Inilah Ragam Doa Nabi Sulaiman untuk Kamu Amalkan Sehari-hari

Sebagai hamba-Nya, sudah seharusnya kita tak pernah lelah berdoa kepada Allah Swt. Salah satu amalan doa yang perlu kamu tahu adalah doa Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman a.s. sendiri merupakan keturunan Nabi Daud a.s. yang mempunyai mukjizat bisa berkomunikasi dengan hewan.

Doa serta kisah Nabi Sulaiman a.s. tertulis dalam Al-Qur’an sebagai referensi bagi umat Islam untuk berdoa dan meneladani kebijaksanaannya.

Karena ragam doa Nabi Sulaiman tersebut sangat menarik untuk diketahui dan diamalkan sehari-hari, pada kesempatan ini, Hasana.id akan fokus membahasnya. Yuk, simak!

Amalan Doa Nabi Sulaiman a.s. dalam Al-Qur’an

Seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, doa-doa para nabi telah dikabulkan oleh Allah Swt.

Oleh karena itu, umat Islam pun diperkenankan untuk berdoa sesuai dengan doa para nabi tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, Ustaz M. Ma’ruf Khozin.

Selain itu, doa para nabi juga cepat dikabulkan oleh Allah Swt. seperti dikisahkan dalam Kitab Qishashul Anbiya’.

Salah satu doa Nabi Sulaiman yang selalu dikabulkan Allah terdapat dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 19, seperti berikut.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Rabbi awzi’nii an asykura ni’mataka allatii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa-an a’mala shaalihan tardaahu wa-adkhilnii birahmatika fii ‘ibaadika alshshaalihiina.

Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Doa tersebut mengingatkan kita untuk selalu mensyukuri apa pun yang telah kita terima karena pada dasarnya, semua itu datang dari Allah Swt.

Dengan terus berdoa dan bersyukur kepada Allah, kita juga bisa memohon untuk diberikan rahmat dan hidayah serta dimasukkan dalam golongan hamba-hamba-Nya yang saleh.

Selayaknya Nabi Sulaiman a.s., meski beliau telah dianugerahi dengan kekuasaan, kekayaan, dan mukjizat, tak sedikit pun beliau tersebut mengingkari Allah swt.

Ia selalu memohon kepada Yang Mahakuasa untuk dapat menjaga amanahnya sebagai seorang makhluk.

Sikap Nabi Sulaiman a.s. tersebut tentu perlu kita tiru sebagai seorang muslim.

Doa Nabi Sulaiman untuk Kekayaan

Melakukan sesuatu yang masih berada di dalam koridor keagamaan bukanlah suatu hal yang salah, sepanjang perbuatan tersebut tidak menyimpang dari aturan Allah Swt.

Hal ini berlaku juga dengan aktivitas berdoa menggunakan lafal-lafal bahasa Arab yang biasanya diamalkan umat Islam.

Tak jarang, amalan-amalan berupa doa-doa nabi dipercaya mempunyai keistimewaan sendiri untuk meminta kepada Allah Swt. terkait hal-hal tertentu.

Contohnya adalah doa Nabi Sulaiman untuk kekayaan yang banyak diamalkan oleh umat Islam agar dikarunia berkah yang berlimpah oleh Allah swt.

Amalan doa untuk memohon kelancaran rezeki dan kekayaan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surah Shaad ayat 35, yang bunyinya seperti berikut ini.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Qaala rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta alwahhaabu.

Artinya: “Ya Rabku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Kamu bisa mengamalkan doa tersebut setiap selesai shalat wajib.

Akan tetapi, alangkah baiknya untuk membacanya setelah kamu menunaikan shalat Dhuha sebagai salah satu cara untuk berikhtiar agar selalu dekat dengan Allah Swt..

Jangan lupa untuk mengamalkan doa Nabi Sulaiman tersebut secara rutin atau setiap hari. Setelah berdoa, tak berarti kamu tidak perlu berikhtiar.

Usaha dan keras kamu juga menjadi faktor penting bagi Allah swt. untuk mengabulkan doa yang telah kamu panjatkan.

Ingatlah bahwa doa hanyalah munajat yang dapat kamu lakukan untuk melancarkan datangnya rezeki.

Doa Nabi Sulaiman untuk Menjinakkan Hewan

Bukan rahasia lagi jika Nabi Sulaiman mempunyai kemampuan untuk berbicara dengan binatang dan jin. Oleh karena itu, doanya tak jarang dikaitkan dengan dua hal tersebut.

Amalan yang biasa dilakukan sejak nabi-nabi zaman dahulu sebelum Rasulullah saw., dipercaya dapat membantu dalam menghadapi kejadian tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu juga dengan doa Nabi Sulaiman. Misalnya, untuk menjinakkan ular liar atau binatang buas yang membuatmu berada dalam bahaya, bacalah doa di bawah ini:

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ , اَلَّا تَعْلُوا عَلَىَّ وَاْتُونِى مُسْلِمِيْنَ

Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.

Artinya : “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang orang yang berserah diri.”

Dengan membaca doa tersebut seraya bertawakal kepada Allah swt., diharapkan, hewan liar yang mengganggumu akan segera pergi dan tidak datang lagi.

Doa Nabi Sulaiman untuk Mengusir Jin

Untuk menyembuhkan seseorang yang kemasukan jin, berikut doa Nabi Sulaiman yang bisa dipanjatkan untuk mengusir jin tersebut.

اللهم أدخلنا فى سـور سـليمان وملك سـليمان من المشـرق الي المغرب بذاته وصفاته وأفعاله وقوته وسـلام يارب جبريل وميكائيل وإسـرافيل وعزرائيل وملك سـليمان من المشـرق الي المغرب جنا وإنسـانا وريحا وغماما تسـليما كثيرا وسـبحانه وتعالى جل جلاله وكماله عليما

يا إبليس يا إبليس يا إبليس والشـياطين سـاكنا فى الظلماتربنا تقبل منا دعاء سـليمان وصلى الله على سـليمان وعلى سـائر الأنبياء برحمتك يا أرحم الراحمين

Allohumma adkhilna fi suri sulaimana wa mulki sulaimana minal masyriqi ilal maghrib bi dzatihi wa shifatihi wa af’alihi wa quwwwatihi.

Ya robba jibrila wa mikaila wa isrofila wa ‘azroila. Wa mulku sulaimana minal masyriqi ilal maghribi,jinnan wa insan wa rihan wa ghomaman,tasliman katsiron . Wasubhanahu wa ta’ala jalla jalaluhu wa kamaluhu ‘aliman.

Ya iblisu… (3x) wasy_syayathinu sakinan fizhulumati.

Robbana taqobbal minna du’a`a sulaimana, wa shollallohu ‘ala sulaimana wa ‘ala sa_iril anbiyai birohmatika ya arhamar rohimin.

Artinya: “Ya Allah, masukkan kami dalam kawalan lingkungan Nabi Sulaiman, dan Nabi Sulaiman telah memiliki daripada timur dan barat dengan kebolehan anugerah Allah, sifat, perbuatan-perbuatan dan juga kekuatannya,. Selamat sejahterakanlah kami wahai Tuhan Jibrail, Mikail, Israfil, dan Izrail. Telah menguasai Nabi Sulaiman dari timur dan barat, jin, manusia, angin dan awan, berserta keselamatan yang banyak. Maha suci Allah Ta’ala yang Maha Mulia kemuliaan dan kesempurnaan-Nya, ketahuilah oleh kamu, wahai iblis, wahai iblis, wahai iblis, setan-setan tinggal dalam kegelapan. Wahai Tuhan kami, terimalah dari pada kami doa Nabi Sulaiman dan semoga rahmat Allah atas Nabi Sulaiman, juga para nabi dengan rahmat-Mu, ya Allah yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.”

Doa tersebut dibacakan di telinga kanan orang yang kerasukan sambil menekan kedua jempol kakinya. Dengan izin Allah Swt., jin akan keluar tanpa menyakitinya.

Namun, ingatlah bahwa doa hanya media dan Allah-lah yang memberi kesembuhan.

Doa Nabi Sulaiman untuk Menundukkan Wanita

Selain menjinakkan jin dan hewan, kamu mungkin tertarik juga dengan doa Nabi Sulaiman menundukkan wanita.

Ayat ke-30 dan ke-31 dalam AlQur’an surah An-Naml bisa menjadi doa pilihan yang dapat kamu amalkan dalam hal ini.

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn

Artinya: “Sesungguhnya surat itu dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: ‘Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’.”

“Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri”.

Cara Mengamalkan Doa Nabi Sulaiman Supaya Lebih Mudah Dikabulkan

Untuk mengamalkan doa-doa tersebut di atas, kamu bisa menjadikannya sebagai bagian dari doa setelah menunaikan berbagai shalat wajib.

Amalkan sebanyak 21 kali setiap selesai shalat. Kemudian, usahakan juga untuk mengikutinya dengan shalat hajat dan shalat tahajud setiap malam, masing-masing 2 rakaat.

Dalam hal ini, kamu bisa membaca amalan doa Nabi Sulaiman sebanyak 100 kali setelah shalat malam tersebut.

Agar doa yang kamu panjatkan dapat terkabul, usahakan untuk selalu melafalkannya dengan khusyuk dan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. akan meridhaimu.

Yakin jugalah bahwa Allah Swt. akan mempermudah kamu dalam mencari rezeki serta melimpahkan hartamu.

Penting juga untuk mengamalkan doa tersebut dengan istiqamah dan teratur.

Jangan lupa juga untuk mengamalkan perilaku Nabi Sulaiman yang pandai bersyukur dan selalu rendah hati dengan apa pun yang dimilikinya.

Seraya terus berdoa agar rezekimu dapat dimudahkan oleh-Nya, kamu juga harus mengiringinya dengan ikhtiar.

Selain banyak-banyak berdoa, melakukan wirid juga diharapkan dapat mempermudah rezeki, sepanjang diniatkan dengan tulus ikhlas.

Berikut adalah bacaan wirid yang bisa kamu baca sebanyak 313 kali:

وَأَنَهُ هُوَ أَغْنَى وَ أَقْنَى

Wa anahu huwa aghnaa wa aghna.

Artinya: “Dan sesungguhnya, Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” 

Bacaan wirid tersebut bermanfaat sebagai doa untuk mencapai keberhasilan usaha, selain bisa menumbuhkan rasa yakin dan hormat dari orang-orang yang ada di sekitarmu.

Jika diamalkan dengan sungguh-sungguh, bacaan wirid tersebut juga dapat mendatangkan kekayaan, kenaikan pangkat atau jabatan, serta simpati dari orang sekitarmu.

Selain itu, wirid tersebut juga dapat membantu meningkatkan daya tarik atau khariswa dalam diri.

Mengamalkan Perilaku Nabi Sulaiman yang Patut Diteladani

Selain doa Nabi Sulaiman yang menjadi rujukan bagi umat Islam untuk berdoa kepada Allah Swt., kamu sebaiknya juga mengamalkan teladan-teladan Nabi Sulaiman a.s.

Lalu, perilaku seperti apa yang harus kamu amalkan dalam hal ini? Melalui kisah-kisah Nabi Sulaiman a.s., kamu bisa menemukan jawabannya.

Nabi Sulaiman adalah seorang raja besar pada masanya dan dianugerahi oleh Allah Swt. pengetahuan yang berlimpah.

Salah satu kelebihan yang Allah berikan adalah beliau dapat memahami binatang dan berbicara dengan mereka.

Dikisahkan dalam Al-Qur’an surah An-Naml, ada seekor burung hud-hud yang melaporkan kepada Nabi Sulaiman mengenai seorang penguasa yang tidak percaya kepada Allah swt.

Sang penguasa tersebut tak lain adalah Ratu Bilqis.

Kisah tersebut menjadi pembuka bagi cerita-cerita lainnya pada masa Raja Sulaiman. Hasana.id telah merangkum beberapa kisah tersebut di bawah ini.

Kisah Nabi Sulaiman dan Seekor Burung yang Indah

Riwayat Nabi Sulaiman dan burung ini terdapat dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Abu al Yusr Abidin, Hikayah Shufiyah.

Alkisah, ada seekor burung yang indah dan dapat berkicau merdu. Seorang pria pun membelinya dengan harga seribu dinar dan menempatkan burung itu di sebuah sangkar.

Suatu ketika, seekor burung lainnya datang mendekati sangkar itu dengan suara kencang, tetapi burung dalam sangkar hanya membisu.

Pemilik burung melaporkan kejadian tersebut kepada Nabi Sulaiman. Nabi pun bertanya kepada burung mengapa ia diam.

Si burung menjelaskan bahwa dirinya merindukan teman-temannya dan minta dibebaskan dari sangkar.

Karena pemiliknya mengurung si burung tersebut demi suaranya, ia pun memutuskan untuk diam membisu.

Nabi Sulaiman pun dengan kebijaksanannya meminta burung tersebut dilepaskan. Beliau kemudian mengganti burung tersebut dengan harga yang sepadan kepada pemilknya.

Kisah Nabi Sulaiman di atas dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tetap menjaga keharmonisan alam semesta, salah satunya dengan melindungi hak-hak makhluk hidup.

