Fakta-Fakta Penting Masjidil Aqsa, Umat Islam Wajib Tahu

Tentu kamu sudah sering mendengar nama Masjidil Aqsa. Salah satu tempat suci ini memiliki banyak cerita.

Ia juga sekaligus menjadi saksi bisu terjadinya berbagai peristiwa bersejarah, baik di dunia Islam maupun peradaban manusia pada umumnya.

Pada kesempatan kali ini, Hasana.id ingin mengajak kamu mengingat kembali cerita-cerita itu.

Mungkin kamu sudah tahu beberapa di antaranya, tetapi pasti ada fakta tentang Masjidil Aqsa yang belum kamu ketahui. Karena itu, sebaiknya kamu membacanya hingga selesai.

Profil Singkat Masjidil Aqsa

Tempat suci ini dikenal dengan banyak nama, meski Al-Qur’an sendiri menyebutnya dengan Masjidil Aqsa atau Masjid Al-Aqsa yang berarti “masjid terjauh”.

Ada umat muslim yang menggunakan istilah Baitul Maqdis, Haram al-Sharif, Majid Elia, Baitul Quds, al-Mahfuzah, dan lain sebagainya.

Orang-orang Yahudi dan Kristen pun menyebutnya dengan istilah tersendiri, sebut saja Bait Sulaiman atau Salomon Temple dan Bukit Bait Suci atau Temple Mount.

Seperti diketahui, umat Nasrani dan Yahudi juga menganggap Masjidil Aqsa sebagai tempat suci mereka.

Bagi umat muslim, Al-Aqsa adalah satu dari tiga tempat paling suci di muka bumi, selain Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi atau Masjid Rasulullah di Madinah.

Tempat kuno ini memiliki arti penting dalam sejarah perjalanan agama Allah, sekaligus peradaban manusia secara umum.

Sering kali orang mengira bahwa Masjid Al-Aqsa adalah sebuah bangunan masjid, padahal sebenarnya bukan.

Sekadar informasi, kini telah disepakati bahwa nama Masjidil Aqsa merujuk pada sebuah kompleks tempat suci seluas 14,4 hektare yang ditempati sejumlah bangunan di atasnya.

Kompleks Masjidil Aqsa berada di Kota Tua Yerusalem, Palestina. Belakangan diketahui bahwa Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota negara mereka.

Hal itu sesungguhnya tidak mengherankan karena kita semua tahu bahwa wilayah ini telah mengalami konflik selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad lamanya.

Organisasi pendidikan, ilmu, dan kebudayaan internasional di bawah PBB, UNESCO, telah menetapkan situs di Yerusalem tersebut sebagai warisan peradaban Islam, bukan agama lain.

Namun, hal itu tidak berarti pengelola kompleks melarang pengunjung nonmuslim memasuki lokasi tersebut.

Saat ini, Masjidil Aqsa berada di bawah perlindungan Kerajaan Yordania.

Kompleks tersebut merupakan tanah wakaf. Pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat Suci Kerajaan Yordania berdasarkan perjanjian damai dengan Israel.

Bagian-Bagian dalam Masjidil Aqsa

Di atas kompleks dengan daya tampung maksimal 500.000 orang jemaah ini berdiri sejumlah bangunan, berupa masjid, mushala, perpustakaan, taman, dan lain-lain.

Berikut daftar bagian-bagian kompleks Masjid Al-Aqsa dan bangunan lain yang berada di atasnya.

Gerbang

Semula, terdapat 15 pintu masuk menuju kompleks masjid. Namun, kini hanya tersisa 10 gerbang, yaitu:

  • Bab al-Asbat;
  • Maroccans/Al-Maghribah Gate;
  • Chain Gate;
  • Ablution Gate;
  • Iron Gate;
  • Gate of Bani Ghanim;
  • Cotton’s Merchant Gate;
  • Gate of Darkness; dan
  • Gate of Remission.

Satu-satunya gerbang untuk nonmuslim adalah Al-Maghribah Gate. Konon, Rasulullah saw. memasuki Masjidil Aqsa pada peristiwa Isra’ Mi’raj lewat pintu ini.

Sementara itu, salah satu gerbang yang telah disegel, The Golden Gate, dipercaya sebagai pintu masuk Nabi Isa Almasih kelak saat dibangkitkan kembali ke dunia dan memimpin di Al-Aqsa.

