Daun Bidara: Manfaat, Cara Meramu, Cara Tanam, DLL [LENGKAP]

Setiap sesuatu yang diciptakan oleh Allah Swt tidak ada yang sia-sia. Semuanya memiliki manfaat bagi makhluk hidup, baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Hal sekecil apapun yang ada di atas bumi pasti memiliki manfaat terhadap keberlangsungan makhluk hidup.

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ali Imran ayat 191:

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring. Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi lalu berkata: Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka jauhkanlah kami dari siksa api neraka.” (QS Ali Imran: 191)

Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa semua yang telah Allah Swt. ciptakan tidak ada yang sia-sia, termasuk berbagai macam tanaman. Oleh sebab itu, manusia harus berpikir dengan akal mereka.

Ada berbagai tanaman yang tumbuh di permukaan bumi ini yang mengandung banyak manfaat. Salah satunya adalah tanaman herbal, daun bidara.

Daun bidara punya beragam khasiat terutama untuk menangkal dan mengobati sihir. Selain itu, daun bidara pun bisa dijadikan sebagai pengobatan untuk banyak masalah kesehatan.

daun bidara arab

Mengenal Daun Bidara

Pohon bidara merupakan pohon yang tumbuh di daerah kering dan termasuk jenis tanaman perdu. Ukurannya relatif kecil, biasanya tumbuh bengkok, dengan tinggi mencapai 15m, sementara besar batangnya bisa mencapai 40cm.

Bidara memiliki buah yang kecil dan daun yang umumnya berbentuk bulat panjang. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Ziziphus spina-christi, L. dan dalam bahasa Arab disebut engan sidir atau waraq sidr. Pada sejumlah daerah pohon ini juga dikenal dengan nama Widara.

Sejak lama daun bidara telah dijadikan sebagai bahan obat herbal karena mengandung berbagai macam manfaat yang sangat baik untuk tubuh.

Pohon bidara merupakan pohon jenis tropis yang asalnya tumbuh di Sudan. Pohon ini biasa disebut sidr, nebeq, Nabg di Arab Saudi. Tanaman ini banyak ditemukan tumbuh di Afrika Timur, Asia Barat termasuk wilayah Mesir, Irak Selatan dan Arab Saudi.[1]

Apabila kamu ingin mencari daun bidara, ciri-cirinya pohon ini memiliki daun yang lebat dan berwarna hijau. Daunnya berbentuk pasangan yang disebut dimorfis, yaitu daun kedua melengkung dan lebih pendek, terkadang tanpa duri.

Kemudian, daun bidara juga tidak berseling. Helai daunnya berbentuk bundar telur atau jorong lonjong, ada buah-buah kecil ketika tiba masa berbuah yang warnanya hijau dan akan memerah saat matang.

Manfaat Daun Bidara

Daun Bidara untuk Pengobatan Alami

Banyak hadis yang menyebutkan bahwa setiap penyakit yang diciptakan oleh Allah Swt. telah diciptakan pula obatnya. Salah satunya adalah hadis dari Jabir bin Abdullah ra bahwa Rasulullah saw. bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ, فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ[2]

Artinya: “Setiap penyakit itu ada obatnya. Apabila obat tersebut mengenai dengan tepat maka akan sembuhlah pernyakit itu dengan izin Allah Azza wa Jalla (HR. Muslim, no. 2204).

Dafni menyebutkan secara umum daun bidara memiliki kegunaan yang menguntungkan. Bukan hanya daun bidara yang dapat dimanfaatkan, tetapi semua bagian tanaman (buah, akar, kulit kayu) dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit seperti rematik dan rambut rontok.[3]

Dalam satu penelitian disebutkan bahwa daun bidara telah umum dimanfaatkan pada Tradisional Chinese Medicine untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Di antaranya seperti gangguan pencernaan, lemas, keluhan hati, obesitas, masalah kemih, diabetes, infeksi kulit, hilangnya nafsu makan, demam, faringitis, bronkitis, anemia, diare, insomnia, dan kanker.

Daun Bidara untuk Ruqyah

Dalam Islam ruqyah dikenal sebagai metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit karena terkena sihir, kerasukan dan gangguan jin, sengatan hewan berbisa atau gila.

Seseorang yang melakukan ruqyah meminta pertolongan kepada Allah Swt. dalam pengobatan atau pencegahan suatu penyakit atau bala dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa yang ada dalam hadis.

Biasanya ruqyah juga menggunakan bahan-bahan herbal seperti salah satunya daun bidara.

Memang sudah populer di kalangan masyarakat Islam bahwa daun bidara berkhasiat untuk penyembuhan dalam ruqyah. Bahkan, manfaat daun bidara untuk ruqyah sudah menjadi satu-satunya manfaat yang diketahui oleh umum masyarakat.

Daun bidara dapat menangani masalah-masalah yang ditimbulkan oleh jin dan sihir-sihir yang dikirimkan oleh para ahli sihir atau dukun kepada seseorang.

daun bidara manfaat

Pengobatan dengan Daun Bidara di Indonesia

Di Indonesia khususnya, daun bidara kerap digunakan untuk pengobatan, ruqyah, termasuk pengobatan sihir. Daun bidara diyakini memiliki khasiat yang berbau mistis. Bagi sebagian orang, daun bidara diyakini mampu mengusir jin hingga hal jahat lainnya.

Pengobatan yang diyakini dengan menggunakan daun bidara adalah dengan menghaluskannya dan mencampurkannya ke dalam air. Lalu minum air tersebut sebanyak di atas 3 kali (empat atau selanjutnya), kemudian sisanya digunakan untuk mandi.

Lakukan cara ini berulang-ulang hingga beberapa kali hingga efek dan pengaruh jin atau sihir hilang.

Apabila merasa diganggu atau terganggu dengan adanya makhluk halus atau jin yang ada di kediaman kita. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan berdoa dan mengkombinasikan dengan campuran air bidara yang telah dibacakan ayat-ayat ruqyah.

Air bidara tersebut kemudian dipercikkan atau disemprotkan ke pojok-pojok rumah, tempat belajar atau tempat-tempat lain yang dirasa ada terjadi gangguan.

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa al-Qurthubi meriwayatkan daripada Wahab bahwa beliau berkata:

“Cara untuk mengobati sihir adalah menggunakan 7 helai daun bidara. Tahap selanjutnya daun tersebut ditumbuk halus dan dicampurkan dengan air. Lalu air tersebut dibacakan ayat kursi dan diberi minum kepada yang terkena sihir sebanyak tiga tegukan.”[4]

Daun Bidara untuk Memandikan Jenazah

Ijma’ ulama Madzhab yang empat dalam fikih yaitu Hanafi, Maliki, Hambali, dan Syafi’i menyatakan bahwa memandikan mayat hukumnya Fardhu Kifayah.

Walaupun begitu, ada juga di kalangan sebagian dari Mazhab Maliki yang menghukuminya sunah tetapi yang menjadi pendapat yang masyhur dikalangan Mazhab tersebut hukumnya juga Fardhu Kifayah.

Fardhu kifayah tersebut dibebankan bagi orang yang masih hidup terhadap jenazah. Artinya sebagian dari mereka harus ada yang bersedia memandikannya sesuai dengan yang diatur di dalam syari’at Islam. Apabila tidak ada orang yang melakukan fardhu kifayah tersebut maka seluruh orang yang ada di tempat jenazah akan berdosa.

Tujuan memandikan jenazah adalah untuk membersihkan dan mensucikannya sebelum kemudian disalati dan dikuburkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, di sunahkan untuk mencampurkan ari pertama ketika memandikan jenazah dengan daun bidara.

Karena daun bidara memiliki manfaat untuk membersihkan kotoran pada tubuh mayat. Daun bidara akan membersihkan kotoran yang menempel dengan unsur alami yang dimiliki olehnya.

Faedah Daun Bidara pada Air Bekas Memandikan Jenazah

Selain itu daun bidara juga bisa mencegah orang yang berniat buruk pada air bekas memandikan jenazah.

Karena air bekas dari memandikan jenazah bisa disalahgunakan bagi yang memiliki niat jahat. Air tersebut bisa dipakai oleh orang yang memiliki ilmu hitam dengan tujuan menambah kesaktian.

Maka, disunahkan saat memandikan jenazah untuk mencampurkan air dengan daun bidara. Adanya daun bidara dalam campuran air akan menghilangkan fungsi bekasan air memandikan jenazah untuk dipakai sebagai sihir.

Untuk dipakai dalam memandikan jenazah, daun bidara terlebih dahulu diremas lalu dicampur dengan air yang akan dipakai sehingga menghasilkan busa, kemudian digunakan untuk memandikan jenazah.

Syekh Ibnu Qasim al-Ghazi dalam kitab Fath al-Qarib mensyarahkan matan Ibnu Syuja’ meynapaikan bahwa disunahkan memandikan mayat dengan menuangkan air secara ganjil, baik tiga kali, lima, tujuh dan seterusnya. Kemudian pada tuangan air pertama mencampur dengan daun bidara. Beliau berkata:

ويغسل الميت وترًا ثلاثًا أو خمسًا أو أكثر من ذلك. ويكون فى أول غسله سدرٌ أى يسن أن يستعين الغاسل فى الغسلة الأولى من غسلات الميت بسدر.[5]

Artinya: “Mayat dimandikan secara ganjil, tiga,lima atau lebih banyak daripada demikian. Dan pada awalnya memandikan dengan (campuran) daun bidara. Artinya disunahkan bagi orang yaang memandikan untuk membantu membersihkan mayat dengan daun bidara.”

Dalam redaksi tersebut dapat dilihat tentang kesunahan mencampurkan air dengan daun bidara untuk membantu membersihkan kotoran pada tubuh jenazah. Namun, tidak semua tuangan air mencampurkan dengan daun tersebut, melainkan air tuangan pertama saja.

Manfaat Lain Daun Bidara

Selain dari manfaat di atas, ada juga beberapa manfaat yang lain yang terdapat pada daun bidara, yaitu:

  1. Sebagai obat dari berbagai macam gangguan sihir dan jin
  2. Menjadi obat penyehat rambut
  3. Untuk menghilangkan bau dari bekas darah haid
  4. Mempercepat proses penyembuhan luka goresan dan luka bakar
  5. Dapat menghilangkan depresi
  6. Meningkatkan nafsu makan
  7. Sebagai bahan kosmetik pada wajah
  8. Menghindari diabetes
  9. Sebagai obat sariawan, bibir pecah-pecah dan gusi berdarah
  10. mencegah pertumbuhan tumor dan sel kanker
  11. Mengobati masalah keputihan dan haid yang tidak teratur
  12. Mengatasi ejakulasi dini atau lemah syahwat
  13. Merawat kesehatan tulang dan gigi
  14. Sebagai penurun tekanan darah tinggi
  15. Mengobati insomnia
  16. Mengobati nyeri ketika buang air kecil, berdarah, atau bernanah
  17. Sebagai pembersih usus
  18. Mengobati penyakit kardiovaskuler
  19. Memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak
  20. Mengobati radang kulit

Seperti yang telah disebutkan bahwa bukan hanya daun yang dapat bermanfaat dari pohon bidara, tetapi juga seluruh bagian tanaman. Karena itu tanaman ini sering disebut tanaman serbaguna.

Daun bidara juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ranting-rantingnya dapat digunakan sebagai pagar. Kayunya dapat digunakan untuk kontruksi dan furnitur.

Allan menyebutkan bahwa orang Arab dan Badui memanfaatkan pasta dari akar bidara untuk pengobatan gusi. Orang Badui juga menggunakan teh dari buah bidara untuk meningkatkan produksi ASI bagi wanita yang sedang menyusui dan untuk mengobati hati.[6]

Saied menyebutkan bahwa di Sudan ranting bidara dimanfaatkan untuk mengobati rematik dan sengatan Kalajengking. Selain itu di Uni Emirat Arab, mereka sudah lama memanfaatkan air dari rebusan daun bidara untuk mengobati rambut rontok.[7]

daun bidara untuk apa

Cara Meramu Daun Bidara

Membuat Rebusan Daun Bidara

Salah satu cara meramu daun bidara adalah dengan membuat rebusan bidara. Caranya ambil beberapa daun bidara secukupnya kemudian rebus menjadi air rebusan daun bidara.

Kemudian setelah menunggu dingin dan hilang panas air, pakai air tersebut sebagai minyak rambut setiap habis mandi atau setelah rambut bersih. Manfaatnya dapat membuat rambut lebih kuat dan mencegah rambut dari rusak dan rontok.

Apabila diminum, rebusan daun bidara bisa bermanfaat untuk menurunkan kolestrol, mengobati sariawan, memperlancar pencernaan, menjaga kesehatan jantung, mempercepat penyembuhan luka, mengobati wasir, mencegah diabetes, dan mencegah sihir.

Haluskan Menjadi Bubuk Teh

Cara yang lain meramu daun bidara adalah dengan menghaluskannya menjadi bubuk teh. Langkah ini dilakukan dengan pembubukan daun bidara tersebut menjadi serbuk.

Metode tersebut dilakukan dengan cara menghaluskan daun bidara bisa dengan ditumbuk atau menggunakan alat khusus yang isinya daun tersebut akan berubah menjadi serbuk halus.

Kemudian, setelah habis maka dapatkan debu kedil dari hasil proses pembubukan daun bidara tersebut untuk dijadikan sebagai minuman teh. Mengonsumsi daun bidara yang telah menjadi teh terasa lebih nikmat apalagi bila dicampurkan dengan gula atau madu.

Cara meramu daun bidara menjadi bubuk teh secara alami bisa dilakukan pertama sekali mengambil beberapa daun bidara (sesuai kebutuhan) kemudian bersihkan dengan air lalu tunggu hingga kering atau bisa diangin-anginkan sampai kering.

Lalu, masukkan ke dalam oven untuk dipanaskan hingga berubah warna menjadi kecoklatan dan teksturnya menjadi rapuh. Kemudian haluskan daun yang sudah rapuh tersebut hingga menjadi bubuk teh.

Khasiat yang didapat dari teh daun bidara pun sama dengan rebusan daun bidara, hanya saja perbedaan terletak pada ramuan dan rasa yang lebih nikmat apabila

Cara meramu tersebut bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, apabila ingin lebih praktis dan tidak repot, kamu bisa membeli langsung daun bidara yang sudah diramu dan dikemas oleh beberapa produk herbal. Biasanya produk-produk ini bisa ditemukan dengan mudah dan dengan harga yang realtif murah pula.

daun bidara khasiatnya

Menanam Pohon Bidara di Rumah

Menanam pohon sangat penting untuk dilakukan, lebih-lebih pohon yang memiliki khasiat yang banyak seperti pohon bidara ini. Karena manfaatnya bukan hanya biasa kita rasakan sendiri, tetapi juga bisa dirasakan oleh orang lain termasuk anak cucu kita nanti.

Halaman rumah yang luas tentunya akan sia-sia apabila tidak dimanfaatkan untuk diisi dengan tanaman. Apalagi tanah yang memiliki produktivitas dengan tekstur yang subur. Nah, Salah satu tumbuhan yang bisa ditanam adalah pohon bidara.

Dengan berbagai macam khasiat yang disebutkan di atas, cocok sekali apabila di rumah kita mulai ditanami pohon bidara. Apalagi bisa menjadikannya sebagai lahan bisnis, makin terasa manfaatnya, bukan?

Menanam pohon bidara bisa dimulai dari bijinya atau melakukan stek terhadap batang bidara lain.

1. Penanaman dari Biji

Apabila menanam dari biji kamu harus mengumpulkan terlebih dahulu bijinya. Biji bidara sekarang juga tersedia di toko-toko online, tapi tetap hati-hati ya memilih toko online terpercaya.

Adapun langkah yang perlu dilakukan apabila ingin menanam bidara dari bijinya yaitu:

  • Penjemuran

Biji bidara terdapat dalam cangkangnya yang keras dan memiliki kelembaban yang tinggi. Maka sebelum dipecahkan ada baiknya terlebih dahulu dijemur.

Penjemuran dilakukan di bawah terik matahari selama 5-6 jam.

Agar proses pengeringan lebih cepat, setiap jamnya biji bidara yang dijemur diaduk dan di ratakan kembali.

  • Pemecahan Cangkang Biji

Setelah dijemur, pisahkan biji dari cangkangnya.Caranya bisa menggunakan palu atau cobe.

Masukkan biji yang masih bercangkang ke dalam cobe batu kemudian tumbuk untuk dipecahkan. Dari satu cangkang biasanya terkandung 2-3 biji bidara.

Kamu juga bisa menanam bidara langsung dari biji sebelum dikelupas cangkangnya, tetapi proses tumbuhnya akan lama.

  • Perendaman

Biji bidara yang sudah dikelupas selanjutnya dilakukan perendaman selama satu malam. Perendaman bertujuan agar perkececambahan jadi cepat.

Untuk merangsang perkecambahan biji bidara, perendaman dilakukan dengan mencampur ekstrak bawang merah.

Caranya ulek bawang merah secukupnya (dua siung atau lebih tergantung banyaknya biji yang ingin ditanam) sampai halus kemudian campurkan ke dalam wadah bersama biji bidara. Setelah direndam semalam, tiriskan dengan saringan atau dijenum sekitar 30 menit untuk pengeringan biji.

2. Penyemaian Biji

Untuk masuk dalam proses penyemaian siapkan terlebih dahulu:

  • Wadah
  • Tisu
  • Plastik sungkup

Pasang tisu sebanyak 2 atau 3 lembar pada wadah, dan basahi tisu dengan air hingga menyeluruh, boleh dilakukan dengan disemprotkan.

Kemudian, susun semua biji bidara yang telah ditiriskan di atas tisu. Lalu siram dengan disemprotkan kembali biji bidara dengan cara menyemprotkan air ke seluruh permukaan biji bidara.

Pada tahap akhir hasil penyemaian ditutup hasil penyemaian dengan plastik sungkup hitam. Lalu biarkan selama 2 hari. Ketika membuka plastik, biji bidara sudah berakar.

3. Pindah Tanam

Untuk proses pindah tanam, tambahkan abu sekam ke dalam tanah dalam polybag.

Lakukan penanaman di tempat terbuka, tetapi perlu melakukan pengurangan cahaya sinar matahari dengan membuat penghalang dari daun pinang atau sejenisnya.

Penghalang hanya boleh dibuka sampai pukul 10 pagi agar menghindari kurangnya cahaya. Kemudian tutup kembali sampai sore ketika terik matahari mulai berkurang.

Ketika memasukkan ke dalam media tanam, pastikan posisi akar menghadap ke arah bawah.

Sirami wadah dengan sedikit air. Setelah 6-7 hari benih akan mulai tumbuh, pada saat itu biasanya pohon bidara akan mengeluarkan 2 helai daun muda.

daun bidara buat apa

Pemeliharaan

Setelah penanaman jangan lupa untuk terus merawat dan melakukan pemeliharaan dengan baik.

Pemeliharaan dilakukan dengan rutin dengan melakukan pemangkasan terhadap beberapa bunga dari pucuk baru. Hal ini bertujuan agar pucuknya dapat menghasilkan buah yang berukuran baik.

Rutinkan pemupukan. Pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk nitrogen saat proses pembentukan buah.

Ketika mulai berbuah, beri air yang cukup agar pohon bisa hidup sehat dan subur

Stek Batang Pohon Bidara

Melakukan stek batang artinya kamu ambil bagian ranting dari pohon bidara yang sudah besar.

  • Siapkan botol Aqua (sebaiknya ukuran besar)
  • Isi botol dengan tanah, sekam padi dan arang sekam
  • Potong bagian ranting pohon bidara
  • Memotong sebagian daun dari ranting yang ingin di tanam
  • Kupas kulit batang bagian bawah
  • Siram tanah di dalam botol Aqua dengan sedikit air
  • Gosok bawang merah pada batang yang dikelupas sebgai perangsang akar
  • Tancapkan ke dalam botol pada media tanam tadi

Cara menyiapkan persemaian bakal pohon bidara bisa dilakukan pertama sekali dengan membeli biji bidara yang sudah dikupas cangkangnya. Biji bidara bisa didapatkan di toko bibit tanaman atau marketplace

Kemudian, setelah terkumpul rendam biji bidara kedalam air hangat. dengan mencampurkan bawang merah ke dalamnya. Waktu perendaman adalah selama 1 malam. Setelah direndam dengan air selama satu malam, tiriskan air dari biji bidara untuk mengeringkan, bisa juga menjemur di bawah terik matahari.

Penutup

Tanaman merupakan salah satu dari banyaknya makhluk hidup yang memiliki banyak sekali manfaat. Di antara kandungan manfaat tersebut adalah terdapatnya zat yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang lain termasuk manusia untuk menjaga keberlangsungan hidup dan bagi kesehatan dirinya.

Salah satu tanaman yang paling banyak manfaat adalah daun bidara. Pohon bidara merupakan pohon yang tumbuh di daerah kering memiliki khasiat dan manfaat yang banyak.

Daunnya diyakini bisa menangkal sihir dan jin sehingga sering dipakai untuk ruqyah. Karena khasiatnya yang banyak, sangat dianjurkan untuk menanam pohon bidara di rumah. Selain untuk konsumsi pribadi, pohon bidara bisa menjadi ladang bisnis kamu dalam menambah penghasilan.

Referensi

  1. Orwa C, Mutua A, KindtR, Jamnadass R, Simons A, Agro forestree database a tree reference and selection guide version 4.0, (online), http://www.worldagroforestry.org/, diakses pada 18 Juli 2020. ↑
  2. Imam Muslim bin Al-Hajjaj al-Naisaburi, Shahih Muslim, Jld. 4, (Kairo: Dar Kitab Ihya al-Arabiah, t.t), h. 1729. ↑
  3. Ibnu Katsir, Ismail bin Umar bin Katsir al-Dimsyiqi, Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim, (Riyadh: Dar Thayyibah, 1997), h. 372. ↑
  4. Ibnu Qasim al-Ghazi, Fath al-Qarib, dalam Syekh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiah al-Bajuri, (Semarang: Al-Haramain, t.t), h. 246-247. ↑
  5. Allan, Ali.E.A, Ziziphus Spina-Christi “Christ’s Thorn”: In Vitro Callus and Cell Culture, Qualitative Analysis of Secondari Metabolites and Bioassay. Hasil Penelitian Universitas Deanship of Higher Studies and Scientific Research Saudi Arabia. ↑
  6. Saied, S. A. Gebauer, J. And Hmmar, K, “Ziziphus Spina-Christi (L) Wild A Multipurpose Fruit Tree”, (Genet Resour Crop Evol, 2008), h. 929-937. ↑