Sama seperti manusia, makhluk hidup lainnya, termasuk binatang-binatang, juga merupakan hamba Allah Swt. yang berhak untuk hidup dan berteman dengan sejenisnya.

Jadi, tidak diperkenankan bagi manusia untuk menjadikan mereka sebagai bentuk kesenangan pribadi atau materi sehingga melupakan harmonisasi alam.

Tanpa disadari, keserakahan manusia tak jarang menyebabkan hewan-hewan dan makhluk hidup lainnya punah.

Hal ini bisa kamu simak dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 44 berikut ini.

تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Tusabbiḥu lahus-samāwātus-sab’u wal-arḍu wa man fīhinn, wa im min syai`in illā yusabbiḥu biḥamdihī wa lākil lā tafqahụna tasbīḥahum, innahụ kāna ḥalīman gafụrā.

Artinya: “Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Kisah Nabi Sulaiman dan Semut yang Berdoa

Doa Nabi Sulaiman untuk mendatangkan uang tentu bukan suatu hal yang ingin kamu lewatkan, begitu juga dengan kisah berikut ini.

Kisah Nabi Sulaiman as. ini bermula ketika beliau ingin keluar dari istananya agar bisa meminta hujan kepada Allah Swt. bersama beberapa pengikutnya.

Namun, dalam perjalanan, beliau menemukan seekor semut yang sedang terlentang dan mengangkat semua kakinya menghadap ke langit.

Tak lama kemudian, Nabi Sulaiman a.s. menyaksikan semut tersebut berdoa kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan. Menurut si semut, tanpa adanya hujan, bangsanya akan binasa.

Melihat kejadian tersebut, Nabi Sulaiman a.s. pun kemudian menyuruh orang-orang yang semula akan berdoa bersamanya meminta hujan untuk meninggalkan istana.

Kata-kata Nabi Sulaiman tersebut tertulis dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim oleh Ibnu Katsir, seperti dalam kutipan berikut ini.

“Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berkata, ‘Pulanglah, sudah ada (makhluk lain) selain kalian yang berdoa meminta hujan’.” (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, Riyadh: Dar Thayyibah, 1999, Juz 6, halaman 184)

Lalu, hikmah apa yang didapatkan ketika kamu membaca kisah tersebut, selain doa Nabi Sulaiman yang digantikan oleh seekor semut?

Ada cukup banyak hal yang bisa kita simpulkan dari kisah tersebut, seperti bagaimana doa makhluk lain selain Allah Swt. bisa berpengaruh terhadap alam semesta.

Namun, untuk membicarakannya lebih lanjut, tak ada salahnya menengok riwayat lain mengenai ucapan Nabi Sulaiman a.s. dalam situasi tersebut.

Menurut periwayatan Ghalib bin Abdullah dalam Tarikh Madinah Dimasyq, berikut yang Nabi Sulaiman ucapkan kala itu.

“Kembalilah, sungguh telah dikabulkan untuk kalian doa (meminta hujan yang dipanjatkan) oleh selain kalian (semut).” (Imam Ibnu ‘Asakir, Tarîkh Madînah Dimasyq, Beirut: Dar al-Fikr, 1995, juz 22, h. 288)

Hikmah dari Kisah Ini

Meskipun kedua riwayat tersebut mempunyai redaksi yang berbeda, makna yang bisa diambil dari doa Nabi Sulaiman itu adalah sama.

Pertama, dapat disimpulkan bahwa peran makhluk hidup selain manusia tidaklah sedikit bagi alam semesta.

Oleh karena itu, tidak mengabaikan mereka dan tetap menjaga keseimbangan alam serta seisinya menjadi kewajiban bersama, terutama manusia sebagai khalifah di bumi.

Kedua, bisa jadi, hujan yang turun membawa berkah kepada manusia adalah hasil dari doa-doa makhluk lain, seperti semut dan burung.

Bukan hanya doa-doa mereka, melainkan juga tasbih dan ibadah yang dilakukan makhluk-makhluk tersebut sebagai bagian dari makhluk-Nya.

Dalam tafsir lain diriwayatkan bahwa semut berdoa dengan memanjatkan permohonan sebagai berikut.

“Ya Allah, sesungguhnya kami salah satu dari makhluk-Mu yang sangat memerlukan rezeki-Mu. Maka jangan Kau binasakan kami sebab dosa-dosa anak cucu Adam (manusia).” (Imam Ibnu ‘Asakir, Tarîkh Madînah Dimasyq, 1995, Juz 22, halaman 287)

Kalimat terakhir dalam doa tersebut sangat menarik untuk dibahas karena menyebutkan dosa-dosa anak cucu Adam, yaitu manusia.

Hal ini bisa diartikan bahwa semut dan binatang lain bisa jadi adalah penolong bagi manusia saat mereka tengah mengalami kesusahan.

Sebagai manusia yang membawa beban dosa, bukan tidak mungkin jika doa kita sulit dikabulkan oleh Allah Swt. akibat dosa-dosa tersebut.

Oleh sebab itu, wajib hukumnya untuk memperlakukan makhluk hidup selain manusia, termasuk binatang, dengan baik.

Meskipun mereka tidak merasakan empati kepada manusia, setidaknya, kebutuhan mereka sebagai makhluk-Nya dapat menolong kita sehingga ikut merasakan berkah dari Allah Swt.

Kisah Keutamaan Sedekah di Masa Nabi Sulaiman

Kisah lain Nabi Sulaiman termaktub dalam kitab Tanqihul Qaulil Hatsits karya Syaikh Nawawi Al-Bantani.

Pada suatu ketika, seekor induk merpati yang menghadap kepada Nabi Sulaiman untuk mengadukan seorang laki-laki yang terus mengambil anak-anaknya.

Nabi Sulaiman pun kemudian memanggil laki-laki tersebut dan memberikan peringatan agar ia tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Akan tetapi, suatu ketika, istri laki-laki tersebut membujuk suaminya untuk kembali mengambil anak merpati sampai akhirnya ia terbujuk untuk melakukan perbuatan tersebut.

Kembalilah si induk merpati kepada Nabi Sulaiman dan melaporkan apa yang dialaminya.

Nabi pun memutuskan untuk memanggil dua jin dan meminta mereka menjaga pohon besar tempat induk merpati itu tinggal.

Nabi juga meminta agar jin tersebut langsung menjatuhkan si laki-laki apabila dia berusaha untuk naik pohon dan mengambil anak-anak merpati lagi.

Pada suatu hari, si laki-laki ini pun kembali berencana untuk mengambil anak-anak merpati. Akan tetapi, saat akan naik pohon, datanglah seorang penemis ke rumah lelaki tersebut.

Melihat hal tersebut, si laki-laki pun kemudian mengambil segenggam gandum dan memberikannya kepada pengimis tersebut.

Setelah itu, ia pun kembali naik pohon dan mengambil anak-anak merpati. Melihat hal ini, si merpati pun kembali mengadu kepada Nabi Sulaiman a.s.

Nabi pun akhirnya memanggil dua jin yang diminta menjaga pohon besar itu.

Beliau mempertanyakan mengapa si laki-laki tersebut tidak diberi peringatan dengan dijatuhkan dari pohon seperti direncanakan sebelumnya.

Jin tersebut menceritakan bahwa mereka sudah menjaga pohon tersebut dan telah mencoba untuk menjatuhkan si laki-laki dari pohon.

Namun, ketika hendak melakukan hal tersebut, tiba-tiba Allah Swt. mengutus dua malaikat dan melempar jin-jin tersebut jauh sampai ke ujung dunia.

Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa memberikan sedekah kepada seseorang yang tidak mampu dapat menghindarkan kamu dari mara bahaya.

Bahasan tentang doa Nabi Sulaiman ini semoga tidak hanya menambah pengetahuanmu, tetapi juga diamalkan dalam keseharianmu.

Semoga Allah swt. dapat mengabulkan doa yang kamu panjatkan. Aamiin Allahumma Aamiin.

Referensi:

http://www.piss-ktb.com/2015/05/4321-inilah-doa-nabi-sulaiman.html

https://islam.nu.or.id/post/read/86059/kisah-dahsyatnya-keutamaan-sedekah-di-masa-nabi-sulaiman

https://islam.nu.or.id/post/read/84585/nabi-sulaiman-dan-burung-malas-berkicau-

https://islam.nu.or.id/post/read/110222/kisah-nabi-sulaiman-dan-semut-yang-berdoa-minta-hujan

https://pwnujatim.or.id/doa-para-nabi-dianjurkan-untuk-diamalkan/

https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-rezeki-nabi-sulaiman

Inilah 3 Doa Nabi Sulaiman Untuk KEKAYAAN, MURAH REZEKI DAN SYUKUR

http://www.almunawwar.or.id/doa-nabi-sulaiman-yang-bisa-menyembuhkan-orang-kerasukan/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *