Akhlak: Pengertian, Contoh, Dalil, DLL [PEMAPARAN LENGKAP]

“Innama bu’itstu li utammima makaarimal akhlak.”

Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Ini adalah salah satu hadis dari Nabi Muhammad saw yang paling populer dan sering kamu dengar waktu masih kecil.

Melalui hadis ini, dapat kamu pahami bahwa salah satu tujuan utama dari diutusnya Nabi saw adalah untuk memperbaiki bobroknya akhlak manusia di dunia. Sehingga akhlak menjadi acuan utama dalam menentukan baik atau tidaknya manusia.

Pengertian Akhlak

akhlak islam

Akhlak menurut bahasa bermakna tabi’at. Ada juga yang mengartikan akhlak dengan makna martabat dan agama. Ibnu mandzur berpendapat bahwa akhlak adalah tabi’at.

Adapun menurut istilah, Imam al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mendefiniskannya sebagai berikut :

الخُلُق عبارة عن هيئة في النفس راسخة، عنها تَصدُر الأفعال بسهولة ويُسرٍ من غير حاجة إلى فِكْر ورويَّة

Artinya: “Akhlak adalah sebuah perilaku yang telah melengket di dalam pribadi seseorang, dimana membuatnya mudah dalam mengerjakan satu perbuatan tanpa perlu berpikir panjang lagi.”

Berdasarkan perkataan Imam Al-Ghazali, dapat dipahami bahwa akhlak adalah sebuah perilaku yang melekat pada diri manusia, bukan suatu paksaan.

Maka akhlak akan selalu berulang-ulang di dalam setiap kesempatan, tanpa adanya keraguan di dalam diri.

Misalnya, orang yang bersedekah dengan hartanya sebanyak satu atau dua kali. Maka tidak bisa disebut bahwa dia adalah orang yang memiliki akhlak yang pemurah.

Dinamakan sebagai orang yang pemurah, bila seandainya sudah jadi rutinitasnya sehari-hari bersedekah kepada orang lain. Apakah itu keluarga, teman, atau orang yang tidak dikenal sekalipun.

Dalam menjelaskan maknanya, Syeikh Abdur Rahman di dalam kitabnya Al-Akhlaq Al-Islamiyyah menjelaskan bahwa tidak semua perilaku manusia yang telah melekat di dalam diri mereka dinamakan akhlak.

Dinamakan akhlak, jika perilaku tersebut memberi pengaruh kepada ada dan timbulnya pujian atau celaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah perilaku sehari-hari ketika melakukan hubungan sosial, dimana karenanya diri akan dipuji ataupun dicela.

Inilah pengertian akhlak yang telah saya rangkum untuk kalian sahabat hasana.id. Selanjutnya, karena akhlak menghasilkan pujian atau celaan, maka akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.

Macam-macam Akhlak

akhlak bagus

Akhlak Yang Baik

Dalam kitab Adabud Dunya Wad Din disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

انَّ اللَّهَ تَعَالَى اخْتَارَ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا فَأَكْرِمُوهُ بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَالسَّخَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَكْمُلُ إلَّا بِهِ

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi telah memilih islam sebagai agama kalian, maka muliakanlah ia dengan kebagusan akhlak dan kedermawanan. Karena islam tidak akan sempurna kecuali dengannya.”

Dapat dipahami, bahwa salah satuperintah yang Allah tegaskan kepada manusia adalah memperbaiki akhlak dan menjadikannya sebagai akhlak yang mulia dan baik.

Sebagian ulama balagah berkata:

“Yang dinamakan bagus akhlak adalah orang yang membuat dirinya sendiri di dalam kenyamanan dan orang lain merasa selamat dari dirinya.”

Hal ini tentu saja sesuai dengan realita sekarang. Misalnya, kamu bersungguh-sungguh dalam mempelajari agama, kemudian mengamalkan semua juga adab-adab yang ada di dalamnya. Mmaka hatimu akan merasa nyaman dan tentram.

Begitu juga dengan orang-orang yang ada di sekelilingmu akan merasa aman ketika memiliki hubungan yang dekat dengan kamu.

Namun sebaliknya, bila akhlak diri tidak baik, maka imbas pertama adalah untuk diri sendiri. Kamu akan merasa tidak nyaman dan bersalah dengan kondisi saat itu.

Karena seburuk apapun manusia, hati sanubari yang ada di dalam dirinya akan terus mengingatkan dan membuatnya merasa bersalah. Apalagi orang disekitar kamu, tentu mereka akan merasa tidak berada di dekat dengan orang yang perangainya buruk.

Keuntungan Berakhlak Baik

Memiliki akhlak yang mulia selain diberi balasan oleh Allah di hari akhirat, juga mendapat keuntungan di dalam dunia. Ahli Hikmah berkata:

“Salah satu balasan dari akhlak yang baik dan mulia adalah diberikannya gudang rezeki.”

Bagaimana tidak, kalau kamu memiliki akhlak yang baik tentu saja kamu memiliki banyak orang baik yang siap dan selalu mendukung apa saja yang kamu kerjakan, dan musuh ataupun orang yang tidak menyukai kamu akan sedikit.

Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Muhammad saw “ Orang yang paling kucintai di antara kamu adalah yang paling bagus akhlaknya, yang paling lembut perangainya, dan yang saling mengasihi dan menyayangi.”

Nah sahabat hasana.id, inilah sedikit penjelasan tentang akhlak yang mulia yang telah kami persembahkan untukmu. Semoga kamu semua termasuk orang-orang yang memiliki akhlak yang baik dan mulia.

Selanjutnya hasana.id akan menjelaskan kepada kalian tentang akhlak tercela:

Akhlak yang buruk

akhlak buruk

Akhlak yang buruk merupakan kebalikan dari akhlak yang baik. Kalau akhlak yang baik sangat dianjurkan oleh syari’at sedangkan akhlak yang buruk dan tercela sangat dikecam oleh agama dan manusia secara umumnya.

Di dalam kitab Ta’limul Mutaallim dijelaskan bahwa akhlak yang tercela ibaratnya anjing. Dan beliau menghubungkannya dengan hadis dari Nabi Muhammad saw bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar atau anjing.

Salah satu dari akhlak yang buruk yang paling utama yang harus kamu jauhi adalah sifat sombong dan bangga pada diri sendiri. kamu bisa melihat sejarah bagaimana sifat sombong dan bangga diri telah membutakan mata dan hati iblis sehingga dicap sebagai musuh Allah, padahal dulunya iblis pernah menjadi guru dari para malaikat.

Adapun sombong dengan sesama manusia membuat kamu merasa lebih baik sehingga merasa kamu tidak pernah melakukan kesalahan.

Dijelaskan di dalam kitab Adabud Dunya Wad Din, terjadi percakapan yang menarik antara al-Ahnaf bin Qais dengan orang lain :

وَقَالَ الْأَحْنَفُ بْنُ قَيْسٍ : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَدْوَأِ الدَّاءِ ؟ قَالُوا بَلَى . قَالَ الْخُلُقُ الدَّنِيُّ وَاللِّسَانُ الْبَذِيُّ .

وَقَالَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ

Artinya :

Al-Ahnaf Bin Qais berkata : Adakah tidak aku memberi tahu kepada kalian penyakit yang paling berbahaya? Mereka menjawab : tidak. Beliau berkata : akhlak yang buruk dan mulut yang kotor.

Dari ini dapat kamu pahami bahwa akhlak yang buruk adalah satu hal utama yang harus kamu jauhi sebagai manusia. Jangan sampai non muslim menilai islam itu buruk dan jahat karena sifat dan akhlak kamu tidak mencerminkan islam yang sesungguhnya.

Sebagaimana telah kamu baca di atas, bahwa keuntungan dari akhlak yang mulia telah kamu rasakan di dalam dunia, begitu juga dengan akhlak yang tercela. Kerugiannya bukan hanya kamu rasakan di akhirat namun juga semenjak berada di dunia.

Ahli Hikmah berkata “ orang yang buruk akhlaknya maka akan sempit rezkinya.”

Ayat Dan Hadis Tentang Akhlak

QS. Al A’la ayat 14

قدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ

qad aflaḥa man tazakkaa

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri.”

QS. As Shad ayat 36

إِنَّآ أَخْلَصْنَٰهُم بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى ٱلدَّارِ

innaa akhlaṣnaahum bikhaaliṣatin żikrad-dar

”Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”

QS. Al ‘Araf ayat 199

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

Khużil ‘afwa wa’ mur bil ‘urfi wa ‘aridh ‘anil jaahiliin

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”

QS. An Nahlu ayat 90

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Innallaha ya`muru bil-‘adli wal-iḥsaani wa iitāaa`i żil-qurbaa wa yan-haa ‘anil-faḥsyaa`i wal-mungkari wal-bagyi ya’iẓukum la’allakum tażakkarụn

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Hadis Riwayat Tirmidzi Dan Ibnu Majah

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanyakan mengenai urusan yang banyak memasukkan manusia ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau juga ditanya tentang perkara yang banyak memasukkan manusia dalam neraka, beliau menjawab, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.”

Hadis Riwayat Tirmidzi Dan Ahmad

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Ikutkanlah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapus kejelekan tersebut dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik.”

Hadis Riwayat Tirmidzi

إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا

Artinya: “Sesungguhnya di antara manusia yang paling kucintai dan paling dekat tempat duduknya dengan aku pada hari kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya.”

Hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”

Adapun contoh akhlak yang baik dan buruk sebagaimana dijelaskan dalam kitab Taisirul Khallak adalah sebagai berikut :

  • Akhlak yang baik
  1. Jujur
  2. Lemah lembut
  3. Sopan santun
  4. Dermawan
  5. Tawadhu’
  6. Merendahkan diri sendiri
  • Akhlak yang buruk
  1. Dendam
  2. Dengki
  3. Ghibah (menggunjing)
  4. Namimah (adu domba)
  5. sombong

Ruang Lingkup Akhlak

akhlak baik

Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sebuah sikap/perbuatan yang harus kamu lakukan sebagai makhluk kepada Zat Agung yang telah menciptakan kamu, yakni Allah.

Salah satu bentuk menjaga akhlak yang baik kepada Allah adalah dengan menerima semua takdir dan ketentuan Allah terhadap manusia. Kamu menerima qadarullah tanpa sedikitpun mengeluh atas takdir Allah.

Karena bilapun kamu tidak menerima takdirnya, yang akan mudharat juga kamu. Imbasnya adalah kamu merasa tidak senang dengan kehidupan yang sedang kamu jalan. Kelak di akhirat, Allah akan menyiksa perilaku tersebut karena tidak bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan-Nya.

Selanjutnya, dengan mengerjakan apa yang diperintah oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kamu harus sadar bahwa kamu adalah hamba yang sudah siap mengemban tugas-tugas syariat dari Allah swt.

Akhlak Kepada Rasulullah

Salah satu akhlak yang benar-benar harus kamu jaga adalah dengan Rasulullah saw. Tentu saja sangat wajar bila kamu menjaga akhlak kepada Rasulullah saw.

Karena arena beliaulah yang telah menyampaikan risalah dari Allah kepada manusia. Sehingga, kamu selamat dari belenggu kebodohan,

Mencintai sosok Nabi Muhammad saw adalah sebuah kewajiban terhadap orang yang beriman.

Adapun cara berakhlak kepada Nabi Muhammad saw adalah dengan membuktikan bahwa kamu sungguh-sungguh mencintai beliau. Cara membuktikan cinta tersebut, antara lain misalnya:

Shalawat Kepada Rasulullah

Memperbanyak shalawat merupakan salah bentuk kamu berakhlak kepada Rasulullah saw. Bagaimana tidak, Allah swt dan malaikat pun bershalawat kepada beliau. Lantas apa yang mencegah kamu darinya?

Apalagi dalam momentum dan hari-hari tertentu. Misalnya bulan maulid atau pada hari jumat dimana memang terdapat banyak dalil yang menganjurkan untuk memperbanyak sholawat pada hari tersebut.

Jangan sampai kamu cuma mengaku mencintai Rasulullah,tetapi dalam sehari kamu tidak bersholawat kecuali dalam duduk tasyahud shalat.

Mengikut Sunnah Rasulullah saw

Maksudnya adalah menjadikan beliau sebagai tauladan dalam setiap pekerjaan dan rutinitas kamu sehari-hari. Misalnya, berbicara dengan sopan. Memakai pakaian yang rapi dan bersih.

Menjaga kesehatan dengan berpuasa dan sedikit makan. Juga, memperbanyak amalan-amalan sunah, dan lain sebagainya.

Tentu saja, untuk bisa melakukannya kamu harus belajar ilmu agama. Lalu, mempelajari sejarah dan sunah-sunah beliau. Mengapa ini termasuk berakhlak kepada Rasulullah?

Karena salah tujuan kamu memperbaiki akhlak kepada manusia adalah agar mereka senang dan tidak tersakiti dengan tingkah laku kamu.

Nah sahabat hasana.id, kalau sekarang kamu menjadikan Rasulullah sebagai idola dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tentu saja Rasulullah sebagai pedoman yang harus diikuti akan menjadi senang dan ridha.

Mencintai Keluarga Nabi Muhammad saw

Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasa-I dan Thabrani Rasulullah saw bersabda: 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إني تارك فيكم ما إن تمسكتم به لن تضلوا : كتاب الله وعترتي أهل بيتي

Rasulullah saw bersabda ,“Wahai manusia sesungguhnya aku tinggalkan dua urusan yang besar untuk kalian, yang pertama adalah kitabullah dan yang kedua adalah keturunan Ahlibaitku. Barangsiapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka tidak akan tersesat selamanya hingga bertemu denganku ditelaga al-Haudh.” (HR.Muslim)

Akhlak Kepada Diri Sendiri

Selanjutnya, yang paling penting adalah berakhlak kepada diri sendiri. Karena ini menjadi langkah utama tentang bagaimana sikap kamu terhadap orang lain.

Adapun cara berakhlak kepada diri sendiri adalah dengan memastikan setiap langkah yang ditempuh diridhai oleh Allah. Misalnya, kamu menjaga makanan dari sumber yang haram.

Menjaga harga diri dan martabat. Memberanikan diri untuk amar ma’fum nahi munkar. Juga, perbuatan lain yang memang bisa mempertahankan keimanan di dalam diri manusia.

Menjaga makanan termasuk dalam hal yang paling menentukan. Karena, makanan halal akan menuntun kamu kepada jalan yang diridhai oleh Allah dan Rasulnya. Sedangkan, makanan dan sumber yang haram akan membuat kamu mudah berpaling dari jalan tersebut.

Akhlak Berkeluarga

Akhlak berkeluarga adalah dengan menjaga hak-hak keluarga. Baik itu orang tua atau kerabat yang ada di sekeliling kamu.

Di jelaskan di dalam kitab Taysirul Khallaq, bahwa seorang anak harus benar-benar menjaga dan memerhatikan hak-hak orang tua. Karena tanpa keduanya, kamu tidak akan berada di dalam dunia.

Tanpa kasih sayang keduanya kepada kamu waktu kecil, maka kamu tidak akan bisa menikmati dunia.

Ibu adalah orang yang telah mengandung dan melahirkan. Sedangkan ayah adalah orang yang telah bersungguh untuk mencari keperluan jasmani dan rohani untuk kamu sedari kecil.

Maka kamu wajib selalu mengingat jasa keduanya agar tahu bagaimana cara berterimakasih dan wajib mematuhi apa yang diperintahkan, kecuali ajakan kepada maksiat.

Adapun menjaga akhlak yang baik kepada keluarga yang lain juga hukumnya wajib. Karena Allah memerintahkan untuk menyambung tali silaturrahmi dengan famili dan mengharamkan kamu untuk memutuskan silaturrahmi.

Nabi saw bersabda:

Allah berfirman “ Aku adalah Ar-Rahman (Yang Maha Mengasihi), dan silaturrahim aku ambil dari salah satu nama-Ku. Maka siapa saja yang menyambungnya, maka Aku menerimanya, dan siapa yang memutuskannya maka Aku memutusnya.

Maka, untuk terciptanya silaturrahmi yang baik, kamu harus menjaga hak-hak keluarga dan berakhlak dengan baik dengan mereka. Misalnya, kamu membantu mengurus keperluan mereka. Tidak menyakiti mereka. Bersikap rendah diri dengan mereka dan hal-hal yang mendatangkan keuntungan dan mencegah kemudharatan dari mereka.

Akhlak bermasyarakat

Di dalam kitab-kitab ulama, akhlak bermasyarakat biasanya ditulis dengan nama Huququl Jiran. Jiran yang dimaksud adalah orang yang di sekeliling kamu sampai empat puluh rumah.

Adapun cara berakhlak dengan mereka adalah dengan melakukan hubungan sosial dengannya dan tidak pernah menyaikiti mereka, baik dalam ucapan maupun tindakan.

Contoh kamu menjaga hak mereka, yaitu memberi salam ketika bertemu dengan mereka. Mengajak mereka untuk mengerjakan perintah Allah.

Mngembalikan harta yang kamu pinjam dari mereka. Menjenguk ketika mereka sakit. Mengucapkan selamat jika mereka bahagia. Memberikan support ketika mereka terpuruk. Juga, tidakmelihat wanita-wanita mereka dan lain-lainnya

Adapun tujuan daripada kamu memperbagus hubungan sosial dengan orang yang ada disekitar adalah sebagai bentuk pengamalan dari hadis Nabi Muhammad saw.

Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang beriman dengan Allah dan Rasulullah maka hendak dia memuliakan tetangganya”.

Hadis lain dari Aisyah, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Senantiasalah Jibril memberi wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku sangka bahwa mereka akan memberiku warisan”.

Inilah dua hadis dari Nabi Muhammad saw yang menganjurkan kamu untuk benar-benar meperhatikan hak hak tetangga dan melakukan interaksi sosial yang baik dengan mereka.

Penutup

wasiat rasulullah

Baikah teman-teman semua, inilah beberapa permasalahan tentang akhlak yang telah ditulis oleh hasana.id untuk kalian semua.

Seperti yang sering kamu hafal waktu kecil, yaitu adab memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada ilmu.

Semoga kamu semua dikaruniai akhlak yang mulia, harta yang berkah, dan hidup untuk surga di akhirat sana.