pun menangis karena doa yang telah diucapkan oleh Ishaq tidak bisa ditarik kembali. Mengetahui hal itu, Ishu pun marah dan berniat untuk membunuh Yakub setelah Ishaq wafat.

Mengetahui hal tersebut, Rafiqah pun meminta Yakub meninggalkan rumahnya menuju rumah sang paman, Laban yang berada di Mesopotamia atau yang kini dikenal sebagai Irak.

Sebelum pergi, Nabi Ishaq kembali mendoakan Yakub dan melarang putranya untuk menikahi wanita Palestina karena mereka termasuk ke dalam golongan orang kafir.

Tidak heran jika akhirnya Nabi Yakub memperistri salah seorang wanita yang berasal dari keluarga besar Nabi Ibrahim. Sedangkan Ishu yang sudah terlanjur memperistri dua wanita Palestina akhirnya juga memperistri Mahalat, putri dari Nabi Ismail.

Wafatnya Nabi Ishaq

Selama di Irak, Yakub juga diperintahkan oleh Ishaq untuk belajar dan lebih memahami agama Islam. Nabi Ishaq sendiri wafat pada usia seratus delapan puluh tahun. Sebelum Nabi Ishaq meninggal, kedua anaknya pun diketahui telah akur kembali.

Ishu sebagai putra pertama Nabi Ishaq dan Rafiqah diketahui sebagai nenek moyang dari bangsa Romawi. Sedangkan Yakub yang lahir saat memegang tumit Ishu merupakan nenek moyang dari Bani Israil.

Tidak hanya itu saja, anak kedua dari Ishaq, Yakub nantinya dikenal oleh umat Muslim sebagai seorang Nabi yang meneruskan tugas ayahnya.

Cerita dari Nabi Ibrahim, Ishaq dan juga Yakub ini juga tercantum pada QS. Shad ayat 45-46, yang berbunyi:

وَٱذْكُرْ عِبَٰدَنَآ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ أُو۟لِى ٱلْأَيْدِى وَٱلْأَبْصَٰرِ

ważkur ‘ibādanā ibrāhīma wa is-ḥāqa wa ya’qụba ulil-aidī wal-abṣār

Artinya:

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.”

إِنَّآ أَخْلَصْنَٰهُم بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى ٱلدَّارِ

innā akhlaṣnāhum bikhāliṣatin żikrad-dār

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”

Lokasi Makam Nabi Ishaq

Nabi Ishaq sendiri wafat di usia 180 tahun. Adapun makam dari Nabi Ishaq sendiri berada di Palestina bersama dengan kedua orang tuanya, Nabi Ibrahim dan juga Sarah.

Bagi kamu yang ingin berziarah ke makam Nabi Ishaq dapat mendatangi Gua Makfilah yang berada di Hebron atau yang disebut sebagai Palestina saat ini.

Saat ini, di atas gua Makfilah sendiri telah berdiri masjid yang diberi nama Masjid Ibrahim. Di kompleks gua Makfilah ini ternyata juga menjadi tempat persemayaman bagi Nabi Yakub, putra Nabi Ishaq. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat suci bagi umat Islam, Yahudi dan juga Kristen.

Siapa Nabi yang Disembelih oleh Nabi Ibrahim?

Kisah Nabi Ibrahim ternyata juga kerap dikaitkan dengan perintah untuk melaksanakan kurban. Hal ini bermula saat Nabi Ibrahim bermimpi bahwa dirinya tengah menyembelih putranya.

Mimpi inilah yang kemudian menjadi salah satu wahyu untuk melakukan ibadah. Ya, ibadah di Hari Raya Idul Adha, berkurban.

Namun, karena Nabi Ibrahim memiliki dua putra, timbullah perdebatan atas siapa yang sebenarnya akan disembelih oleh Nabi Ibrahim sebelum Allah Swt. menggantinya dengan seekor hewan yang besar.

Terkait hal ini, rupanya Al-Quran juga tidak menyebutkan siapa nama anak dari Nabi Ibrahim yang melaksanakan wahyu tersebut. Akan tetapi, sebagian kelompok ulama berpendapat bahwa putra Nabi Ibrahim yang disembelih tersebut adalah Nabi Ismail.

Berbeda lagi dengan kelompok ulama lainnya yang berpendapat bahwa putra yang akan disembelih tersebut adalah Nabi Ishaq. Terkait dengan perdebatan ini, Ibnu Katsir memiliki pendapat tersendiri yang menyebutkan bahwa putra yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim adalah Nabi Ismail.

Hal ini juga sesuai dengan redaksi dalam Al-Quran yang menyebutkan Allah Swt. memberikan kabar gembira atas kelahiran Ishaq setelah Nabi Ibrahim menunaikan wahyu-Nya.

Jika demikian, bisa disimpulkan bahwa Nabi yang akan disembelih adalah Nabi Ismail. Hal ini juga tertuang dalam QS. As-Shaffat ayat 112, yang berbunyi:

وَبَشَّرْنَٰهُ بِإِسْحَٰقَ نَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

wa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya:

“ Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.”

Tidak hanya itu saja, pendapat ini juga diperkuat dengan QS Al-Hijr ayat 53 yang berbunyi:

قَالُوا۟ لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٍ

qālụ lā taujal innā nubasysyiruka bigulāmin ‘alīm

Artinya:

“Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim”.”

Jika dilihat dari arti ayat tersebut, disebutkan bahwa Allah Swt. memberikan berita gembira atas lahirnya seorang anak laki-laki yang alim. Anak laki-laki yang alim atau saleh merupakan sebutan yang diberikan kepada Ishaq. Sedangkan Nabi Ismail sendiri dikenal sebagai seorang anak yang sangat sabar.

Nabi Ishaq dan Bani Israil

Kelahiran Nabi Ishaq ini ternyata juga dibahas pada QS Maryam ayat 49. Dalam ayat tersebut, diceritakan bahwa Nabi Ibrahim dan Sarah tidak hanya mendapatkan Ishaq saja.

Namun, dari Ishaq pula mereka akan mendapatkan cucu yang bernama Yakub yang juga diangkat menjadi Nabi oleh Allah Swt. Adapun QS. Maryam ayat 49 tersebut berbunyi:

فَلَمَّا ٱعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا

fa lamma’tazalahum wa mā ya’budụna min dụnillāhi wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya’qụb, wa kullan ja’alnā nabiyyā

Artinya:

“Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.”

Nabi Ishaq juga bisa dibilang sebagai salah satu nenek moyang dari Bani Israil. Hal ini tentu berkaitan dengan terbentuknya Bani Israil atau keluarga Israil. Nama Israil sendiri merupakan nama yang diberikan kepada Yakub karena sering melakukan perjalanan di malam hari.

Siapa yang menyangka jika kisah dari Nabi Ishaq ini membuka beberapa pengetahuan sekaligus. Mulai dari kisah hidup Nabi Ibrahim hingga Nabi Yakub yang juga dikenal sebagai nenek moyang Bani Israil.

Selain itu, jangan lupa untuk meneladani sifat dan sikap yang baik dari Nabi Ishaq agar selalu hidup dalam rahmat dan berkah Allah SWT.

Source:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200430064002-289-498685/kisah-nabi-ishak-as-keteguhan-doa-dan-kelahiran-yang-dinanti

Kisah Nabi Ishaq ‘Alaihissalam

Siapa Yang Akan Disembelih: Ismail atau Ishaq? Kajian Tafsir al-Maraghi

Yang disembelih Itu Ishaq, Bukan Ismail

https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-ishaq-as-kesabaran-doa-dan-cikal-bakal-bani-israil

https://islam.nu.or.id/post/read/9540/iman-kepada-para-rasul-dan-kitab-suci

https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-beriman-kepada-rasul

https://www.muslimidia.com/2020/03/kisah-nabi-ishaq-as.html