Kumpulan Doa untuk Pengantin dan Tips Membina Rumah Tangga Langgeng

Untuk memperoleh kebaikan dalam semua urusan, manusia dianjurkan untuk berdoa, termasuk memanjatkan doa untuk pengantin agar rumah tangganya penuh berkah.

Menikah adalah sesuatu yang sakral. Dua jiwa yang berbeda dalam banyak hal akan bersatu dalam perjanjian yang kukuh dan kuat.

Selain bertujuan untuk menciptakan generasi penerus yang saleh dan salihah, banyak manfaat dan berkah yang ada di balik sebuah pernikahan.

Kali ini, Hasanah.id telah merangkum pembahasan mengenai doa pengantin yang akan berguna untukmu, khususnya yang sudah memiliki rencana untuk menikah.

Bukan hanya doa-doa, saya juga akan menyampaikan tips membangun rumah tangga yang langgeng dan harmonis. Yuk, disimak!

Doa ketika Meminang Calon Istri

Sebelum menikah, tentunya calon mempelai pria akan meminang calon mempelai perempuan.

Untuk proses meminang ini, ada doa untuk pengantin yang bisa diamalkan. Berikut lafadznya.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، جئتكم راغبا في فتاتكم (فلانة)، أو في كريمتكم (فلانة بنت فلان

Asyhadu an Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhuu, ji’tukum raaghiban fii fataatikum (Fulaanah) aw fii kariimatikum (Fulaanah binti Fulan).

Artinya:

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku datang kepada kalian karena berharap akan meminang putrimu (si anu/sebutkan nama calon istri yang hendak dipinang), atau meminang putri muliamu (si anu/sebutkan nama calon istri yang hendak dipinang).”

Hukum Menikah

Sebelum berlanjut ke pembahasan tentang doa untuk pengantin, ada baiknya untuk mengetahui hukum menikah itu sendiri.

Setidaknya, terdapat lima hukum menikah. Mari simak satu per satu.

Sunah

Menikah adalah sunah, yaitu bagi orang yang membutuhkan wathi (bersetubuh), telah memiliki biaya untuk mahar, dan pakaian.

Bukan hanya itu, ia juga mampu memberikan nafkah untuk istrinya pada hari dilangsungkannya akad dan malamnya.

Khilaful aula

Hukum menikah yang kedua ini diperuntukkan bagi orang yang membutuhkan pernikahan, tetapi tidak memiliki biaya.

Makruh

Hukum menikah akan menjadi makruh bagi orang yang tidak membutuhkannya dan tidak pula memiliki biaya.

Wajib

Menikah menjadi wajib hukumnya bagi seseorang yang telah bernazar untuk menikah ,yang sebelumnya merupakan sunah baginya.

Haram

Perlu kamu tahu, hukum menikah juga bisa menjadi haram bagi seseorang yang tidak memiliki kemampuan dalam memenuhi hak-hak istri.

Doa untuk Pengantin ketika Akad

Menikah adalah momen yang membahagiakan, bukan hanya bagi kedua mempelai, melainkan juga keluarga dan kerabat dari kedua belah pihak.

Keluarga dan kerabat yang mendapatkan undangan pernikahan wajib hukumnya untuk hadir, kecuali jika ada halangan.

Tidak hanya mengucapkan selamat, ada baiknya, tamu undangan juga turut memberikan doa untuk pengantin bagi kebahagiaan dan kelanggengan pernikahan sang mempelai.

Namun, apakah kamu sudah mengetahui doa untuk pengantin setelah akad atau doa resepsi pernikahan? Jika belum, doa berikut bisa kamu hafalkan.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ. بَارَكَ اللهُ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْكُمَا فِيْ صَاحِبِهِ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Bârakallâhu laka wa jama’a bainakumâ fî khairin. Bârakallahu likulli wâhidin minkumâ fî shâhibihi wa jama’a bainakumâ fî khairin.

Artinya:

“Berkah Allah (semoga tercurahkan) bagimu. Dan (semoga) Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. Berkah Allah (semoga tercurahkan) bagi masing-masing kalian berdua atas pasangannya, dan (semoga) Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.

Doa setelah akad di atas dikutip dari Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi dalam karyanya Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr.

Adapun khusus bagi mempelai pria, kamu bisa memberikan doa untuk pengantin sebagai berikut.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ

“Bârakallâhu laka, wa bâraka ‘alaika, wa jama‘a bainakumâ fî khairin wa ‘afiyah.

Artinya:

“Semoga Allah Swt. memberi berkah untukmu. Semoga Allah menurunkan kebahagiaan atasmu. Semoga Allah Swt. menyatukan kamu berdua dalam kebaikan dan ‘afiyah.”

Ucapan doa untuk pengantin tersebut juga bisa kamu tuliskan di kartu ucapan yang disertakan di hadiah yang kamu berikan untuk kedua mempelai.

Sampaikan rasa bahagia atas pernikahan mereka dan harapan agar keduanya selalu diselimuti kebaikan.

Saling mendoakan adalah perilaku yang terpuji, bukan? Untuk itu, sangat dianjurkan untuk mendoakan orang lain, terlebih lagi di hari bahagianya.

Doa dalam Khutbah untuk Pengantin

Dalam rangkaian upacara akad nikah, pada saat khutbah, biasanya juga terdapat doa untuk pengantin yang diambil dari sabda Rasulullah saw. yang berbunyi:

جَمَعَ اللهُ شَمْلَكُمَا، وَأَسْعَدَ جَدَّكُمَا، وَبَارِكْ عَلَيْكُمَا، وَأَخْرَجَ مِنْكُمَا كَثِيراً طَيِّبًا

Artinya:

“Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” (Ar-Riyadh Andhrah 2:183, bab 4)

Riwayat hadits tersebut bersumber dari salah satu sahabat Rasulullah saw. bernama Anas bin Malik.

Shalat Sunah Sebelum Akad Nikah

Selain doa untuk pengantin, rupanya ada pula shalat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum akad nikah dilangsungkan.

Shalat ini hanya disunahkan untuk mempelai pria atau wali dari mempelai perempuan, bukan untuk mempelai perempuan.

Adapun tempat dan waktu terbaik untuk melakukan shalat sunah ini adalah di majelis akad pada waktu sebelum akad nikah diucapkan.

Doa Setelah Akad Nikah Dilangsungkan

Setidaknya, ada tiga doa untuk pengantin yang dikutip dari kitab Makarim Al-Akhlaq halaman 209.

Doa tersebut bersumber dari salah satu cucu Rasulullah saw., yaitu Imam Ja’far Ash-Shadiq putra Muahmmad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein r.a., cucu Rasulullah saw.

Doa tersebut berbunyi:

اًللَّهُمَّ بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا

Allaâhumma biamâanatika akhattuhâa, wa bikalimaâtika istahlaltu farjahâa, fain qadhayta lîi minhâa waladan faj’alhu mubâarakan syawiyyâa, walâa taj’al lissyaithâani fîihi syarîikan walâa nashibâ.

Artinya:

“Ya Allah, dengan amanat-Mu, kujadikan ia istriku dan dengan kalimat-kalimat-Mu, dihalalkan bagiku kehormatannya. Jika Kau tetapkan bagiku memiliki keturunan darinya, jadikan keturunanku keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan mengambil bagian di dalamnya”.

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي اَلْفَهَا وَوُدَّهَا وَرِضَاهَا بِي، وَاَرْضِنِي بِهَا، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اِجْتِمَاعٍ وَاَيْسَرِ ائْتِلاَفٍ فَإِنَّكَ تُحِبُّ الْحَلاَلَ وَتُكْرِهُ الْحَرَامَ

Allâahummarzuqnîi alfahâa wa wuddahâa wa ridhâahâa bîi, wa ardhinîi bihâa, wajma’ baynanâa biahsanijjtimâ’in wa aysari’ tilâafin, fainnaka tuhibbul halâala wa tukrihul harâam.

Artinya:

“Ya Allah, karuniakan kepadaku kelembutan istriku, kasih sayang, dan ketulusannya, ridhai aku bersamanya. Himpunkan kami dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Sesungguhnya, Engkau mencintai yang halal dan membenci yang haram”.

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي وَلَدًا وَاجْعَلْهُ تَقِيًّا ذَكِيًّا لَيْسَ فِي خَلْقِهِ زِيَادَةٌ وَلاَنُقْصَانُ وَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ اِلَى خَيْر

Allâahummarzuqnîi waladan, waj’alhu taqiyyan dzakiyyan laysa fîi khalqihii ziyâadatun walâa nuqshân, waj’al ‘âqiibatahuu ilâa khairin.

Artinya:

“Ya Allah, karuniakan kepadaku keturunan dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahannya pada kebaikan”.

Doa untuk Pengantin saat Malam Pertama

Dengan menikah, berarti pasangan sudah dihalalkan untuk menyentuh satu sama lain. Meskipun begitu, tetap ada aturan untuk melakukannya.

Sebelum melakukan hubungan badan, suami disarankan untuk mengucap bismillah sambil mengusap lembut rambut bagian depan istrinya.

Terdapat doa untuk pengantin yang dianjurkan untuk dibaca pada saat pertama kali kedua pengantin bertemu dalam satu kamar. Berikut lafadznya.

بَارَكَ اللهُ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنَّا فِي صَاحِبِه

Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibih.

Artinya:

“Semoga Allah memberkahi setiap kita.”

Selain doa bersetubuh di atas, ada pula doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

Doa tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Suni, Ibnu Majah, dan mudawwin lainnya.Doa ini tercatat dalam karya Imam An-Nawawi yang berjudul Al-Adzkar.

Berikut bunyinya:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ jabaltahâ alaih. Wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ jabaltahâ alaih.

Artinya:

Tuhanku, kepada-Mu aku memohon kebaikan istriku dan kebaikan sifat yang Kau ciptakan untuknya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan istriku dan keburukan sifat yang Kau ciptakan untuknya.”

Setelah membaca doa untuk pengantin di atas, lakukanlah senggama dengan cara yang lembut, tanpa paksaan dan tidak saling menyakiti.

Perlu diingat, suami tidak diperkenankan menggauli istri yang sedang dalam masa haid karena dapat berdampak tidak baik.

Melakukan hubungan badan ketika istri sedang menstruasi bisa mengakibatkan infeksi jamur dan penyakit seksual lainnya.

Setelah berhubungan badan, suami istri diwajibkan untuk melakukan mandi junub.

Tujuannya adalah untuk menyucikan diri dari hadas besar dan agar dapat melakukan ibadah lainnya lagi dalam keadaan bebas dari najis.

Waktu Terbaik untuk Bersetubuh

Bagi pengantin baru, mungkin ada pertanyaan yang terlintas apakah ada waktu tertentu yang dianjurkan untuk bersenggama ataukah boleh dilakukan kapan saja.

Dikutip dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah – KTB, menurut Syekh Muallif, senggama bisa dilakukan kapan saja.

Namun, ada beberapa waktu yang tidak disarankan, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 223, yang artinya:

“Istri-istri kalian adalah (seperti) tempat tanah kalian bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam kalian itu bagaimana saja kalian kehendaki.”

Menurut beberapa tafsir, ayat di atas menjelaskan bahwa bersetubuh bisa dilakukan kapan saja kapan pun pasangan suami istri menginginkannya, baik siang maupun malam.

Namun, menggauli istri pada permulaan malam adalah yang lebih utama.

Dalam kitab Al-Madkhal, Al-Imam Abu Abdullah bin Al-Hajji juga mengatakan, suami istri dipersilakan untuk memilih waktu senggama, baik pada awal maupun akhir malam.

Namun, awal malamlah yang lebih utama

Salah satu alasan disarankannya bersenggama pada awal malam adalah karena waktu untuk mandi junub masih panjang.

Apabila senggama dilaukan pada akhir malam, waktu untuk mandi junub bisa jadi sangat sempit.

Akibatnya, kesempatan untuk shalat Subuh berjamaah di masjid bagi suami kemungkinan akan terlewat atau justru sudah keluar dari waktu utama.

Doa agar Memiliki Keluarga yang Harmonis

Menikah bukan hanya dapat membebaskan dua orang dari zina.

Namun, persoalan rumah tangga jauh lebih luas dari sekadar sudah dihalalkannya lelaki dan perempuan untuk menyentuh satu sama lain.

Sebut saja menafkahi secara lahir, cara mengurus keluarga dengan benar, cara mendidik anak, dan lain sebagainya.

Hal-hal tersebut juga tidak kalah penting dan harus dikomunikasikan dengan baik antara suami dan istri.

Mungkin, persoalan ini tampak mudah, tetapi jika tidak direncanakan dengan baik, akan muncul beberapa masalah dan keharmonisan rumah tangga menjadi taruhannya.

Bagi kamu yang sudah menikah atau sebentar lagi akan mengikat janji suci dengan calon pasangan, panjatkanlah doa untuk pengantin berikut ini.

Mohonlah kemampuan untuk membangun rumah tangga yang harmonis.

Doa tersebut diambil dari Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 37, yang berbunyi:

رَّبَّنَآ إِنِّىٓ أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيْرِ ذِى زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ ٱلْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجْعَلْ أَفْـِٔدَةً مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهْوِىٓ إِلَيْهِمْ وَٱرْزُقْهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Rabbanā innī askantu min żurriyyatī biwādin gairi żī zar’in ‘inda baitikal-muḥarrami rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj’al af`idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuq-hum minaṡ-ṡamarāti la’allahum yasykurụn

Artinya:

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Menurut K.H. Sya’roni, Mustasyar Nahdatul Ulama, doa untuk pengantin dari Nabi Ibrahim ini dapat dibaca setiap waktu sebanyak 313 kali.

Dengan membaca doa tersebut, insyaallah pasangan suami istri akan diberi rezeki yang lapang oleh Allah.

Jika membacanya sendirian, kamu tetap harus membacanya 313 kali. Apabila kamu ingin membacanya bersama dengan pasangan, jumlah tersebut bisa dibagi dua.

Dibaca secara berjamaah pun tidak masalah. Misalnya saja jika terdapat 313 orang, setiap orang boleh membacanya satu kali.

Bukti Keberkahan Doa Nabi Ibrahim

Tentang doa Nabi Ibrahim tersebut, K.H. Sya’roni juga menambahkan bahwa doa pengantin ini sangat mujarab.

Beliau memberikan bukti dengan perubahan keadaan Kota Makkah.

Dulu, kota yang kering dan di dalamnya jarang ditemukan pepohonan ini masih memiliki beragam jenis buah-buahan.

Bahkan, buah-buahan tersebut sampai saat ini bisa dinikmati oleh para jamaah haji yang datang.

Semua itu bisa terjadi berkat Nabi Ibrahim yang memanjatkan doa tersebut untuk memohon rezeki kepada Allah Swt. untuk penduduk Kota Makkah.

Tips Memiliki Rumah Tangga yang Langgeng dan Selamat Dunia Akhirat

Di atas tadi adalah kumpulan doa untuk pengantin yang bisa kamu amalkan demi kehidupan rumah tangga yang selalu diselimuti kebaikan.

Tak bisa dimungkiri, tentu semua pasangan yang menikah memiliki harapan bahwa pernikahannya adalah untuk satu kali dalam sumur hidup.

Memiliki keluarga yang tenang, tenteram, dan penuh kasih sayang menjadi dambaan setiap orang.

Memohon Keturunan yang Beriman

Islam telah menawarkan nikmat berupa kelanggengan dan kebahagiaan dalam berkeluarga yang abadi, bahkan sampai di akhirat kelak.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah At-Thur ayat 21, yang berbunyi:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ

Artinya:

“Orang-orang yang beriman dan keturunan mereka mengikutinya dengan keimanan maka Kami pertemukan mereka dengan keturunannya dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari amal mereka.”

Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai kitab tafsir, melalui ayat tersebut, Allah Swt. ingin menyampaikan perihal anugerah, kebaikan, dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.

Jika keturunan dari orang-orang mukmin beriman kepada-Nya, Allah akan mempertemukan mereka dengan kedua orang tuanya di satu tempat dan derajat yang sama, yaitu surga.

Hal itu tetap berlaku, meskipun anak keturunannya tidak melakukan amalan yang mencapai derajat yang telah dicapai orang tuanya sekalipun.

Allah menganugerahkan perlakuan ini untuk memuliakan orang tua yang beriman tersebut agar merasa bahagia karena dapat berkumpul kembali dengan anak-anaknya di akhirat kelak.

Menurut riwayat dari Imam Ahmad As-Shawy, kelak, ketika seorang yang beriman telah memasuki surga, ia akan menanyakan keberadaan keluarganya.

Ia ingin tahu bagaimana keadaan orang tua, anak-anak, serta istrinya.

Lalu, akan diberitahukan kepadanya bahwa mereka tak akan mendapatkan sesuatu seperti yang dapatkan ahli surga.

Lantas, sang ahli surga berkata, “Aku melakukan amalan baik untuk diriku sendiri dan untuk mereka.”

Dengan kemurahan-Nya, Allah Swt. memberikan anugerah kepada orang tersebut.

Allah akan mengangkat anggota keluarga yang memiliki derajat lebih rendah, untuk kemudian dipertemukan-Nya dengan sang ahli surga.

Setiap anggota keluarga yang beriman kepada Allah Swt. maka keluarga besar yang telah dipisahkan oleh maut akan bisa kembali berkumpul bersama di satu tempat yang mulia.

Jangan Berhenti Berikhtiar

Dengan semua kebaikan yang akan diperoleh, sudah semestinya setiap pasangan, terutama yang baru saja membangun rumah tangga, selalu memanjatkan doa untuk pengantin.

Dengan doa-doa tersebut, insyaallah keluarganya tetap langgeng dan dapat hidup bersama tak hanya di dunia, tetapi juga kelak di akhirat.

Namun, tentu saja memanjatkan doa untuk pengantin belumlah cukup. Tentunya, kamu juga wajib mengiringinya dengan ikhtiar.

Jangan lelah untuk melakukan usaha untuk tetap menjaga keimanan yang dimiliki oleh setiap anggota keluargamu.

Hal tersebut wajib dilakukan sebagai tabungan bekal demi terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Demikian pembahasan mengenai doa untuk pengantin dari Hasanah.id serta tips agar kamu bisa membangun rumah tangga dan keluarga yang langgeng sampai di akhirat kelak.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu makin bisa memaknai pernikahan dengan lebih baik lagi.

Ingatlah bahwa sesungguhnya, pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan sangat diharapkan untuk hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup.

Pasangan yang telah menikah juga tentunya memiliki impian untuk selalu bisa hidup bersama sampai maut memisahkan.

Jagalah iman kepada Allah Swt. agar setelah maut menjemput pun, kamu dan pasangan masih bisa dipertemukan di tempat yang paling mulia, yaitu surga-Nya.

Selain memanjatkan doa untuk pengantin, jangan lupa pula untuk mengamalkannya, yaitu dengan berikhtiar untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan selamat dunia akhirat.

Sumber:

https://islam.nu.or.id/post/read/72395/doa-pengantin-di-malam-pertama?_ga=2.53449448.1778542574.1612150764-2098972206.1612150764

https://islam.nu.or.id/post/read/85100/kepada-mempelai-pernikahan-bacalah-doa-ini

https://www.nu.or.id/post/read/69032/doa-nabi-ibrahim-membangun-rumah-tangga

https://islam.nu.or.id/post/read/77419/tips-rumah-tangga-langgeng-dunia-akhirat

http://www.piss-ktb.com/2012/03/249-waktu-terbaik-untuk-bersenggama.html

http://www.piss-ktb.com/2012/02/1118-nikah-selangkah-menuju-sakinah.html