Membaca doa penutup majelis sebelum beranjak dari tempat duduk menjadi salah satu adab yang paling disarankan bagi orang-orang yang menghadiri sebuah majelis.
Bahkan, membaca doa yang juga disebut dengan doa kafaratul majlis ini disebut-sebut dapat menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat selama majelis berlangsung.
Tidak heran jika doa penutup majelis memiliki keistimewaan tersendiri dan menjadi bacaan wajib di akhir acara.
Namun, tidak sedikit orang yang belum mengetahui doa satu ini. Padahal, membaca doa penutup majelis juga memberikan banyak keutamaan.
Nah, kamu yang ingin tahu doa penutup majelis dan hal-hal terkait doa tersebut tidak ada salahnya menyimak pembahasan dari Hasana.id berikut!
Apa Itu Doa Penutup Majelis?
Doa penutup majelis merupakan doa yang dibacakan di akhir majelis. Biasanya, doa ini dibacakan sebelum pemimpin majelis maupun jamaah beranjak dari tempat duduknya.
Doa penutup majelis juga menjadi salah satu doa yang dipercaya dapat menghapus dosa.
Membaca doa penutup majelis ternyata disarankan oleh Nabi Muhammad saw. kepada orang yang menghadiri majelis, tetapi banyak bersenda gurau.
Hal ini tertuang dalam hadits Tirmidzi, no. 3433 dari Abu Hurairah.
Nabi mengatakan, siapa pun yang duduk di majelis, lalu banyak bersenda gurau maka sebelum bangun dari majelisnya itu, hendaklah ia mengucapkan:
“Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.”
Hadits lain yang juga menerangkan untuk membaca doa khusus di akhir majelis adalah hadits berikut.
وعن أَبي بَرْزَة – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقولُ بأَخَرَةٍ إِذَا أرَادَ أنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ : (( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إليكَ )) فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رسولَ الله ، إنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى ؟ قَالَ : (( ذَلِكَ كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ في المَجْلِسِ )) رواه أَبُو داود ، ورواه الحاكم أَبُو عبد الله في ” المستدرك ” من رواية عائشة رضي الله عنها وقال : (( صحيح الإسناد )) .
Artinya:
“Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan ketika di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘subhaanakallohumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)’. Lantas, ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya’. Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis’.” (HR Abu Daud)
Makna Kandungan Hadits Doa Akhir Majelis
Dari hadis-hadis di atas, bisa disimpulkan beberapa hal berikut ini.
- Doa kafaratul majlis merupakan doa yang dibaca di akhir majelis.
- Ada tiga kandungan dari doa kafaratul majlis, yaitu:
- menyucikan Allah dari berbagai sifat kekurangan;
- memuji kesempurnaan Allah dan tidak menyekutukan-Nya; serta
- beristighfar dan bertaubat hanya kepada Allah
- Orang yang membaca doa kafaratul majlis akan mendapatkan ampunan dan dosanya dihapus oleh Allah Swt.
Doa Penutup Majelis yang Populer
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa mengucapkan doa penutup majelis di akhir majelis tersebut merupakan salah satu adab yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw.
Mengucapkan doa penutup majelis berarti kamu memanjatkan rasa syukur kepada Allah Swt. karena sudah diberi kesempatan untuk menimba ilmu.
Hal itu juga dilakukan untuk memohon keberkahan dan kebaikan dari Allah Swt. atas ilmu-ilmu yang telah didapatkan setelah menghadiri majelis tersebut.
Berbicara mengenai doa penutup majelis, ternyata terdapat beberapa macam doa yang bisa dijadikan referensi.
Salah satu doa penutup majelis yang biasa diajarkan kepada umat muslim di Indonesia adalah yang berbunyi:
سُبْحانَكَاللَّهُمَّوبِحَمْدِكَأشْهَدُأنْلاإِلهَإِلاَّأنْتَأسْتَغْفِرُكَوأتُوبُإِلَيْكَ
Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.
Artinya:
“Mahasuci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Pembacaan Doa Penutup Majelis
Perintah untuk membaca doa penutup di akhir majelis ternyata dibuat bukan tanpa alasan.
Membaca doa penutup majelis diharapkan dapat membuang hal-hal negatif yang telah kamu lakukan saat mengikuti majelis.
Seperti yang telah diketahui, sebuah majelis kerap diikuti oleh banyak orang. Bahkan, tidak sedikit majelis yang dihadiri sampai ribuan orang.
Hal inilah yang kerap membuat orang yang menghadiri majelis tersebut berbuat khilaf, misalnya saja menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain yang juga hadir di majelis tersebut.
Terkait dengan hal ini, sebuah hadits riwayat at-Tirmidzi juga menyebutkan bahwa kesalahan yang terjadi selama menghadiri majelis dapat dihilangkan dengan membaca doa penutup majelis.
Untuk itu, kamu juga diharuskan membaca doa kafarratul majlis ini sebelum beranjak dari tempat duduk.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Doa Penutup Majelis?
Jika merunut pada hadis riwayat at-Tirmidzi, membaca doa kafaratul majlis dianjurkan untuk dilakukan sebelum beranjak dari tempat duduk.
Hal tersebut dipercaya dapat menghapuskan kesalahan dan kekhilafan yang diperbuat atau yang ditimbulkan selama majelis berlangsung.
Namun, pada majelis yang dihadiri oleh banyak jamaah, biasanya akan disediakan waktu tersendiri bagi para jamaah untuk membaca doa kafaratul majlis bersama-sama.
Sebelum mengakhiri majelis, biasanya pembawa acara akan menyampaikan permohonan maaf kepada semua yang menghadiri majelis.
Tidak jarang pula sesi permohonan maaf tersebut disampaikan oleh pemimpin majelis.
Barulah setelah sesi permohonan maaf kepada jamaah yang hadir selesai, pemimpin majelis atau pembawa acara akan membacakan doa penutup majelis.
Setelah itu, majelis akan ditutup dengan salam.
Doa Penutup Majelis untuk Pembahasan Al-Qur’an
Terdapat doa penutup majelis khusus bagi yang telah menghadiri sebuah majelis yang di dalamnya dilakukan pembacaan atau pembahasaan mengenai Al-Qur’an dan ilmu-ilmu terkait.
Mungkin, kamulebih mengenalnya sebagai doa khatam Al-Qur’an.
Adapun bunyi dari doa tersebut adalah:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّﺍﺭْحَمْنَاﺑِﺎْﻟﻘُﺮْﺁﻥْ،ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻪُﻟَﻨَﺎﺇِِﻣَﺎﻣًﺎﻭَﻧُﻮْﺭًﺍﻭَﻫُﺪًﺍﻭَﺭَﺣْﻤَﺔْ،ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّﺫَﻛِّﺮْﻧَﺎﻣِﻨْﻪُﻣَﺎﻧَﺴِﻴْﻨﺎوَعَلِّمْنَاﻣِﻨْﻪُﻣَﺎﺟَﻬِﻠْﻨَﺎﻭَﺍﺭْﺯُقْنَاﺗِﻼَﻭَﺗَﻪُﺁﻧَﺎﺀَﺍﻟْﻠَﻴْﻞِﻭَﺃَﻃْﺮَﺍﻑَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭْﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻪُﻟَﻨَﺎﺣُﺠَّﺔًﻳَﺎﺭَﺏَّﺍْﻟﻌَﺎﻟَﻤْﻴِﻦ
Allohummarham na bil qur’an. Waj’al hu lanaa imaama, wa nuuro, wa hudaa, wa rohmah. Allohumma dakkir na minhu ma nasiina, wa ‘allimna minhu ma jahilna warjuqna tilaawatahu. Aana-al laili wa atroofan nahaar. Waj’alhu lana hujjatan, yaa Robbal ‘alamiin.
Artinya:
“Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al-Qur’an. Jadikan ia pimpinan, cahaya, petunjuk, dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah kami apa yang terlupa darinya dan ajarkanlah apa yang tidak kami ketahui darinya. Dan berikanlah kami rezeki membacanya sepanjang siang dan malam. Serta jadikanlah ia hujjah penolong kami, wahai Allah Tuhan semesta alam.”
Doa Penutup Majelis setelah Belajar Ilmu Agama
Berbeda lagi jika majelis yang telah kamu ikuti merupakan majelis yang fokus dalam memberikan ilmu-ilmu agama.
Akan lebih baik untuk mengucapkan doa penutup majelis yang berbunyi:
ﺭَﺏِّﺍْﻧﻔَﻌْﻨَﺎﺑِﻤَﺎﻋَﻠَّﻤْﺘَﻨَﺎ،ﺭَﺏِّﻋَﻠِّﻤْﻨَﺎﺍَّﻟﺬِﻱْﻳَﻨْﻔَﻌُﻨَﺎ،ﺭَﺏِّﻓَﻘِّﻬْﻨَﺎﻭَﻓَﻘِّﻪْﺃَﻫْﻠَﻨَﺎ،ﻭَﻗَﺮَﺍﺑَﺎﺕِﻟَﻨَﺎﻓِﻲﺩِﻳْﻨِﻨَﺎ،ﺗَﻮَﺳَّﻠْﻨَﺎﺑِﺘَﻌَﻠُّﻢٍ،ﺗَﻮَﺳَّﻠْﻨَﺎﺑِﺘَﻌْﻠِﻴﻢٍ،ﺍَﻥْﺗَﺮْﺯُﻗَﻨَﺎالوَاسِعَةَ،ﻭَﺍَﻥْﺗَﺮْﺯُﻗَﻨَﺎﺍﻷَﻣَﺎﻧَﺔ
Robbinfa’naa bi maa ‘allamta na, robbi ‘allim na alladzi yanfa’una. Robbi faqqih na wa faqqih ahlana, wa qoroobaatin lana fi diini na. Tawassalna bi ta’allumin, tawassalna bi taklimiin. An tarzuqo nal wasi’ah, wa an tarzuqo nal amaanah.
Artinya:
“Ya Allah, berilah kami manfaat dari apa yang telah engkau ajarkan pada kami. Ya Allah, berilah kami pengetahuan terhadap apa yang bermanfaat bagi kami. Ya Allah, berilah pemahaman pada kami dan pada keluarga kami, serta para kerabat kami dalam memahami agama. Kami bertawasul dengan belajar, kami bertawasul dengan mengajar agar Engkau beri kami rezeki yang luas dan agar Engkau beri kami rezeki amanah.”
Doa Penutup Majelis Pengajian
Pengajian merupakan salah satu jenis majelis yang paling banyak digelar di Indonesia.
Tidak hanya menyasar anak kecil saja, jenis majelis satu ini juga menyasar berbagai kalangan, tidak terkecuali untuk ibu-ibu dan bapak-bapak.
Terkait dengan hal tersebut, terdapat doa penutup majelis khusus yang bisa diucapkan setelahnya, yakni:
ﻳَﺎﺭَﺑَّﻨَﺎﺍﻋْﺘَﺮَﻓْﻨَﺎ * ﺑِﺎَﻧَّﻨَﺎﺍﻗْﺘَﺮَﻓْﻨَﺎ
ﻭَﺍَﻧَّﻨَﺎﺍَﺳْﺮَﻓْﻨَﺎ * ﻋَﻠَﻰﻟَﻈَﻰﺍَﺷْﺮَﻓْﻨَﺎ
ﻓَﺘُﺐْﻋَﻠَﻴْﻨَﺎﺗَﻮْﺑَﺔْ * ﺗَﻐْﺴِﻞﻛُﻞَّ ﺣَﻮْﺑَﺔْ
ﻭَﺍﺳْﺘُﺮْﻟَﻨَﺎﺍﻟْﻌَﻮْﺭَﺍﺕِ * ﻭَﺁﻣِﻦِﺍﻟﺮَّﻭْﻋَﺎﺕِ
ﻭﺍﻏْﻔِﺮْﻟِﻮَﺍﻟِﺪِﻳْﻨَﺎ * ﺭَﺏِّﻭَﻣَﻮْﻟُﻮْﺩِﻳْﻨَﺎ
ﻭَﺍﻟْﺂﻝِﻭَﺍﻟْﺎِﺧْﻮَﺍﻥِ * ﻭَﺳَﺎﺋِﺮِﺍﻟْﺨِﻠَّﺎﻥ
ﻭَﻛُﻞِّﺫِﻱْﻣَﺤَﺒَّﺔْ * ﺍَﻭْﺟِﻴْﺮَﺓٍﺍَﻭْﺻُﺤْﺒَﺔْ
ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَﺍَﺟْﻤَﻊْ * ﺍَﻣِﻴْﻦَﺭَﺏِّﺍﺳْﻤَﻊ
ﻓَﻀْﻠًﺎﻭَﺟُﻮْﺩًﺍﻣَﻨَّﺎ * ﻟَﺎﺑِﺎﻛْﺘِﺴَﺎﺏٍﻣِﻨَّﺎ
ﺑِﺎﻟْﻤُﺼْﻄَﻔَﻰﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ * ﻧَﺤْﻈَﻰﺑِﻜُﻞِّﺳُﻮْﻝِ
ﺻَﻠَّﻰﻭَﺳَﻠَّﻢْﺭَﺑِّﻲ * ﻋَﻠَﻴْﻪِﻋَﺪَّﺍﻟْﺤَﺐِّ
ﻭَﺁﻟِﻪِﻭَﺍﻟﺼَّﺤْﺐِ * ﻋَﺪَﺩَﻃَﺶِّﺍﻟﺴُّﺤْﺐِ
ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠْﺎِﻟَﻪِ * ﻓِﻲﺍﻟْﺒَﺪْﺀِﻭَﺍﻟﺘَّﻨَﺎﻫِﻲ
Ya Robbanaa’ tarofna, bi annanaqtarofna
Wa anna na asrofna, ‘ala ladho asyrofna
Fa tub ‘alayna taubah, faghsili kulla haubah
Wastur lanal ‘auraat, wa aaminirrau’at
Wagfir li wa lidiina, Rabbi wa mauludina
Wal aali wal ikhwani, wa saairil khilani
Wa kulli dzi mahabbah, au jiirotin au shuhbah
Wal muslimiina ajma’, aamiina robbi asma’
Fadlan wa juudan manna, la biktisaabin minna
Bil mushtofar Rosuli, nahdho bikulli suuli
Sholla wa sallam robbi, ‘alayhi ‘addal habbi
Wa aalihi was shohbi, ‘adaada thosyis suhbi
Walhamdu li illahi, fil bad-i wat tanahi
Artinya:
“Ya Allah, kami mengaku sesungguhnya kami banyak melakukan dosa. Dan sesungguhnya kami berlebih-lebihan sehingga neraka layak bagi kami. Maka terimalah taubat kami, taubat yang membersihkan dosa-dosa.
Dan tutuplah aib-aib kami, selamatkanlah kami dari kebodohan. Ampunilah kedua orang tua kami, ya Rabb, ampuni juga anak-anak kami dan keluarga kami, saudara-saudara kami, dan seluruh kekasih kami. Ampuni juga setiap orang yang memiliki cinta kasih tetangga dan sahabat kami. Juga kaum muslimin seluruhnya, dengarkanlah doa kami, ya Rabb.
Dengan karunia dan kedermawan-Mu, tanpa berusaha dengan susah payah, dengan kemuliaan Rasul pilihan, semoga kami memperoleh setiap yang kami panjatkan. Shalawat serta salam, ya Rabb, semoga tetap atasnya seperti bilangan pasir. Dan atas keluarga serta sahabatnya seperti bilangan rintik gerimis.Segala puji bagi Allah, baik di awal dan akhir.”
Pembacaan Shalawat pada Penutupan Majelis
Selain membaca doa penutup majelis, ternyata tidak sedikit pula yang juga memanjatkan shalawat kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw. ketika majelis berakhir.
Hal ini bahkan sudah menjadi salah satu tradisi tidak tertulis di kalangan umat muslim Indonesia.
Terkait dengan pembacaan shalawat Nabi, hal ini merupakan perintah langsung dari Allah Swt.
Tidak hanya itu, umat muslim pun juga diperbolehkan untuk mengucapkan shalawat Nabi Muhammad saw. kapan dan di mana saja serta sebanyak mungkin.
Pembacaan shalawat Nabi Muhammad di akhir majelis tercantum dalam sebuah hadits riwayat an-Nasai.
Disebutkan di dalam hadits tersebut bahwa orang yang membubarkan diri dari majelis tanpa membaca shalawat Nabi maka keadaan mereka bahkan lebih busuk daripada bau bangkai.
Adab ketika Membaca Doa Kafaratul Majlis
Di dalam agama Islam, kamu tentu sudah mengetahui bahwa setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan memiliki adab tersendiri.
Terkait dengan majelis, umat Islam tidak hanya diperkenalkan dengan adab pada saat menghadiri dan mengikuti majelis tersebut, tetapi jua adab pada saat membaca doa penutup majelis.
Adapun adab yang dianjurkan saat membaca doa kafaratul majlis adalah:
- mengucapkan doa sebelum beranjak dari tempat duduk;
- jangan mengucapkan doa kafaratul majlis dengan tergesa-gesa; serta
- membaca doa penutup majlis dengan khusyuk.
Keutamaan Membaca Doa Penutup Majelis
Bukan hanya menunjukkan adab yang baik, membaca doa penutup majelis juga dianjurkan karena ternyata memberikan banyak keutamaan.
Nah, agar kamu tidak masuk ke dalam golongan orang yang merugi karena tidak membaca doa kafaratul majlis, berikut keutamaan-keutamaan yang didapat setelah membacanya.
Menghapus Dosa
Menghadiri sebuah majelis bisa menjadi jalan memperoleh ampunan dari Allah Swt. karena membaca doa penutup majelis dapat menghapuskan dosa-dosa.
Abu Barzah Al-Aslami menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw. mengucapkan sebuah doa sebelum meninggalkan majelis.
Doa yang beliau ucapkan ketika itu adalah doa yang kini dikenal sebagai doa akhir majelis.
Setelah Nabi mengucapkan doa tersebut, muncullah seseorang yang mempertanyakan mengapa Nabi mengucapkan doa itu, padahal sebelumnya hal itu tidak pernah dilakukan Rasululllah saw.
Mendapat pertanyaan tersebut, Nabi pun menjawab bahwa doa yang dipanjatkan pada akhir majelis mampu menjadi kafarat atau penghapus dosa yang telah dilakukan di majelis.
Ilmu yang Didapat Lebih Berkah
Pembacaan doa kafaratul majlis ternyata juga bertujuan agar jamaah yang menghadiri majelis tersebut bisa mendapatkan ilmu yang lebih berkah dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Seperti yang telah diketahui, menghadiri sebuah majelis menjadi salah satu aktivitas untuk menimba ilmu.
Oleh karena itu, agar ilmu yang didapat lebih berkah dan bermanfaat, diucapkanlah doa kafaraatul majelis.
Hal ini juga diterangkan dalam hadits Abu Daud no. 4885 yang menyebutkan bahwa Abu Hurairah menceritakan sabda Nabi, yang berbunyi:
مَامِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
Mā min qaūm yaqūmūna min majlis lāa yaḏzkurūnallaha fīhi īlāwa qāmūā ʿan miṯli jiīfaẗi ḥimār wakāna lahum ḥasroh.
Artinya:
“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud, No. 4855; Ahmad, 2: 389.)
Diberikan Kemudahan Mencapai Surga Allah
Kamu mungkin sempat mendengar bahwa orang-orang yang menghadiri sebuah majelis merupakan orang-orang yang merasakan surga dunia.
Hal itu bukanlah sesuatu yang berelebihan, terutama bagi yang mengucapkan doa penutup majelis sebelum beranjak dari tempat duduk.
Lalu, bagaimana caranya membaca kafaratul majlis dapat memudahkanmu untuk mencapai surga Allah Swt.? Hal ini juga tertuang dalam hadis riwayat Muslim, yang berbunyi:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
Man salaka ṭarīqā yaltamisu fīhi ʿilmmā sahawla al-lawhu lahu ṭarīqā īlai al-ǧanawẗi
“barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” (HR Muslim).
Memperoleh Ketentraman
Keutamaan lainnya yang bisa kamu dapatkan setelah menghadiri majelis dan membaca doa penutup majelis adalah mendapatkan ketentraman.
Orang yang kerap mengikuti majelis akan merasa lebih damai, bahagia, dan menjadi lebih sabar dalam menjalani hidup. Hal ini juga telah tertuang dalam salah satu hadits.
Diriwayatkan bahwa orang-orang yang berkumpul di masjid karena Allah Swt. untuk membaca dan mempelajari Al-Quran akan diberikan ketentraman dalam hidup.
Dalam hadits tersebut juga dinyatakan bahwa kelompok orang yang demikian akan mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Hal ini sejalan dengan surah Al-Fath ayat 4 yang berbunyi:
هُوَٱلَّذِىٓأَنزَلَٱلسَّكِينَةَفِىقُلُوبِٱلْمُؤْمِنِينَلِيَزْدَادُوٓا۟إِيمَٰنًامَّعَإِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِجُنُودُٱلسَّمَٰوَٰتِوَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَٱللَّهُعَلِيمًاحَكِيمًا
Huwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu`minīna liyazdādū īmānam ma’a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā.
Artinya:
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
Meningkatkan Iman dan Taqwa
Membaca doa penutup majelis juga memberikan keutamaan berupa bertambahnya rasa iman dan juga ketaqwaan kepada Allah Swt.
Hal ini juga tertuang dalam hadits an-Nasa’i yang menceritakan mengenai Aisyah yang mengajukan pertanyaan kepada Nabi Muhammad saw.
Aisyah bertanya mengapa Nabi menutup majelis sambil membaca kalimat-kalimat khusus (doa penutup majelis).
Nabi pun menjawab bahwa barang siapa yang berkata baik akan ditutup dengan stempel kebaikan pula.
Jadi, bagi siapa pun yang berkata buruk dalam majelis, doa akhir majelis akan menjadi penghapus bagi dosanya.
Dari pembahasan di atas, nyatalah bahwa menghadiri sebuah majelis memberikan banyak keutamaan.
Apalagi, mengikuti sebuah majelis sama saja dengan menimba ilmu yang memberikan banyak kebaikan dan keberkahan dari Allah Swt.
Tentu saja kamu harus mengindahkan adab-adab dalam mengikuti majelis, mulai dari mengucapkan salam ketika memasuki majelis hingga mengucapkan doa penutup majelis.
Kamu dapat memilih doa penutup majelis di atas sesuai dengan majelis yang dihadiri. Semoga Allah Swt. senantiasa meringankan langkahmu menghadiri majelis ilmu.
Source:
https://islam.nu.or.id/post/read/66947/doa-penutup-majelis#:~:text=%E2%80%9CMaha%20Suci%20Engkau%2C%20ya%20Allah,dan%20bertaubat%20kepada%2DMu.%E2%80%9D
https://islam.nu.or.id/post/read/119058/doa-penutup-majelis-taklim-khm-syafi-i-hadzami
https://www.laduni.id/post/read/27729/shalawat-untuk-penutup-majlis
https://www.santripedia.com/2020/05/doa-akhir-majelis-penutup-pengajian.html
https://www.islampos.com/ini-9-adab-saat-di-majelis-ilmu-97542/
https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-menghadiri-majelis-taklim
https://www.nu.or.id/post/read/122929/makna-kata–majelis–menurut-prof-quraish-shihab
https://islam.nu.or.id/post/read/110888/keutamaan-belajar-dan-mengajarkan-ilmu-menurut-kh-hasyim-asy-ari–2-
https://text-id.123dok.com/document/wq2g1g02y-macam-macam-majelis-taklim-sejarah-majelis-taklim.html