Bait Sulaiman

Letaknya berdekatan dengan pintu masuk yang telah ditutup, The Golden Gate.

Dipercaya dulunya menjadi tempat berdirinya kuil atau Kerajaan Nabi Sulaiman, saat ini Bait Sulaiman berfungsi sebagai tempat pendidikan untuk siswi putri.

Kubah Shakhrah

Nama populernya adalah Dome of the Rock, bangunan berbentuk segidelapan dengan kubah berlapis emas yang memelopori corak arsitektur Islam hingga kini.

Kubah Shakhrah menjadi sentral sekaligus ikon dari kompleks Al-Aqsa. Bangunan tua ini menaungi sebuah masjid.

Di dalamnya, terdapat sebongkah batu (The Fondation Stone) yang berlubang menuju sebuah gua (Well of Souls), yang kini digunakan untuk tempat shalat.

Batu ini diyakini sebagai tempat Rasulullah saw. bertolak ke Sidratul Muntaha ketika menjalani Isra Mi’raj, juga merupakan lokasi Nabi Ibrahim a.s. ketika akan mengorbankan Nabi Ismail a.s.

Miniatur Shakhrah

Bangunan Al-Shakhrah versi mini berada di sebelah timur kubah yang sebenarnya. Masjid mini ini menandai titik pusat seluruh kompleks Masjidil Aqsa.

Masjid Al-Qibli

Dikenal juga dengan nama Masjid Jami’ Al-Aqsa, Masjid Al-Qibli yang berciri khas kubah abu-abu gelap sering kali dikira sebagai Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya.

Bangunan seluas 4.000 meter persegi terletak di bagian selatan kompleks ini hanya berjarak beberapa puluh meter dari Dome of the Rock.

Masjid dan Dinding al-Buraq

Dinamakan demikian karena umat Islam memercayai bahwa Nabi Muhammad saw. menempatkan Buraq-nya di sini sebelum naik ke Sidratul Muntaha.

Letaknya ada di bagian Dinding Barat (Western Wall/Buraq Wall) kompleks Al-Aqsa, di tingkat yang lebih rendah daripada Masjid Kubah Shakhrah.

Dinding Buraq bagi umat Yahudi berfungsi sebagai tempat ibadah.

Mereka menamainya sebagai Tembok Ratapan atau Wailing Wall yang dipercaya sebagai satu-satunya struktur dari bangunan Bait Suci yang selamat dari penghancuran oleh Bangsa Romawi.

Mushala Al-Mawarni

Bersebelahan dengan Masjid Al-Qibli di sisi selatan kompleks, Mushala Al-Mawarni juga memiliki luas 4.000 meter persegi.

Letaknya berada di bawah tanah dengan kapasitas mencapai 5.000 jemaah. Tempat ini merupakan tempat penampungan air yang pertama kali dibangun pada masa Romawi.

Masjid An-Nisa

Pada masa pemerintahannya, Shalahuddin al-Ayyubi mendirikan masjid khusus untuk perempuan.

Kini, masjid tersebut beralih fungsi menjadi museum, tempat penyimpanan, dan perpustakaan. Perpustakaan Yerusalem berdiri pada 1923, memiliki koleksi 130.000 buku dan 4.000 manuskrip.

Riwayat Pembangunan Masjidil Aqsa

Siapa yang pertama kali membangun Masjidil Aqsa? Mengenai soal yang satu ini, ada dua pendapat yang paling banyak dipakai dan keduanya sama-sama kuat.

Sebagian memercayai fondasi pertama Al-Aqsa diletakkan oleh Nabi Adam a.s., sedangkan pendapat lain mengatakan pelopornya adalah Nabi Ibrahim a.s.

Sebagian besar umat Islam memercayai pendapat pertama.

Masjidil Aqsa dibangun oleh Nabi Adam alaihissalam atas perintah Allah Swt. 40 tahun setelah beliau rampung mendirikan Ka’bah di Makkah.

Berikut sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan Abu Dzar al-Ghifari.

يا رسول الله: أي مسجد وُضِع في الأرض أولا؟ قال: المسجد الحرام، قلت: ثم أي؟ قال: المسجد الأقصى، قلت: كم بينهما؟ قال: أربعون سنة، وأينما أدركتك الصلاة فصل، فهو مسجد

Artinya:

“’Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun di muka bumi?’ Beliau menjawab, ‘Masjid al-Haram.” Aku kembali bertanya, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Masjid Al-Aqsha.’ Kutanya lagi, ‘“Berapa tahunkah jarak pembangunan keduanya?’ Beliau kembali menjawab, ‘40 tahun. Di mana pun engkau menjumpai waktu shalat maka shalatlah karena tempat (yang engkau jumpai itu) adalah masjid.”

Namun, pada masa Nabi Nuh alaihissalam, bumi mengalami peristiwa banjir dahsyat.

Dua situs suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa, sama-sama tenggelam ditelan banjir sehingga lokasinya tak lagi diketahui sampai beberapa waktu yang cukup lama.

Pada sekitar tahun 2.000 SM, Nabi Ibrahim menetap di kawasan Palestina. Masyarakat lokal telah menggunakan Al-Aqsa sebagai tempat ibadah.

Lalu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim bertempat tinggal di Al-Aqsa dan memakmurkan masjid-Nya.

Perintah tersebut juga beliau wariskan kepada para keturunannya sejak Nabi Ishaq yang berputra Nabi Yaqub hingga kemudian diwujudkan oleh Nabi Suliaman alaihissalam.

Beliau membangun kembali kompleks Masjidil Aqsa bersebelahan dengan istana Bait Sulaiman.

Jatuh Bangun Masjdil Aqsa

Pada sekitar abad ke-6 SM, Babilonia menguasai Yerusalem dan menghancurkan Al-Aqsa.

Kemudian, ketika Persia berhasil mengalahkan Babilonia, Yerusalem jatuh ke tangan kerajaan itu dan Masjidil Aqsa dibangun kembali.

Namun, beberapa puluh tahun kemudian, kompleks Masjid Al-Aqsa kembali hancur, kali ini oleh serangan Bangsa Romawi pada sekitar 70 tahun SM.

Dalam kekuasaan Romawi inilah, Masjidil Aqsa sempat beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah sampai kedatangan Rasulullah saw. pada abad ke-6 Masehi.

Masjid Al-Aqsa pada Era Islam

Masjidil Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam sebelum Allah mewahyukan pemindahan arah ke Masjidil Haram kepada Rasulullah saw.

Hal itu berlangsung selama sekitar 17 bulan, berawal dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Peristiwa itu sendiri salah satunya terekam dalam ayat pertama surah Al-Isra.

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Sub-ḥānallażī asrā bi’abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī’ul-baṣīr.

Artinya:

“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Rasulullah saw. melakukan perjalanan malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian diangkat ke Sidratul Muntaha.

Batu fondasi di bawah Kubah Shakhrah diyakini sebagai tempat Rasulullah saw. bertolak naik ke langit ketujuh.

Beliau turun kembali dengan membawa perintah shalat lima waktu dari Allah Ta’ala. Lalu, beliau menjalankan shalat pertama kali di tempat itu sebagai imam bagi para nabi dan rasul.

Sejak itulah, umat Islam mulai mengerjakan shalat lima waktu dengan adzan menjadi penandanya.

Pemindahan Kiblat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa

Pada tahun ke-2 setelah hijrah ke Madinah, Allah Swt. pun memerintahkan Rasulullah saw. untuk memindahkan kiblat ke Masjidil Haram.

شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

Qad narā taqalluba waj-hika fis-samā`, fa lanuwalliyannaka qiblatan tarḍāhā fa walli waj-haka syaṭral-masjidil-ḥarām, wa ḥaiṡu mā kuntum fa wallụ wujụhakum syaṭrah, wa innallażīna ụtul-kitāba laya’lamụna annahul-ḥaqqu mir rabbihim, wa mallāhu bigāfilin ‘ammā ya’malụn

Artinya:

“Sungguh, Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-Baqarah: 144)

Masjidil Aqsa Sepeninggal Rasulullah saw.

Pemugaran kembali situs Masjidil Aqsa pada era Islam dimulai ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua.

Beliau memerintahkan pembangunan masjid kubah abu-abu gelap yang kini disebut Al-Qibli dan menetapkannya sebagai pusat situs Al-Aqsa.

Konon, beliau sendiri dengan tangan kosong ikut serta dalam proses pembersihan area kompleks Masjid Al-Aqsa dari sampah-sampah penduduk Yerusalem.

Masyarakat setempat pun merasa nyaman dengan kepemimpinan Islam di bawah Umar bin Khattab.

Pembangunan kemudian dilanjutkan pada akhir abad ke-7 Masehi. Khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, memerintahkan konstruksi Dome of the Rock.

Yerusalem tetap berada di bawah kekuasaan kekhalifahan muslim sampai Perang Salib pada awal millenium pertama.

Masjidil Aqsa sempat beberapa kali hancur karena bencana gempa yang menimpa Yerusalem.

Sedikitnya, tempat suci ini pernah mengalami tiga kai gempa bumi, yakni pada sekitar tahun 746, 774, dan 1033 Masehi, sebelum Yerusalem jatuh ke tangan Tentara Salib.

Kekalahan pertama muslim pada Perang Salib tahun 1099 mengalihkan kekuasaan Yerusalem kepada pasukan Eropa.

Masjid Al-Aqsa juga menjadi saksi tragedi pembantaian warga muslim setempat oleh Pasukan Salib yang terjadi di dalam kompleks masjid.

Baru 88 tahun sesudahnya, pasukan muslim di bawah pimpinan Shalahuddin al-Ayubi kembali membebaskan Yerusalem.

Pada waktu itu, beliau tidak membalas perbuatan Pasukan Salib Eropa dengan membantai umat Kristiani.

Sebaliknya, Shalahudin mengikuti apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattab. Ia turut membersihkan kompleks masjid.

Islam pun kembali mengendalikan wilayah Yerusalem dan sekitarnya hingga delapan abad kemudian.

Konflik Israel-Palestina

Yerusalem dan sekitarnya relatif aman di bawah kepemimpinan Islam.

Sepanjang Kekaisaran Ottoman atau Usmaniyah, setiap penduduk bebas melakukan aktivitas peribadatan di kompleks Masjidil Aqsa, termasuk kaum Yahudi dan Kristiani.

Sayangnya, konflik kembali mengemuka sejak munculnya gerakan Zionisme.

Gerakan yang dipelopori sejumlah cendekiawan Yahudi Eropa ini salah satunya bertujuan untuk membentuk negara Israel di tanah yang dijanjikan, yaitu Palestina.

Gerakan Zionisme mendapatkan dukungan dari Kerajaan Inggris. Meletusnya Perang Dunia I juga turut andil dalam mewujudkan tujuan gerakan itu.

Perang dimenangkan oleh sekutu pada tahun 1917. Kekhalifahan Usmaniyah pun secara resmi runtuh lima tahun kemudian.

Di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa, Inggris menguasai sejumlah wilayah bekas kekuasaan Ottoman, termasuk Palestina. Ini memberi jalan mudah bagi terbentuknya negara Israel.

Pada rentang waktu antara tahun 1920 sampai 1948, banyak Yahudi Eropa bermigrasi ke Tanah Palestina.

Pada dasarnya, pengelolaan Masjid Al-Aqsa tetap di bawah umat muslim, yaitu Kerajaan Yordania.

Namun, populasi Yahudi yang terus meningkat membuat warga muslim Yerusalem perlahan-lahan merasa terancam.

Pada periode yang sama, sering terjadi kerusuhan, perang antaragama, bahkan pembantaian.

Perang Dunia II yang berakhir pada 1945 kembali dimenangkan Blok Sekutu. Pada tahun 1948, PBB terbentuk dan menyetujui pembagian wilayah Palestina serta mengakui negara Israel.

Yerusalem pun berada dalam kekuasaan dua negara berbeda, tetapi Masjidil Aqsa masih dikelola oleh Yordania.

Konflik demi konflik terus terjadi sejak itu, bahkan melibatkan sejumlah negara Arab lainnya.

Sebut saja Perang Enam Hari (1967), Serangan Yon Kippur (1973), Perang Lebanon (1982 dan 2006), Pembebasan Palestina (1987 dan 2000), serta konflik Israel-Hamas (2006 sampai 2014).

Bagaimanapun, banyak negara di dunia yang tidak mengakui keberadaan Israel. Demikian pula banyak pihak menginisiasi perjanjian antara Israel dan Palestina.

Hingga kini, penduduk Yerusalem dan kompleks Masjidil Aqsa masih berada dalam ketidakpastian mengingat wilayah ini masih menjadi perebutan.

Fakta-Fakta Menarik Lainnya dari Masjidil Aqsa

Ada sejumlah fakta menarik yang wajib menjadi catatan umat Islam seperti beberapa poin berikut.

  1. Sebelum datangnya Rasulullah saw., Masjidil Aqsa telah kehilangan kesucian fisiknya karena kotor oleh limbah.

Sementara itu, Masjidil Haram pun kehilangan nilai spiritual karena menjadi pusat penyembahan berhala.

  1. Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci agama Islam, Yahudi, dan Kristen. Kompleks tersebut adalah kiblat pertama umat muslim.

Kaum Yahudi menganggapnya sebagai lokasi kuil suci, sedangkan umat Kristiani meyakininya sebagai tempat Yesus disalib dan dibangkitkan.

  1. Menurut Ibnu Khaldun, Baitul Maqdis sempat menjadi kuil pemujaan bangsa Sabean untuk Dewi Venus, tetapi akhirnya rusak dan ditinggalkan.

Kemudian, Bani Israel menjadikan sebongkah karang di bekas kuil sebagai kiblat ibadah mereka.

  1. Kubah as-Shakhrah adalah kubah pertama di dunia yang kemudian menjadi ciri khas arsitektur Islam.

Pemerintah Yordania merenovasi masjid dan melapisi kubah tersebut dengan sekitar lima ribu pelat emas.

  1. Masjid Al-Qibli pernah terbakar akibat ulah seorang turis asal Australia, Denis Michael Rohan pada tahun 1969, yang akhirnya ikut menghanguskan mimbar Salahuddin al-Ayyubi.
  2. Raja Yordania Abdullah bin Husein II memerintahkan pembuatan replika mimbar Nurudin Zanki tersebut dengan mengutus lima orang, tiga orang di antaranya berasal dari Jepara .
  3. Imam Al-Ghazali, seorang pemikir Islam terkemuka, dikisahkan pernah tinggal di kompleks Masjidil Aqsa.

Di situlah beliau mendapatkan ilham dan berhasil menyelesaikan karya monumentalnya, yaitu Kitab Ihya’ Ulumuddin.

  1. Israel telah membangun sedikitnya 12 dinding di Yerusalem Timur secara ilegal. Dinding tersebut memisahkan area khusus penduduk Yahudi dengan masyarakat Palestina.

Sementara itu, mereka juga meruntuhkan bangunan-bangunan penduduk Palestina dengan alasan tidak adanya izin.

  1. Yerusalem memiliki nama lain Al-Quds. Ini mengilhami Sunan Kudus ketika mendirikan Masjid Al-Aqsa di Kota Kudus yang mirip dengan Yerusalem.

Di utara Kota Kudus, terdapat Gunung Muria, sama seperti Bukit Moria di utara Masjid Al-Aqsa.

Demikianlah uraian seputar Masjidil Aqsa, semoga kita bisa mengunjunginya suatu saat nanti.

Referensi:

https://aqsainstitute.org/2017/10/24/al-qibli/

https://aqsainstitute.org/2017/11/08/mushala/

https://aqsainstitute.org/2017/10/04/di-sinilah-tempat-buraq-di-ikatkan/

Gates

https://www.middleeasteye.net/sites/default/files/images/Al-Aqsa_Infographic_0.jpg

https://pbs.twimg.com/media/DFQ5lynXgAAf2XS.jpg:large

https://mpa.or.id/archives/901

https://www.nu.or.id/post/read/88302/7-fakta-masjidil-aqsa-yang-mungkin-kamu-tidak-tahu

“Mengenal Masjid Al-Aqsha”

https://www.aljazeera.com/features/2017/12/6/al-aqsa-mosque-five-things-you-need-to-know

https://www.visitmasjidalaqsa.com/islamic-history-of-al-masjid-al-aqsa/

Click to access bayt.pdf

https://www.islampos.com/siapa-yang-pertama-kali-membangun-al-aqsha-40204/

Palestine 1918 to 1948

https://www.history.com/topics/middle-east/history-of-israel#section_7

https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/14/11/16/nf3emf-masjid-al-aqsa-sempat-hancur-karena-gempa-bumi

Asal Usul Masjid al-Aqsha dan Sejarah Kiblat Yahudi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *