Doa Naik Kendaraan: Arab, Latin, Makna [PEMBAHASAN LENGKAP]

Islam adalah agama yang sangat kompleks. Seluruh aktifitas kita mulai dari bangun tidur, makan, melakukan perjalanan, pulang, sampai tidur diatur begitu sempurna dan tentunya dilengkapi dengan doa. Salah satunya, doa naik kendaraan.

Dengan demikian, Islam bukanlah agama yang hanya mengatur persoalan ibadah dengan gerakan-gerakan khusus, seperti sholat, haji, dan sebagainya, tetapi juga masuk dalam rutinitas sehari-hari.

Itulah mengapa rutinitas biasa yang kita kerjakan, diatur dan diberikan keberkahan serta balasan yang sangat tinggi jika kita mengikuti anjuran-anjuran dan sunnah Nabi shalallahu’alaihi wasallam.

Salah satu rutinitas sehari-hari yang di atur dalam islam adalah berpergian. Mulai dari berdoa naik kendaraan, adab, dan lain-lain.

Tentu saja segala bentuk perbuatan mubah yang kita lakukan, selama diiringi dengan niat yang baik dan tata cara yang baik, maka akan menjadi amalan surga. Hal tersebut seperti yang disebutkan pada kalam hikmah para ulama di dalam kitab Ta’limul Muta’llim:

وكم من عمل يتصور بعمل الآخرة بحسن النيات

Artinya: “Berapa banyak perbuatan yang nampak dunia, namun mendapat balasan pahala karena bagus niat.”

Begitu juga dengan anjuran berdoa dalam setiap melakukan pekerjaan dengan harapan Allah akan memberikan keberkahan dalam setiap ruang lingkup kehidupan kita sebagai manusia. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Turmidzi dari Nabi Muhammad saw yang artinya:

“Doa dapat bermanfaat atas ketentuan yang terjadi dan yang tidak terjadi.”

Namun, dewasa ini mungkin sebagian orang meremehkan doa ketika melakukan rutinitas sehari-hari, baik ketika mau tidur, makan, dan seterusnya. Padahal, berdoa adalah pekerjaan yang hanya menyita sedikit waktu, sangat bermanfaat untuk meraih keberkahan dalam melakukan rutinitas.

doa naik kendaraan darat

Keutamaan Doa Selama Perjalanan Hingga Doa Naik Kendaraan

Di dalam hadis Nabi Muhammad saw, terdapat banyak riwayat yang menceritakan keadaan dan perilakunya ketika melakukan perjalanan. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan pada sunan Abi Daud dari Sayyidina Umar bin Khattab yang bunyinya:

كان رسول الله و إذا سافر فأقبل الليل قال : « يا أرض ربي وربك الله ، أعوذ بالله من شرك وشر مافيك ، وشر ما خلق فيك، وشر مايدب عليك ، أعوذ بك من أسد وأسود ، والحية والتقرب ، ومن ساكن البلد ، و من والد وما ولد.

Artinya: “adalah Rasulullah ketika melakukan perjalanan dan telah tiba waktu malam iacanva berdoa:

يا أرض ربي وربك الله ، أعوذ بالله من شرك وشر مافيك ، وشر ما خلق فيك، وشر مايدب عليك ، أعوذ بك من أسد وأسود ، والحية والتقرب ، ومن ساكن البلد ، و من والد وما ولد

“Wahai bumi Tuhanku, Tuhan mu adalah Allah, aku berlindung dengan Allah dari keburukan Mu, keburukan di dalam Mu, keburukan yang diciptakan di dalam Mu , dan keburukan yang berjalan di atas Mu. Dan aku berlindung dengan mu dari singa, ular, kalajengking, penduduk negeri, ayah, dan yang dilahirkan.”

Masih banyak lagi hadis-hadis lain yang menjelaskan tentang perilaku Nabi Muhammad ketika melakukan perjalanan Ini adalah salah satu perbuatan yang sering kita lupakan sehari-hari. Maka, seharusnya kita sebagai ahlu sunnah wal jama’ah harus mengikuti jejak dan perbuatan Nabi saw.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, hasana.id akan memaparkan beberapa doa yang berkaitan dengan melakukan perjalanan, mulai dari doa keluar rumah, doa naik kendaraan, doa ketika sampai tujuan, dan lainnya, juga hikmah dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan cara baca dan memahami kandungan makna dari doa tersebut, kita juga akan menyertakan teks latin dan terjemahannya.

Doa Naik Kendaraan dan Doa-Doa Terkait Perjalanan (Shafar/Musafir)

1. Doa Keluar Rumah

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah walaa haula walaa quwwata illaa billah

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah.”

Dalam versi lain:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَليَّ

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah. Allahumma innii a’uzu bika an adhilla au udhallu, au azilla au uzallu, au ahdlima au udhlamu, au ajhalu au yujhalu ‘alyya

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Ya Allah, aku berlindung dengan Mu dari sesat dan menyesatkan, dari membuat orang tergelincir atau di dipeleset, dari mendhalimi atau dihalimi, dari berbuat bodoh, atau dibodohi”

2. Doa Naik Kendaraan (Secara Umum)

Berikut doa naik kendaraan yang diriwayatkan di dalam kitab Abi Daud, Turmidzi dan lainnya yang dipraktekkan oleh Sayyidina ‘Ali

سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Subhanal ladzi sakkhara lanaa hazaa wama kunnaa lahu muqriniin wa inna ila rabbinaa la mungqalibuun

“Mahasuci Allah yang telah menundukkan bagi kami ini, sedangkan sebelumnya kami tidak bisa menaikinya, dan sungguh bagi Tuhan Kami lah tempat kembali”

3. Doa Naik Kendaraan (Kapal Laut)

Beriku doa naik kendaraan berupa kapal / kendaraan laut yang di ajarkan baginda Nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam kitab Ibnu Sinni dari riwayat Sayyidina Husein bin ‘Ali

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ

Bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim

“Dengan nama Allah yang membuat berjalan dan berlabuhnya kendaraan, bahwa sungguh Tuhan kami Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

doa naik kendaraan dan artinya

4. Doa Ketika Sampai Tujuan

Berikut doa ketika sudah sampai di tujuan yang diriwayatkan oleh Imam Nasai, Baihaqi, dan Hakim dari Suhaib yang terdapat di dalam kitab Majmu’ karangan Imam Nawawi:

اَللّٰهُمَّ إِنِّىْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَافِيْهَا وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَافِيْهَا

Allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira ahlihaa wa khaira maa fiihaa wa a’uzuubika min syarrihaa wa syarri ahlihaa

“Ya Allah, saya mohon kepada Mu kebaikan nya dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada Mu dari kejahatannya dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya.”

Semua doa di atas saya kutip dari kitab al-Azkar karangan Imam Nawawi.

5. Doa Naik Kendaraan yang Bermasalah

Berikut doa ketika kendaraan kita bermasalah, yang diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dari Sayyid al-Jalil Abu Abdullah bin Yunus Bin ‘Ubaidi ad-Dinar al-Bashri at-Thabi’i:

أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Afa ghaira diinillahi yabghuuna walahu aslalama mam fis samaawaati wal ardhi thau’an wa karhan wailaihi yurja’uun

“Maka apakah mereka mencari selain agama Allah, padahal seluruh makhluk di langit dan bumi tunduk kepada Nya, baik patuh maupun terpaksa, dan hanya kepada Nya lah semuanya kembali

6. Doa Naik Kendaraan Ketika Melintasi Kawasan (Kota/Kabupaten/Propinsi)

Berikut doa yang kita baca ketika melintasi sebuah daerah (kota/ kabupaten/ provinsi), sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dari Shuhaib dari Nabi Muhammad SAW

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّـمَوَاتِ السَّبْعِ ومَا أظْلَلْنَ، ورَبَّ الأرْضِينَ السَّبْعِ ومَا أقْلَلْنَ، ورَبَّ الشَّيَاطِينِ ومَا أضْلَلْنَ، ورَبَّ الرِّيَاحِ ومَا ذَرَيْنَ، أسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ القَرْيَةِ وخَيْرَ أهْلِهَا، وخَيْرَ مَا فِيهَا، وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وشَرِّ أهْلِهَا، وشَرِّ مَا فِيْهَا

Allahumma rabbis samawaatis sab’I wamaa adhlalna, wa rabbil ardhiinas sab’i wamaa aqlalna, wa rabbisy syayathiini wamaa adhlalna, wa rabbir riyaahi wa maa zaraina, as aluka khaira hazihil qaryati wa khaira ahlihaa, wa khaira maa fiihaa, wa a’uzubika min syarrihaa, wa syarri ahlihaa, wa syarri ma fiiha

“Wahai Tuhanku pemilik tujuh langit dan makhluk dalam naungannya, dan pemilik tujuh bumi dan makhluk dalam naungannya, dan pemilik syaithan dan yang tersesat, pemilik angin dan yang berhembus, aku meminta kepada Mu kebaikan daerah ini dan penduduknya, dan kebaikan apa saja di dalamnya, dan aku berlindung dari keburukannya, penduduknya, dan keburukan apa saja di dalamnya.”

7. Doa Sebelum Masuk Rumah Setelah Perjalanan

Berikut doa sebelum masuk rumah setelah perjalanan, yang diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad saw:

تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حَوْبًا

Tauban, tauban, li rabbinâ, lâ yughâdiru hauban. Artinya,

“Terimalah tobat kami, terimalah. Kepada Tuhan kami, kami kembali. Pertobatan yang tidak menyisakan dosa.”

8. Doa Menyambut Orang yang Tiba Setelah Bepergian

Berikut doa menyambut orang yang baru sampai setelah berkendaraan / perjalanan berdasarkan firman Allah dalam surat an-Nisa’ ayat tujuh:

الحمد لله الذى سلمك

Alhamdulillahil lazi sallamaka

“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanmu”

Doa versi lain:

الحمد لله الذى جمع الشمل بك

Alhamdulillahil lazi jama’asy syamla bika

“Segala puji bagi Allah yang telah menyatukan keluarga denganmu”

Di atas merupakan beberapa doa yang warid dari Nabi Muhammad saw yang perlu kita perhatikan ketika melakukan perjalanan, mulai dari keluar dari rumah hingga sampai di tempat tujuan.

Selain dari anjuran untuk istiqomah dengan doa-doa, Imam Nawawi di dalam Azkarnya juga telah merampung beberapa amalan tambahan berupa dzikir yang bisa kita kerjakan selama berada dalam perjalanan. Tentu saja dzikir-dzikir tersebut memiliki sumber yang warid dan jelas dari hadis Nabi saw.

doa naik kendaraan udara

Amalan Sunnah untuk Orang yang Dalam Perjalanan (Musafir)

1. Ketika Berencana Keluar Rumah

Sholat Sunnah 2 Raka’at

Hal ini berdasarkan hadis riwayat Muqattham bin Miqdam:

ما خلف عبد أهله أفضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد سفرا

“Tidak ada pekerjaan yang lebih afhdal yang ditinggalkan sesorang untuk keluarganya kecuali sholat dua raka’at ketika berencana merantau.” (HR. at-Thabrani)

Kemudian di dalam rakaat pertama disunahkan untuk membaca surat al-Kafirun dan pada rakaat yang kedua surat al-Ikhlas.

Membaca Ayat Kursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu laa takhuzuhu sinatuw walaa naumul lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi man zal lazii yasyfa’u ‘indahu illaa bi iznihii ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum walaa yuhiithuuna bi syaiin min ‘ilmihii illa bimaa syaa-a wasi’a kursyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uduhu hifdzuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘

“Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Imam Nawawi menjelaskan bahwa orang yang membaca ayat kursi ketika hendak keluar rumah tidak akan terjadi apapun yang dibencinya sampai dia pulang.

Membaca Surat Quraisy

لإيلَٰفِ قُرَيْشٍ . إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ . فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ . ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Liiilafi quraiysin. Ilaafihim rihlatasy syithaa i wash shaif. Fal ya’budu rabba hazal baitil ladzi atha’amahum min juu’iw wa aamanahum min khauf

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”

Imam Sayyid Abu Hasan Al-Qazwaini menjelaskan bahwa faidah membaca surat ini adalah aman dari setiap keburukan. Abu Thahir Jahsyawaih menceritakan:

“Aku merasa takut ketika hendak melakukan perjalanan, maka aku menemui Al-Qazwaini dan meminta doa kepada beliau, maka beliau menjawab “ orang yang ingin melakukan perjalanan, sedangkan takut dari musuh dan binatang buas, maka hendak membaca surat Quraisy karena berfaidah aman dari keburukan”, maka akupun membacanya dan tidak terjadi apapun kepadaku hingga sekarang.”

doa naik kendaraan darat dan laut

Melafalkan Doa Naik Kendaraan yang Disunahkan dengan Ikhlas

Doa utama yang disunahkan adalah:

اللَّهُمَّ بِكَ أسْتَعِينُ، وَعَلَيْكَ أتَوَكَّلُ، اللَّهُمَّ ذَلِّلْ لي صعُوبَةَ أمْرِي، وَسَهِّلْ عَليَّ مَشَقَّةَ سَفَرِي، وَارْزُقْنِي مِنَ الخَيْرِ أكْثَرَ مِمَّا أطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبّ اشْرَحْ لي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أمْرِي، اللَّهُمَّ إني أسْتَحْفِظُكَ وأسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَدِينِي وأهْلِي وأقارِبي وكُلَّ ما أنْعَمْتَ عَليَّ وَعَليْهِمْ بِهِ مِنْ آخِرَةٍ وَدُنْيا، فاحْفَظْنَا أجمعَينَ مِنْ كُلّ سُوءٍ يا كَرِيمُ

Allahumma bika nasta’inu, wa ‘alaika atawakkalu, allahumma dzallil li shu’ubata amri, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safari, warzuqni minal khairi aktsara mimma athlubu, washrif ‘anni kulla syar, rabbisyrah li shadri wa yassir li amri, allahumma inni astahfizhuka wa astaudi’uka nafsi wa dini wa ahli wa aqaribi wa kulla ma an’amta ‘alayya wa ‘alaihim bihi min akhiratin wa dunya, fahfazhna ajma’in min kulli su’ ya karim.

“Ya Tuhanku, aku meminta pertolongan Mu, dan berserah diri kepada Mu, Ya tuhanku, mudahkanlah kesulitan urusanku, dan kesukaran perjalananku, dan beri rezki lah kepada ku dari kebaikan sebanyak yang ku pinta, dan jauhkanlah aku dari setiap keburukan, Ya tuhanku, terangilah dadaku, dan mudahkanlah urusanku. Ya tuhanku, aku menuntut penjagaan diri, agama, keluarga, dan kerabatmu dan semua yang telah kamu berikan kepadaku dan keluargaku di akhirat dan dunia. Maka peliharalah aku dari setiap keburukan ya Maha Pemurah.”

Kemudian ketika telah bangun dari’ tempat kita duduk, maka hendak membaca doa yang selalu dibaca Nabi Muhammad saw berdasarkan riwayat dari Anas ra., yaitu:

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، اللَّهُمَّ اكْفني ما هَمَّني وَمَا لا أَهْتَمُّ لَهُ، اللَّهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوَى، وَاغْفِرْ لي ذَنْبِي، وَوَجِّهْنِي لِلْخَيْرِ أيْنَمَا تَوَجَّهْتُ

“Ya Allah hanya kepada Mu aku menghadap dan dengan Mu aku pasrah…ya Allah, cukupkanlah keperluan yang penting dan tidak aku butuhkan. Yaa Allah, bekalilah aku dengan ketakwaan, ampunilah dosaku, dan arahkan aku untuk senantiasa melakukan kebaikan di manapun aku berada.”

2. Ketika Keluar dari Rumah

Amalan yang disunahkan ketika keluar dari rumah adalah berpamitan kepada keluarga, sahabat dan tetangganya juga meminta mereka untuk senantiasa mendoakan kita. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis Abu Hurairah:

ﺇِذَا أَرَادَ أَحَدُكُمْ سَفَرَاً فَلْيُوَدّعْ ﺇِخْوَانَهُ، فَاِنَّ اللهَ تَعَالَى جَاعِلٌ فِي دُعَائِهِمْ خَيْراً

“Jika ada yang ingin berpergian, maka berpamitanlah kepada saudaranya, karena Allah menyimpan pada doa mereka kebaikan.”

Ketika orang tersebut berpamitan, maka hendak mendoakannya dengan bunyi :

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Astaudi’ullah diinaka wa amaanataka wa khawaatima ‘amalika

“Aku menitipkan agama, kepercayaan dan perbuatan terakhirmu kepada Allah.”

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Bepergian

  • Bermusyawarah dengan keluarga dan orang yang terdekat terkait perjalanannya dan meminta nasihat dari mereka
  • Meninggalkan wasiat kepada keluaga lengkap dengan saksi, karena tidak ada yang tahu takdir kita dalam perjalanan
  • Menyelesaikan akad dan pekerjaan dalam bentuk apapun yang bersangkutan dengan orang lain
  • Meminta restu orang tua, guru dan orang – orang yang disunnahkan untuk menjaga hubungan yang baik dengannya
  • Bertaubat dan meminta ampunan Allah serta meminta bantuan kepada-Nya agar dimudahkan dalam perjalanan
  • Bersungguh-sungguh untuk mengerti apa yang kita perlukan dalam perantauan. Misalnya kita berencana melakukan perjalan haji, maka pahami apa saja yang dilakukan dalam perjalanan mulia ini, seperti apa yang tidak boleh kita lakukan selama haji atau apa yang harus kita dahulukan dan sebagainya.

doa naik kendaraan arab

Hikmah Membaca Doa Naik Kendaraan

Adapun hikmah yang akan kita raih ketika berdoa antara lain :

  1. Mencegah atau meminimalisasi terjadinya musibah.
  2. Mendapatkan keridaan Allah di hari akhirat.
  3. Sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw.

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا

“Tidak adalah seorang muslim berdoa dan tidak ada padanya dausa dan memotong silaturrahmi kecuali Allah memberikannya salah satu dari tiga perkara, adakala menerima doanya di dunia, atau membalasnya di hari akhirat, atau membuatnya jauh dari keburukan semisalnya.” (HR. Ahmad)

Kumpulan doa dan zikir di atas merupakan beberapa butiran hikmah yang telah ditulis oleh Imam Nawawi di dalam kitab Azkarnya. Maka sepantasnya bagi kita, selaku hamba yang berjalan menuju keridhaan Allah untuk mengamalkannya sebanyak mungkin. Karena kita tidak tahu amalan mana yang mengantarkan kita ke syorga.

Contohnya seperti kisah Imam al-Ghazali berdasarkan mimpi orang shalih ketika ditanyakan amalan apa yang mengantarnya menuju ke rida Allah, beliau menjawab bahwa ketika dirinya ikhlas saat ada lalat yang hinggap dan meminum tintanya.

Kita juga demikian, bisa saja bacaan doa dan dzikir yang kita kerjakan yang hanya memakan waktu sesaatlah yang menimbukan secercah berkah dari Allah Swt.