Keutamaan Membaca Doa Nabi Yunus a.s.

Sebagai umat muslim, tentu kamu sudah tidak asing dengan berdoa. Tidak heran jika Islam memiliki doa tersendiri untuk setiap niat atau aktivitas sehari-hari. Namun, ada satu doa yang dianggap spesial dan istimewa, yakni doa Nabi Yunus a.s.

Doa Nabi Yunus a.s. merupakan salah satu doa yang kerap dianjurkan oleh sebagian besar ulama. Usut punya usut, memanjatkan doa Nabi Yunus a.s. dipercaya dapat membantu mengabulkan hajat yang diinginkan, lho! Sebenarnya apa sih keistimewaan dari doa satu ini?

Apa yang membedakan doa Nabi Yunus a.s. berbeda dengan doa-doa yang lain? Nah, untuk mengetahuinya, tidak ada salahnya ikut menyimak sejumlah penjelasan yang telah dirangkum oleh Hasana.id berikut.

Doa Nabi Yunus a.s.

Doa Nabi Yunus a.s. yang menjadi salah satu doa yang dianjurkan bagi umat Muslim adalah doa yang dipanjatkan Yunus saat sedang berada di dalam perut ikan paus. Adapun doa Nabi Yunus a.s. yang terus beliau panjatkan kepada Allah Swt., berbunyi:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya:

“tidak ada tuhan selain engkau. Maha suci engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”

Selain diucapkan saat berada di dalam kesulitan, rupanya banyak orang yang membaca doa Dzun Nun setelah menunaikan salat subuh.

Bahkan, para ulama di Indonesia kerap melafalkan doa Nabi Yunus a.s. sebanyak 40 kali berturut-turut untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah Swt.

Lebih lanjut, ternyata dalam riwayat Al-Hakim, dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan barang siapa yang melafalkan doa Dzun Nun sebanyak 40 kali kemudian orang tersebut meninggal, maka orang tersebut meninggal dalam keadaaan syahid.

Namun, tidak sedikit pula yang membaca doa Nabi Yunus a.s. sebanyak 1.000 kali setiap harinya. Membaca doa Dzun Nun sebanyak-banyaknya dipercaya dapat membuat Allah Swt. mengampuni segala perbuatan hamba-Nya sekaligus sebagai bekal amal di akhirat kelak.

Keutamaan Doa Ini

Doa Nabi Yunus a.s. atau yang juga dikenal sebagai doa Dzun Nun merupakan salah satu yang paling mustajab.

Tidak heran jika doa ini dianjurkan untuk diucapkan saat kamu berada merasa kesulitan atau tengah dirundung kesedihan. Hal ini pun juga sudah tertera dalam sejumlah hadis.

Salah satunya adalah hadis riwayat At-Tirmidzi yang berbunyi:

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلمُسْلِمفِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

Daʿwaẗu ḏī al-nwūni īḏdaʿā wahuwa fī baṭni al-ḥūti lāa īlaha īlāwa ānta subḥānaka īnwī kuntu mina al-ẓwālimīna. Faīnwahu lam īadu bihā raǧulmuslimfī šayʾ qaṭwu īlāwa astaǧāba al-lwahu lahu

Artinya:

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin”. (Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” (H.R. At-Tirmidzi).

Tidak heran jika sampai saat ini doa Nabi Yunus a.s. dianggap sebagai doa yang banyak memberikan keutamaan, seperti:

  1. Menyadarkan umat muslim akan keagungan dan kebesaran kuasa Allah Swt.
  2. Membantu umat muslim untuk berserah diri kepada Allah Swt. atas cobaan yang diberikan-Nya.
  3. Membuat umat muslim lebih dekat kepada Allah Swt.
  4. Membuat umat muslim menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan memohon ampunan kepada Allah Swt.
  5. Memohon kepada Allah Swt. agar membantu umat muslim mampu menghadapi setiap cobaan yang diberikan.
  6. Menjadikan umat muslim lebih banyak berdoa kepada Allah Swt.

Doa Untuk Ibu Hamil

Momen kehamilan merupakan salah satu momen yang paling membahagiakan dan paling ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri.

Bahkan, hadirnya janin di dalam rahim ibu akan disambut dengan penuh sukacita. Sayangnya, ibu hamil ternyata mengalami sejumlah kondisi yang bisa saja mengancam kesehatan dirinya sendiri dan juga janin yang dikandungnya.

Tidak heran jika ibu hamil disarankan untuk memperbanyak doa Dzun Nun atau doa Nabi Yunus a.s. Hal ini juga disarankan mengingat Nabi Yunus a.s. yang terus memanjatkan doa ini saat berada di dalam perut ikan paus.

Pada saat itu, kondisi Nabi Yunus a.s. sama seperti wanita yang sedang hamil di mana sedang dihadapkan oleh cobaan yang diberikan Allah Swt.

Apalagi saat proses persalinan berlangsung, seorang ibu hamil bahkan harus berhadapan dengan maut. Maka dari itu, membaca doa Nabi Yunus a.s. sangat disarankan guna untuk membantu melancarkan proses persalinan sekaligus menjaga keselamatan dari ibu dan bayi.

Doa Untuk Mendatangkan Rezeki

Selain dianjurkan untuk wanita yang sedang hamil doa Nabi Yunus a.s. ternyata juga sangat dianjurkan bagi kamu yang dalam kesulitan ekonomi.

Seperti yang telah diketahui, masalah ekonomi menjadi salah satu hal yang cukup krusial dalam menjalani hidup. Apalagi saat ini segala kebutuhan harus dibeli menggunakan uang.

Tidak jarang kekurangan uang menjadi salah satu masalah yang paling banyak dihadapi oleh umat muslim. Mulai dari mengalami kebangkrutan, terlilit hutang hingga mungkin tertimpa musibah.

Nah, bagi kamu yang mungkin mengalami hal-hal tersebut, tidak ada salahnya untuk membaca doa Nabi Yusuf a.s. Berpasrah diri kepada Allah Swt., memohon ampunan dan memperbanyak doa dipercaya dapat membuat Allah Swt. mendengar doa-doamu.

Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Nabi Yunus a.s. saat terperangkap di dalam perut ikan.

Tentang Nabi Yunus a.s.

Nabi Yunus a.s. merupakan salah satu nabi bagi umat Islam yang tercantum dalam Al-Quran. Nabi Yunus a.s. merupakan nabi yang ke-21.

Sebagai tambahan informasi, Nabi Yunus a.s. merupakan nabi yang diutus oleh Allah Swt. untuk menyebarkan dakwah tauhid, yaitu agama Islam di daerah Ninawa.

Kendati demikian, ternyata Nabi Yunus a.s. kerap dikaitkan dengan cerita di mana beliau ditelan oleh seekor ikan yang sangat besar.

Nah, bagaimana cerita tersebut bisa terjadi dan Nabi Yunus bisa keluar selamat dari perut ikan tersebut? Yuk, simak ceritanya yang sudah Hasana.id tuliskan berikut!

Nabi Yunus a.s. dan Penduduk di Ninawa

Ninawa sendiri merupakan daerah yang berada di sekitar Mosul, Irak. Dulunya, daerah tersebut dihuni oleh para penduduk yang masih gemar menyembah berhala.

Tidak heran jika di awal kedatangan Nabi Yunus a.s. di tempat tersebut mendapat olokan bahkan hinaan dari para penduduk yang sedang melakukan ritual penyembahan berhala.

Mendapatkan hinaan tersebut, tentu saja Nabi Yunus a.s. merasa marah hingga akhirnya meninggalkan Ninawa.

Namun, Allah Swt. akhirnya memerintahkan Nabi Yunus a.s. agar memberitahukan kaumnya bahwa Allah Swt. akan memberikan azab kepada mereka.

Siapa yang menyangka selepas Nabi Yunus a.s. meninggalkan daerah tersebut, penduduk di Ninawa benar-benar terkena azab Allah Swt.

Barulah kejadian tersebut membuat penduduk Ninawa tersadar atas kuasa Allah Swt. yang Maha Besar. Sejak saat itu, akhirnya penduduk Ninawa bertobat dan kembali ke jalan Allah Swt.

Oleh karena itulah akhirnya Allah Swt. menghentikan azab yang diberikan kepada penduduk Ninawa. Kisah azab yang diberikan oleh Allah Swt. kepada penduduk di Ninawa ini rupanya juga tertuang dalam QS Yunus ayat 98, yang berbunyi:

فَلَولَا كَانَتقَريَةامَنَتفَنَفَعَهَا اِيمَانُهَا اِلَّا قَومَ يُونُسَ لَمَّا امَنُوا كَشَفنَا عَنهُمعَذَابَ الخِزىِ فِى الحَيوةِ الدُّنيَا وَمَتَّعنهُماِلى حِي

Falaūlā kānatqarīaẗamanatfanafaʿahā aīmānuhā ailwā qaūma īūnusa lamwā amanūā kašafnā ʿanhumaḏāba al-ẖizī fī al-ḥaīūẗi al-dwunīā wamatwaʿnhumaili ḥī

Artinya:

“Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.”

Kisah Nabi Yunus a.s. yang Ditelan oleh Ikan

Sayangnya, azab yang menimpa penduduk Ninawa tidak serta merta membuat Nabi Yunus a.s. mau memaafkan kaumnya tersebut.

Tidak heran jika Nabi Yunus a.s. tetap berniat meninggalkan Ninawa padahal, Allah Swt. masih belum memerintahkan Nabi Yunus a.s. untuk meninggalkan Ninawa.

Namun, kekecewaan Nabi Yunus a.s. kepada kaumnya yang teramat besar membuat Nabi Yunus a.s. tetap pergi meninggalkan Ninawa.

Nabi Yunus a.s. pun pergi menaiki sebuah kapal laut. Sayangnya, saat berada di tengah-tengah laut, ombak yang besar mengombang-ambingkan kapal dengan dahsyat.

Padahal, kapal-kapal lain yang berada di sekitar kapal yang ditumpangi oleh Nabi Yunus a.s. tampak tenang dan biasa saja. Sedangkan kapal Nabi Yunus a.s. seperti tertahan di satu titik dan tidak mau bergerak sedikit pun.

Bahkan, kapal tersebut mulai kehilangan keseimbangan dan oleng, agar kondisi kapal tidak semakin berbahaya dan tidak tenggelam, para penumpang dan Nabi Yunus a.s. pun membuang barang-barang yang dirasa membuat beban kapal semakin berat.

Namun, semua barang yang sudah dibuang ke laut ternyata tidak serta merta membuat kapal kembali seimbang.

Dengan berat hati, para penumpang dan Nabi Yunus a.s. pun sepakat untuk mengurangi jumlah penumpang yang ada di kapal dengan cara menceburkan diri. Orang yang akan menceburkan diri dipilih berdasarkan hasil kertas yang keluar.

Kisah dari kapal yang terombang-ambing di atas kapal ini ternyata juga tercantum dalam sejumlah ayat-ayat suci Al Quran. Salah satunya adalah QS Ash-Shafat ayat 140-141. Dalam ayat ini, diceritakan bahwa Nabi Yunus a.s. menyadari jika cobaan tersebut merupakan cobaan dari Allah Swt. kepada dirinya.

Dalam ayat tersebut juga diceritakan bahwa Nabi Yunus a.s. akhirnya memberikan usul untuk mengadakan undian untuk mengurangi jumlah penumpang yang ada di atas kapal. Hal ini dilakukan agar kapal bisa berlayar dengan normal.

Berikut bunyi dari QS Ash-Shaffat ayat 140-141:

إِذأَبَقَ إِلَى ٱلفُلكِ ٱلمَشحُونِ

Iż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn

Artinya:

“(ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan,” (qs. As-shaffat: 140)

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَ

Fa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīn

Artinya:

“kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).” (qs. As-shaffat: 141)

Sebelumnya, kertas-kertas tersebut telah ditulisi satu per satu nama penumpang yang ada di kapal, termasuk Nabi Yunus a.s.

Pada pengundian pertama, siapa yang menyangka jika nama yang muncul adalah Nabi Yunus a.s. Namun, hal tersebut membuat para penumpang lain tidak tega dan sungkan kepada Nabi Yunus a.s.

Maka diundilah lagi kertas-kertas tersebut. anehnya, hingga pengundian yang ketiga kali, kertas yang keluar tetap bertuliskan nama Nabi Yunus a.s.

Tak ingin membuat keadaan di kapal semakin kalut, akhirnya Nabi Yunus a.s. berpasrah diri dan menceburkan diri ke dalam lautan yang dalam.

Saat tubuh Nabi Yunus a.s. tenggelam di dalamnya lautan, Allah Swt. ternyata telah mengutus seekor ikan yang besar untuk menelan beliau a.s.

Namun, Allah Swt. telah memerintah ikan tersebut agar menelan tubuh nabi a.s. tanpa merusak, menggigit atau pun mengoyak tubuh Nabi Yunus a.s.

Sungguh Maha Besar dan Maha Suci Allah Swt.!

Saat Berada di Dalam Perut Ikan

Ikan paus yang menelan Nabi Yunus a.s. pun berenang hingga ke dasar lautan. Tidak heran saat Nabi Yunus a.s. tersadar, hanya ada kegelapan yang beliau lihat.

Kegelapan tersebut tidak hanya berasal dari gelapnya perut ikan paus tetapi juga kegelapan malan dan juga kegelapan dasar lautan.

Nabi Yunus a.s. pun tersadar jika kejadian ini merupakan salah satu ujian yang harus dilewati dengan kesabaran, rasa pengharapan, serta rasa takut kepada Allah Swt.

Nabi Yunus a.s. akhirnya memohon ampun kepada Allah Swt. atas tindakannya yang tidak sabar menghadapi penduduk di Ninawa beberapa waktu sebelumnya.

Beliau tak henti-hentinya bertasbih dan menyesali semua perbuatannya yang membuat Allah Swt. murka kepada dirinya.

Kisah dari Nabi Yunus yang berdoa dan memohon ampunan kepada Allah Swt. ini juga diceritakan dalam QS Al-Anbiyaa’ ayat 87 hingga 88, yang berbunyi:

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادى فِى الظُّلُمتِ اَنْ لَّآ اِلهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّلِمِيْنَ

Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya:

“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”” (QS. Al-Anbiyaa’: 87)

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

Fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn

Artinya:

“Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiyaa’: 88)

Beruntung, Nabi Yunus a.s. terus memohon ampunan dan memanjatkan doa kepada Allah Swt. Hal tersebut akhirnya menjadi salah satu sebab Allah Swt. menolong dan mengampuni Nabi Yunus a.s.

Allah Swt. pun memerintahkan agar ikan paus memuntahkan tubuh Nabi Yunus a.s. di suatu tempat yang telah ditentukan.

Meski ikan tersebut tidak menyakiti tubuh Nabi Yunus a.s. tetapi beliau merasakan kesakitan yang teramat sangat setelah ikan besar tersebut memuntahkan dirinya.

Bahkan, sejumlah kulit tubuh Nabi Yunus a.s. tampak terkelupas. Sedangkan tempat yang diperintahkan oleh Allah Swt. kepada ikan itu berada di daerah yang tandus.

Kisah Nabi Yunus a.s. ini juga diceritakan lewat sejumlah ayat suci Al-Quran, yakni QS Ash-Shafaat ayat 143-145.

فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ ۙ

Falau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn

Artinya:

“maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada allah,” (qs. As-shaffat: 143)

لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

Lalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub’aṡụn

Artinya:

“niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.” (qs. As-shaffat: 144)

فَنَبَذْنهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ

Fa nabażnāhu bil-‘arā`i wa huwa saqīm

Artinya:

“kemudian kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.” (qs. As-shaffat: 145)

Hikmah dari Kisah Nabi Yunus a.s.

Dari kisah Nabi Yunus a.s. bisa dipetik sejumlah hikmah yang membuat umat muslim selalu mengingat kebesaran Allah Swt. Nah, berikut hikmah yang telah Hasana.id tuliskan untuk kamu, di antaranya seperti:

  1. Sebagai umat muslim yang taat kepada perintah Allah Swt., hendaklah kamu bersabar dalam menghadapi setiap cobaan yang diberikan. Allah Swt. juga tidak menyukai umat-Nya yang tidak sabar dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
  2. Allah Swt. akan mengampuni dan menolong hamba-Nya yang selalu bersabar dan memohon ampunan.
  3. Jika kamu melakukan kesalahan, hendaklah untuk cepat bertobat dan memperbanyak doa sebanyak-banyaknya.
  4. Kisah Nabi Yunus a.s. yang telah ditelan oleh ikan ini ternyata tidak serta merta mengubah kedudukan beliau sebagai seorang nabi. Allah Swt. masih memilih Nabi Yunus a.s. sebagai salah satu nabi-Nya.
  5. Janganlah bersombong diri dan bertinggi hati atas perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Yunus a.s. Hal ini juga tercantum dalam hadis riwayat Al-Bukhari yang berbunyi:

لا يانْباغي ليعابْدٍ انْ ياقولا انا خايْرمينْ يونوسا بْني ماتاوي

Lā īānbāġī līʿābd an’āqūlā anā ẖā īrmīn īūnūsāb nī mātāwy

Artinya:

“Tidaklah pantas bagi seorang hamba menyatakan, ‘Aku lebih baik dari Yunus ibn Mata,’” (HR. Al-Bukhari)

  1. Doa Nabi Yunus a.s. atau yang dikenal dengan doa Dzun Nun memiliki keutamaan tersendiri. Bahkan, orang yang sedang kesulitan mau pun yang dilanda kesedihan dianjurkan untuk memanjatkan doa tersebut. Seperti yang telah dituliskan dalam QS Al-Anbiyaa’ ayat 87.
  2. Semua mahkluk di muka bumi ini tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Termasuk seekor ikan yang tidak memakan tubuh Nabi Yunus a.s. sesuai dengan perintah-Nya. Kecuali, golongan manusia dan jin. Sebagian dari mereka ada yang berbuat kerusakan.

Nah, setelah mengetahui bagaimana kisah dan doa yang diucapkan oleh Nabi Yunus sewaktu terperangkap di dalam perut Nabi Yunus a.s., jangan sampai menyia-nyiakan untuk tidak menghafalnya.

Apalagi doa Nabi Yunus a.s. atau yang dikenal juga dengan Dzun Nun ini memiliki banyak keutamaan. Yuk, mari amalkan mulai dari sekarang!

Source:

https://islam.nu.or.id/post/read/107978/belajar-dari-cara-nabi-Yunus a.s.-berdoa

https://islam.nu.or.id/post/read/118183/kisah-nabi-Yunus a.s.-saat-ditelan-ikan-besar

https://www.laduni.id/post/read/53849/kelebihan-doa-nabi-Yunus a.s.