Kumpulan Kisah, Hikmah, dan Doa Nabi Yusuf Alaihissalam

Al-Qur’an memuat berbagai kisah orang-orang terdahulu, salah satunya surat Yusuf. Surat yang diturunkan ketika Rasulullah masih tinggal di Mekkah ini mengandung doa Nabi Yusuf.

Apa saja doa Nabi Yusuf yang beliau panjatkan kepada Allah? Mengenai hal tersebut, Hasana.id akan menjabarkannya lebih lanjut dalam artikel ini.

Doa Nabi Yusuf dalam Surah Yusuf Ayat 4

Pada suatu ketika, Nabi Yusuf bermimpi, lalu menceritakannya kepada sang ayah, Nabi Yaqub a.s.

Beliau bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, serta bulan, dan kesemuanya bersujud kepada Nabi Yusuf. Mimpi ini termaktub dalam Surat Yusuf ayat 4.

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada ‘asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn.

Artinya:

“(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku’.”

Mimpi Nabi Yusuf merupakan tanda-tanda kenabian beliau.

Nabi Yaqub yang mendengar cerita tersebut melarang putranya untuk bercerita kepada para saudaranya karena khawatir jika nantinya mereka akan berbuat buruk kepada beliau.

Makna dari mimpi itu adalah sebelas bintang berarti 11 saudara Nabi Yusuf, sedangkan matahari dan bulan adalah ayah ibu beliau.

Pada akhir riwayat beliau, seluruh keluarga berkumpul di hadapan Nabi Yusuf untuk memberi penghormatan.

Mimpi yang baik hendaknya disikapi dengan gembira dan diceritakan kepada orang terdekat karena mimpi baik bisa berarti harapan dan cita-cita.

Menceritakannya kepada orang terdekat yang bijaksana dapat membuatnya turut mendoakan harapan kita.

Doa Nabi Yusuf untuk Melawan Godaan Hawa Nafsu

Doa Nabi Yusuf berikutnya yang terekam dalam Surat Yusuf terdapat pada ayat ke-23.

Beliau memanjatkan doa tersebut ketika istri majikannya, Zulaikha berbuat sesuatu untuk menggoda Nabi Yusuf. Berikut doa Nabi Yusuf kepada Zulaikha:

وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Wa rāwadat-hullatī huwa fī baitihā ‘an nafsihī wa gallaqatil-abwāba wa qālat haita lak, qāla ma’āżallāhi innahụ rabbī aḥsana maṡwāy, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn.

Artinya:

“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ‘Marilah ke sini’. Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim tiada akan beruntung’.”

Nabi Yusuf akan terjerumus dalam maksiat. Sebagai hamba yang bertakwa, beliau memohon kepada Allah agar terhindar dari godaan setan.

Allah Swt. melindungi Nabi Yusuf, lalu menjauhkan beliau dari situasi tak mengenakkan itu.

Doa Nabi Yusuf ini dapat kamu amalkan ketika berada dalam posisi sulit.

Sebagai contoh, pada saat dipaksa melakukan sesuatu yang berlawanan dengan akhlak, kebaikan, dan aturan agama oleh pimpinan di tempat kerja.

Doa Nabi Yusuf agar Terhindar dari Tipu Daya

Pada kesempatan yang lain, Nabi Yusuf akan dijebloskan ke dalam penjara. Sejatinya, itu terjadi karena beliau menolak godaan Zulaikha.

Zulaikha merasa tidak terima, lalu melakukan persekongkolan agar Nabi Yusuf di penjara. Doa Nabi Yusuf berikutnya memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari tipu daya.

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ

Qāla rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad’ụnanī ilaīh, wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn.

Artinya:

“Yusuf berkata, ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’.” (QS Yusuf: 33)

Nabi Yusuf lebih memilih masuk penjara daripada terjerumus dalam kemaksiatan.

Beliau juga merasa bahwa mendekam di sel penjara malah dapat menghindarkannya dari berbagai macam tipu daya.

Berdasarkan riwayatnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa doa Nabi Yusuf di atas mengandung dua makna.

Pertama, doa tersebut dipanjatkan agar terhindar dari tipu daya. Kedua, memohon pertolongan untuk dapat mengekang hawa nafsu.

Fitrah manusia memang dibekali dengan hawa nafsu. Kita tidak bisa menghilangkannya, tetapi dianjurkan untuk terus-menerus berusaha mengendalikannya.

Membaca doa Nabi Yusuf seperti yang telah beliau contohkan bisa menjadi salah satu caranya mengendalikan hawa nafsu tersebut.

Doa Nabi Yusuf kepada Saudara-saudaranya

Riwayat Nabi Yusuf mengisahkan bahwa beliau dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudara yang iri kepadanya.

Namun, peristiwa nahas itu tidak membuat Nabi Yusuf menaruh dendam. Beliau pun memohonkan ampunan Allah Swt. atas perbuatan mereka.

قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Qāla lā taṡrība ‘alaikumul-yaụm, yagfirullāhu lakum wa huwa ar-ḥamur-rāḥimīn.

Artinya:

“Dia (Yusuf) berkata, ‘Pada hari ini, tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang’.” (QS Yusuf: 92)

Ayat tersebut menegaskan bahwa Nabi Yusuf berendah hati dengan memaafkan kesalahan-kesalahan saudara kandungnya.

Beliau tidak ingin mengungkit-ungkit kesalahan mereka, apalagi merendahkan mereka dengan cercaan.

Selain itu, Nabi Yusuf juga bersikap adil kepada orang-orang yang telah berbuat zalim kepadanya.

Beliau tetap menyayangi mereka tanpa menaruh dendam sedikit pun, sehingga memohonkan ampunan bagi mereka kepada Allah Swt.

Jika memang mereka harus dihukum, bukan Nabi Yusuf yang akan melakukannya, melainkan Allah Ta’ala.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah menghukum seseorang dengan maksud untuk menyucikannya dari dosa-dosa.

Doa Nabi Yusuf agar Diwafatkan dalam Keadaan Islam

Doa Nabi Yusuf berikutnya menjadi pemungkas dari kisah beliau yang diriwayatkan dalam Al-Qur’an.

Beliau memanjatkan doa berikut ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt. atas nikmat dan karunia-Nya.

رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta`wīlil-aḥādīṡ, fāṭiras-samāwāti wal-arḍ, anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah, tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn.

Artinya:

“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh’.” (QS Yusuf: 101)

Nabi Yusuf dianugerahi wajah yang tampan, wawasan pengetahuan, serta kedudukan sosial yang terpandang di masyarakat.

Namun, beliau tetap rendah hati dengan menyadari sepenuhnya bahwa hanya Allah-lah yang bisa memberikannya semua itu.

Di sisi lain, beliau juga tidak lantas menyombongkan diri setelah melakukan berbagai macam kebaikan di dunia.

Beliau merasa dirinya hanyalah manusia biasa yang tak akan luput dari salah dan dosa, meski Allah selalu melindunginya.

Umat Islam dianjurkan untuk meneladani sikap para nabi dan rasul. Kamu bisa memanjatkan doa Nabi Yusuf di atas untuk meningkatkan rasa syukur atas segala pemberian Allah.

Selain itu, doa tersebut juga merupakan permohonan agar kelak dapat meninggalkan dunia dalam keadaan husnul khatimah.

Amalan-Amalan Doa Nabi Yusuf

Sejumlah ulama juga telah menyusun doa-doa bagi umat yang ingin meneladani Nabi Yusuf.

Selain yang tercantum jelas di dalam Al-Qur’an Surat Yusuf, ada beberapa doa Nabi Yusuf yang bisa kamu amalkan. Apa saja doa-doa yang dimaksud? Berikut uraiannya.

Doa Nabi Yusuf ketika Bercermin

Beberapa sumber mengatakan bahwa ini adalah doa Nabi Yusuf saat beliau bercermin.

Namun, Imam Nawawi dalam kitab beliau Al-Adzkar menuliskan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a. pernah mendengar Rasulullah mengucapkan doa yang sama. Wallahu a’lam.

اَلْحَمْدُ لِلهِ كَمَا حَشَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِىْ

Alhamdulillahi kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku.”

Amalkan doa tersebut setiap kali kamu bercermin, misalnya setelah mandi sebelum melakukan aktivitas harian.

Konon, doa yang khusyuk akan membuatmu memiliki aura menawan, bahkan dapat memikat seseorang yang sedang disukai.

Doa Meminta Cahaya Nabi Yusuf

Doa berikutnya merupakan permohonan untuk menganugerahkan cahaya ketampanan Nabi Yusuf. Kamu pun dapat mengamalkannya dengan mengharap hanya kepada Allah Ta’ala.

الَّلهُمَّ جَئَلْنِى نُوْرُ يُوْسُفَ عَلَى وَجْهِي فَمَنْ رَ اَنِى يُحِبُّنِي مَحَبَّتَنْي

Allaahumma ‘alnii nuuru yusufa ala wajhii fa man ro aanii yuhibbunii mahabbatan.

Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah nur cahaya Nabi Yusuf pada wajahku dan bagi siapa yang melihat akan menjadi kagum serta memiliki cinta kasih kepadaku.”

Jika dilihat dari lafal terjemahannya, bisa disimpulkan bahwa doa ini juga bermakna meminta aura menawan seperti Nabi Yusuf.

Selain itu, sebagian orang menganggap bahwa doa di atas juga dapat membuat orang lain menaruh simpati lebih kepada pemohonnya.

Doa Saat Merindukan Seseorang

Kalimat ini sebenarnya merupakan petikan dari surah At-Thaha ayat 39.

Ayat tersebut menceritakan tentang bagaimana Allah memerintahkan ibu Nabi Musa untuk memasukkan bayinya ke dalam peti dan menghanyutkannya di Sungai Nil.

وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّى وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ

Wa alqaitu ‘alaika maḥabbatam minnī, wa lituṣna’a ‘alā ‘ainī.

Artinya:

“Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.”

Konon, bacaan doa di atas diucapkan Nabi Yusuf ketika sedang merindukan kekasihnya, Zulaikha.

Kamu pun dapat mengamalkannya saat dilanda kerinduan, baik kepada orang tua, saudara, teman, atau orang-orang terdekat lainnya.

Al-Qur’an tidak menggambarkan lebih lanjut tentang hubungan Nabi Yusuf dengan Zulaikha.

Namun, sejumlah ahli tafsir menerangkan bahwa pada akhirnya mereka berdua menjalin kasih. Salah satunya Imam al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an.

Diceritakan bahwa Nabi Yusuf akhirnya memperoleh kedudukan tinggi di Kerajaan Mesir.

Sementara itu, Zulaikha, posisinya terbalik hingga menjadi orang terbuang akibat dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Namun, pada suatu ketika, keduanya ditakdirkan untuk kembali bertemu

Doa Awet Muda

Amalan doa Nabi Yusuf berikutnya tercantum dalam Surat Al-Waqiah ayat 35–38. Manfaatnya dipercaya dapat membuat seseorang memiliki wajah awet muda.

Bacaannya adalah sebagai berikut:

إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا عُرُبًا أَتْرَابًا لِّأَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

Innā ansya`nāhunna insyā`ā fa ja’alnāhunna abkārā ‘uruban atrābā li`aṣ-ḥābil-yamīn.

Artinya:

“Sesungguhnya, Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.”

Kamu bisa membaca doa di atas dengan sejumlah amalan tertentu agar memperoleh manfaatnya.

Dianjurkan untuk membaca doa Nabi Yusuf tersebut setiap selesai shalat Subuh dan Isya’, didahului dengan membaca surah Al-Fatihah.

Kisah Nabi Yusuf

Al-Qur’an mengabadikan riwayat Nabi Yusuf secara lengkap dan runut, dfimulai sejak sebelum resmi menjadi nabi hingga ketika berhasil melaksanakan tugas-tugasnya.

Berikut ringkasan kisah beliau yang disarikan dari Al-Qur’an Surat Yusuf.

Keluarga Nabi Yusuf

Nabi Yusuf berasal dari keturunan nabi. Ayahnya bernama Yaqub, sedangkan Ishaq, putra Nabi Ibrahim, adalah kakeknya.

Seperti diketahui, Nabi Ibrahim juga merupakan keturunan generasi keempat dari Nabi Nuh alaihissalam.

Nabi Yaqub beristrikan empat orang. Yusuf lahir dari istri pertama, Rahil.

Ibu Rahil meninggal setelah melahirkan adik kandungnya, Bunyamin. Pada waktu itu Yusuf diperkirakan masih berusia 12 tahun.

Yusuf dan Bunyamin adalah bungsu dari 12 bersaudara. Sepuluh saudara mereka berasal dari tiga ibu yang berbeda.

Nabi Yusuf adalah yang paling saleh di antara mereka, disusul kemudian Bunyamin.

Nabi Yusuf Ditelantarkan Saudaranya

Suatu saat, Nabi Yusuf bermimpi dan menceritakannya kepada Nabi Yaqub.

Mimpi tersebut memiliki makna yang cukup penting sehingga Nabi Yaqub melarang putranya untuk menceritakan mimpi itu kepada orang lain, termasuk saudara-saudaranya.

Namun, ternyata saudara-saudara Nabi Yusuf mengetahui mimpi tersebut.

Kemudian, mereka menyusun rencana jahat, yakni untuk membuang Nabi Yusuf ke suatu tempat sehingga tidak dapat pulang kembali.

Rencana itu berjalan mulus. Awalnya, Nabi Yusuf diajak bepergian, lalu beliau dibuang ke dalam sumur dan ditinggalkan.

Mengetahui anak-anaknya pulang tanpa Yusuf, Nabi Yaqub pun bersedih hati sampai terganggu penglihatannya.

Di sisi lain, ternyata Allah menakdirkan Nabi Yusuf ditemukan oleh rombongan khafilah yang melakukan perjalanan ke Mesir.

Mereka membawa beliau sebagai budak ke negeri tersebut dan menjualnya kepada seorang pembesar kerajaan.

Fitnah kepada Nabi Yusuf dan Akhir Riwayatnya

Nabi Yusuf dikenal memiliki wajah rupawan. Hal ini diketahui dengan pasti oleh istri majikannya yang bernama Zulaikha.

Diam-diam, Zulaikha menaruh hati kepada Nabi Yusuf, bahkan sampai menggodanya untuk berbuat maksiat. Tentu saja, Nabi Yusuf menolaknya.

Zulaikha tidak terima, lalu dia bersekongkol dengan para pembesar kerajaan lainnya untuk memenjarakan Nabi Yusuf.

Alhasil, Nabi Yusuf pun dipenjara akibat tuduhan atas dosa yang tidak dilakukannya.

Di penjara, nama beliau populer karena memiliki keahlian menafsir mimpi.

Pada suatu hari, utusan Raja Mesir datang untuk meminta wejangan beliau. Atas seizin Allah Ta’ala, tafsir mimpi dan anjuran Nabi Yusuf menjadi kenyataan.

Sebagai imbalan atas jasa-jasanya pada kerajaan, raja membebaskan Nabi Yusuf dan memberinya pangkat.

Di sinilah kemudian Nabi Yusuf dapat bertemu kembali dengan para saudaranya, juga Nabi Yaqub dan seluruh keluarganya.

Nabi Yusuf telah menjalani lika-liku kehidupan penuh cobaan. Namun, beliau senantiasa bertawakal kepada Allah Ta’ala.

Adab dalam Berdoa

Abu Qasim an-Naqsyabani dalam Syarah Al Asma-ul Husna merumuskan pengertian doa yang terbagi-bagi menjadi sembilan kategori.

Pendapat itu berdasarkan temuan beliau dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung pengertian doa.

Doa bisa bermakna ibadah, perlindungan, meminta pertolongan, memohon ampunan, permintaan, seruan atau panggilan, percakapan, pujian, meminta kebaikan dan keberkahan.

Jadi, kini kamu sudah mendapatkan gambaran baru tentang doa.

Selain pengertian yang telah dikenal selama ini, ternyata doa bisa memiliki arti bermacam-macam, tergantung konteksnya.

Doa Nabi Yusuf pun memiliki beragam konteks, tergantung situasinya.

Kita mengenal doa sebagai bentuk permohonan dan kerendahan hati hamba di hadapan Tuhannya, termasuk doa Nabi Yusuf sendiri.

Aktivitas ini dinilai sebagai ibadah, Allah sendiri telah memberi perintah secara khusus kepada semua hambanya untuk berdoa.

Allah Ta’ala akan mengabulkan doa yang dipanjatkan kepada-Nya, sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Mukminun ayat 60.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Wa qāla rabbukumud’ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna ‘an ‘ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn.

Artinya:

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina’.” (QS Al-Mukmin: 60)

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika berdoa sesuai kaidah-kaidah yang baik. Berikut adab dalam berdoa yang disarikan dari ayat-ayat Al-Qur’an.

Beriman kepada Allah dan Yakin Doanya Diterima

Beriman artinya percaya dan meyakini, tidak hanya dengan dalam hati ataupun lisan, tetapi juga diterapkan dalam perbuatan.

Jika ingin doa dikabulkan, hendaknya seseorang selalu memenuhi segala perintah-Nya dan senantiasa beriman kepada-Nya.

Pemohon doa harus yakin bahwa Allah akan menerimanya. Apabila tidak, mustahil doa itu akan dikabulkan.

Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk makhluk-Nya maka mustahil pula Allah tidak menerima doa-doa yang dipanjatkan kepada-Nya.

Berharap hanya kepada Allah Ta’ala

Tidak ada kuasa lain yang bisa menandingi Allah Swt. Pun tidak ada yang pantas disembah selain Dia.

Oleh karena itu, tak mungkin doa Nabi Yusuf dikabulkan oleh selain Allah Ta’ala. Dia-lah satu-satunya tempat berharap.

Permohonan kepada selain Allah akan dinilai sebagai kezaliman, juga berpotensi menjadi perbuatan musyrik. Seperti diketahui, musyrik merupakan salah satu jenis dosa besar.

Berdoa dengan merendahkan diri

Sepatutnya berdoa dilakukan dengan perasaan rendah diri, doa Nabi Yusuf sudah mencerminkan ciri yang demikian.

Berdoalah dengan penuh kerendahan hati karena merasa kecil, hina, dan tidak memiliki daya, kekuatan, serta kemampuan sedikit pun di hadapan Allah Ta’ala.

Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, maka berdoa harus dengan tulus ikhlas.

Tidak pantas jika berdoa secara berlebihan. seperti bersuara keras, menggunakan kalimat bertele-tele, permintaan terlalu banyak, pamer, dan sebagainya.

Berdoa dengan Penuh Rasa Takut dan Bersikap Optimis

Takut di sini bukan berarti pesimis atas terkabulnya doa, tetapi sebagai cerminan penghambaan yang total.

Sebaliknya, pemohon harus merasa optimis bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt.

Berdoa dengan Asma Allah dan Kalimat yang Baik

Hendaknya berdoa juga diiringi dengan menyebut nama-nama Allah. Selain itu, permohonan harus diungkapkan dengan cara sebaik mungkin.

Kalau kepada manusia saja kita harus berlaku sopan, apalagi saat berdoa kepada Allah Ta’ala, bukan?

Jika telah mengamalkan adab berdoa di atas, kamu tinggal menunggu waktu Allah mengabulkannya.

Berdoa pun harus diiringi dengan usaha, serta meyakini bahwa Allah Mahatahu yang terbaik dalam segala urusan hamba-Nya.

Uraian di atas sekaligus mengakhiri pembahasan Hasana.id tentang doa Nabi Yusuf alaihissalam pada kesempatan kali ini.

Semoga kita tak cuma bisa menghafal doa Nabi Yusuf, tetapi juga meneladani perilaku beliau dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:
https://islam.nu.or.id/post/read/122815/doa-doa-para-nabi-dalam-al-quran

Click to access jtptiain-gdl-s1-2006-maropeesay-1391-bab2_410-0.pdf

https://banten.idntimes.com/life/inspiration/fikriyah-nurshafa/doa-nabi-yusuf-ada-cinta-akhlak-hingga-menghindari-godaan-hawa-nafsu-regional-banten/3

Click to access 184348-ID-doa-dalam-perspektif-al-quran.pdf

Click to access Siti%20Zulaikhoh_M1.11.020.pdf

https://alif.id/read/mtf/ketika-al-quran-menceritakan-kisah-cinta-yusuf-dan-zulaikha-b234958p/
https://bincangsyariah.com/?s=surah+yusuf

https://www.laduni.id/Quran-Surat-Yusuf/
https://islam.nu.or.id/post/read/107225/belajar-dari-nabi-yusuf-memaafkan-tanpa-mendendam
https://www.laduni.id/post/read/55403/doa-ketika-bercermin

Jodoh Tidak Akan Ke Mana: Belajar Dari Kisah Cinta Nabi Yusuf AS Dan Zulaikha


https://duniapondok.com/doa-nabi-yusuf/#Surat_Al-Waqiah_Ayat_35-37

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *