Doa Memakai Pakaian, Melepasnya, dan Adab Berpakaian

Berpakaian adalah salah satu aktivitas yang tak bisa lepas dari keseharian seseorang. Dalam Islam, dianjurkan untuk membaca doa memakai pakaian sebelum mengenakannya.

Namun, tak sedikit yang masih belum mengetahui atau bahkan mengabaikan anjuran ini.

Membaca doa memakai pakaian sesungguhnya memiliki manfaat tersendiri. Dalam mengenakan pakaian pun juga ada adabnya sehingga kita tidak bisa berpakaian sembarangan atau semaunya sendiri.

Apabila kamu penasaran mengenai hal tersebut, Hasana.id telah membahasnya dalam artikel ini. Pastikan untuk menyimaknya baik-baik, ya!

Doa Memakai Pakaian

Pakaian merupakan suatu kebutuhan pokok manusia. Islam sendiri telah mengajarkan umatnya untuk membaca doa memakai pakaian setiap akan mengenakan baju.

Berikut adalah lafal doa memakai pakaian agar dijaga Allah lengkap dengan artinya yang bisa kamu hafalkan.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ

Allâhumma innî as’aluka min khairhi wa khaira mâ huwa lahu, wa a‘ûdzubika min syarrihi wa syarri mâ huwa lahu

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya.”

Dari doa memakai pakaian ini, tersimpan harapan agar Allah melindungi seseorang dari keburukan yang ada di dalamnya. Dengan begitu, diharapkan pakaian yang dipakai tidak akan mengakibatkan sesuatu yang buruk yang tidak diinginkan.

Doa memakai pakaian ini terbilang singkat dan mudah untuk dihafalkan. Bagi yang sudah punya anak, adik, atau keponakan yang masih kecil, bisa mengajarkan bacaan di atas sebagai doa memakai baju untuk anak

Ajarkanlah secara perlahan dan rutin hingga anak mulai terbiasa dan bisa menghafalnya.

Doa Memakai Pakaian Baru

Ketika hendak memakai pakaian baru pun, ada doanya tersendiri yang bisa kamu baca.

Hal ini sebagaimana yang dilakukan Rasulullah ketika mengenakan pakaian, baik itu gamis, surban, atau jubah baru, beliau akan membaca doa memakai pakaian baru, yakni berbunyi:

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أسألُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ ما صُنِعَ لَهُ وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرّ ما صُنِعَ لَهُ

Allâhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as-aluka khairahu wa khaira mâ shni‘a lahû wa a‘ûdzu bika min syarrihi wa syarri mâ shuni‘a lahu

Artinya:

“Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”

Ada pula riwayat lain yang juga menjelaskan mengenai doa memakai pakaian baru, di mana bunyinya adalah:

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَساني ما أُوَاري بِهِ عَوْرَتي وَأَتَجَمَّلُ بِهِ في حياتي

Alhamdulillâhil ladzî kasânî mâ uwâriy bihi ‘aurâtî wa atajammalu bihi fî hayâtî

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian sebagai penutup auratku dan penghias dalam hidupku.”

Menurut hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan At-Tirmidzi, siapa pun yang membaca kedua doa memakai pakaian baru tersebut, kemudian ia mengambil pakaian lamanya untuk disedekahkan, ia akan berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah, baik hidup maupun mati.

Doa memakai pakaian ini tak hanya bisa dibaca untuk pakaian baru saja, tetapi juga benda-benda lain seperti sandal, sepatu, dompet, tas, mukena, jam tangan, dan lain sebagainya.

Doa Melepas Pakaian

Tak hanya doa memakai pakaian, Islam juga mengajarkan doa melepas pakaian. Ketika akan melepasnya, baik saat mau mandi, tidur, atau aktivitas lainnya, Rasululullah saw, menganjurkan untuk membaca doa melepaskan baju seperti ini:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا إِلهَ إِلاَّ هُوَ

Bismillâhil ladzî lâilâha illâ huwa

Artinya:

“Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain Dia.”

Membaca doa melepas pakaian memiliki tujuan tersendiri, yaitu melindungi diri kita dari godaan setan atau jin pada saat kita membuka aurat.

Perlu diketahui bahwa terbukanya aurat bisa membuka hal jahat kepada diri kita, salah satunya adalah gangguan jin.

Adab Berpakaian

Manusia diciptakan berbeda dari makhluk lainnya. Salah satu yang menjadi pembeda antara manusia dengan binatang adalah keharusannya mengenakan pakaian. Pakaian memiliki fungsi untuk menghangatkan dan melindungi tubuh.

Selain itu, mengenakan pakaian juga berguna untuk menutup aurat sebagaimana yang telah diperintahkan oleh agama.

Terkait hal berpakaian, Allamah Sayiid Abdullah bin Alawi Al-Haddad telah membahas adabnya dalam kitab Risalatul Mu’awanah wal Mudzaharah wal Muwazarah.

واعلم أنه نه ينبغي لك أن تصدر جميع أمورك باسم الله. فإن نسيت أن تسمي في أول الأمر فقل إذا تذكرت باسم الله في أوله وآخره. فإذا لبست ثوبك فانو به ستر عورتك التي أمرك الله بسترها. وابدأ باليمين وأخِّرها في النزع. وارفع إزارك وقميصك إلى نصف الساق، فإن أبيت فلا تجاوزن الكعب. وللمرأة إرسال ثوبها على الأرض. واجعل كم قميصك إلى الرسغ أو إلى أطراف الأصابع وإن زدت فلا تسرف. ولا تتخذ من الملابس إلا ما تحتاج إلى لبسه. ولا تتحر أنفس الملبوس ولا أخشنه وتوسط في ذلك. ولا تكشف عورتك ولا شيئاً منها لغير حاجة. ومتى دعت الحاجة إلى كشف شيء منها فقل عنده: بسم الله الذي لا إله إلا هو. وقل إذا لبست ثوبك: “الحمد لله الذي كساني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة.

Artinya:

“Hendaklah memulai segala urusan dengan membaca basmalah, jika lupa mengucapkannya di awal, maka ucapkanlah segera ketika ingat dengan membaca bismillâhi fi awwalihi wa âkhirihi, ketika berpakaian niatilah menutupi aurat yang itu merupakan perintah Allah, mulailah dengan sisi kanan pada waktu mengenakan dan sisi kiri pada waktu melepas, angkatlah sarung dan baju gamis sampai batas pertengahan batang kaki, atau tidak melampaui mata kaki, bagi perempuan boleh memanjangkan pakaiannya hingga menyentuh tanah, panjangkan lengan baju atau gamis sampai pada pergelangan tangan atau sampai ujung-ujung jari, dan jangan melampaui batas itu, jangan memiliki pakaian melebihi jumlah yang diperlukan, jangan memilih pakaian yang terlalu bagus dan juga jangan memilih yang terlalu buruk, jangan membuka aurat seluruhnya ataupun sebagian, kecuali ada perlu, ketika ada keperluan membukanya ucapkanlah bismillâhil ladzî lâilâha illâ huwa, setiap kali selesai mengenakan pakaian ucapkanlah alhamdulillâhil ladzî kasânî hâdzâ min ghairi haulin minnî walâ quwwatin.”

Dari kutipan ini, diketahui bahwa setidaknya terdapat dua belas adab dalam berpakaian. Simak uraiannya di bawah ini.

Memulai dengan Doa

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memulai segala urusan dengan membaca basmalah, termasuk ketika hendak berpakaian. Ada baiknya untuk membaca bismillahirrahmanirrahim terlebih dahulu.

Lebih baik lagi jika dilanjutkan dengan membaca doa memakai pakaian. Dengan membaca doa, kita akan selalu diingatkan bahwa dalam berpakaian haruslah mengikuti apa yang telah menjadi aturan Allah sehingga kita tidak bisa mengenakan pakaian secara sembarangan.

