Doa Makan untuk Meraih Keberkahan dan Menghindarkan Keburukan

Doa makan merupakan salah satu doa harian yang wajib untuk dihafalkan.

Bagi yang mengamalkannya, baik doa sebelum makan maupun sesudah makan juga akan memberikan banyak keutamaan tersendiri.

Sayangnya, masih banyak orang Islam yang enggan, bahkan cenderung meremehkan doa harian yang satu ini.

Padahal, membaca doa makan termasuk ke dalam salah satu adab makan yang dianjurkan dalam agama Islam.

Nah, apa saja sih keutamaan membaca doa makan? Yuk, cari tahu bersama Hasana.id lewat penjelasan berikut!

Doa Sebelum Makan yang Populer

Agar kandungan dan keberkahan makanan yang kamu santap dapat memberikan manfaat dan keutamaan bagi tubuh dan kehidupan, melafalkan doa makan berikut ini.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya:

“Ya Allah, berkahilah kami dalam apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan hindarkan kami dari siksa neraka.”

Doa tersebut merupakan doa makan yang paling populer.

Alternatif Doa Sebelum Makan

Selain doa makan di atas, ada juga doa sebelum makan yang ditambahkan bacaan basmalah di dalamnya sebagaimana yang ditulis dalam hadits riwayat Ibnu Sunni:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ بِسْمِ اللَّهِ

Allaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannaar. Bismillaah.

Artinya:

“Ya Allah, berkahilah kami dalam apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan hindarkan kami dari siksa neraka. Dengan menyebut nama Allah.”

Jika dilihat artinya, doa makan ini tidak jauh berbeda dari doa sebelumnya.

Doa sebelum makan yang satu ini juga bermaksud untuk memohon kepada Allah agar diberikan berkah dan dihindarkan dari siksa neraka.

Hal ini selaras dengan peringatan terhadap muslim bahwa seseorang bisa masuk neraka akibat mulutnya, baik karena makanan yang dilahapnya ataupun ucapan yang dilontarkan.

Mengucapkan Basmalah Sebelum Makan

Seperti sudah saya sampaikan, umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca doa makan.

Namun, jika sobat Hasana.id merasa kesulitan menghafalkan berbagai doa makan tersebut, tidak perlu khawatir.

Islam juga memperbolehkan umatnya untuk mengucapkan “bismillah” saja sebelum menyantap makanan. Hal ini sudah dijelaskan dalam hadits yang berbunyi:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Iḏā ākala āḥadukum falīaḏkuri asma al-lawhi taʿālai faīn nasīa ān īaḏkura asma al-lawhi taʿālai fī āwawlihi falīaqul bismi al-lawhi āwawlahu waʾāẖirahu.

Artinya:

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Dan jika ia lupa menyebut nama-Nya di awal, hendaklah ia membaca, “Bismillahi awwaluhu wa akhirahu (dengan menyebut nama Allah pada permulaan dan penghabisan makan).” (HR Tirmidzi).

Dari hadist tersebut, kamu bisa melihat bahwa Islam memiliki banyak pilihan yang memudahkan para pemeluknya untuk senantiasa menikmati berkah dari Allah.

Termasuk di dalamnya adalah adanya pilihan-pilihan doa makan yang sesuai dan mudah untuk diucapkan seperti di atas.

Doa ketika Lupa Membaca Doa Sebelum Makan

Sudah menjadi hal yang wajar jika manusia terkadang lupa untuk melakukan hal yang seharusnya dikerjakan.

Sesekali, kamu mungkin terlupa untuk membaca doa makan, apalagi jika hal tersebut belum menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Bagaimana jika kamu lupa membaca doa sebelum makan dan baru mengingatnya di tengah-tengah proses makan atau bahkan saat makanan yang disantap tersisa satu sendok saja?

Tidak perlu khawatir karena ada doa yang bisa diucapkan sebagai pengganti doa makan yang terlupa.

Dengan membaca doa ini, kamu akan tetap bisa mendapatkan keberkahan makanan tersebut dan terhindar dari setan yang merugikan.

Adapun doa tersebut berbunyi:

بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَ آخِرَهُ

Bismi al-lhi āwwalahu wa aẖirahu.

Artinya:

Dengan nama Allah di awal dan akhirnya.”

Doa Sesudah Makan

Sudah semestinya setiap muslim tidak hanya membaca doa ketika hendak mengerjakan sesuatu, tetapi juga pada saat aktivitas tersebut selesai dilakukan.

Jika doa sebelum melakukan sesuatu biasanya berisi permohonan agar aktivitas yang dikerjakan mendapat ridha dan keberkahan, doa setelahnya merupakan ungkapan syukur kepada Allah Swt.

Begitu juga dengan aktivitas makan. Seusai menikmati makanan yang ada, hendaklah kamu bersyukur kepada Allah swt. dengan mengucapkan doa sesudah makan.

Terdapat sejumlah doa sesudah makan yang dapat diucapkan, antara lain:

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ

Alḥamdu lilhi al-waḏī āṭʿamanā wasaqānā waǧaʿalanā mina al-muslimīna.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.”

Doa Sesudah Makan yang Diucapkan oleh Rasulullah saw.

Selain doa tersebut, ternyata Nabi Muhammad saw. juga memiliki doa lain ketika sedang makan, yang berbunyi:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَفَانَا وَأَرْوَانَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مَكْفُورٍ

Al-ḥamdu lilawhi al-awḏī kafānā waʾārwānā ġaīra makfīw walāa makfūr.

Artinya:

“Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kecukupan kepada kami dan menghilangkan rasa haus, bukan nikmat yang tidak dianggap atau dikufuri.”

Namun, adakalanya Nabi juga mengucapkan doa yang berbunyi:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّنَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى رَبَّنَا

Al-ḥamdu lilawhi rabiwnā ġaīra makfīw walā muwadawʿ walā mustaġnni rabbanā.

Artinya:

“Segala puji hanya milik Allah rabb kami, bukan pujian yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan.”

Sama seperti doa sesudah makan sebelumnya, doa ini ini juga merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan berkah yang telah diberikan melalui makanan.

Hal tersebut dijelaskan dalam hadits riwayat al-Bukhari no. 5038 yang berbunyi:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ وَقَالَ مَرَّةً إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَفَانَا وَأَرْوَانَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مَكْفُورٍ وَقَالَ مَرَّةً الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّنَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى رَبَّنَا

An ābī aumāmaẗa ānaw al-nawbīaw ṣalawi al-lawhu ʿalaīhi wasalawma kāna īḏā faraġa min ṭaʿāmihi waqāla marawẗ īḏā rafaʿa māʾīdatahu qāla al-ḥamdu lilawhi al-awḏī kafānā waʾārwānā ġaīra makfīw walāa makfūr waqāla marawẗ al-ḥamdu lilawhi rabiwnā ġaīra makfīw walā muwadawʿ walā mustaġnni rabawnā.

Artinya:

“Dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika selesai dari makan, sekali waktu dengan lafadz, ‘jika mengangkat lambungnya, Beliau mengucapkan: “alhamdulillahiladzii kafaanaa wa arwaanaa ghaira makfiyin wa laa makfuurin (Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kecukupan kami dan menghilangkan rasa haus, bukan nikmat yang tidak dianggap atau dikufuri)”, di lain waktu dengan lafadz “alhamdulillahi rabbinaa ghaira makfiyin wa laa muwadda’in wa laa mustaghnan rabbanaa (Segala puji hanya milik Allah Rabb kami, bukan pujian yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan).” (HR Al-Bukhari No. 5038).

Adab Makan Menurut Islam

Sebagai agama yang sempurna, Islam mengajarkan beragam adab kepada pemeluknya dalam menjalani kegiatan sehari-hari, tak terkecuali ketika hendak menyantap makanan atau setelahnya.

Meskipun kelihatannya sepele, membaca doa makan termasuk ke dalam adab makan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah saw.

Kamu pasti masih ingat, kan, orang tua dan guru sudah mengajarkan doa sebelum makan dan doa sesudah makan sejak kamu kecil.

Berikut beberapa adab makan dan minum yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam:

  1. Mencuci tangan sebelum makan.
  2. Pastikan untuk membaca doa makan sebelum menyantap hidangan yang tersaji.

Membaca doa sebelum makan bertujuan untuk mencegah setan ikut melahap makanan yang akan kamu santap.

Alternatif lain selain membaca doa sebelum makan adalah cukup dengan membaca basmalah.

  1. Pastikan kamu makan dalam posisi duduk.
  2. Makanlah hidangan menggunakan tangan kanan dan bersama-sama orang lain.
  3. Nikmati makanan yang ada di depanmu dan hindari merebut porsi makanan milik orang lain.
  4. Jika kamu lupa mengucapkan doa sebelum makan ataupun basmalah sebelum menyantap hidangan, ucapkan saja, “bismillahi awwalahu wa akhirohu”.
  5. Selanjutnya, nikmati hidangan sampai habis atau kenyang.
  6. Setelah itu, jangan lupa untuk mengucapkan doa sesudah makan, ya!
  7. Saat minum, usahakan untuk meneguknya dalam tiga kali tarikan napas. Yang dimaksud di sini adalah jeda tiga kali tarikan napas, ya, bukan bernapas di dalam gelas.

Caranya, sebelum minum, ucapkan “bismillah”, teguk minuman, lalu tarik napas sambil mengucapkan “alhamdulillah”. Ulangi hal tersebut sampai tiga kali.

Nah, adab makan dalam agama Islam memang kelihatannya sangat kompleks. Namun, adab-adab makan di atas ternyata juga memberikan keutamaan.

Misalnya saja anjuran untuk membaca doa sebelum makan atau ucapan basmalah yang dapat menghindarkanmu dari gangguan setan.

Makan Bersama Setan

Siapa sih yang mau makan bersama dengan setan? Apalagi setelah itu, kamu justru akan mendapatkan banyak kerugian.

Bicara mengenai makan bersama setan karena lupa membaca doa makan ternyata bukanlah isapan jempol atau ucapan untuk menakut-nakuti anak kecil belaka.

Bahkan, hal Ini juga sudah dijelaskan dalam sejumlah hadits.

Hadits tentang Makan Bersama Setan

Salah satu adalah hadis yang menerangkan bahwa orang yang tidak membaca doa makan akan makan bersama setan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud.

Haidts tersebut menceritakan salah seorang sahabat Nabi yang tidak membaca doa sebelum menyantap makanan.

Pada saat itu, Rasulullah saw. yang berada di dekatnya mengatakan bahwa sepanjang makan, setan juga ikut menyantap makanan yang dilahap oleh salah seorang sahabat Nabi tersebut.

Namun, setan langsung memuntahkan makanannya setelah sahabat Nabi mengucapkan doa.

Hadist tersebut juga menunjukkan bahwa jika lupa untuk membaca doa sebelum makan dan baru mengingatnya di pertengahan makan, ada doa lain yang bisa kamu ucapkan.

Menurut penjelasan Imam Nawawi, hadits tersebut juga menjadi dali dianjurkannya membaca basmalah ketika akan mulai makan dan minum (Syarah Shahih Muslim, 13: 171).

Tidak hanya itu, membaca basmalah juga merupakan salah satu hal yang wajib dalam adab makan seperti halnya harus menggunakan tangan kanan.

Bukan sekadar ikut makan, penjelasan pada hadits riwayat Muslim bahkan mengatakan bahwa setan bisa ikut tinggal di rumah seseorang yang lupa membaca doa sebelum makan.

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ تعالى عِنْدَ دُخُوْلِهِ وَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيْتَ لَكُمْ وَ لَا عَشَاءَ وَ إِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ تعالى عِنْدَ دُخُوْلِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ اْلمـَبِيْتَ وَ إِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ تعالى عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ: أَدْرَكْتُمُ اْلـمَبِيْتَ وَ اْلعَشَاءَ

īḏā daẖala al-rwaǧulu baītahu faḏakara al-lha tʿāli ʿinda duẖūlihi wa ʿinda ṭaʿāmihi qāla al-šwaīṭānu: lā mabīta lakum wa lā ʿašāʾa wa īḏā daẖala falam īaḏkuri al-lha tʿāli ʿinda duẖūlihi qāla al-šwaīṭānu: ādraktumu alm.abīta wa īḏā lam īaḏkuri al-lha tʿāli ʿinda ṭaʿāmihi qāla: ādraktumu al.mabīta wa alʿašāʾa.

Artinya:

“Apabila seseorang masuk ke rumahnya, lalu ia menyebut (nama) Allah Ta’ala ketika memasukinya dan ketika makan, setan berkata (kepada kawan-kawannya), ‘Tidak ada tempat bermalam dan makan buat kalian’. Apabila ia tidak menyebut (nama) Allah Ta’ala ketika memasukinya, setan berkata, ‘Kalian telah mendapatkan tempat bermalam’. Dan apabila ia tidak menyebut (nama) Allah Ta’ala ketika makan, setan berkata ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan juga makanan’.” (HR Muslim: 2018, Abu Dawud: 3765, dan Ahmad: III/ 346, 383)

Ciri-Ciri Orang yang Makan Bersama Setan

Makan bersama setan ternyata akan membuat kandungan gizi dan keberkahan yang ada pada makanan tersebut tidak masuk ke dalam tubuhmu.

Tidak heran jika banyak orang yang langsung menyantap makanan tanpa membaca doa akan tampak seperti orang yang selalu kelaparan.

Padahal, ia sudah melahap makanan dalam jumlah yang banyak.

Tidak hanya itu saja, ciri lain orang yang makan bersama setan adalah kerap mengantuk setelah menyantap makanan.

Bahkan, tidak jarang, orang tersebut merasa lemas, padahal sudah melahap makanan yang banyak. Semoga kamu terhindar dari golongan orang-orang yang seperti ini, ya.

Makan Langsung dengan Tangan

Selain soal adab, terdapat beberapa anjuran terkait makan dan minum, salah satunya adalah menyantap makanan dari tangan langsung tanpa menggunakan sendok atau alat lainnya.

Anjuran ini datang langsung dari Nabi Muhammad saw. sehingga termasuk dalam salah satu sunnahnya.

Sebuah hadist riwayat Muslim menyebutkan, sahabat Nabi, Ka’ab bin Malik, menceritakan bahwa Nabi Muhammad makan menggunakan tiga jari tangan kanannya.

Sesudahnya, Nabi juga menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan..

Selain merupakan sunah Rasul, makan menggunakan tangan langsung bermanfaat untuk mengukur porsi makanan yang tepat sesuai kemampuan perut.

Sementara itu, menjilati jari-jemari seusai menyantap makanan juga baik dari segi kesehatan.

Menurut sebuah penelitian, terdapat enzim yang terdapat pada tiga jari tangan, yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah yang berfungsi untuk meminimalkan aktivitas bakteri jahat.

Selain itu, makan menggunakan tangan secara langsung juga dapat memperlambat proses makan sehingga lambung dapat mencerna makanan lebih maksimal.

Makan Menggunakan Tangan Kanan

Salah satu adab makan dan minum yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah menggunakan tangan kanan agar umat muslim terhindar dari perbuatan yang dilakukan oleh setan.

Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa setan makan dan minum menggunakan tangan kiri. Melakukan hal sebaliknya akan menjauhkanmu dari perbuatan yang menyerupai setan.

عن عمر بن أبي سلمة قَالَ لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

ʿAn ʿamr bin abī salamaẗ qāla lī rasūl al-lawhi ṣalawi al-lawhu ʿalaīhi wasalawma īā ġulāmu samiw al-lawha wakul bīamīnika wakul mimawā īalīka.

Artinya:

“Apabila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan dan apabila hendak minum, minumlah dengan tangan kanan setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri.” (HR Muslim)

Makan dengan tangan kanan juga lebih etis. Nabi mengajarkan umatnya menggunakan tangan kanan untuk melakukan kegiatan baik dan tangan kiri untuk melakukan hal-hal yang kotor.

Makan menggunakan tangan kanan ternyata juga berhubungan dengan kinerja prefrontal cortex sebelah kiri pada otak yang berfungsi menciptakan emosi yang positif.

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa beraktivitas menggunakan tangan kanan dapat menumbuhkan perasaan dan energi yang lebih positif.

Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang kidal? Menurut mazhab Syafi’i dan juga Hanabilah, makan menggunakan tangan kiri adalah makruh hukumnya.

Dalam sebuah hadits yang bersumber dari cerita Salamah bin Al-Akwa’, Nabi Muhammad saw. pernah menegur seseorang yang bertangan kidal dan menggunakan tangan kirinya untuk makan.

Tidak segan-segan, beliau bahkan diceritakan menghardik orang tersebut..

Pada saat itu, orang tersebut masih bersikeras bahwa dirinya tidak bisa menggunakan tangan kanannya karena ia kidal. Apa yang terjadi?

Nabi Muhammad saw. justru mendoakan orang tersebut agar tidak bisa menggunakan tangan kanannya untuk selama-lamanya.

Mengapa? Dalam kasus tersebut, orang itu bisa saja menggunakan tangan kanannya untuk makan. Hanya saja, orang tersebut merasa sombong.

Nabi juga menambahkan bahwa tidak ada yang bisa mencegah orang tersebut makan menggunakan tangan kanannya, kecuali memang karena orang tersebut sombong.

Tidak heran jika setelah itu, pemuda tersebut tidak dapat mengangkat tangannya sampai ke mulut.

Bisa disimpulkan, sesungguhnya, orang yang kidal sekalipun tetap bisa makan dengan tangan kanan.

Namun, jika terpaksa menggunakan tangan kiri untuk makan karena keadaan yang sangat darurat, masih diperbolehkan.

Misalnya saja ketika tangan terluka, tidak bisa digerakkan sama sekali, atau saat tangan kirinya diamputasi.

Makan Secukupnya

Selain beberapa adat makan yang telah disebutkan, Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan agar umat muslim makan dengan secukupnya dan tidak berlebihan.

Seperti yang telah diketahui, sesuatu yang dilakukan secara berlebihan merupakan perbuatan yang disukai oleh setan, termasuk dalam urusan menyantap makanan.

Larangan menyantap makanan yang berlebihan tertuang dalam salah satu hadits riwayat Ahmad.

Disebutkan bahwa anak keturunan Adam tidak menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya.

Karena itu, hendaklah manusia mengisi sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas.

Dapat diartikan bahwa umat muslim disarankan untuk menyantap makanan secukupnya dan sesuai dengan kemampuannya.

Umat muslim juga harus mampu menahan hawa nafsu yang ingin melahap apa saja makanan yang terhidang di depannya.

Hal tersebut ternyata juga berkaitan dengan kesehatan, lho!

Menyantap makanan secara berlebihan melebihi kapasitas lambung untuk menampungnya dapat memicu sejumlah penyakit. Sebut saja penyakit asam lambung hingga obesitas.

Selain itu, menyantap makanan berlebihan juga dapat menghapus berkah dari makanan tersebut.

Alih-alih mendapatkan tenaga untuk beribadah dan beraktivitas, kamu justru merasa mengantuk dan malas setelah menyantap makanan.

Makan Bersama-sama

Dalam salah satu adab makan disebutkan bahwa selain dianjurkan untuk membaca doa makan, umat Islam juga dianjurkan untuk makan bersama-sama.

Makan bersama-sama atau berkerumun dengan orang lain ternyata dapat membuat perut terasa lebih kenyang dan lebih berkah.

Hal tersebut dianjurkan oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Abu Dawud

Dalam hadits tersebut dikisahkan Wahsyi bin Harm mengatakan bahwa sejumlah sahabat bertanya kepada Rasul mengapa mereka tidak merasa kenyang setelah makan.

Rasul pun bertanya apakah mereka berpencar saat makan dan para sahabat membenarkan.

Rasul pun menasihati para sahabat untuk berkumpul di sekitar makanan ketika makan dan mengucapkan basmallah agar Allah Swt. memberikan keberkahan.

Tidak heran jika keluarga muslim kerap melakukan makan bersama dengan anggota keluarga lainnya.

Namun, berbeda cerita jika kamu diundang untuk menghadiri jamuan makan, ya. Rasulullah tidak menyarankan untuk membawa serta orang lain yang tidak diundang oleh pemilik hajatan.

Hal itu tidak mengapa dilakukan jika kamu terlebih dahulu telah meminta izin kepada pemilik hajatan untuk mengajak orang lain dan dipersilakan.

Namun, jika pemilik hajatan tidak mengizinkan, jangan kaget jika orang yang kamu ajak tidak diperbolehkan masuk. Hal tersebut adalah wajar dan diperbolehkan dalam Islam.

Lagi-lagi, hal ini juga tertuang dalam sebuah hadits riwayat Bukhari.

Disebutkan, Abu Mas’ud meriwayatkan ada seorang lelaki Anshar yang akrab disapa Abu Syu’aib datang.

Kemudian, dia meminta pelayannya yang bernama Qashab untuk menyediakan makanan bagi lima orang.

Abu Syu’aib ingin mengundang Nabi Muhammad saw. di antara kelima orang tersebut. Namun, ada seorang lelaki lain yang juga ikut datang bersama kelima tamu itu.

Nabi pun berkata bahwa lelaki tersebut ikut bersama beliau dan tamu lain yang diundang Abu Syu’aib. Jika Abu Syu’aib tidak menghendaki kehadirannya, ia boleh mengusirnya pulang.

Keutamaan Membaca Doa Makan

Berdoa merupakan amalan baik yang amat disukai Allah Swt., termasuk membaca doa makan.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 186, Allah menyatakan akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Nya.

Selain merupakan amalan yang disukai Allah, membaca doa makan juga memberikan banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mendapat keberkahan dari Allah Swt.
  2. Mendapatkan kandungan gizi dan khasiatnya yang ada pada makanan.
  3. Terhindar dari gangguan setan.
  4. Terhindar dari kerugian yang disebabkan oleh setan.
  5. Menjadi lebih produktif, baik dalam beribadah maupun melakukan aktivitas lainnya.
  6. Menambah energi.

Nah, setelah membaca penjelasan dari Hasana.id, jadikan membaca doa sebelum dan sesudah makan sebagai kebiasaan sehari-hari sehingga kamu akan senantiasa mendapatkan berkahnya.

Jangan sampai makanan yang telah dilahap justru tidak memberikan keuntungan. Yuk, hapalkan doa makan mulai sekarang!

Referensi:

https://islam.nu.or.id/post/read/66324/doa-makan-dan-minum

https://islam.nu.or.id/post/read/110259/pola-dan-cara-makan-rasulullah–1–