Mengenal Habib Umar, Ulama Kebanggaan Muslim Indonesia

Bicara mengenai para alim ulama yang ada di Indonesia, tentu kamu sudah tidak asing dengan nama Habib Umar.

Habib Umar yang berasal dari Hadramaut, Yaman ini merupakan salah satu ulama besar. Beliau dikenal tidak hanya oleh umat muslim di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia. Tidak heran, sampai sekarang ada banyak orang yang mencintai dan menghormati beliau.

Kendati lahir di Hadramaut, Yaman yang notabene berada di luar Indonesia, rupanya Habib Umar juga menjadi salah satu ulama yang mencintai Indonesia.

Tidak jarang beliau selalu menasehati dan juga membimbing umat muslim di Indonesia. Nasehatnya adalah untuk selalu menjaga dan mencipakan tatanan masyarakat yang damai.

Buat kamu yang masih penasaran siapa sebenarnya Habib Umar, tidak perlu khawatir. Kali ini, Hasana.id sudah mengumpulkan sejumlah informasi menarik seputar Habib Umar yang bisa kamu baca di bawah ini.

Mengenal Siapa Habib Umar

Habib Umar sendiri memiliki nama lengkap Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Sebagai tambahan informasi, Habib Umar sendiri rupanya bukanlah ulama yang lahir di tanah air.

Beliau lahir di Kota Tarim, Hadramaut, Yaman. Mungkin sudah banyak yang mengetahui jika kota Hadramaut merupakan salah satu kota yang paling diberkahi.

Apalagi jika mengingat kota tersebut sebagai pusat dan awal dari penyebaran agama Islam di dunia. Tidak hanya itu saja, di Hadramaut sudah berdiri ribuan lembaga pendidikan. Lembaga yang telah melahirkan para alim ulama yang disegani dan tersebar di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Habib Umar rupanya juga berasal dari lingkungan keluarga yang sangat mencintai Islam. Bahkan, keluarga dari Habib Umar juga sudah tersohor akan keilmuan Islam sekaligus kejujuran moralnya.

Ayah kandungn dari Habib Umar sendiri bahkan dikenal sebagai seorang pejuang martir dengan julukan, Sang Intelektual.

Selain itu, ayah dari Habib Umar yang bernama lengkap Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ternyata, ayah beliau juga berprofesi sebagai seorang Da’I atau ulama besar di Tarim.

Ayah dari Habib Umar juga dikenal akan kepiawaiannya dalam menyebarkan agama Islam. Khususnya dalam mengajarkan Hukum Seuci serta aturan-aturan yang terkait di dalamnnya.

Sayangnya, ayah Habib Umar mengalami nasib yang tragis. Disebutkan jika Habib Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim diculik oleh sekelompok komunis. Beliau meninggal dunia secara syahid.

Rupa-rupanya, profesi sebagai ulama besar di keluarga Habib Umar tidak hanya dilakukan oleh Habib Umar dan ayahnya saja.

Dikethui bahwa kedua kakek dari Habib Umar juga sudah dikenal secara luas sebagai salah satu alim ulama yang terpandang. Kedua beliau tersebut adalah Al-Habib Salim bin Hafiz dan juga Al-Habib Hafiz bin Abd-Allah.

Sama seperti ayah dari Habib Umar, kedua kakeknya juga dikenal sebagai ulama. Kedua kakek Habib Umar termasuk ke dalam kelompok cendekia pada masanya.

Nasab Habib Umar

Jika melihat sekilas mengenai keluarga Habib Umar, bisa dibilang jika sejak awal keluarga habib merupakan keluarga yang memang terjun ke dunia dakwah.

Tidak hanya sang ayah dan kedua kakeknya, ternyata keluarga Habib Umar sebagai salah satu keturunan langsung Nabi Muhammad saw melalui putrinya yang bernama Fatimah A-Zahra. Berikut urutan nasab dari Habib Umar:

  1. Nabi Muhammad saw
  2. Fatimah Al-Zahra menikah dengan Ali putra dari Abu Talib
  3. Hussain
  4. ‘Ali Zain Al-‘Abidin
  5. Muhammad Al-Baqir
  6. Ja’far Al-Sadiq
  7. ‘Ali Al-‘Uraidi
  8. Muhammad
  9. ‘Isa
  10. Al-Imam Al-Muhajir to Allah Ahmad
  11. ‘Ubaidallah
  12. ‘Alawi
  13. Muhammad
  14. ‘Alawi
  15. ‘Ali Khali‘ Qasam
  16. Muhammad Sahib Al-Mirbat
  17. ‘Ali
  18. Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad
  19. ‘Alawi
  20. ‘Ali
  21. Muhammad Maula Al-Daweela
  22. Al-Shaikh ‘Abd-Al-Rahman Al-Saqqaf
  23. ‘Abd-Allah
  24. ‘Abd-Al-Rahman
  25. ‘Abd-Allah
  26. Salim
  27. Al-Shaikh Abi Bakr
  28. Al-Hussain
  29. ‘Aidarous
  30. Abi Bakr
  31. Abd-Allah
  32. Hafiz
  33. Salim
  34. Muhammad
  35. Al-Habib ‘Umar atau yang saat ini dikenal dengan nama Habib Umar

Jika dilihat dari nasab belaiu, tidak heran jika saat ini Habib Umar menjadi salahs atu ulama besar dunia yang disegani oleh umat muslim di dunia.

Kisah Hidup Habib Umar Kecil

Bicara mengenai kisah hidup Habib Umar, tidak ada salahnya untuk menyimak kembali bagaimana Habib Umar menjalani masa kecilnya.

Sebagai seseorang yang lahir dalam keluarga para ulama dan besar dengan kelimuan Islam yang sangat kental, Habib Umar ternyata sudah mampu menghafal Al-Quran sejak usia muda.

Tidak hanya menjadi hafiz yang dapat menghafalkan Al-Quran, Habib Umar ternyata juga sudah bisa mengahafalkan beragam teks inti dari fiqih, hadis dan sejumlah kitab-kitab keilmuan agama Islam.

Tidak tanggung-tanggung, buku dan kitab-kitab yang dihafalkan oleh Habib Umar kecil ternyata juga sama dengan buku dan kitab yang dipelajari oleh Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan juga Al-Shaikh Fadl Baa Fadl yang pernah mengajar di daerah Ribat, Kota Tarim, Hadramaut, Yaman.

Pengaruh Sang Ayah

Kebiasannya mempelajari kelimuan agama Islam ini rupanya tidak terlepas dari pengaruh sang ayah. Dari ayahnya, Habib Umar mulai jatuh cinta dan ingin terus mendalami dakwah sekaligus tuntunan agama Islam sesuai dengan ketetapan Allah Swt.

Bahkan, dari sang ayah pula akhirnya Habib Umar terbiasa untuk menimba ilmu seputar Islam sekaligus memperbanyak zikir.

Sayangnya, perhatian dan kasih sayang sang ayah ke Habib Umar kecil harus berhenti lantaran sang ayah menjadi korban dari kekejian kelompok komunis.

Diceritakan bahwa pada saat itu, Habib Umar tengah menemani sang ayah untuk mendirikan salat Jumat. Namun, sang ayah tiba-tiba saja diculik sehingga membuat Habib Umar kecil pulang sendirian tanpa sang ayah.

Pada saat itu, Habib Umar hanya pulang dengan syal yang biasa dipakai oleh sang ayah. Kendati berharap agar sang ayah segera kembali ke rumah, sejak saat itu sampai sekarang Al Habib Muhammad bin Salim tak pernah pulang.

Sejak peristiwa tersebut, Habib Umar kecil pun berpikiran bahwa seluruh tanggung jawab yang biasa ayahnya pegang kini harus beliau tanggung.

Tidak terkecuali dengan tanggung jawab untuk berdakwah. Sejak saat itu, Habib Umar mengaku sangat bersemangat untuk menyebarkan dan mengajarkan agama Islam. Beliau mengadakan kajian-kajian sekaligus majelis bagi berbagai kalangan. Dari anak muda sampai ke orang tua.

Tidak hanya mengajarkan keilmuan agama Islam, Habib Umar juga menawarkan kepada para muridnya untuk menghafal Al-Quran sekaligus mempelajari sejumlah ilmu agama Islam tradisional.

Perjalanan Habib Umar di kota Al Bayda

Kesungguhan Habib Umar dalam menyebarkan dakwah dan keilmuan agama Islam sedari muda ternyata mendapat perhatian yang sangat besar dari umat muslim.

Sayangnya, tidak semua orang ternyata menyukai kiprah beliau yang sabar dan tekun dalam menyebarkan agama Islam. Tidak heran jika pada saat itu sejumlah pihak dinilai dapat mengancam keselamatan nyawa dari Habib Umar.

Untuk menghindari hal tersebut dan mencegah terjadinya penculikan seperti yang terjadi kepada ayahnya, Habib Umar akhirnya dikirimkan ke kota Al Bayda yang berada di Yaman Utara.

Di kota inilah akhirnya Habib Umar memulai perjalanannya dalam mempelajari sejumlah ilmu-ilmu keagamaan Islam tradisional.

Disebutkanbahwa pada saat itu Habib Umar belajar di sekolah Ribat yang berada di kota Al-Bayda. Tidak tanggung-tanggung, Habib Umar mendapatkan kesempatan langsung untuk belajar dari yang Mulia Al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Akkah Al-Haddar

Lebih lanjut, Habib Umar juga berkesempatan mendapatan bimbingan yang berada di bawah naungan ulama mazhab Syafi’I Al-Habib Zain bin Sumait.

Seusai menjalani pendidikan keagamaan di Al-Bayda, Habib Umar tidak langsung kembali ke Tarim Beliau memilih untuk berdakwah dan mendirikan kelas-kelas di kota Al-Bayda.

Selama di kota AL-Bayda, Habib Umar pun menyasar seluruh kalangan. Tidak terkecuali kalangan anak muda yang pada saat itu sudah banyak yang melupakan dan lupa akan identitas dirinya sebagai seorang muslim.

Kelas-kelas dan majelis yang didirikan oleh Habib Umar rupanya diminati oleh kalangan anak muda. Tidak heran jika para pemuda tersebut akhirnya kembali ke jalan Allah Swt. dan mulai mempelajari keilmuan agama Islam.

Bahkan, para pemuda yang sebelumnya terjerumus tersebut bangga dengan identitasnya sebagai seorang pemeluk agama Islam.

Perjalanan Dakwah dari Al-Bayda ke Seluruh Yaman

Tidak hanya kalangan anak muda, rupanya kegigihan Habib Umar yang berusaha untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam ke berbagai kalangan usia ini juga mendapat perhatian dari masyarakat luas.

Tidak heran jika sejak saat itu, kelas dan majelis yang didirikan oleh Habib Umar selalu ditunggu-tunggu oleh umat muslim.

Setelah berhasil mengajar dan berdakwah di kota Al-Bayda, Habib Umar pun mulai mendatangi sejumlah kota-kota dan desa-desa yang berada di sekitar kota Al-Bayda.

Lambat laun, rupanya Habib Umar telah menjelajahi hampir seluruh desa dan kota yang tersebar di Yaman. Salah satu kota yang pertama kali dikunjungi oleh Habib Umar setelah keluar dari kota Al-Bayda adalah kota Ta’iz.

Di kota Ta’iz ini Habib Umar juga berkesempatan untuk mempelajari ilmu dari mufti Ta’iz Al- Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahyaa.

Sosok Al Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya ini ternyata juga mengingatkan Habib Umar kepada sosok sang ayah yang telah mati syahid beberapa tahun sebelumnya. Bahkan, saking cinta dan sayangnya Al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya sampai menikahkan sang putri kepada Habib Umar.

Kiprah Habib Umar di Kancah Internasional

Kiprah Habib Umar dalam berdakwah dan mengajarkan keilmuan agama Islam mulai diperhatikan oleh muslim di dunia setelah perjalanan yang beliau tempuh ke Hijaz.

Hijaz sendiri merupakan wilayah yang berada di sebelah barat laut Arab Saudi. Ketenarannya Habib Umar ini disebabkan oleh kegigihan beliau dalam berdakwah sekaligus mempebarui keilmuan agama Islam tradisional.

Kendati telah banyak dikenal oleh umat muslim di banyak daerah, rupanya hal tersebut tidak membuat Habib Umar tinggi hati dan berhenti dalam berdakwah. Beliau justru bertambah semangat dalam berdakwah dan mengajarkan keilmuan agama Islam seperti yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.

Selanjutnya, Habib Umar diketahui juga mendatangi negara Oman karena mendapat undangan dari sekelompok umat muslim.Habib Umar juga diketahui sempat singgah di kota Shihr yang berada di Yaman Timur. Di kota ini, Habib Umar juga membangun Ribat Al-Mustafa.

Kembali ke Tarim

Setelah menjelajah hampir ke seluruh pelosok daerah dan negeri, akhirnya Habib Umar memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya, Tarim.

Di kota inilah Habib Umar kembali membangun sebuah lembaga pendidikan khusus agama Islam bernama Dar Al-Musthafa atau yang juga dikenal dengan nama Pondok Pesantren Darul Musthafa.

Pondok Pesantren Darul Musthafa yang dibangun di tahun 1993 silam memiliki tiga tujuan mendasar, di antaranya:

  1. Mengajarkan berbagai aspek keilmuan Islam dengan bertatap muka atau dengan metode Talaqqi; dan pengajarnya merupakan para ahli. Sanad keilmuannya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
  2. Menyucikan diri serta memperbaiki akhlak
  3. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat, berdakwah kepada jalan yang diridhai Allah Swt., dan sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw serta para salafunassahlihin

Pondok Pesantren Darul Musthafa yang didirikan oleh Habib Umar rupanya menjadi salah satu tempat yang banyak dipilih oleh umat muslim di seluruh dunia untuk menimba ilmu agama Islam.

Bahkan, murid-murid yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darul Musthafa berada dari negara-negara yang cukup jauh dari kota Tarim.

Sebut saja seperti Indonesia, Malaysia, Singapura hingga Amerika Serikat. Banyaknya murid yang berasal dari berbagai negara di dunia ini diharapkan dapat menjadi pewaris dan penyebar ilmu agama Islam yang telah Habib Umar berikan di Pondok Pesantren Darul Musthafa.

Habib Umar Memilih Indonesia

Setahun setelah mendirikan Pondok Pesantren Darul Musthafa, Habib Umar mendapat perintah dari Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jeddah untuk mengingatkan sekaligus menggugah semangat para Alawiyyin di Indonesia.

Hal ini dilakukan lantaran Habib Anis bin Alqi Al-Habysi yang berasal dari kota Solo sempat mengeluhkan keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang memprihatinkan.

Banyak dari para Alawiyyin di Indonesia yang sekarang mulai menjauh dan lupa dengan nilai ajaran Islam serta identitasnya sebagai seorang muslim.

Di tahun 1994 inilah Habib Umar akhirnya pertama kali menyiarkan dakwahnya. Siapa yang menyangka jika dakwah yang diberikan Habib Umar disambut baik oleh umat muslim di Indonesia.

Apalagi saat mengetahui bahwa Habib Umar merupakan keturunan dari Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim yang berasal dari Bondowoso.

Sejak saat itu, akhirnya Habib Umar beberapa kali datang kembali ke Indonesia. Bahkan, sejak saat itu sampai saat ini Habib Umar diketahui sudah banyak melakukan kerjasama dengan beberapa tokoh ternama dan pemerintah Indonesia.

Salah satunya adalah kerjasama antara Ditjen Kelembagaan Keagamaan Kementerian Agama Indonesia yang bekerjasama terkait pengiriman ahli ulama di Indonesia ke Dar Al-Musthafa untuk mempelajari keilmuan agama Islam langsung di bawah bimbingan Habib Umar selama tiga bulan.

Habib Umar dan Nahdlatul Ulama

Habib Umar ternyata juga memiliki hubungan yang erat dengan Nahdlatul Ulama. Seperti yang telah diketahui, Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU memiliki hubungan erat dengan para keturunan Nabi Muhammad saw.

Tidak heran jika Nahdlatul Ulama juga memfasilitasi pengajian rutin yang diadakan oleh Habib Umar.

Kendati dilakukan secara online, pengajian yang diadakan oleh Habib Umar tersebut sangat dinantikan. Bahkan juga mendapatkan antusiasme dari umat muslim di Indonesia.

Habib Umar juga sempat mengkaji salah satu kitab yang dibuat oleh pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh K.H. hasyim Asy’ari yang berjudul Adabul ‘Alim wal Muta’allim.

Sebagai tambahan informasi, rupanya umat muslim yang menyimak dan menantikan pengajian online dari Habib Umar tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat umum.

Namun, juga sejumlah ulama besar dan tokoh penting di Indonesia. Tidak heran jika sampai saat ini Habib Umar mendapatkan tempat tersendiri di hati para muslim di Indonesia.

Setelah membaca kisah dan perjalanan hidup Habib Umar di atas, semoga kamu bisa mengambil hikmah yang ada. Salah satunya adalah kegigihan seorang Habib Umar yang tidak pernah putus asa. Beliau menimba ilmu agama dan menyebarkan dakwah kepada semua kalangan usia.

Source:

https://nunganjuk.or.id/mengenAl-sosok-habib-umar-bin-hafidz/

https://www.nu.or.id/post/read/97333/hubungan-erat-habib-umar-bin-hafidz-dengan-nu

https://republika.co.id/berita/qge2lf430/perjalanan-habib-umar-1

https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-351114954/waspadai-musuh-sebenarnya-ini-nasehat-habib-umar-bin-hafidz-kepada-dunia-islam-dan-indonesia