Baca Doa Ketika Lupa Membaca Basmalah

Apabila kamu lupa tidak membaca basmalah ketika akan mengenakan pakaian, segeralah ucapkan bacaan bismillâhi fi awwalihi wa âkhirihi (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya) begitu ingat.

Tujuannya adalah agar kamu tidak perlu mengulang cara berpakaian dari awal. Cukup dengan membaca bacaan itu saja begitu kamu menyadari telah lupa.

Niat untuk Menutup Aurat

Ketika berpakaian, hendaklah berniat untuk menutup aurat yang mana adalah perintah Allah Swt. Karena itu, berpakaian yang menutup aurat tergolong ibadah. Jadi, lakukanlah sesempurna mungkin.

Apabila berpakaian tidak sesuai dengan syariat Islam, yaitu berpakaian tetapi tidak menutup aurat, maka tidak bisa disebut ibadah.

Saat Memakai, Mulailah dari Sisi Kanan

Ketika hendak mengenakan pakaian, mulailah dengan sisi kanan terlebih dahulu. Adapun ketika akan melepasnya, lakukanlah dari sisi kiri.

Misalnya kamu akan memakai baju, masukkan tangan kanan terlebih dahulu ke lengan atau sisi kanan dari pakaian tersebut kemudian disusul tangan kiri.

Kenakan Pakaian Tidak Melampaui Mata Kaki, Khusus untuk Laki-Laki

Khusus bagi laki-laki, kenakanlah pakaian, seperti sarung atau baju gamis hanya sampai pertengahan batang kaki saja dan tidak melampaui mata kaki.

Aturan ini juga berlaku untuk celana panjang. Tidak perlu cingkrang tidak masalah, asalkan tidak melampaui batas yang telah menjadi aturan.

Panjangkan Pakaian Hingga Menyentuh Tanah, Khusus untuk Perempuan

Khusus untuk perempuan, dianjurkan untuk memanjangkan pakaiannya hingga menyentuh tanah.

Namun, hati-hati apabila terkena najis karena akan berpengaruh terhadap sah atau tidaknya salat yang dikerjakan apabila pakaian tersebut dikenakan untuk salat.

Panjangkan Lengan Sampai Pergelangan Tangan

Adab berpakaian selanjutnya adalah memanjangkan lengan baju sampai pergelangan tangan atau ujung-ujung jari dan jangan sampai melampaui batas tersebut.

Hal ini berlaku terutama untuk perempuan karena berkaitan dengan aurat. Sedangkan untuk laki-laki tidak harus seperti itu.

Miliki Pakaian Seperlunya

Salah satu adab berpakaian yang perlu kamu ikuti adalah tidak memiliki pakaian yang terlampau banyak dan berakhir menjadi mubazir. Milikilah pakaian sesuai dengan yang dibutuhkan.

Apabila kamu memiliki pakaian yang masih layak pakai, tetapi sudah tidak pernah kamu kenakan lagi, ada baiknya diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Dengan begitu, kamu pun turut membantu sesama yang memang memerlukan uluran tanganmu dan itu akan dibalas dengan pahala oleh Allah.

Pilih Pakaian yang Sedang-Sedang Saja

Dalam berpakaian, dianjurkan untuk tidak memilih pakaian yang terlalu bagus maupun terlalu buruk. Pilihlah pakaian yang sedang-sedang saja, contohnya adalah yang bisa dikenakan untuk sehari-hari.

Apabila mengenakan pakaian yang terlampau bagus, dikhawatirkan akan memicu kecemburuan dari mereka yang tidak mampu memilikinya. Sementara itu jika mengenakan pakaian yang terlalu buruk, akan menjadi tidak baik jika akhirnya menimbulkan gunjingan atau bahkan hinaan dari orang lain.

Tidak Diperkenankan Membuka Aurat Walaupun Hanya Sebagian

Ketika berpakaian, tetaplah kenakan yang bisa menutup aurat secara sempurna. Jangan memakai baju yang memperlihatkan aurat seluruhnya ataupun sebagian kecuali jika ada perlu.

Sebab, tidak mungkin kita mengenakan pakaian terus menerus karena ada saatnya kita harus membukanya. Seperti ketika akan wudu, periksa ke dokter, mandi, buang hajat, dan lain sebagainya.

Membuka aurat memang boleh, asalkan didasarkan pada alasan yang benar untuk membukanya, baik pada saat sendirian atau ketika ada orang lain.

Baca Doa Ketika Akan Melepasnya

Terkait poin sebelumnya, yaitu membuka aurat, saat hendak melepas pakaian, bacalah doa “bismillâhil ladzî lâilâha illâ huwa” (Dengan nama Allah yang tiada tuhan kecuali Dia).

Membaca doa tersebut sangatlah penting agar kita senantiasa berhati-hati dan terhindar dari segala sesuatu yang dapat berpotensi merusak iman karena melakukan hal-hal yang tidak diridai-Nya.

Ucapkan Syukur Setelah Melepasnya

Setiap kali kamu selesai mengenakan pakaian, bacalah bacaan yang mengandung ungkapan syukurmu kepada Yang Maha Pemberi, yaitu “Alhamdulillâhil ladzî kasânî hâdzâ min ghairi haulin minnî walâ quwwatin” (Segala puji Allah yang telah memberiku pakaian ini tanpa daya dan kekuatan dariku).

Seperti melakukan aktivitas yang lain di mana setiap kali memulainya dengan bacaan basmalah, maka ketika selesai jangan lupa untuk mengucap hamdalah sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt. atas semua nikmat yang diberikan.

Dari kedua belas adab yang telah dijelaskan di atas, kesimpulannya adalah berpakaian sejatinya adalah ibadah karena merupakan sebuah perintah dari Allah Swt.

Perintah tersebut memiliki tujuan untuk menutup aurat bagi yang mengenakannya, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Manfaat Membaca Doa dalam Berpakaian

Di atas telah disinggung sedikit mengenai salah satu manfaat membaca doa memakai pakaian, yaitu sebagai pengingat agar kita senantiasa berpakaian untuk menutup aurat.

Selain satu kebaikan ini, masih ada manfaat lain dari membaca doa berpakaian. Berikut penjelasannya.

Tanda Syukur

Doa memakai pakaian merupakan bentuk syukur kita atas rezeki yang Allah berikan, khususnya yang berupa pakaian yang layak dan tentunya yang dapat memenuhi syarat untuk menutup aurat.

Doa sebagai tanda syukur ini juga merupakan salah satu alasan mengapa kita dianjurkan untuk membaca doa memakai pakaian baru. Tanpa rezeki dari Allah, sudah pasti kita tidak akan bisa membeli dan memiliki pakaian baru.

Terlindung dari Keburukan

Membaca doa memakai pakaian dapat membuat seseorang terlindung dari kejahatan yang ada pada pakaian tersebut.

Dosa Terampuni

Membaca doa ketika mengenakan pakaian bisa membuat seseorang terampuni dosanya. Dalam kitab Al-Adzkar dari Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda yang artinya,

“Barang siapa yang mengenakan pakaian baru lalu membaca, ‘Alhamdulillahilladzi kasaanii haadzaa wa razaqaniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin. Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberi pakaian ini kepadaku dan memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan upaya dariku), (maka) Allah Ta’ala mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Ibnu as-Sani)

Apabila doa memakai pakaian dibaca ketika akan berpakaian, maka yang bersangkutan berhak mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lampau. Namun, agar doa tersebut terkabul, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Salah satunya yang sudah pasti adalah kenakan pakaian sesuai syariat, yaitu berdasarkan tuntutan Al-Qur’an dan dapat menutupi aurat dari pemakainya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 26, yang berbunyi:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Yā banī ādama qad anzalnā ‘alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la’allahum yażżakkarụn

Artinya:

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Oleh karenanya, sebagai seorang muslim, hendaknya kita memerhatikan pakaian yang kita kenakan. Perhatikanlah kelayakan pakaian yang akan dipakai, apakah sudah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan bisa menutup aurat atau belum.

Kriteria Pakaian Sesuai Syariat Islam

Sebenarnya, Islam tidak menentukan model pakaian tertentu yang harus dikenakan umatnya. Manusia dibebaskan untuk berkreasi dalam pakaian selama masih mengikuti syariat.

Walaupun Islam tidak menjelaskan secara detil bagaimana model pakaian islami itu, tetapi agama ini menjelaskan aturan umum dan etika berpakaian yang harus dipahami dan diamalkan.

Nah, selain doa memakai pakaian, Hasana.id juga akan memberimu informasi terkait kriteria pakaian yang bisa kamu kenakan sesuai dengan syariat Islam.

Seperti yang dikatakan oleh KH. Ali Mustafa Yaqub, sebagai muslim yang baik, ikutilah aturan umum dalam berpakaian yang beliau sebut dengan 4T.

4T tersebut yaitu tidak terbuka, tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Tidak Terbuka

Tidak terbuka di sini artinya adalah menutup aurat. Islam mengharuskan setiap laki-laki dan perempuan untuk selalu menutup aurat. Apalagi jika sedang berhadapan dengan lawan jenis atau orang lain yang bukan mahramnya.

Sebagian besar ulama mengutarakan bahwa aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan aurat laki-laki adalah dari pusar sampai ke lutut.

Tidak Transparan

Untuk menutup aurat pun, kamu tidak bisa mengenakan sembarang pakaian, terlebih jika kain bajumu itu transparan.

Akan menjadi percuma apabila kamu sudah memakai pakaian yang menutup aurat, tetapi transparan karena tetapi bisa memperlihatkan bagian tubuh.

Oleh karena itu, baik laki-laki maupun perempuan perlu jeli dalam memilih bahan pakaian. Pastikan kainnya tebal dan dapat menutup bagian tubuh secara sempurna agar tidak terlihat oleh orang lain.

Tidak Ketat

Selain menutup aurat, kenakanlah pakaian yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Hal ini bertujuan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dari kekhilafan seseorang untuk berbuat negatif.

Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Salah satu fungsi dari pakaian adalah digunakan sebagai identitas dari pemakainya. Dari pakaian yang dikenakan seseorang, kita bisa tahu apakah ia seorang laki-laki atau perempuan.

Untuk membedakan mana laki-laki dan mana perempuan, Islam menganjurkan agar seorang perempuan tidak berpakaian seperti laki-laki, begitu pun sebaliknya. Lebih baik, gunakan pakaian yang sesuai dengan gender kita.

Berpakaianlah Sesuai Syariat Islam

Demikianlah pembahasan mengenai doa memakai pakaian, melepasnya, adab berpakaian, hingga kriteria pakaian yang sesuai dengan ajaran Islam.

Islam memang tidak menentukan model baju secara spesifik yang harus dikenakan umatnya, tetapi setelah mengetahui adab dan kriterianya, setidaknya kita bisa menentukan sendiri bagaimana pakaian yang seharusnya dipakai.

Jadi, tidak bisa sembarangan atau semaunya sendiri. Aturan tersebut dibuat sesungguhnya untuk kebaikan manusia sendiri. Pakaian yang menutup aurat akan melindungi pemakainya dari godaan setan atau hal-hal buruk lainnya.

Selain itu, membaca doa memakai pakaian hingga melepasnya juga sangat dianjurkan. Berdoa sendiri merupakan salah satu bentuk ibadah. Jadi, ketika melakukannya, lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Semoga informasi seputar doa memakai pakaian dan adab serta kriteria berpakaian ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasanmu.