Kumpulan Ayat Ruqyah yang Bersumber dari Al-Qur’an

Tak jarang, ada beberapa orang yang merasa terserang penyakit tetapi tidak terdiagnosa oleh medis. Orang yang memiliki kondisi seperti ini tandanya perlu diruqyah.

Namun, ayat ruqyah yang dibacakan haruslah sesuai dengan syariat Islam. Jika bukan, ruqyah yang dilakukan bisa jadi termasuk ke syirik atau musyrik.

Pengobatan menggunakan metode ruqyah kini sudah mulai menjadi alternatif bagi beberapa orang yang menderita suatu penyakit. Metode ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit karena bersumber dari Al-Qur’an.

Apabila kamu ingin mengetahui apa saja ayat-ayat ruqyah sesuai sunnah yang bisa digunakan sebagai metode pengobatan yang sesuai dengan syariat Islam, Hasana.id telah merangkumkannya untukmu. Simak kumpulan ayat ruqyah syariah berikut ini!

Kumpulan Ayat Ruqyah

Dalam Al-Qur’an, ada banyak sekali ayat yang bisa digunakan untuk ruqyah. Dimulai dari Al-Fatihah yang memiliki banyak manfaat. Misalnya saja ketika sahabat Rasulullah saw. menyembuhkan seseorang yang tersengat binatang dan demam.

Al-Fatihah

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya:

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

Artinya:

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ar-raḥmānir-raḥīm

Artinya:

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

māliki yaumid-dīn

Artinya:

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

Artinya:

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Artinya:

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya:

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Surat Al-Fatihah dianggap sebagai ayat ruqyah yang ampuh. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, sahabat Rasulullah yang sedang melakukan perjalanan dan melewati suatu kampung Arab.

Ketika para sahabat minta untuk dijamu, penduduk setempat menolaknya.

Kemudian, ada seorang penduduk yang bertanya apakah di antara sahabat tersebut ada yang bisa meruqyah atau tidak karena salah satu pembesar di kampung itu sedang terserang demam dan tersengat hewan.

Rupanya, ada satu orang sahabat yang bisa dan bersedia untuk mengobatinya. Ia membacakan ayat ruqyah Surat Al-Fatihah dan atas izin Allah, seorang pembesar tersebut bisa disembuhkan.

Sahabat Rasulullah tersebut kemudian diberi imbalan berupa seekor kambing tetapi enggan menerimanya. Sampai pada akhirnya kisah tadi diceritakan kepada Rasulullah saw.

Mendengar bahwa sahabatnya menggunakan Surat Al-Fatihah sebagai ayat ruqyah, Rasulullah tersenyum dan bertanya bagaimana dia bisa tahu kalau Al-Fatihah adalah ruqyah dan menyuruhnya untuk mengambil kambing tersebut.

Selain Al-Fatihah, masih ada beberapa ayat lain yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit hingga mengusir jin atau setan jahat.

Ayat Ruqyah Pengusir Jin atau Setan

Surat Al-Baqarah

Keutamaan dari ayat ruqyah dari Surat Al-Baqarah telah disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad saw, “Hendaklah kalian berpegang pada ‘Az-Zahrawaini.’ Keduanya akan datang pada Hari Kiamat memberikan hujjah bagi para pembacanya.” (HR. Muslim).

Rasulullah saw. juga bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامًا وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي يُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Inna likulli syai in sanaaman wasanaamulqur ani suuratulbaqarati, wa innasy syaithaana idzaa sami’a suuratalbaqarati tuq ra u kharajaminal baitilladzii yuq ra u fiihi suuratulbaqarati

Artinya:

“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah, dan sesungguhnya setan jika mendengar surah Al-Baqarah dibaca maka ia akan keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Hakim).”

Dalam surat kedua Al-Qur’an ini terdapat ayat yang paling agung, yaitu ayat kursi. Dalam ayat ini disebutkan sifat-sifat Allah Yang Maha Kuasa.

Siapa saja yang membacanya di malam hari akan mendapatkan perlindungan dari-Nya dan tidak akan didekati oleh jin jahat atau setan sampai pagi harinya.

Selebihnya tentang ayat ruqyah dari Al-Qur’an Surat Al-Baqarah akan dibahas sebagai berikut.

Al-Baqarah ayat 102, Ayat Ruqyah untuk Mengusir Jin

وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Wattaba’ụ mā tatlusy-syayāṭīnu ‘alā mulki sulaimān, wa mā kafara sulaimānu wa lākinnasy-syayāṭīna kafarụ yu’allimụnan-nāsas-siḥra wa mā unzila ‘alal-malakaini bibābila hārụta wa mārụt, wa mā yu’allimāni min aḥadin ḥattā yaqụlā innamā naḥnu fitnatun fa lā takfur, fa yata’allamụna min-humā mā yufarriqụna bihī bainal-mar’i wa zaujih, wa mā hum biḍārrīna bihī min aḥadin illā bi`iżnillāh, wa yata’allamụna mā yaḍurruhum wa lā yanfa’uhum, wa laqad ‘alimụ lamanisytarāhu mā lahụ fil-ākhirati min khalāq, wa labi`sa mā syarau bihī anfusahum, lau kānụ ya’lamụn

Artinya:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

Sihir bisa datang kepada siapa saja. Tindakan ini merupakan kejahatan yang dilakukan oleh manusia atau jin, bahkan bisa dikerjakan secara kerjasama antara keduanya. Untuk berlindung dari kejahatan ini adalah hanya kepada Allah Swt.

Ada pun salah satu cara untuk memohon perlindungan dari sihir kepada Allah Swt. adalah dengan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat 102.

Surat Al-Baqarah ayat 102 diturunkan berkaitan dengan pertanyaan orang-orang Yahudi yang menuduh Rasulullah saw. telah mencampurbaurkan antara yang haq dan yang batil.

Yakni menjelaskan Nabi Sulaiman termasuk Nabi Allah di mana mereka menganggap beliau adalah ahli sihir.

Allah menurunkan ayat ini yang membenarkan bahwa orang-orang Yahudi lebih memercayai sihir dan setan dibandingkan beriman kepada Allah Swt.

Dikisahkan pada masa itu, sihir telah tersebar luas dan menimbulkan hal-hal yang sangat aneh. Para ahli sihir menyebarkan berita mengenai kenabian dan menantang manusia dengannya.

Allah pun kemudian mengutus dua malaikat untuk mengajarkan ilmu sihir kepada manusia supaya mereka dapat melawah para ahli sihir yang mengaku sebagai nabi pendusta itu. Perihal inilah yang menjadi alasan kenapa dua malaikat diturunkan oleh Allah ke bumi.

Pemahaman perbedaan antara mukjizat dan sihir ini tergantung kepada pemahaman masing-masing orang. Zaman dulu tidak banyak yang mengetahui apa itu hakikat sihir. Hal inilah yang menyebabkan mereka menjadi tidak mengetahui hakikat mukjizat.

Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)

Jin dan setan memang tak pernah berhenti mengganggu manusia. Bahkan, gangguan tersebut bisa memiliki dampak yang bahaya.

Jin sendiri ada banyak jenisnya, ada yang baik, ada pula yang jahat dan berbahaya bagi manusia. Jin jahat inilah yang seringkali menjadi pengganggu.

Berbeda halnya dengan setan yang pada dasarnya memang merupakan makhluk yang punya tujuan untuk menyesatkan manusia.

Untuk mengusirnya, kamu bisa rutin membaca ayat ruqyah pembakar jin atau pengusirnya.

Sebab, ketika mendapatkan gangguan ini, kamu tidak boleh sembarangan menghadapinya. Berikut adalah ayat ruqyah pengusir setan dan jin sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Ayat ruqyah ini dikenal dengan sebutan ayat kursi yang diketahui dapat digunakan sebagai pengusir jin. Ayat ini adalah yang paling ditakuti jin dan setan karena mengandung arti memohon perlindungan kepada Allah Swt.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, barang siapa yang membaca ayat kursi saat akan pergi tidur, maka akan mendapatkan perlindungan dari malaikat atas izin Allah Swt.

Bisa dibilang, ayat kursi adalah doa pengusir jin dan setan jahat yang benar-benar ampuh.

Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

qul a’ụżu birabbil-falaq

Artinya:

1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

min syarri mā khalaq

Artinya:

2. dari kejahatan makhluk-Nya,

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

wa min syarri gāsiqin iżā waqab

Artinya:

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad

Artinya:

4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya:

5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.

Surat Al-Falaq bisa menjadi ayat ruqyah yang bermanfaat untuk meminta perlindungan Allah dari segala marabahaya yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Sebab, kandungan dari surat ke 113 dalam Al-Qur’an ini adalah menjelaskan tentang perlindungan dari segala macam kejahatan.

Sebagaimana yang tercantum dalam tafsir Ibnu Katsir, surat ini bisa diamalkan untuk meminta perlindungan dari hal-hal yang berpotensi membahayakan diri kepada Allah Swt. Marabahaya yang dimaksud di sini dapat datang dari kejahatan manusia, jin, hewan, dan lain sebagainya.

Dilihat dari terjemahannya, Surat Al-Falaq menegaskan bahwa kejahatan ada tiga macam, yaitu kejahatan sihir, kejahatan dari orang yang dengki, dan kejahatan yang mengintai pada waktu malam.

Untuk itu, manusia harus senantiasa meminta perlindungan hanya kepada Allah, bukan yang lain.

Dalam membaca salah satu ayat ruqyah ini, kamu bisa mencontoh cara Nabi Muhammad saw., yaitu dengan mengamalkannya setiap hari sebelum tidur bersama surat An-Naas dan Al-Ikhlas. Setelahnya, tiupkan ke telapak tangan dan usapkan ke seluruh tubuh.

Tujuan dari hal ini dilakukan adalah sebagai upaya untuk memohon perlindungan dari Allah dari segala bentuk bahaya yang mengintai, sekalipun kamu sedang tidak tersadar.

Surat Al-Mukminun Ayat 97–98

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ

Wa qur rabbi a’ụżu bika min hamazātisy-syayāṭīn

Artinya:

97. Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.

وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ

Wa a’ụżu bika rabbi ay yaḥḍurụn

Artinya:

98. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”

Ayat ruqyah dari Surat Al-Mukminun ayat 97–98 ini bisa digunakan untuk menangkal gangguan setan. Lafal ini bisa dibaca di mana pun dan kapan mun.

Kamu bisa membacanya untuk mengawali doa lain, seperti doa sebelum tidur, sebelum pergi, sebelum makan, dan doa untuk aktivitas lainnya.

Lewat ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk selalu berlindung kepada-Nya dari bisikan setan dan godaannya.

Lebih dari itu, setan diminta untuk jauh dari Rasulullah dan tidak bisa masuk ke dalam hati beliau untuk memperdayakannya.

Untuk itu, sebagai manusia biasa, hendaklah untuk senantiasa berlindung kepada Allah Swt. dari tipu daya setan.

Apabila seseorang berserah diri dengan sungguh-sungguh kepada Allah dan selalu memohon perlindungan-Nya, ia akan menjadi pribadi yang bersih dan hati nuraninya akan terketuk untuk selalu berbuat baik dan menghindari kejahatan.

Kamu bisa mencontoh Rasulullah yang selalu berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari campur tangan setan dalam segala perbuatannya. Khususnya dalam salat saat membaca Al-Qur’an dan ketika ajalnya akan tiba.

Ayat Ruqyah Syifa’ (Penyembuhan)

Sakit adalah sesuatu yang lumrah dirasakan oleh manusia. Akan tetapi, seseorang wajib untuk mengatasi rasa sakit atau penyakit yang dideritanya.

Hal tersebut adalah bagian dari ikhtiar untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bisa melakukan aktivitas tanpa gangguan.

Apabila merasa terserang penyakit, kamu bisa pergi untuk memeriksakannya ke dokter. Selain itu, kamu juga bisa mengobatinya sendiri dengan cara memohon kesembuhan dari Allah lewat bacaan Al-Qur’an.

Di bawah ini akan Hasana.id paparkan mengenai ayat ruqyah dari Al-Qur’an yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit.

Al-Anbiya Ayat 83

Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 83 disebut sebagai ayat syifa’ atau penyembuh. Apabila kamu atau kerabat mengalami sakit dan ingin menyembuhkannya dengan metode pengobatan ruqyah, maka Surat Al-Anbiya ini bisa menjadi jalannya.

Berikut adalah lafalnya:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya:

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Ayat ruqyah ini bisa kamu gunakan sebagai terapi membuang penyakit. Caranya adalah pegang dada sebelah kiri dan bacakan ayat tersebut sebanyak tujuh kali. Apabila merasa mual, itu adalah tanda bahwa tubuh sedang mengeluarkan penyakit.

Al-Isra Ayat 82

Al-Qur’an yang diturunkan kepada manusia memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah dapat menjadi penawar bagi penyakit yang sedang diderita manusia. Terkait hal ini juga telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 82, yang berbunyi:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

Wanunazzilu mina alqur-aani maa huwa syifaaun warahmatun lilmu/miniina walaa yaziidu alzhzhaalimiina illaa khasaaraan

Artinya:

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra’ 82).

Ibnu Qayyim pernah mengatakan bahwa Al-Qur’an merupakan penawar yang sempurna bagi segala penyakit hati dan fisik serta penyakit dunia dan akhirat.

Akan tetapi, tidak setiap orang memiliki keahlian dan dimudahkan untuk mendapatkan kesembuhan dengannya.

Apabila ada orang yang menderita penyakit dan pandai menjalani pengobatan dengan Al-Qur’an, ia akan menggunakannya tepat pada penyakit yang diderita, dengan penuh iman, menerima dengan ikhlas, dan memiliki keyakinan penuh.

Dengan begitu, dirinya sudah memenuhi seluruh syarat pengobatan dan niscaya tidak ada penyakit yang bisa melawannya. Menurutnya, tak ada penyakit yang bisa melawan firman-firman Allah, Tuhan dari seluruh bumi dan langit.

Firman Allah yang apabila diturunkan ke gunung, niscaya akan hancur dan apabila diturunkan ke bumi, bumi akan terpotong-potong karenanya.

Untuk itu, tidak ada satu pun penyakit, entah itu fisik maupun psikis yang tidak dapat disembuhkan melalui ayat Al-Qur’an.

Di dalamnya telah terdapat berbagai petunjuk tentang obat, penyebab, hingga metode pencegahannya. Perlu diketahui bahwa fakta ini hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang telah dikaruniai dengan pemahaman tentang Al-Qur’an.

Surat Yunus Ayat 57

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Yā ayyuhan-nāsu qad jā`atkum mau’iẓatum mir rabbikum wa syifā`ul limā fiṣ-ṣudụri wa hudaw wa raḥmatul lil-mu`minīn

Artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Surat Yunus ayat 57 yang bisa dijadikan sebagai ayat ruqyah ini merupakan ayat syifa atau penyembuh bagi penyakit yang bersarang di dada manusia. Jenis-jenis penyakit tersebut di antaranya adalah syirik, kufur, dan munafik.

Penyakit yang mengganggu ketenteraman jiwa manusia juga termasuk di dalamnya, seperti lemah pendirian, putus harapan, hawa nafsu yang tak terkendali, iri, dengki, takut, pengecut, membenci kebenaran dan keadilan, serta mencintai kebatilan atau kejahatan.

Ayat ruqyah ini juga disebut dengan ayat Huda yang berarti petunjuk ke jalan yang lurus untuk menyelamatkan manusia dari keyakinan yang sesat. Manusia akan dibimbing oleh akan dan perasaannya agar memiliki keyakinan yang benar dengan memperhatikan bukti kebenaran Allah.

Ayat Ruqyah untuk Anak yang Malas Belajar

Memiliki anak yang saleh, rajin beribadah, berbakti kepada orang tua, dan giat belajar tentunya menjadi dambaan setiap orang tua. Para orang tua pasti ingin anak-anaknya mendapatkan yang terbaik dan sukses di dunia maupun akhirat.

Namun, karakteristik setiap anak berbeda-beda. Tak sedikit anak yang belum bisa memahami kehendak orang tua.

Dalam hal belajar misalnya, ada yang tanpa disuruh pun mau belajar sendiri, tetapi tak jarang ada anak yang setiap disuruh untuk belajar, ada saja alasan yang diberikan.

Orang tua tentunya tidak bisa menyalahkan anak yang berbuat tak sesuai dengan ekspektasi. Alih-alih menyalahkan, orang tua justru dituntut untuk bisa peka terhadap perkembangan anak. Salah satunya adalah masalah anak malas belajar.

Dalam mengatasi masalah seperti ini, Islam rupanya juga sudah mengajarkan pada orang tua untuk bisa memberikan bimbingan dan memberi solusi bagi buah hatinya. Salah satu caranya adalah dengan ruqyah.

Cara Membacakan Ayat Ruqyah

Cara membacakan ayat ruqyah pada anak yang malas belajar bisa dilakukan sendiri oleh orang tua di rumah.

Ambillah air hujan segelas, jika tidak ada bisa menggunakan air sumur. Bacakan pada air tersebut ayat ruqyah dari Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 sebanyak lima kali.

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

iqra` bismi rabbikallażī khalaq,

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

khalaqal-insāna min ‘alaq

Artinya:

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

iqra` wa rabbukal-akram

Artinya:

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

allażī ‘allama bil-qalam

Artinya:

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

‘allamal-insāna mā lam ya’lam

Artinya:

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Jika ayat ruqyah tersebut sudah dibacakan, tiupkan air ke gelas air sebanyak tiga kali dan minumkan ke anak yang bersangkutan. Atas izin Allah, anak tersebut menjadi tidak nakal dan semangat belajarnya muncul.

Metode Pengobatan Ruqyah Sangat Dianjurkan

Ruqyah dinilai efektif untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan menjauhkan diri dari godaan setan selama ayat ruqyah yang dibaca bersumber dari Al-Qur’an atau hadis.

Terlebih Al-Qur’an sendiri memiliki fungsi yang salah satunya adalah untuk menjadi penawar dan rahmat untuk orang beriman.

Untuk itu, apabila kamu masih ragu bahwa ruqyah identik dengan sesuatu yang berhubungan dengan mistis atau klenik, coba mulai tepis keraguan itu.

Membaca ruqyah untuk mengusir setan atau menyembuhkan penyakit sejatinya selama masih sesuai dengan syariat Islam sangat dianjurkan.

Dengan mengharap barokah dari ayat ruqyah yang berasal dari Al-Qur’an, atas kehendak-Nya, penyakit akan bisa disembuhkan. Ingat bahwa penyakit datangnya adalah dari Allah dan Allah jugalah yang dapat menyembuhkannya.

Sumber:

https://www.laduni.id/post/read/63358/cara-meruqyah-anak-malas-belajar-dari-habib-umar-bin-hafidz.html

https://www.nu.or.id/post/read/99376/sering-kesurupan-mungkin-anda-perlu-diruqyah

https://islam.nu.or.id/post/read/97195/ini-doa-untuk-kesembuhan-penyakit-diri-sendiri

https://www.laduni.id/post/read/56757/doa-untuk-menyembuhkan-diri-sendiri-saat-sakit

https://alif.id/read/rizal-mubit/tafsir-surah-al-falaq-dan-khasiatnya-b214543p/