Doa Qunut: Teks Bacaan, Arti, Hukum, Tata Cara, DLL [PENJELASAN LENGKAP]

Dalam mazhab Imam Syafi’i, doa qunut adalah bacaan yang disunnahkan untuk dibaca dalam salat. Doa ini kita baca ketika i’tidal, tepat sebelum sujud. Hukumnya adalah sunnah ab’adh, sama seperti duduk di antara tahiyyatul awwal.

Ab’adh adalah sunnah yang jika lupa dikerjakan harus diganti dengan sujud sahwi. Jadi, jika seseorang yang bermazhab Syafi’i lupa membaca doa qunut ketika salat subuh, dia harus melakukan sujud sahwi.

Dalam al-badr.net disebutkan bahwa qunut adalah bacaan doa untuk mengharapkan sesuatu dari Allah Swt. Doa tersebut bisa berisi permohonan kebaikan atau memohon agar dijauhkan dari bahaya.

Ada dua pendapat mengenai waktu membaca doa qunut. Pendapat pertama mengatakan bahwa doa ini dibaca sesudah ruku’, Sementara pendapat kedua mengatakan sebelum ruku’. Namun, pelaksanaan yang umum di Indonesia adalah yang pertama.

Nah, masyarakat Indonesia sejak dahulu selalu membaca qunut ketika salat subuh. Hal ini dikarenakan kebanyakan muslim di tanah air menganut mazhab Imam Syafi’i.

Namun, belakangan banyak pihak yang mulai membuat gaduh dengan mengatakan bahwa qunut subuh adalah bid’ah. Padahal, hal itu disebabkan ketidaktahuan mereka soal hukum Islam.

Pihak-pihak tersebut terlalu mudah membid’ahkan pelaksanaan qunut subuh, seolah meragukan keilmuan Imam Syafi’i sebagai imam besar mazhab.

Pengertian Doa Qunut

Bacaan atau Lafaz Doa Qunut

Mereka yang terbiasa membaca doa qunut (subuh) tentu sangat hapal dengan bacaannya. Teks ini dimaksudkan untuk teman-teman yang masih belajar atau kamu yang sudah hapal namun ingin membenarkan bacaan doanya. Berikut bacaan doa qunut yang dibaca dalam salat subuh:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،
فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Jika belum hafal, jangan berkecil hati. Bacalah secara perlahan dan hapalkan baris per baris.

Jika memungkinkan, bangun lebih awal di pagi hari, agar lebih mudah menghapal. Jangan lupa memohon kepada Allah untuk dimudahkan dalam menghapal dan mempraktikkan doa qunut ini.

Arti Doa Qunut

Doa qunut tentu memiliki makna yang sangat baik. Jika sudah mampu menghapal versi arabnya, jangan lupa baca dan pelajari juga arti dari bacaan ini.

Mengetahui makna atau arti doa qunut akan menambah kekhusyu’an kita dalam salat. Berikut penjabaran artinya:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ

“Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk”

وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ

“Berilah aku keselamatan, sebagaimana orang yang telah Engkau beri keselamatan”

وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ

“Jadilah wali bagiku, sebagaimana Engkau telah menjadi wali bagi hamba-Mu yang Engkau kehendaki”

وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ

“Berkahilah untukku terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku”

وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،

“Lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau takdirkan”

فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ

“maka sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan tidak ada yang menjatuhkan ketetapan untuk-Mu”

وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ

“dan sesungguhnya tidak akan terhina orang Engkau jadikan wali-Mu”

وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

“dan tidak akan mulia orang yang menjadi musuh-Mu”

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Maha Mulia Engkau wahai Rabb kami, dan Maha Tinggi”

فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ

“maka bagiMu segala puji atas apa yang Engkau hukumkan”

وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ

“dan aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

“dan curahkanlah ya Allah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi yang ummi,

Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan para sahabatnya”

Itulah arti dari setiap bacaan qunut yang kamu baca setiap subuh. Segera hapalkan jika belum hapal. Menghapal sambil menghayati artinya akan lebih mudah.

Doa Qunut dalam Huruf Latin

Sebagian teman-teman mungkin ada yang belum bisa membaca huruf Arab. Saran terbaik saya adalah segera belajar dengan guru-guru terdekat. Jangan pernah malu.

Kemampuan membaca huruf arab dan membaca Alquran adalah kemampuan yang sangat dasar. Setiap muslim apalagi yang telah mumayyiz (dikenakan hukum) wajib bisa membaca kitab suci.

Namun sebagai alternatif, saya akan menampilkan bacaan doa qunut dengan huruf latin. Namun ingat, ini hanya untuk sementara selama belum mampu membaca huruf Arab.

Jadi teman-teman yang belum bisa membaca Al-Qur’an sebaiknya segeralah belajar. Begini kira-kira doa qunut subuh dalam huruf latin.

Allah hummah dinii fiiman hadait,

Wa’aa finii fiiman ‘aafait,

Watawallanii fiiman tawal-laiit,

Wabaariklii fiimaa a’thait,

Waqinii syarramaa qadhait,

Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik.,

Wainnahu laayadzilu man walait,

Walaa ya’izzu man ‘aadait,

Tabaa rakta rabbanaa wata’aalait,

Falakalhamdu ‘alaa maaqadhait,

Astaghfiruka wa’atuubu ilaik,

Wasallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa’alaa aalihi washahbihi Wasallam.

Tata Cara Melakukan Qunut

Seperti disebutkan sebelumnya, ada yang berpendapat bahwa qunut dilakukan sebelum ruku’. Namun, ada juga pendapat bahwa doa ini dibaca setelah ruku’, tepatnya sebelum sujud. Berdasarkan mazhab Syafi’i, orang Indonesia biasa melakukannya setelah ruku’.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah salat subuh seperti biasa pada raka’at pertama. Pada raka’at kedua, setelah i’tidal jangan langsung sujud karena pada saat inilah kamu membaca qunut.

Untuk munfarid, atau orang yang salat seorang diri, qunut bisa dibaca dengan suara biasa, tidak besar, dan tidak terlampau kecil.

Ketika membacanya, kamu disunnahkan mengangkat tangan seperti membaca doa pada umumnya hingga selesai. Setelah doa selesai dibaca, kamu bisa melanjutkannya dengan sujud.

Bagi seorang imam dalam salat berjamaah, maka disunnahkan untuk mengeraskan suara. Saat imam membaca doa qunut, makmum cukup mendengarkan dan mengucapkan aamiin di bagian akhir tiap-tiap doa.

Nah, mungkin banyak yang mengira bahwa bacaan qunut itu semuanya doa. Padahal, ada bagian yang bukan berupa doa sehingga makmum tak perlu mengucap amin.

Yang berupa doa dimulai dari اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ hingga
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ. Sementara dari فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ hingga فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ bukan kalimat doa.

Kalimat doa selanjutnya adalah وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ hingga selesai. Sekali lagi, bagi makmum disunnahkan mengucapkan amin di setiap akhir bacaan qunut yang berupa doa.

 

Sejarah Doa Qunut: Peristiwa Tragis di Bi’r Ma’unah

Pada tahun keempat Hijriyah, tepatnya pada bulan Safar, sebuah peristiwa mengerikan terjadi. Saat itu Abu Barra’ Amir bin Malik datang menemui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah.

Kemudian, Rasulullah saw mengajaknya masuk Islam. Namun, Abu Barra’ tidak menyambut maupun memberi penolakan.

Dia pun berkata “Wahai Muhammad, seandainya dirimu mengutus sahabat-sahabatmu kepada penduduk Najd untuk memeluk agama Islam aku harap mereka akan menyambutnya.”

Rasulullah saw menjawab:

“Aku sangat mengkhawatirkan perlakuan penduduk Najd terhadap mereka.”

Lalu Abu Barra’ pun menjawab:

“Aku yang akan menjamin mereka.”

Mazhab Syafi'i

Setelahnya, Rasulullah saw mengutus sekitar 70 orang sahabat yang hafiz serta ahli membaca Al-Qur’an. Termasuk di antaranya adalah para pemuka kaum muslimin pilihan.

Mereka pun tiba di tempat yang bernama Bi’r ma’unah, sebuah tempat yang berada di antara Kampung Sulaim dan wilayah Bani ‘Amir. Ketika tiba di sana, mereka mengutus Haram bin Milhan untuk memberikan surat Rasulullah saw kepada Amir bin Thufail.

Akan tetapi, Amir bin Thufail tidak menghiraukan surat tersebut. Bahkan, ia memerintahkan kepada seseorang untuk segera membunuh Haram bin Milhan. Sang utusan pun ditikam dengan tombak dari belakang.

Amir bin Thufail kemudian menghasut orang-orang Bani ‘Amir untuk memerangi utusan Rasul lainnya. Akan tetapi mereka menolak karena utusan tersebut masih dalam lindungan Abu Barra’.

Tidak habis akal Amir bin Thufail lalu menghasut orang-orang Bani Sulaim. Ajakannya pun disambut oleh Dzakwan, ‘Ushaiyyah, dan Ri’il. Mereka mengepung para sahabat utusan Rasulullah SAW dan membunuhnya satu persatu.

Hanya Ka’b bin Zaid bin An-Najjar yang tersisa dari rombongan. Walau terluka dan tergeletak bersama jenazah lainnya, dia bertahan hidup.

Namun, kejadian ini memicu timbulnya Perang Khandaq. Akhirnya, Rasulullah saw membaca qunut selama kurang lebih 1 bulan.

Beliau mendoakan kejelekan terhadap orang-orang membantai para hafidz dan qurra di Bi’r Ma’unah. Belum pernah para sahabat melihat Rasulullah begitu berduka selain saat itu.

Macam-macam Qunut

Doa qunut itu bermacam-macam. Namun, yang umum kita dengar dan lakukan adalah yang dibaca pada waktu subuh atau dikenal dengan istilah qunut subuh.

Padahal, ada beberapa jenis qunut lain selain doa tersebut. Paling tidak ada 3 macam qunut dalam ilmu fiqh yaitu qunut subuh, qunut nazilah, dan qunut witir. Mari kita bahas satu persatu.

1. Qunut Subuh

Qunut shubuh adalah qunut yang mungkin paling familier di telinga kita. Seperti namanya, qunut subuh dibaca tepat sebelum sujud ketika salat subuh. Hukumnya adalah sunnah ab’adh seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

2. Qunut Nazilah

Nazilah adalah qunut yang dilakukan ketika terjadi sesuatu yang besar seperti perang, bencana alam, atau kejadian lainnya. Qunut nazilah berbeda dengan qunut subuh.

Qunut subuh dilakukan pada salat subuh saja, sedangkan nazilah dilakukan dalam salat lima waktu. Bacaan qunut subuh dan nazilah pun juga berbeda.

3. Qunut Witir

Seperti namanya, qunut witir adalah dilakukan ketika melakukan salat witir. Dalam mazhab Syafi’i, qunut witir dilakukan selama setengah terakhir (15 malam) salat witir di bulan Ramadan, setelah salat tarawih. Dalam mazhab Imam Syafi’i, hukum melakukan qunut witir adalah sunnah.

Macam-macam Witir

Hukum Membaca Doa Qunut

Hukum membaca doa qunut berbeda-beda di kalangan para ulama mazhab. Dalam mazhab Syafi’i dan Maliki, hukum melakukannya adalah sunnah.

Mazhab lain tidak menetapkannya sebagai sunnah. Namun, karena kebanyakan masyarakat Indonesia bermazhab Syafi’i, hukum membaca doa ini banyak disepakati sesuai imam tersebut.

Para ulama dan kiai di Indonesia berdakwah dengan fiqh Imam Syafi’i. Oleh karena itu, kebanyakan masyarakat Indonesia sepakat melakukan qunut dalam salat subuh.

Sebaiknya umat Muslim jangan membuat sesuatu yang berbeda di dalam masyarakat. Pasalnya, hal itu hanya akan menimbulkan perpecahan.

Bayangkan jika dalam suatu kampung orang-orangnya terbiasa beribadah dengan mazhab Syafi’i. Tiba-tiba datang suatu kelompok yang membid’ahkan perbuatan orang sekampung ini. Mereka datang dengan membawa dalil-dalil yang dianggap cukup.

Sebagian orang kampung mungkin akan terpengaruh, terutama anak-anak muda yang keilmuannya masih dangkal. Sementara itu, warga yang memiliki pemahaman mendalam akan mempertahankan amalan sunnahnya. Tinggal menunggu waktu, perpecahan akan datang.

Perlukah Mengangkat Tangan Ketika Imam Membaca Qunut Shubuh?

Dikutip dari kitabnya, Syekh Ibnu ‘Utsaimin berpendapat bahwa jika seorang Imam melafalkan doa qunut subuh, hendaknya makmum ikut mengamini. Pendapat ini juga disepakati Imam Ahmad Rahimahullah. Hal ini harus dikerjakan demi menyatukan umat Muslim.

Jika muncul kebencian akibat perbedaan pendapat, sebaiknya sediakan waktu dan ruang untuk berijtihad sesama umat Muhammad saw. Dengan demikian, perpecahan tidak akan terjadi.

Sudah menjadi keharusan bagi kaum Muslimin untuk selalu berlapang dada terkait masalah yang masih dalam batas wajar, ketika terjadi perbedaan dan perselisihan pada masing-masing pihak.

Tak hanya itu, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin juga berpendapat bahwa yang lebih baik adalah makmum mengaminkan doa qunut dari para imam.

Makmum sebaiknya mengikuti imam untuk mengangkat tangan. Pasalnya, jika tidak dilakukan, dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan antara satu dengan yang lainnya.

Imam Ahmad memiliki pendapat tentang bagaimana seorang makmum berdiri di belakang imam yang melaksanakan doa qunut subuh. Lebih baik dia mengikuti imam dan turut mengaminkan doa tersebut.

Padahal, Imam Ahmad memiliki pendapat bahwa melafalkan qunut ketika salat subuh bukan hal yang disyariatkan. Meski demikian, beliau tetap setuju untuk mengangkat tangan dan mengamini saat imam melakukan qunut subuh.

Mengamini Doa Qunut

Alasan Mengapa Qunut Dibaca Terus Menerus Setelah Runtuhnya Khilafah Islamiyah

Beberapa ulama berpendapat dan mengerti bahwa doa qunut dilafalkan saat umat muslim tertimpa musibah.

Sejak Khilafah Islamiyah runtuh, yakni ketika Turki Ustmaniy jatuh pada tahun 1924, orang Islam selalu dalam keadaan tertimpa musibah dan posisinya pun berada di bawah hingga saat ini.

Oleh karenanya, sejak runtuhnya khilafah Islamiyah sampai sekarang, qunut masih dilafalkan setidaknya pada saat salat subuh.

Dengan adanya alasan ini, dan juga dilandaskan berbagai macam dalil bahwa qunut dipanjatkan ketika umat muslim mendapat musibah, tentunya doa ini sangat relevan dilafalkan di era sekarang.

Analisa Mengenai Perbedaan Pendapat

Bila kamu baca sekilas mengenai dalil-dalil tentang perbedaan pendapat dalam pelafalan qunut, maka secara global akan terdapat kontradiksi antara satu hadis dengan lainnya.

Satu hadis mengisahkan bahwa Rasulullah saw pernah mengerjakan qunut subuh. Namun, pada hadis lain juga disebutkan bahwa hal tersebut merupakan bid’ah.

Menanggapi Perbedaan Dalil

Sebenarnya munculnya perbedaan merupakan hal yang biasa dalam masalah fiqh. Pasalnya hal ini merupakan penjelasan teknis mengenai tata cara ibadah.

Namun, tak bisa dimungkiri bahwa adanya perbedaan pendapat menimbulkan perselisihan antar umat muslim dari dulu hingga sekarang. Lalu, bagaimanakah sikap yang harus kita ambil saat ada pertentangan dalil?

Bila salah satu hadis memiliki kedudukan yang lebih shahih dibandingkan dengan yang lemah, maka sikap yang harus kamu ambil adalah menguatkan salah satu dalil (mentarjih) dan mengambil pendapat yang lebih baik.

Kedudukan Hadis

Akan tetapi jika hadis yang bertentangan mempunyai kedudukan sama-sama shahih maka tidak baik bila menguatkan salah satunya serta melemahkan hadis yang lain. Sikap yang diambil sebaiknya:

  1. Mencari keterangan terkait asal mula munculnya kontradiksi atau perbedaan perbandingan antara satu hadis dengan yang lain.Bisa jadi Rasulullah saw mengerjakan ibadah tersebut karena ada sebab, kondisi dan alasan tertentu. Di waktu yang lain, Rasulullah juga mungkin tidak melakukannya karena alasan dan situasi yang lain.
  2. Percaya bahwa hal ini adalah salah satu pilihan di dalam kaidah fiqh, yang mana masalah teknis ibadah seringkali memiliki beragam pilihan. Pasalnya, dulu Rasulullah saw juga mengajarkan sesuatu yang berbeda-beda.

Belajar dari Balik Perbedaan Pendapat

Hikmah yang bisa diambil adalah Islam memberikan keluasan serta keluwesan dalam beribadah. Pada kasus ini, jelas sekali bahwa qunut memiliki beragam riwayat hadis dengan perbandingan kuat dan shahih satu sama lain.

Dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sempat mengerjakan qunut saat witir di bulan Ramadan*. Beliau juga sempat mengerjakannya ketika salat Subuh, Magrib, Isya, bahkan di semua salat fardhu (ketika tertimpa musibah).

Catatan: Namun, ada pula terdapat hadis yang tidak menjelaskan apakah witir itu dilaksanakan ketika bulan suci Ramadan atau bukan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa qunut dikerjakan ketika witir secara umum.

Secara jelas juga diuraikan bahwa qunut dilafalkan ketika mendapatkan musibah. Doa yang dibaca ketika terkena musibah, kesusahan, atau berdoa keburukan kepada musuh dinamakan sebagai qunut nazilah. Redaksinya pun berbeda dibandingkan dengan qunut yang dilakukan pada saat salat witir.

Keutamaan dan Manfaat dari Doa Qunut

Qunut bukan sekedar lantunan kalimat yang dipanjatkan untuk memohon kepada Allah Swt. Membaca doa ini juga akan memberikan berapa manfaat serta kelebihan kepada orang yang membacanya. Berikut beberapa manfaat dan keutamaannya.

Keutamaan Qunut

Mendapat Petunjuk

Di dalam lafal doa qunut terdapat kalimat yang berbunyi “Allahummahdinii fii man hadaiit”. Kalimat tersebut memiliki arti tentang seorang hamba yang meminta kepada Allah agar diberikan petunjuk.

Kalimat ini bisa dianggap sebagai kalimat tawassul, yakni kata-kata yang menerangkan bahwa ada nikmat hidayah. Sama halnya seperti Allah memberikan hidayah kepada hamba yang lainnya.

Membaca doa qunut secara rutin ketika salat subuh insya Allah akan memberikan anugerah dan petunjuk kepada hamba-hamba Allah. Petunjuk yang diberikan bisa berupa ilmu yang bermanfaat maupun amal saleh untuk seseorang.

Diberikan Perlindungan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memiliki sifat Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Dia selalu melindungi hamba-Nya agar selamat dan aman dari segala bahaya, terutama jika makhluk-Nya memohon perlindungan.

Di dalam doa qunut, terdapat kalimat “Wa’aafinii fii man ‘afaiit” yang memiliki makna berikanlah hamba keselamatan seperti hamba-Mu yang lain yang telah diberikan keselamatan juga.

Perlindungan yang diberi oleh Allah Swt kepada hamba-Nya tidak hanya perlindungan dan keselamatan dunia saja, melainkan juga keselamatan untuk akhirat kelak.

Melalui doa qunut, umat Islam berdoa agar Allah senantiasa melindungi seluruh Muslim yang sedang ditimpa musibah dan berharap mereka bisa selalu istiqamah di jalan yang lurus dan benar.

Terhindar dari Penyakit

Selain memohon perlindungan dalam keselamatan, kalimat “wa’aafini fii man hadaiit” juga diakui sebagai doa permohonan perlindungan dari setiap jenis penyakit, baik yang di dalam hati maupun pada jasad.

Membaca doa qunut bisa membersihkan hati dan mencegah diri dari hal-hal yang berhubungan dengan nafsu dunia, seperti nafsu terhadap harta dan tahta.

Berkah terhadap Kenikmatan yang Diberikan

Di dalam doa qunut juga terdapat kalimat “wabaariklii fiimaa a’thoiit” yang bermakna berkahilah kepadaku apa-apa yang telah Engkau karuniakan.

Kalimat tersebut jelas menunjukkan bahwa Allah akan memberikan anugerah kebaikan dalam bentuk berkah untuk tiap-tiap hamba-Nya. Sedikit ataupun banyak jumlahnya, pasti ada berkah di masing-masing nikmat itu.

 

Unduh Mp3 Doa Qunut

Untuk teman-teman yang ingin mendengar bacaan qunut salat subuh, bisa download terlebih dahulu. Ini link salah satu video di youtube yang berisi bacaan qunut subuh.

Untuk bacaan qunut nazilah, jika terjadi kejadian yang besar, teman-teman bisa download di sini.

Teman-teman bisa mengunduh menggunakan IDM atau ekstensi chrome youtube mp3 dowloader.

Hukum Lupa Membaca Doa Qunut

Sebagai manusia biasa, tentunya kita tidak luput dari kealpaan serta kelemahan. Lupa adalah salah satu di antaranya. Manusia tidak bisa luput dari sifat tersebut meskipun sedang beribadah kepada-Nya.

Oleh karenanya, Islam memberikan jalan terbaik bagi pengikutnya untuk menutupi kealpaan tersebut. Seperti dijelaskan sebelumnya, mazhab Syafi’i menyebutkan bahwa hukum qunut adalah sunnah ab’adh. Dengan demikian, kamu harus menggantinya dengan sujud sahwi jika lupa untuk melakukannya.

Bagaimanakah cara melaksanakan sujud sahwi? Secara ringkas akan saya bahas di bawah ini.

Cara Sujud Sahwi

Sujud sahwi berbeda dengan sujud lainnya dan dilakukan karena ada sesuatu yang kita lupakan ketika salat. Kamu bisa melakukannya setelah tahiyat akhir dan sebelum mengucapkan salam.

Sujud ini juga diiringi dengan takbir seraya melafalkan doa sujud sahwi. Adapun cara pelaksanaannya sangatlah mudah, yaitu:

1. Niat. Kamu harus meniatkan sujud sahwi terlebih dahulu pada penghujung rakaat terakhir.

2. Sujud. Saat sujud, bacalah doa di bawah ini sebanyak 3 kali:

سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَيَسْهُوْ

Subhaana Man Laa Yanaamu Walaa Yashuu

Artinya: “Maha suci Allah, zat yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.”

3. Duduk di antara dua sujud. Setelah itu bangun dan duduk pada posisi duduk di antara dua sujud. Posisinya persis seperti yang biasa dilakukan saat salat biasa. Bacaannya pun sama layaknya duduk di antara dua sujud.

4. Sujud satu kali lagi. Lakukanlah sujud sahwi satu kali lagi, kemudian duduk pada kondisi terakhir serta mengucapkan salam seperti biasa.

Penutup

Itulah beberapa hal mengenai doa qunut. Harapan saya, teman-teman memiliki pemahamannya yang semakin baik mengenai qunut, khususnya soal hukum dan bacaannya. Saya juga berharap agar Allah memberikan kemudahan bagi teman-teman yang belum hapal doa ini.

Mudah-mudahan tulisan ini menjadi jawaban bagi teman-teman yang masih ragu mengenai hukum membaca qunut. Sekali lagi, dalam mazhab yang kita ikuti, yaitu Syafi’i, doa ini hukumnya sunnah ab’adh. Artinya jika ditinggalkan harus diganti dengan sujud sahwi.

Memang di akhir zaman ini banyak pihak yang dengan mudah membid’ahkan amalan orang lain. Padahal, itu terjadi karena kurangnya ilmu yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.

One comment

  1. اسلم عليکم ورح مت الله وبرکتة
    Salam berkah Ustadz mudah2an bermanfa’at dan banyak yang membaca atikel ini,karena lebih mudah di cerna dan di pahami penjelasanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *