Berbagai Hikmah Puasa bagi Umat Muslim dan Penjelasannya

Ada begitu banyak hikmah puasa bagi para pemeluk Islam. Puasa sebagai rukun Islam yang ke-3 memberikan manfaat baik dari segi kesehatan maupun segi keimanan.

Shaum atau shiyam berasal dari kata صام يصوم yang bermakna berhenti, diam, atau menahan.

Merujuk pada kata tersebut, fiqih Islam menjabarkan makna shaum atau shiyam sebagai sebuah kegiatan menahan diri dengan tidak makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal lain yang membuat puasa menjadi tidak sah dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam.

Makna puasa begitu dalam dan penting karena proses menahan diri adalah sebuah hal yang menjadikan kita manusia yang beriman, berakal, dan bertakwa.

Dengan menahan diri, kita akan mampu menjalankan perintah Allah Swt. dengan ikhlas dan dapat menjauhi larangannya.

Lalu, apa saja berbagai macam hikmah puasa yang bisa kamu dapatkan? Hasana.id akan membagikannya di sini.

Manfaat dan Hikmah Puasa untuk Diri Sendiri

Tak hanya sekadar ibadah, puasa memiliki manfaat yang sangat baik bagi siapa saja yang menjalankannya.

Dengan berpuasa, seseorang akan bisa menjadi lebih dekat kepada Sang Pencipta, bisa lebih sabar, juga dapat memiliki tubuh yang lebih sehat

Di bawah ini Hasana.id uraikan apa saja hikmah puasa tersebut.

Puasa untuk Mendekatkan Diri kepada Allah Swt.

Puasa adalah ibadah yang tidak hanya berpahala, tetapi juga memberikan banyak hikmah bagi umat Islam yang melakukannya.

Salah satu hikmah puasa yang paling besar adalah dapat mendekatkan dirimu kepada Allah Swt., sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 35:

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu`minīna wal-mu`mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti wal-khāsyi’īna wal-khāsyi’āti wal-mutaṣaddiqīna wal-mutaṣaddiqāti waṣ-ṣā`imīna waṣ-ṣā`imāti wal-ḥāfiẓīna furụjahum wal-ḥāfiẓāti waż-żākirīnallāha kaṡīraw waż-żākirāti a’addallāhu lahum magfirataw wa ajran ‘aẓīmā.

Artinya:

“Sesungguhnya, kaum muslimin dan muslimah, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu’, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yang berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Pada saat berpuasa, kamu telah berniat untuk menahan diri dari lapar, haus, dan jenis nafsu lainnya.

Dengan menahan nafsu hewani, pikiranmu akan menjadi lebih jernih dan pada saat itulah kamu akan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Tentu saja ibadah puasa Ramadhan juga harus dibarengi dengan aktivitas lain yang juga bermanfaat dan tidak mendekatkan diri kepada kemaksiatan.

Beberapa aktivitas bermanfaat yang bisa kamu lakukan saat berpuasa adalah membaca Al-Qur’an, shalat sunah, mengikuti kajian, memperdalam ilmu, serta bekerja sesuai syariat.

Puasa sebagai Media untuk Melatih Kesabaran

Dengan berpuasa, mau tidak mau kamu akan menjadi lebih sabar.

Meskipun perutmu terasa lapar, komitmen untuk tidak makan dan minum hingga adzan Maghrib akan melatih kamu untuk menjadi pribadi yang mau menunggu.

Tentu saja puasa yang berkah adalah puasa yang tidak diikuti dengan emosi atau keluhan.

Jika kamu merasa ingin mengeluh pada saat menjalankannya, salurkan pikiranmu pada kegiatan yang lebih bermanfaat sehingga waktu pun tanpa terasa akan cepat dilewati.

Hindari berbagai kegiatan yang tidak bermanfaat, yang bahkan dapat membuat emosi menjadi tidak stabil, misalnya bertengkar di media sosial atau bergosip.

Puasa untuk Membangun Empati di dalam Diri

Salah satu hikmah puasa adalah supaya seorang mukmin dapat merasakan lapar dan haus yang dialami oleh para kaum duafa.

Kamu yang berkecukupan dalam harta tentunya wajib untuk merasakan kesulitan sesama sehingga kamu tidak merasa ragu untuk membagikan apa yang kamu miliki.

Bulan Ramadhan pun sebaiknya kamu jadikan sebagai waktu untuk lebih memanusiakan sesama dan berbagi kepada mereka.

Kamu bisa bersedekah melalui masjid atau berbagi lewat situs-situs daring penghimpun sedekah yang akan disalurkan bagi kaum fakir dan miskin.

Kamu tidak hanya bisa berbagi harta kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga berbagi ilmu.

Di zaman yang modern ini, dengan adanya teknologi internet yang canggih, kamu bisa berbagi ilmu melalui website, media sosial, atau bahkan via aplikasi video conference.

Mengontrol Nafsu Hewani

Selama sedang berpuasa, kita tidak diperbolehkan untuk menikmati makanan dan minuman serta melakukan aktivitas intim bersama pasangan.

Bahkan, aktivitas yang menjurus pada maksiat, seperti ghibah, marah, atau mengakses hal-hal buruk di internet bisa mengurangi pahala puasamu.

Dengan berkomitmen kuat kepada aturan puasa, kamu belajar untuk mengatur nafsu hewani.

Kamu akan menjadi manusia yang lebih bijak dan hal-hal buruk tidak akan mudah memengaruhimu.

Selain itu, puasa juga dapat menjadi media untuk mengontrol sifat rakus di dalam diri manusia.

Setelah berpuasa, kita akan merasa kenyang hanya dengan makan dan minum secukupnya sesuai dengan kebutuhan.

Membuatmu Menjadi Lebih Bersyukur

Berpuasa akan mengajarkanmu tentang rasa syukur.

Makanan dan minuman yang pada hari-hari lain terasa biasa saja di lidahmu akan menjadi sangat lezat ketika disantap pada saat berbuka puasa.

Dengan begitu, kamu akan sangat menghargai apa yang dimiliki dan tidak seenaknya membuang-buang rezeki.

Selain itu, dengan menahan haus dan lapar, kamu telah turut merasakan apa yang dirasakan oleh kaum fakir miskin yang terbiasa hidup susah.

Kamu akan bersyukur karena Allah memberimu hidup yang jauh lebih baik tanpa perlu merasakan susahnya hidup berkekurangan seperti mereka.

Menjaga Jasmani agar Tetap Sehat

Bukan hanya bermanfaat bagi batin, puasa rupanya memiliki banyak manfaat untuk jasmanimu.

Puasa dapat memberikan kesempatan bagi lambung untuk mencerna makanan dengan maksimal sehingga tidak bekerja terlalu berat.

Untuk mendukung kinerja lambung agar tetap baik dan tidak terganggu, sahur sangat dianjurkan.

Apabila kamu tidak mengisi perut sama sekali, risiko terkena penyakit mag akan semakin besar.

Mengurangi Gula Darah

Pada saat kamu berpuasa, tubuh menggunakan cadangan gula untuk membuatmu tetap dapat beraktivitas dengan baik.

Kondisi ini dapat menurunkan risiko diabetes karena tubuhmu tidak menyerap gula secara berlebiha dan inilah salah satu hikmah puasa yang juga penting diketahui.

Namun, pastikan kamu tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis terlalu banyak pada saat sahur dan berbuka.

Rasulullah saw. sendiri melarang umat Islam untuk berlebih-lebihan, termasuk dalam hal menyantap makanan.

Beliau hanya mengonsumsi tiga buah kurma pada saat berbuka, kemudian melaksanakan shalat Magrib dan Tarawih, dan baru makan secukupnya seusai shalat.

Nabi Muhammad saw. bahkan pernah bersabda untuk makan ketika sangat lapar dan berhenti sebelum kenyang sehingga kita terhindar dari sifat rakus.

Metabolisme tubuh pun akan berlangsung dengan lebih baik.

Larangan untuk berlebih-lebihan ini terkandung di dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 31:

يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا‌ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ

Yā banī ādama khużụ zīnatakum ‘inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn.

Artinya:

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Tahukah kamu bahwa penyakit jantung dapat disebabkan oleh pola makan dan minum yang berlebihan dan berkolesterol tinggi?

Puasa akan menjagamu dari pola makan yang berlebihan sehingga kinerja jantung pun menjadi lebih sehat karena kolesterol dan lemak jahat tidak menghambat peredaran darah.

Hanya saja, kamu juga tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berkolesterol tinggi dan juga tinggi minyak pada saat berbuka dan ketika makan sahur.

Puasa sebagai Diet Sehat

Tubuh dengan berat badan ideal adalah tubuh yang sehat.

Berat badan yang berlebih memberi risiko penyakit jantung koroner yang tinggi dan berat badan underweight membuat metabolisme tidak seimbang.

Berpuasa adalah cara untuk melakukan diet secara sehat dan tak berlebihan.

Apabila kamu makan cukup pada waktu sahur dan pada saat berbuka, puasa akan menjaga berat badanmu ke angka ideal, membuat tubuhmu kuat dan terjaga dari berbagai penyakit.

Baik Bagi Kesehatan Mental

Ketika berpuasa, kamu telah berusaha untuk meredam segala hawa nafsu dan mengatur pola makan agar tidak berlebihan.

Keduanya sangat berpengaruh pada kesehatan mental. Pikiranmu akan menjadi jernih dan kamu akan terbebas dari kekangan emosi yang membuat pikiran runyam.

Supaya aktivitas puasa makin menyehatkan mental, kamu bisa memperkuat ibadah lain, seperti melakukan shalat sunah atau membaca Al-Qur’an.

Dengan melakukan segala perintah Allah, hati akan terasa tenang dan membuatmu tidak terlalu terikat oleh hal-hal yang sifatnya duniawi.

Membuat Tubuh Menjadi Lebih Segar

Aktivitas bangun pada pagi hari untuk sahur dan makan usai berbuka akan sangat baik untuk konsentrasi dan metabolisme tubuh.

Oleh karena itu, jika puasa dilakukan dengan benar, seseorang akan merasa lebih sehat, segar, dan lebih semangat beraktivitas.

Namun, kamu juga harus melakukan kebiasaan baik lainnya untuk mengoptimalkan manfaat atau hikmah puasa yang satu ini.

Contohnya adalah dengan tidak terlalu ekstrem ketika berolahraga, sahur, dan berbuka dengan baik, serta tentu saja menghindari begadang.

Hikmah Puasa Menurut Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami

Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam kitabnya, Maqâshid al-Shaum, Sulthân al-Ulamâ’ menjelaskan tujuh hikmah puasa di bulan Ramadhan.

Di bawah ini, saya uraikan penjelasan terkait tujuh hikmah puasa yang satu sama lainnya saling berkaitan.

Raf’u al-Darajat (Meninggikan Derajat)

Berpuasa dapat meninggikan derajat siapa saja yang menjalankannya.

Pandangan mengenai hikmah puasa ini berlandaskan beberapa hadits Rasulullah, salah satunya lewat sabda Rasulullah saw. berikut.

إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ

idzaajaa a ramadhaana futikhat abwaabul jannati waghulliqat abwaabunnaari washuffudatissyayaathiin

“Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)

Dibukanya pintu surga akan mendorong manusia untuk memperbanyak ibadah. Adapun pintu neraka ditutup memiliki maksud agar manusia menghindari segala rupa maksiat.

Sering juga kita mendengar bahwa Ramadhan merupakan momen ketika setan-setan dibelenggu.

Keadaan ini menandakan telah terputusnya rasa cemas atau waswas akibat bisikan lembut dari setan kepada orang-orang yang berpuasa.

Sejatinya, baik atau buruknya seseorang orang yang mau menjalankan ibadah puasa semata-mata hanya tergantung pada dirinya sendiri.

Sepanjang bulan suci, begitu banyak kesempatan yang diberikan Allah Swt. kepada kita untuk meningkatkan derajat kemuliaan dalam pandangan-Nya.

Sungguh tidaklah patut apabila kita menyia-nyiakan kesempatan itu dengan tidak mau berbuat baik, apalagi jika kita justru mendekati maksiat.

Takfir al-Khathi’at (Penghapus Dosa)

Hikmah puasa dikatakan dapat menghapus kesalahan atau dosa bagi yang menjalankannya. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah saw. yang menyatakan:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Manshaama ramadhaana iimaanan wakhtisaaban ghufiralahu maataqaddama mindzanbihi.

Artinya:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Hadits di atas menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa karena beriman dan menyakini kewajiban ibadah ini akan mendapatkan hikmah puasa berupa imbalan pahala dari Allah.

Untuk mendapatkannya, seseorang haruslah menyerahkan diri, menyatakan keimanannya, dan menyatakan kelemahan hanya di hadapan Allah Swt.

Dengan kata lain, ia harus melakukan ibadah setahun sekali ini dengan ikhlas. Hal ini juga bermaksud agar manusia hanya meminta pertolongan kepada Allah.

Mengharapkan pertolongan dari manusia bukanlah pilihan bijak karena meminta sesuatu dari makhluk bisa saja malah menambah beban hidup.

Kasr al-Syahawaat (Mengalahkan Syahwat)

Hikmah puasa yang satu ini didasari oleh hadits Nabi Muhammad saw. di mana beliau bersabda:

فإنّ الجوع والظمأ يكسران شهوات المعاصي

“Sesungguhnya lapar dan haus dapat mengalahkan syahwat bermaksiat.” (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, halaman 15).

Lapar dan haus ketika menjalankan ibadah puasa adalah sesuatu yang dilakukan dengan sengaja dan dilandasi niat untuk beribadah.

Dengan niat inilah, lapar dan haus yang dirasakan seharian memiliki arti, yaitu sebagai ajang untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama nafsu yang mendorong kepada kemaksiatan.

Taktsir al-Shadaqat (Memperbanyak Sedekah)

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memperbanyak sedekah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. pernah bersabda:

لأنّ الصّائم إذا جاع تذكّر مَا عنده من الجوع فحثّه ذلك علي إطعام الجائع

“Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan kepada orang yang lapar.” (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, halaman 16).

Merasakan penderitaan sejatinya dapat mengarahkan seseorang pada dua hal, yaitu pada kebaikan dengan menjadi dermawan atau pada keburukan berupa sifat egoistis.

Orang yang egoistis akan berpikir bahwa hanya dia satu-satunya orang yang menderita.

Berbeda dengan seseorang yang dermawan. Ia bisa merasakan penderitaan yang orang lain rasakan.

Dengan berpuasa, diharapkan seseorang mampu menghindari kemungkinan untuk menjadi egois dan justru memiliki sifat dermawan.

Itulah sebabnya pada bulan suci ini, orang-orang biasanya berbondong-bondong untuk melakukan kebaikan, salah satunya adalah bersedekah.

Tahufir al-Tha’at (Menyempurnakan Ketaatan)

Menurut Imam Izzudin, orang yang berpuasa akan mengingatkan mereka pada lapar dan hausnya ahli neraka. Ia mengatakan:

لأنّه تذكّر جوع أهل النار والظمأهم فحثّه ذلك علي تكثير الطاعات لينجو بها من النّار

Artinya:

“Karena puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Hal itulah yang mendorong orang berpuasa memperbanyak ketaatan kepada Allah agar terselamatkan dari api neraka.” (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, halaman 17).

Lewat penjelasan ini, seseorang bisa memahami perihal kelaparan dan kehausan dalam berpuasa dari sudut pandang lain.

Puasa mengingatkannya pada kelaparan dan kehausannya orang-orang yang merupakan ahli neraka.

Hikmah puasa yang bisa diambil dari penjelasan ini adalah mendorong seseorang untuk memperbanyak ketaatan agar tidak mengalami kejadian seperti itu selama-lamanya di neraka.

Syukr ‘Alim al-Khafiyyat (Bersyukur Telah Mengetahui Kenikmatan Tersembunyi)

Tampaknya, sudah menjadi kebiasaan bahwa manusia sering melalaikan nikmat yang telah Allah berikan setiap hari, seperti udara, kesehatan, dan lainnya.

Salah satu hikmah puasa adalah mengingatkan manusia akan hal tersebut sehingga akan membuat mereka mensyukurinya.

Dengan berpuasa, kelalaian akan semua nikmat pemberian Allah akan diuji agar bisa kembali dikenali.

Pengingat itu bisa datang dari hal yang sederhana. Dalam puasa, seseorang akan ingat bagaimana nikmatnya kenyang dan hilangnya dahaga setelah seharian menahannya.

Al-Inzijar ‘an Khawathir al-Ma’ashi wa al-Mukhalafat (Mencegah Keinginan Bermaksiat dan Berlawanan)

Menurut Imam Izuddin, orang yang perutnya kenyang akan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan kemaksiatan.

Sebaliknya, pada saat perut terasa lapar dan haus, orang akan lebih fokus untuk melakukan usaha guna mengisi perutnya sehingga keinginan untuk berbuat kejahatan pun berkurang.

Tak sekadar lapar dan haus, hal tersebut juga berlaku untuk hal-hal yang harus dilakukan selama berpuasa agar tidak batal.

Ibadah puasa dilakukan dalam rentang waktu yang cukup panjang, mulai dari terbitnya fajar hingga matahari menghilang dari cakrawala.

Dari sini, ada hikmah puasa yang bisa diambil, yaitu puasa merupakan momen pencegah yang efektif bagi manusia untuk berbuat hal-hal tercela.

Ketika hendak melakukan hal buruk, ia akan teringat bahwa dirinya sedang berpuasa. Jika tidak ingin batal, ia akan mengurungkan niatnya untuk berbuat maksiat.

Hal itu karena maksiat dapat menghilangkan keberkahan puasa sekaligus melanggar komitmennya kepada Allah setelah mengikrarkan niat untuk berpuasa.

Jalankan Ibadah Puasa dengan Ikhlas untuk Mendapatkan Hikmahnya

Hukum berpuasa pada bulan Ramahdan adalah wajib. Mengenai ketentuan ini, Allah Swt. telah secara jelas menyampaikannya dalam surah Al-Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn.

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Namun, ada beberapa udzur syar’i atau kondisi khusus ketika seorang muslimin/muslimah dibolehkan untuk tidak berpuasa, bahkan diwajibkan untuk meninggalkan ibadah tersebut.

Kondisi-kondisi tersebut di antaranya adalah menstruasi, nifas, menyusui, hamil, sakit, renta, musafir, tidak punya akal, dan belum baligh.

Selama kamu memenuhi syarat untuk berpuasa, jalankanlah kewajiban ini dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, hikmah puasa dapat kamu raih.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *