Memahami Amalan Sunah Malam Jumat, Bukan Hanya untuk Hubungan ‘Suami-Istri’ Saja

Apa hal pertama yang ada di benak kamu saat mendengar malam Jumat? Mungkin setiap orang akan mempunyai pendapat yang berbeda-beda terkait hal ini.

Sama halnya dengan hari Jumat yang sering disebut sebagai hari penuh berkah, malam Jumat juga ternyata mempunyai keutamaan dibanding malam-malam yang lain.

Oleh karena itu, Hasana.id tertarik untuk membahas mengenai hal ini. Jadi, langsung saja simak pembahasannya di bawah.

Makna Malam Jumat Bagi Umat Islam

Sebelum membahas lebih dalam mengenai hal ini, ada baiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu tentang hari Jumat.

Dalam pandangan Islam, hari Jumat tidak dimulai sejak pukul 00 persis setelah hari Kamis. Akan tetapi, hari tersebut dimulai sejak tenggelamnya matahari di hari Kamis atau dikenal sebagai malam Jumat.

Filosofi malam jumat tentu bukan sekedar persoalan sunah berhubungan intim dengan pasangan saja. Ada cukup banyak hal lain yang bisa kamu gali dari hari yang penuh keistimewaan ini.

Kata Jumat sendiri secara bahasa dapat diartikan sebagai hari yang menghimpun manusia. Sebelum disebut Jumat, orang-orang sebelumnya menyebut hari ini sebagai Al Arubah.

Hari Jumat diketahui sebagai hari yang paling istimewa selama sepekan dan dikenal sebagai hari terbaik kedua setelah Arafah.

Bahkan menurut Imam Ahmad bin Hanbal, malam Jumat lebih utama dibanding malam Lailatul Qadar.

Keutamaan Malam dan Hari Jumat Bagi Hamba Allah Swt.

Kamu dapat menemukan banyak keutamaan-keutamaan hari Jumat tertulis di berbagai hadis, termasuk yang sahih.

Salah satu keutamannya adalah penciptaan Nabi Adam a.s. sebagai manusia pertama dilakukan di hari Jumat.

Bukan hanya penciptaannya saja, Nabi Adam dimasukkan ke surga lalu akhirnya diturunkan ke bumi pada hari Jumat juga.

Bahkan Allah Swt. juga menerima tobat Nabi Adam di hari Jumat. Keutamaan hari Jumat juga ada di hadis riwayat at-Tirmidzi, Abu Daud, Muslim, dan Nasa’i.

Selanjutnya, hari Jumat juga seringkali disebut seperti hari raya yang datang setiap minggu. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. berikut ini:

إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيْدٍ جَعَلَهُ اللهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ فَمَنْ جَاءَ اْلجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ

Inna hadzaa yaumu ‘iydin ja’alahullahu lilmuslimiina faman ja aljumu’ata falyaghtasil

Artinya:

“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan bagi kaum Muslimin. Maka barang siapa mendatangi Jumat hendaknya ia mandi (terlebih dahulu).”

Keutamaan lain dari hari Jumat adalah pada salat subuhnya. Apabila kamu berjamaah salat subuh, maka itu merupakan Ibadah terbaik yang dapat kamu lalukan di minggu tersebut.

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Nabi Muhammad saw., seperti berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة

Artinya:

Shalat yang paling utama di sisi Allah swt. adalah salat subuh di hari Jumat secara berjamaah.

Sunah-Sunah yang Dianjurkan di Malam Jumat

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu yang mendasari keistimewaan malam jumat adalah berbagai sunah-sunah Rasul yang bisa umat Islam amalkan.

Ada cukup banyak pilihan sunah yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan malam sebelum hari Jumat tersebut.

Di beberapa tempat, majelis-majelis mengadakan doa bersama. Doa tersebut ditujukan kepada orang yang sudah meninggal. Sedangkan di lain tempat, orang-orang lebih memilih untuk melakukan kegiatan keagamaan lainnya, seperti pengajian atau membaca Alquran.

Untuk lebih jelasnya, saya akan membahas satu-satu seputar sunah-sunah malam Jumat yang bisa kamu jadikan referensi.

Sunah Membaca Yasin di Malam Jumat

Membaca surah Yasin sering menjadi bagian dari berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan di malam sebelum hari Jumat.

Biasanya, pembacaan surah Yasin dibarengi dengan rangkaian doa tahlil. Selain itu, surah Yasin juga seringkali dibaca untuk mengawali pengajian.

Tak jarang membaca Yasin juga dijadikan sebagai acara utama dalam sebuah kegiatan, seperti pada jamaah Yasinan.

Di masjid-masjid juga sering diadakan rutinitas membaca surah Yasin oleh umat Islam di sekitar masjid tersebut.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian kalangan yang menganggap amalan-amalan tersebut melanggar ajaran syariat.

Mereka menganggap demikian karena tidak ditemukan dalil yang menjelaskan anjuran untuk melakukan hal-hal tersebut atau keistimewaan mengamalkannya di malam Jumat.

Anggapan tersebut ada benarnya juga, mengingat dalam kitab-kitab hadis dan fikih lebih banyak dibahas keutamaan membaca surah al-Kahfi pada malam atau hari Jumat.

Keistimewaan membaca surah al-Kahfi tersebut sesuai dengan beberapa dalil hadis dan bahkan sebagian dari dasar hukum tersebut juga mencapai derajat sahih.

Meskipun demikian, tidak ada cukup landasan untuk menyimpulkan hanya surah al-Kahfi saja yang disunahkan dibaca pada waktu malam Jumat.

Jadi, menurut Syekh Abdur Raul al-Manawi, tidak dibenarkan untuk menganjurkan membaca surah al-Kahfi saja pada malam atau hari Jumat.

Dalam beberapa hadis, dianjurkan juga untuk membaca surah selain al-Kahfi yang bisa dijadikan dasar untuk menolak hal di atas. Namun, derajat hadis-hadis tersebut mungkin tidak setinggi anjuran membaca surah al-Kahfi.

Dalil Membaca Surah Yasin di Malam Jumat

Seperti diriwayatkan oleh Abu Daud, membaca surah Yasin ditegaskan mempunyai keistimewaan, yaitu dikabulkan permintannya oleh Allah swt.

من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله

Artinya:

“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.”

Akan tetapi, menurut Al-Manawi, hadis tersebut masuk dalam kategori hadis yang sanadnya terputus.

Dalam kitab Faydl al-Qadir, Al-Manawi menjelaskan hal tersebut, seperti dikutip di bawah ini:

واعلم أن المتبادر إلى أكثر الأذهان أنه ليس المطلوب قراءته ليلة الجمعة ويومها إلا الكهف وعليه العمل في الزوايا والمدارس وليس كذلك فقد وردت أحاديث في قراءة غيرها يومها وليلتها ، منها ما رواه التيمي في الترغيب من قرأ سورة البقرة وآل عمران في ليلة الجمعة كان له من الأجر كما بين البيداء أي الأرض السابعة وعروبا أي السماء السابعة وهو غريب ضعيف جدا …الى أن قال…وخبر أبي داود عن الحبر من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله وفيه انقطاع

Artinya:

“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi, membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah. Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadis tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat. Di antaranya hadis riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini adalah hadis yang aneh dan sangat lemah. Dan hadis Imam Abu Daud dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya, di dalam hadis ini terdapat sanad yang terputus.”

Kualitas sanad hadis tersebut mungkin memang tergolong lemah, tetapi kamu tetap diperbolehkan dan mengamalkan bacaan surah Yasin sesuai terkandung dalam hadis tersebut.

Penjelasan Menggunakan Hadis Lemah Sebagai Landasan

Dijelaskan dalam al-Fatawa al-Kubra al-Faqhiyyah oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, mengenai ketetapan amalan seperti ini:

وقد تقرر أن الحديث الضعيف والمرسل والمنقطع والمعضل والموقوف يعمل بها في فضائل الأعمال إجماعا

Artinya:

“Dan merupakan ketetapan bahwa hadis dla’if, mursal, munqathi’, mu’dlal dan mauquf dapat dipakai untuk keutamaan amal menurut kesepakatan ulama.”

Sebagaimana tertulis di atas, hadis-hadis lemah tetap boleh diamalkan selama hadis tersebut terkait pada suatu amal baik dan bukan termasuk dalam jenis hadis palsu atau maudlu.

Sunah Membaca Surah al-Kahfi di Malam Jumat

Seperti dijelaskan sebelumnya, dalil untuk membaca surah al-Kahfi di malam sebelum hari Jumat mempunyai derajat yang lebih kuat dibanding surah Yasin.

Muhammad Idris asy-Syafi’i menjelaskan dalam al-Umm bahwa Imam Syafi’i juga mengamalkan perbuatan tersebut karena menurut beliau ada anjuran untuk menunaikannya.

Menurut Imam Syafi’i anjuran untuk membaca surah al-Kahfi di malam Jumat mempunyai keutamaan, yaitu dilindungi dari fitnah Dajjal.

Selain membaca surah al-Kahfi baik di malam dan siang hari Jumat, Imam Syafi’i juga menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat rasul di hari Jumat.

Sekarang pertanyaannya adalah apa hikmah dari membaca surah al-Kahfi di malam Jumat tersebut.

Sebagaimana dijelaskan di atas, Imam Syafi’i menegaskan bahwa amalan tersebut dapat menjauhkan umat Islam dari fitnah Dajjal.

Lalu, apa hubungan surah al-Kahfi dengan hari Jumat? Mengapa surah ini lebih disunahkan di antara surah-surah yang lain?

Salah satu alasannya adalah ketentuan bahwa hari kiamat akan jatuh di hari Jumat, seperti tertuang dalam hadis riwayat Muslim berikut ini:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Khayru yaumin tha’at ‘alayhisysyamsu yaumul jumu’ati fiihi khuliqa adamu wa fiihi idkhilal jannati wafiihi akhrijaminhaa wala taqumussa a’tu illa fi yaumiljumu’ati

Artinya:

“Sebaik-baiknya hari di mana sang surya menyinarinya adalah hari Jumat. Pada hari Jumat nabi Adam ‘alaihissalam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat”

Al-Kahfi Ayat 47

Seperti yang kita tahu, dalam surah al-Kahfi juga digambarkan betapa menakutkannya hari kiamat, seperti pada ayat 47 ini:

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Wa yauma nusayyirul-jibāla wa taral-arḍa bārizataw wa ḥasyarnāhum fa lam nugādir min-hum aḥadā

Artinya:

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau melihat bumi rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka”

Hikmah Membaca Surah Al-Kahfi

Dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Wahbah az-Zuhaili juga mengiyakan hal tersebut dengan menggarisbawahi ‘perkumpulan makhluk’ yang kerap diidentikkan dengan peristiwa kiamat.

وَالْحِكْمَةُ مِنْ قِرَاءَتِهَا أَنَّ السَّاعَةَ تَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، كَمَا ثَبَتَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ، وَالْجُمُعَةُ مُشَبَّهَةٌ بِهَا لِمَا فِيهَا مِنِ اجْتِمَاعِ الْخَلْقِ، وَفِي الْكَهْفِ ذِكْرُ أَهْوَالِ الْقِيَامَةِ

Walkhikmatu min qiraa atihha annassa ‘ata taquumu yaumal jumu’ati kamaa tsabata fi shakhikhi muslimin waljumu’atu musyabbahhatum bihha limafiihaa minijtima ‘ilkhalqi wa filkahfi dzikruh walilqiyamati

Artinya:

“Hikmah membaca surat al-Kahfi adalah bahwa hari kiamat jatuh pada hari Jumat sebagaimana riwayat yang terdalam dalam kitab Shahih Muslim. Dan hari Jumat itu diserupakan dengan hari kiamat karena di dalamnya terdapat perkumpulan makhluk, sedang di dalam surat al-Kahfi digambarkan mengenai pelbagai keadaan kiamat yang sangat menyeramkan”.

Sunah Menunaikan Salat Malam Jumat

Selain membaca surah Yasin dan al-Kahfi, umat Islam juga disunahkan untuk menjalankan salat sunah pada malam tersebut.

Mengutip karya Syekh M. Arsyad Banjar, Perukun Melayu, dijelaskan bahwa Rasulullah bersabda mengenai salat sunah dua rakaat yang di lakukan di malam hari, sebagai berikut:

“Dan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallama, ‘Barang siapa salat sunnah dua rakaat pada malam Jumat dibaca ayatnya sesudah Fatihah Iza Zulzilatil Ardhu hingga akhirnya lima belas kali berturut-turut dalam kedua rakaanya, ia tiada dimatikan Allah Ta‘ala hingga dilihatnya akan tempatnya di dalam surga,’”

Sabda Nabi Muhammad saw. lah yang menjadi dasar keutamaan malam jumat bagi umat Islam. Karena di malam tersebut, kamu bisa mengerjakan salat sunah yang menjanjikan surga di akhirat kelak.

Kamu bisa mengamalkan salat sunah malam Jumat dengan melafalkan niat, seperti berikut ini:

أُصَلِّى سُنَّةَ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

“Ushallis sunnata rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.”

Artinya:

“Aku menyengaja sembahyang sunnah ba‘diyyah Jumat dua rakaat karena Allah Swt.”

Jangan lupa untuk bershalawat dan berdoa setelah menunaikan salat sunah tersebut. Kamu juga dianjurkan memperbanyak amalan lainnya baik di hari maupun malam jumat untuk meraih rida-Nya.

Sunah Melakukan Hubungan Suami-Istri

Salah satu hal yang paling ramai di bahas terkait hal ini adalah amalan malam jumat suami istri atau sunah melakukan hubungan badan bagi pasangan suami-istri.

Adanya pengertian tentang hal ini pun bukan tanpa alasan, karena diriwayatkan dalam sebuah hadis yang mengarah ke pemahaman tersebut.

Dalam Maktabah Al-Munawwir, Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani mengemukakan riwayat tersebut, seperti berikut ini:

روى أنس بن مالك رضي الله عنه بالإسناد الذي ذكرناه في المجلس الأول قال سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن يوم الجمعة فقال يوم صلة ونكاح قالوا كيف ذلك يا رسول الله قال لأن الأنبياء عليهم الصلاة والسلام كانوا ينكحون فيه

Artinya:

“Sahabat Anas bin Malik r.a. meriwayatkan dengan sanad yang telah kami sebutkan di bab pertama, ia bercerita bahwa Rasulullah Saw ditanya perihal Hari Jumat. Rasulullah menjawab, ‘(Jumat) adalah hari hubungan dan perkawinan.’ Sahabat bertanya, ‘Bagaimana demikian, ya Rasulullah?’ Nabi Muhammad Saw menjawab, ‘Para nabi dahulu menikah di hari ini,’”

Ia kemudian menambahkan bahwa beberapa rasul dan orang-orang saleh menjadikan hari Jumat sebagai hari perkawinan.

Dalam hal ini, rasul dan nabi Allah Swt. termasuk Nabi Adam as. dan Siti Hawa, Nabi Musa a.s. dan Shafura (Zipora) binti Nabi Syu’aib a.s., Nabi Yusuf a.s. dan Zulaikha, Nabi Muhammad saw. dan Siti Khadijah, serta Nabi Sulaiman a.s. dan Bilqis melakukan perkawinan di hari tersebut.

Selain itu, Sayyidina Ali r.a. Dan Siti Fathimah A-Zahra juga memilih hari Jumat sebagai hari perkawinan mereka.

Hadis Riwayat Imam Baihaqi

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Baihaqi, Nabi Muhammad saw. juga menjelaskan keutamaan melakukan hubungan suami-istri pada hari Jumat.

Akan tetapi, ulama-ulama hadis menganggap riwayat tersebut tidak kuat sehingga belum bisa dijadikan sebagai dasar hukum.

Berikut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi tersebut:

أيعجز أحدكم أن يجامع أهله في كل يوم جمعة، فإن له أجرين اثنين: أجر غسله، وأجر غسل امرأته

Artinya:

“Apakah kalian tidak sanggup berhubungan badan dengan istri kalian pada setiap hari Jumat. Hubungan badan dengan istri di hari Jumat mengandung dua pahala: pahala mandinya sendiri dan pahala mandi istrinya,”

Hadis Riwayat Aus bin Abi Aus

Dibanding dengan hadis tersebut, sebagian ulama cenderung menggunakan hadis riwayat Aus bin Abi Aus r.a. saat menentukan awal kesunahan hubungan suami-istri di hari Jumat.

من اغتسل يوم الجمعة وغسّل وغدا وابتكر ومشى ولم يركب ودنا من الإمام وأنصت ولم يلغ كان له بكل خطوة عمل سنة

Artinya:

“Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dan membuat orang lain mandi, lalu berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, lalu berkonsentrasi mendengarkan khutbah, maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun,”

Sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, dan an-Nasai di atas, terdapat kata ‘membuat orang lain mandi’ atau dalam Bahasa Arab ‘ghassala’, yang dipahami sebagai awal mula sunahnya melakukan hubungan badan di hari Jumat.

Di sisi lain, status sunahnya berhubungan suami-istri pada malam Jumat justru ditolak oleh sebagian ulama, seperti Syekh Wahbah Az-Zuhayli.

Pandangan dari Az-Zuhayli

Menurut pandangan Az-Zuhayli, tidak ada anjuran untuk melakukan hubungan badan antara suami istri di malam-malam tertentu, baik itu malam Senin maupun malam Jumat.

Meskipun demikian, Ia juga menjelaskan bahwa segelintir ulama setuju akan anjuran tersebut. Penjelasan ini juga tertulis dalam Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, seperti berikut ini:

“Di dalam sunah tidak ada anjuran berhubungan seksual suami-istri di malam-malam tertentu, antara lain malam Senin atau malam Jumat. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat,”

Az-Zuhayli melanjutkan bahwa adanya anjuran dari hadis pun tidak begitu berpengaruh karena riwayat hadis yang digunakan cenderung lemah.

Alasannya adalah riwayat tersebut hanya berdasarkan interpretasi saja, bukan langsung berdasarkan anjuran Nabi Muhammad saw. secara verbal.

Namun, Syekh Wahbah tidak membantah bahwa melakukan hubungan seksual antara pasangan suami-istri juga mengandung pahala.

Hanya aja, Ia menegaskan bahwa kesunahan untuk melakukan perbuatan tersebut di hari tertentu tidak lah ada.

Atau dengan kata lain, berhubungan badan antara suami-istri itu bisa dilakukan di hari apa, jadi tak perlu mengistimewakan waktu-waktu tertentu.

Pemahaman akan kedudukan hukum untuk sunah berhubungan badan ini menjadi suatu hal yang penting supaya tidak ada pengurangan pada sunah-sunah rasul lainnya di waktu yang sama.

Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Abu Hurairah, kamu bisa mendapatkan dua pahala jika melakukan hubungan suami-istri di hari Jumat.

Pertama, kamu akan mendapatkan pahala dari mandi besarmu karena telah berhubungan badan. Kedua, kamu juga menerima pahala karena telah mengajak istrimu mandi besar.

Akan tetapi, terlepas dari perbedaan pendapat mengenai hal ini, tidak bisa dipungkiri bawa berhubungan badan antara suami dan istri di malam Jumat merupakan suatu hal yang cukup populer di kalangan umat Islam.

Ibadah Lainnya yang Bisa Kamu Kerjakan di Hari Jumat

Bukan hanya malamnya saja, hari Jumat juga menjadi hari terbaik untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia telah diberikan banyak kesempatan untuk berbuat kebajikan dengan pahala berlimpah, sejak malam Jumat hingga siangnya.

Termasuk sunah-sunah Rasul juga banyak yang bisa kamu amalkan di hari Jumat.

Memotong Rambut dan Kuku

Contoh yang paling sederhana adalah memotong rambut dan kuku. Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan hal tersebut karena banyak yang menganjurkan hal tersebut.

Masih berhubungan seputar mandi, keramas di hari Jumat juga lebih diutamakan dibanding hari-hari yang lain.

Memperbanyak Doa dan Dzikir

Lalu, disunahkan juga untuk memperbanyak doa dan dzikir selama hari Jumat karena doa yang dipanjatkan di hari ini akan lebih mudah terkabul.

Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, ada suatu waktu di hari Jumat yang mempunyai keutamaan tersebut, yaitu pada detik-detik terakhir pada hari Jumat.

Jadi, kamu mempunyai waktu menjelang maghrib ketika matahari mulai tenggelam di hari Jumat untuk meningkatkan kemungkinan terkabulnya suatu doa.

Menunaikan ibadah salat Jumat bagi pria merupakan suatu kewajiban. Namun, ada beberapa hal yang disunahkan seputar pelaksanaan salat tersebut.

Menggunakan Pakaian Terbaik

Salah satu sunah ketika salat Jumat adalah memakai pakaian terbaik. Dianjurkan bagi mereka yang akan menjalankan ibadah salah Jumat untuk memakai baju terbaik .

Membersihkan Diri dan Memakai Minyak Wangi

Selain itu, disunahkan juga untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan memakai minyak wangi sebelum datang ke masjid untuk salat Jumat.

Memperbanyak Salat Sunah

Apabila kamu datang ke masjid untuk salat Jumat, disunahkan juga untuk memperbanyak salat-salat sunah sampai khatib naik ke mimbar.

Menyegerakan Pergi ke Masjid

Menyegerakan untuk hadir di masjid juga merupakan suatu keutamaan dalam menjalani salat Jumat bagi kaum pria.

Bukan hanya sebelum khatib naik mimbar saja, kamu juga disunahkan menunaikan salah sunah setelah selesai salat Jumat.

Sama halnya dengan salat wajib lainnya, salat Jumat juga diiringi dengan salat-salat sunah. Kamu bisa menunaikan salah tersebut sebanyak dua atau empat rakaat.

Jika kamu bertanya amalan mana yang paling diutamakan di antara sunah-sunah di atas, maka tidak ada jawaban yang benar atau salah.

Karena hampir semua sunah-sunah yang disebutkan di atas berdasarkan pada hadis-hadis tertentu, jadi mengamalkan semuanya bisa menjadi pilihan terbaik.

Misalnya, terkait pemilihan surah Yasin atau al-Kahfi untuk dibaca di malam Jumat. Tentunya karena kedua amalan tersebut sama-sama ada hadisnya, tak ada salahnya menunaikan keduanya di waktu yang berbeda atau silih bergantian.

Mengingat kamu mempunyai cukup waktu di hari Jumat, tak ada salahnya juga untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan memperbanyak amalan sunah.

Kesimpulan Tentang Sunah di Malam Jumat

Itulah beberapa sunah yang bisa kamu lakukan untuk menyempurnakan suasana malam Jumat. Meskipun terlihat kecil, berbagai amalan sunah tersebut dapat membuahkan berlipat pahala di hari Jumat.

Selain itu, penjelasan di atas juga bisa kamu pahami sebagai pengingat untuk tidak suka memvonis sesuatu sebagai bid’ah atau salah terhadap segala sesuatu.

Ada baiknya untuk selalu mencari referensi tambahan atau mempertimbangkan pandangan para ulama terkait hal yang sedang dipermasalahkan terlebih dahulu sebelum memvonis sesuatu.

Terakhir, jangan mudah terjebak propaganda mengenai sunah-sunah malam Jumat dan lakukan amalan yang paling kamu yakini kebenarannya sesuai dasar-dasarnya. Wallahu’alam.